“STANDARD COST”
Dibuat oleh :
Nama : Sultan Fathulhaq
NIM : A031201005 ....
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
Standard Cost
Biaya standar adalah biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama periode
tertentu yang ditentukan di muka. Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu
produk pada kondisi operasi tertentu. Suatu biaya standar mempunyai dua komponen, yaitu
standar fisik dan standar harga. Standar fisik adalah kuantitas standar masukan per unit keluaran.
Standar harga adalah harga perkiraan per unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Secara
umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai
tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya standar
tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar,
dan biaya overhead pabrik standar.
Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk
tertentu, yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
Harga bahan baku standar (standard raw material price), terdiri atas :
1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu atau
lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.
2. Harga persatuan perfisik tersebut, atau disebut pula harga standar yang berupa:
a) Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang.
b) Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
c) Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
Kuantitas bahan baku standar (standard raw material quantity)
1) Penyelidikan teknis
2) Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
a) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama
dalam periode tertentu dimasa lalu.
b) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk dalam pelaksanaan yang
paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
c) Menghitung rata-rata dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.
Adalah biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) yang seharusnya terjadi untuk
membuat satu satuan poduk tertentu.Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar,biaya
tenaga kerja terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
1) Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat
dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
2) Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan
untuk produksi.
3) Standarisasi kerja karyawan dan metode – metode kerja dengan instruksi – instruksi dan
latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilakukan dibawah
kondisi yang baik.
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
1) Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga
pokok (cost sheet) periode yang lalu.
2) Membuat tes-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.
3) Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan
nyata yang diharapkan.
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan,
tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata terif upah perjam yang dibayar.
Berdasarkan data dalam contoh, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat
biaya bahan baku, mencatat biaya tenaga kerja langsung dan mencatat biaya overhead pabrik
Jika metode dua selisih digunakan untuk analisis selisih biaya overhead pabrik maka prosedur
pencatatan sbb:
Perbedaan metode empat selisih denhan metode tiga selisih terletak pada selisih efisiensi, maka
pencatatan BOP dalam metode 4 selisih dilakukan bengan membentuk rekening selisih efisiensi
variabel dan selisih efisiensi tetap.
Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang dilakukan dengan mengkredit
rekening BDP dan mendebet rekening persediaan produk jadi. Jadi sebesar = produk jadi yang
1. Rekening Barang Dalam Proses dengan biaya sesunggunya dan dikredit dengan biaya standar.
Metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya dan persediaan produk jadi
dicatat pada harga harga pokok standar. Harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok
standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi, setelah
harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk jadinyang
ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara biaya
standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih tersebut merupakan bantuan
informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening buku besar.