Tugas 1 Pen Kuriklm Eva Puspita Sari 856753125
Tugas 1 Pen Kuriklm Eva Puspita Sari 856753125
PDGK4502
TUGAS1
Tutor Pembimbing : Sri Sofianty S.Pd., M.Pd
Email : srisofianty78@gmail.com
Petunjuk Pengerjaan :
Bacalah setiap perintah soal dengan teliti dan cermat, di setiap akhir soal ada skor nilai yang
akan Anda peroleh.
1. Pendekatan pengembangan kurikulum diartikan sebagai titik tolak / sudut pandang seseorang
terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada paradigma tentang terjadinya
sesuatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Jika kita melakukan pengkajian dari berbagai
buku sumber mengenai pendekatan pengembangan kurikulum, ada 3 (tiga) sudut pandang
mengenai pendekatan ini :
a. Jelaskan menurut pendapat Anda 3 (tiga ) jenis sudut pandang tersebut ! ( Skor : 15 )
b. Jelaskan secara rinci mengenai apa itu pendekatan interdisiplinier ! ( Skor : 10 )
jawab :
1. a. 3 jenis sudut pandang :
1. Pendekatan dari sudut pandang kebijakan pengembangan kurikulum
terdiri atas pendekatan administratif dan pendekatan akar rumput. pendekatan administratif,
yaitu pendekatan pengembangan kurikulum dengan menggunakan sistem komando dari dari
atas kebawah, dimana pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif dan gagasan para
pemegang kebijakan atau admnistrator pendidikan di tingkat pusat dengan menggunakan
prosedur administratif
2. Pendekatan dari sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum
terdiri atas 3 pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, penekatan
interdisipliner, dan pendekatan terpadu.
3. Pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusun kurikulum
dapat dibedakan menjadi tiga. yaitu orientasi pada tujuan, orientasi pada bahan ajar, dan
orientasi pada kegiatan belajar mengajar.
b. pendekatan interdisiplinier :
Yaitu Kurikulum tidak disusun berdasarkan mata mata pelajaran yang terpisah-pisah, melainkan
sejumlah mata pelajaran yang memikliki ciri-ciri yang sama di Padukan menjadi satu bidang studi
(broadfield). pendekatan ini ini terdiri atas tiga jenis pendekatan, yaitu pendekatan struktural,
penedekatan fungsional, dan pendekatan daerah (interfield).
4. Menurut pendapat Anda sebagai seorang guru dapatkah perencanaan pembelajaran dianggap
sebagai kurikulum, Jelaskan ! (Skor : 15 )
Jawab :
Menurut saya perencanaan pembelajaran dianggap sebagai kurikulum sebab kurikulum pada
dasarnya adalah suatu sistem yang merupakan satu kesatuan yang terdiri dari berbagai
komponen. Komponen tersebut terdiri dari tujuan, isi, strategi pembelajaran, dan evaluasi
5. Jelaskan langkah – langkah penyusunan kurikulum dan hasil yang diperoleh dari setiap langkah
yang dilakukan ! (Skor : 20)
Jawab :
LANGKAH – LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM
1. NEED ASSESMENT
Kurikulum dengan needs assessment model merupakan kurikulum yang dirancang berdasarkan
hasil dari analisis kebutuhan pembelajar. Needs assessment dilakukan agar kurikulum yang
dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pembelajar.Pengajar menentukan tujuan
pendidikan berdasara pada kebutuhan dasar pembelajar. Dengan melakukan observasi di dalam
dan luar kelas, pegajar menaksir kebutuhan-kebutuhan (needs) yang dimiliki setiap individu
pembelajar. Kebutuhan-kebutuhan ini akan menjadi tujuan pembelajaran yang akan diperoleh
pembelajar.
Need analysis atau need assessment berkenaan dengan apa-apa yang dibutuhkan dalam
pengembangan desain kurikulum. Kajian pendekatan yang berbeda terhadap penilaian
kebutuhan ini, akan mengarahkan pada bagaimana menyiapkan, menyusun dan menggunakan
informasi yang terbaik, dimana konteks pengembangan kurikulum secara spesifik dapat
memenuhi kebutuhan individual dan kebutuhan lembaga itu sendiri. Teknik-teknik yang efektif
dalam mengembangkan tujuan umum dan tujuan khusus dapat disusun selama fase analisis
kebutuhan (need analysis) itu sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Needs Assessment merupakan penilaian yang dilakukan sebagai
upaya, proses dan alat penetapan tujuan pembelajaran, juga merupakan sebuah proses evaluasi
program pengajaran yang telah dilakukan untuk perbaikan program pengajaran yang akan
dilakukan. Ada 4 fase pelaksanaan Needs Assessment sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan yang akan datang, dengan menjawab
pertanyaan apa yang harus ada (what should be)
2. Menentukan kondisi dan tujuan yang ada berkaitan dengan pertanyaan apa yang ada (what is)
3. Mengidentifikasi needs yang merupakan perbedaan (discrepancy) antara harapan yang akan
dicapai dengan kondisi yang ada
4. Melakukan prioritas terhadap kebutuhan yang paling urgen, laik (feasible) dilaksanakan dan
layak (worth) dilakukan.
2. SWOT ANALYSIS
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi
sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial.SWOT adalah singkatan dari
Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan).
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal
yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah
sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini
terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
1) Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program
pada saat ini.
2) Weakness adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini.
3) Opportunity adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luarorganisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4) Threat adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi
dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses
belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi
hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat
kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan
dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah
yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan
fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi,
maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor
internal maupun eksternal.
b. CONTENT
Komponen isi kurikulum berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan jenis pengalarnan belajar
yang akan diberikan kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun
pengalaman belajar disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang
terjadi dalam masyarakat, tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan iimu
pengetahuan dan teknologi.
Ada beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam merancang isi kurikulum, yaitu:
1) Isi kurikulurn harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa, artinya sejalan
dengan tahap perkembangan anak
2) Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dengan tuntutan hidup
nyata dalam masyarakat
3) Isi kurikulum dapat mencapai tujuan yang komprehensif, artinya mengandung aspek
intelektual, moral, sosial, dan skills secara integral
4) Isi kurikulum harus berisikan bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, bukan hanya sekedar
informasi yang teorinya masih samar-samar
5) Isi kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. lni dikarenakan isi
kurikulum berupa program pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam
menghantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan.
Jadi kurikulum tidak hanya berisikan pengetahuan ilmiah berupa daftar mata pelajaran semata
tanpa memperhatikan pengalaman belajar yang bermakna, justru sebaliknya mata pelajaran itu
hanyalah merupakan kemasan pengalaman belajar yang bermakna yang sangat dibutuhkan oleh
anak didik dalam hidupnya. Mata pelajaran merupakan bendel-bendel atau akumulasi jenis
pengetahuan, pengalaman dan skills yang akan dikembangkan pada anak didik, oleh karma itu
setiap mata pelajaran harus menggambarkan kerangka keilmuan yang jelas baik mengenai apa
yang harus dipelajari (ontologi), bagaimana mempelajarinya (epistemologi), dan apa manfaatnya
bagi anak didik dan bagi umat manusia secara umum (axiolagi).
c. ACTIVITY
Organisasi dapat dirumuskan sesuai dengan tujuan dan pengalaman belajar yang menjadi isi
kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum yang digunakan.Kurikulum ini
cenderung mengutamakan kegiatan-kegiatan atau pengalaman-pengalaman siswa dalam rangka
membentuk kemampuan yang terintegrasi dengan lingkungan maupun dengan potensi siswa.
Ada empat tipe pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam activity curricullum di
antaranya:
a) Contruction on creative project adalah pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan
ide-ide atau merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu misalnya: membuat payung,
menulis gagasan atau surat dan lain-lain.
b) Appreciation on enjoyement project adalah pembelajaran yang bertujuan untuk menikmati
pengalaman-pengalaman dalam bentuk apresiasi atau estetis (estetika), misalnya menyaksikan
permainan drama.
c) The problem project adalah pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan, masalah yang
bersifat intelektual tetapi ada substansi terdapat keterampilan (vokasional), misalnya bagaimana
cara penanggulang penyebaran flu burung.
d) The drill of specific project adalah pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh beberapa
item atau tingkatan keterampilan, misalnya bagaimana mengoprasikan kamera digital,
bagaimana cara menulis dan lain-lain
4. EVALUASI
Kurikulum sebagai alat pendidikan selalu harus dipantau dan dikendalikan agar kurikulum
tersebut senantiasa dapat berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Kegiatan
pemantauan terhadap kurikulum adalah termasuk dalam aktifitas pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikukum adalah suatu kegiatan sistematis serta terencana yang terdiri atas
empat komponen kurikulum yakni tujuan kurikulum, content atau materi yang hendak diajarkan,
metode pembelajaran yang masuk dalam ranah implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Keempat komponen pengembangan kurikulum ini saling terkait dan menjadi kesatuan utuh
keseluruhan proses pengembangan kurikulum.
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, evaluasi perlu dilakukan untuk memperoleh
balikan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan, oleh karena itu evaluasi dapat dilakukan
secara terus menerus.
Dalam konteks evaluasi kurikulum, kegiatan evaluasi dilakukan pada semua komponen, yang
meliputi :
1) Evaluasi penjajakan kebutuhan dan kelayakan kurikulum
2) Evaluasi pengembangan kurikulum
3) Evaluasi proses belajar-mengajar
4) Evaluasi bahan pembelajaran
5) Evaluasi keberhasilan (produk) kurikulum
6) Penelitian kurikulum atau riset evaluasi kurikulum.
Suatu evaluasi kurikulum, minimal berkenaan dengan tiga hal, yakni evaluasi sebagai moral
judgment, evaluasi dan penentuan keputusan, evaluasi dan kosensus nilai.