DEMAM THYPOID
I. DEFINISI
Demam thypoid ( enteric fever ) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran ( Nursalam dkk,
2005 : 152 )
II. PATOFISIOLOGI
Kuman Salmanella typhi , Salmanella
paratyphi masuk ke saluran cerna
Sebagian masuk usus halus
PERITONITIS
Masuk dan bersarang dihati
Gangguan nutrisi kurang dan limpa
dari kebutuhan tubuh
Nyeri Tekan
Hepata megali, Splenomegali
DEMAM TIFOID
III. PENGKAJIAN
1. Identitas
Biasanya sering ditemukan pada anak diatas 1 tahun
2. Keluhan Utama
Perasaan tidak enak badan, pusing, nyeri kepala, lesu dan kurang bersemanngat,
nafsu makan kurang ( terutama selama masa inkubasi )
3. Data Fokus
b. Abdomen
Perut kembung ( meteorismus ) , hepatomegali, splenomegali, nyeri tekan
c. Sirkulasi
Brodikardia, gangguan kesadaran
d. Kulit
Bintik – bintik kemerahan pada punggung dan alat gerak
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Ø Leukopenia, leukositosis relatif pada fase akut, mungkin
terdapat anemia dan trombositopenia, SGOT SGPT
meningkat
Ø Uji serologis asidal ( titer O, H )
Ø Biakan kuman ( darah , feses, urin, empedu )
1 Hipertermi berhubungan Suhu tubuh normal dalam - Identifikasi penyebab atau factor
dengan proses inflamasi jangka waktu …….. yang dapat menimbulkan
Ditandai dengan : Dengan Kriteria hasil : hipertemi
- Suhu 36,5 – 37,40C - Observasi TNSR per aktif
a. Data Subyektif - Bibir lembab - Observasi fungsi neurologis =
- Pasien mengeluh - Nadi normal status mental, reaksi terhadap
pusing - Kulit tidak teraba panas stimulasi dan reaksi pupil
- Pasien mengeluh - Tidak ada gangguan - Observasi cairan masuk dan
demam heurologis keluar , hitung balance cairan
- Pasien mengeluh - Aktivitas sesuai kemampuan - Observasi tanda – tanda kejang
lemas mendadak
- Beri cairan sesuai kebutuhan bila
tidak ada kontraindikasi
- Berikan kompres air hangat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kolaborasi :
- Pemberian antipiretik
- Pemberian antibiotik
- Pemeriksaan penunjang = hasil
laboratorium
2 Perubahan nutrisi kurang Nutrisi pasien terpenuhi dalam - Kaji pola makan pasien
dari kebutuhan tubuh b.d jangka waktu ….. - Observasi mual dan muntah
intake yang inadequate Dengan Kriteria : - Jelaskan pentingnya nutrisi yang
a. Data Subyektif - Mual berkurang / hilang adequate untuk kesembuhan
- Pasien mengatakan - Tidak muntah - Auskultasi bising usus, catat
mual, muntah - Nafsu makan meningkat adanya penurunan atau hilangnya
- Pasien mengatakan - Pasien menghabiskan bising usus
tidak nafsu makan makan 1 porsi - Beri posisi semifwler saat makan
- Pasien mengatakan - Pasien menyebutkan - Identifikasi factor pencetus mual,
nyeri perut manfaat nutrisi muntah, nyeri abdomen
- Pasien mengungkapkan - Kaji makanan yang disukai dan
b. Data Obyektif kesediaan mematuhi diit tidak disukai sesuai diit
- Bising usus …x/mnt - Tidak ada tanda – tanda mal - Sajikan makanan dalam keadan
- Mukosa mulut nutrisi hangat dan menarik
kering - Nilai Hb, protein dalam - Bantu pasien untuk makan, catat
- Vomitus batas normal. masukan makanan
- Konjungtiva dan - Hindari makanan dan minuman
selaput lendir pucat yang merangsang
- Lidah tampak kotor - Lakukan perawatan mulut
- Diit tidak habis 1 sebelum dan sesudah makan
porsi
Kolaborasi
- Penatalaksanaan diit yang sesuai (
dengan ahli gizi )
- Pemasangan NGT pada pasien
dengan penurunan kesadaran
- Pemberian nutrisi parenteral
- Pemberian antiemetik
- Pemberian abtispasmodik
- Pemberian multivitamin, cara
pemberian makanan / tambahan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3 Nyeri berhubungan Nyeri hilang / berkurang atau - Kaji karakteristik nyeri dan skala
dengan proses penyakit ( terkontrol dalam jangka nyeri
Hepatomegali, waktu……… - Kaji factor yang dapat
Splenomegali ) Dengan Kriteria : menurunkan / meningkatkan nyeri
Ditandai dengan : - Pasien mengatakan nyeri - Dorong pasien untuk
hilang / berkurang ( skala 0 mengungkapkan rasa sakitnya
a. Data Subyektif –3) - Observasi TNSR per shift
- Pasien mengeluh - Pasien tampak tenang - Perhatikan gejala nyeri non
nyeri / sakit pada - Pasien dapat melakukan verbal, seperti gelisah, memegang
bagian perut teknik relaxasi perut, takikardi, keringat
- TTV stabil berlebihan
b. Data Obyektif - Ekspresi wajah rileks - Ajarkan dan Bantu pasien
- Pasien tampak - Pasien dapat istirahat melakukan teknik relaksasi dan
gelsah - Hasil laboratorium dalam distraksi
- Pasien memegang batas normal - Lakukan semua tindakan dengan
daerah perut lembut dan yakinkan pasien
- Tampak meringis bahasa perubahan posisi tidak
menahan sakit menyebabkan injury
- Terdapat nyeri tekan - Berikan posisi yang nyaman
- Pada palpasi teraba - Ciptakan lingkungan yang tenang
adanya pembesaran - Beri masase , pemanas/dingin
hati dan limpa sebagai terapi
- Skala nyeri 0 – 10 - Berikan kesempatan pasien untuk
- TTV istrirahat
- Laboratorium : - Berikan obat pengurang rasa sakit
Leukopenia, SGOT sesuai program dokter, observasi
SGPT meningkat, uji setelah 30 menit pemberian
serologis asidal,
biakan kuman Kolaborasi :
- Pemberian analgesik
- Pemberian narkotik sesuai
instruksi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan