Oleh :
Dr. H. Jefry Romdonny, S.E., S.Sos., M.Si., M.M.
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
ILUSTRASI
► Pada era saat ini yg kita kenal dengan istilah globalisasi, milenial, maupun new normal yg
artinya bahwa kehidupan senantiasa mengalami perubahan sehingga menuntut kita selalu
berubah untuk dapat bertahan hidup apalagi untuk memenangkan persaingan .
► Konsep globalisasi menuntut kita agar berpikiran serta bersikap secara global karena seakan
tidak ada lagi batasan antar negara, dg sebuah HP seolah dunia dalam genggaman
► Perdagangan saat ini tentunya juga tidak bisa lepas dari praktek2 perdagangan di dunia, selain
harus berhadapan dengan para pesaing di seluruh dunia juga kita bisa terlepas dari aturan2
perdagangan yg berlaku secara global (mis.WTO) walaupun perdagangannya hanya pada suatu
negara saja.
► Perdagangan secara global dapat memiliki dampak negatif dalam arti dapat merusak usaha kita
apabila kita tidak mempersiapkan diri, tapi sekaligus justru menjadi peluang yg sangat besar.
Perdagangan :
Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang
didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus
mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut
kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau melakukan pertukaran
atau tidak (Boediono, 2000)
Terdiri dari :
► Perdagangan dalam negeri
► Perdagangan internasional EKSPOR - IMPOR
DEFINISI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Feriyanto,2015 :
Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan yg
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas
kesepakatan bersama.
Heliyati, 2013 :
Perdagangan Internasional merupakan salah satu jenis kegiatan perdagangan,
yaitu kegiatan jual beli barang/jasa yang dilakukan secara terus menerus
dengan memperolah keuntungan dengan melintasi daerah pabean berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI
► Impor :
yaitu membeli barang dari luar negeri ke dalam peredaran Republik Indonesia
melalui daerah pabean, dan harus dilaporkan kepada Direktorat Bea dan Cukai
Departemen Keuangan
► Daerah Pabean :
adalah wilayah Republik Indonesia yg meliputi wilayyah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya, serta
tempat2 tertentu di ZEE dan landas kontinen yg didalamnya berlaku UU no.17 tahun 2006 tentang
Kepabeanan
► GATT terbentuk pada tanggal 30 Oktober 1947 dan mulai berlakunya GATT
pada tanggal 1 Januari 1948, yang dimaksudkan sebagai perjanjian subsider
yang tunduk dan tergantung kepada organisasi perdagangan dunia.
► Pembentukan GATT ini sebagai persetujuan perdagangan pada umumnya dan
penghapusan hambatan tariff dagang global
General Agreement on Trade in Service
(GATS)
► Merupakan perjanjian di bidang perdagangan jasa
► Menempatkan pendidikan sebagai salah satu sektor industri tersier yang harus
di liberalisasi
Dengan cara :
► Mendorong arus perdagangan antara negara, dengan mengurangi dan
menghapus berbagai hambatan yang dapat mengganggu kelancaran arus
perdagangan barang dan jasa.
► Memfasilitasi perundingan dengan menyediakan forum negosiasi yang lebih
permanen.
► Untuk penyelesaian sengketa, mengingat hubungan dagang sering
menimbulkan konflik-konflik kepentingan.
FUNGSI-FUNGSI
16
PERBEDAAN UTAMA
GATT dan WTO
► GATT bersifat ad hoc dan sementara waktu. Persetujuan umum tidak
pernah diratifikasi oleh Parlemen negara anggota dan tidak
mengandung ketentuan bagi penciptaan suatu organisasi.
► WTO memiliki anggota, sedang GATT terdiri dari para pihak, yg
menegaskan bahwa GATT secara resmi merupakan suatu teks legal.
► GATT hanya memasukkan perdagangan barang,sedang WTO mencakup
GATT (barang), GATS (jasa) dan TRIPS (kekayaan intelektual).
► Sistem penyelesaian sengketa WTO lebih cepat dan lebih otomatis
daripada sistem GATT yang lama.
► WTO dan persetujuan2 didlmnya bersifat permanen dan sebagai OI,
WTO memiliki aturan2 yg pasti dan diratifikasi oleh negara2
anggotanya.
17
Thn Tempat Masalah Yang Dibahas Jml Psrt
► Prinsip ini diatur dalam pasal II GATT 1994 dimana setiap negaraanggota GATT
atau WTO harus memiliki daftar produk yang tingkat beamasuk atau tarifnya
harus diikat (legally bound). Pengikatan atas tarifini dimaksudkan untuk
menciptakan “prediktabilitas” dalam urusanbisnis perdagangan
internasional/ekspor. Artinya suatu negara anggotatidak diperkenankan untuk
sewenang-wenang merubah atau menaikantingkat tarif bea masuk
3. National treatment
► Prinsip ini diatur dalam pasal III GATT 1994 yang mensyaratkan bahwasuatu
negara tidak diperkenankan untuk memperlakukan secaradiskriminasi antara
produk impor dengan produk dalam negri (produkyang sama) dengan tujuan
untuk melakukan proteksi. Jenis-jenistindakan yang dilarang berdasarkan
ketentuan ini antara lain, pungutandalam negri, undang-undang, peraturan
dan persyaratan yangmempengaruhi
penjualan,penawaranpenjualan,pembelian,transportasi, distribusi atau
penggunaan produk, pengaturan tentangjumlah yang mensyaratkan campuran,
pemrosesan atau penggunaanproduk-produk dalam negri.
4. Perlindungan hanya melalui tarip
► Prinsip ini diatur dalam pasal XI dan mensyaratkan bahwa perlindungan atas
industri dalam negri hanya diperkenankan melalui tarif
5. Special dan Differential Treatment for
developing countries – (S&D)
► Untuk meningkatkan partisipasi nagara-negara berkembang dalamperundingan
perdagangan internasional, S&D ditetapkan menjadi salahsatu prinsip
GATT/WTO. Sehingga semua persetujuan WTO memiliki ketentuan yang
mengatur perlakuan khusus dan berbeda bagi negara berkembang. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan-kemudahanbaginegara-negara
berkembang anggota WTO untuk melaksanakan persetujuan WTO
Pengecualian Prinsip GATT/WTO
2. Pengecualian umum :
4. Tindakan safeguards
Pasal XIX GATT 1994 dan persetujuan Safeguard memperkenankan suatu
negara untuk mengenakan kuota atas suatu produk impor yang mengalami
lonjakan substansial yang merugikan industri dalam negeri
Pengecualian Prinsip GATT/WTO
6. Keamanan
31
PROSES PENYELESAIAN SENGKETA
32
BANDING (APPEALS)
33
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
K3
5. Lingkungan kerja
6. Penyebab yang lain