Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


RISET OPERASI (EKMA4413)

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Pada masa pandemi saat ini permintaan atas alat2 kesehatan semakin 50 poin
meningkat. Untuk itu perusahaan Prima berencana meningkatkan
keuntungan dengan melalui upaya pengelolan persediaan mereka. Bila
diketahui permintaan atas perangkat tes anti bodi sebanyak 10.000 pertahun
dengan biaya simpan sebesar Rp. 500 per unit serta biaya pemesanan sebesar
Rp. 100.000.
Tentukan :
1. EOQ,
2. Frekuensi Pemesanan
3. Waktu Pemesanan Bila diketahui waktu kerja setahun selama 250
hari
4. Total biaya tahunan minimum (TIC),
5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC),
6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC),
2 Kondisi saat ini yang sangat dinamis PT Prima mempertimbangkan untuk 40 poin
mengembangkan pabrik dengan kapasistas besar mengantisipasi terjadinya
pandemi yang berkepanjangan. Jika pandemi ini berkepanjangan maka
perusahaan akan memperoleh keuntungan Sebesar Rp. 1 M, sementara bila
pandemi ini segera berakhir perusahaan akan menderi kerugian dari
investarsi sebesar Rp. 600 juta. Bila PT Prima membangun Pabrik yang
kecil, maka keuntungan yg diperoleh bila pasar sesuai harapan adalah 500 Jt
dengan kerugian sebesar Rp. 250 jt bila pasar tidak sesuai harapan.
Alaternatif lainnya adalah dengan memproduksi seperti biasa dan tidak
memperoleh keuntungan tambahan atau kerugian lainnya.
Silahkan tentukan keputusan yang sebaiknya diambil bila:
1. Menggunakan Keputusan dalam ketidakpastian
2. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko
3 Jelaskan Proses Penyelesaian Programa Linier dengan metode grafik 10 poin
* coret yang tidak sesuai
JAWAB

1. Diketahui : Permintaan tes anti bodi per tahun ( R ) = Rp 10.000


Biaya penyimpanan per tahun ( C ) = Rp 500 / Unit
Biaya pemesanan ( S ) = Rp 100.000

Ditanya :
1. EOQ
2. Frekuensi Pemesanan
3. Waktu Pemesanan Bila diketahui waktu kerja setahun selama 250 hari
4. Total biaya tahunan minimum (TIC)
5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC)
6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC)

Penyelesaian :
1. Kuantitas pemesanan optimal ( EOQ )
2 RS
EOQ=
√ C
EOQ=√2 ¿ ¿ ¿
EOQ=2. 000

2. Frekuensi Pemesanan
R
F=
EOQ
10.000
F=
200
F=5
Jadi Frekuensi Pemesanan Optimum 5 kali dalam satu Priode

3. Waktu Pemesanan bila diketahui waktu kerja setahun selama 250 hari
EOQ
T=
R
2.000
T=
10.000
1
T=
5

Jadi T x 250 hari = 0,2 x 250 hari = 50 hari


Artinya, jika 250 hari waktu kerja, maka jarak siklus optimum pemesanan adalah
0,2 x 250 = 50 hari.

4. Total biaya tahunan minimum (TIC)


TIC=TOC +TCC
TIC=500.000+500.000
TIC=1.000 .00 0

5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC)


R
T 0 C=Sx
EOQ
10.000
T 0 C=100.000 x
2.000
T 0 C=100.000 x 5
T 0 C=500.000

6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC)


EOQ
T CC =C x
2
200
T C C=500 x
2
T C C=500.00 0

2. Silahkan tentukan keputusan yang sebaiknya diambil bila:


a. Menggunakan Keputusan dalam ketidakpastian
Model Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian
Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula dengan model
Keputusan Tanpa Probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan mengandung
beberapa komponen, yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat terjadi
dimasa yang akan datang, dikenal sebagai Kondisi Dasar (State of Nature). Pada saat
keputusan dibuat, pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan
datang dan tidak memiliki kendali atas kondisi dasar tersebut.
Teknik pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan dengan cara melihat
kondisi atau situasi yang ada pada saat keputusan itu diambil. Berdasarkan metode
ini keputusan dapat dibedakan menjadi empat model, yaitu:

1) Model keputusan dalam Kondisi Pasti. Model ini adalah model yang paling dasar
biasanya disebut dengan model deterministik, mengasumsikan bahwa kejadian-
kejadian yang akan datang disamping datanya dapat ditentukan dengan pasti juga
terjadinya tidak akan menyimpang dari apa yang diperkirakan. Keputusan ini
diasumsikan juga berlaku atas perkiraan tentang apa yang dihasilkan atau diakibatkan
oleh masing-masing alternatif keputusan
2) Model keputusan dalam Kondisi Resikoadalah setiap alternatif keputusan memiliki
kemungkinan kejadian yang lebih dari satu. Banyaknya kemungkinan kejadian hasil
atau akibat dari pelaksanaan masing-masing alternatif keputusan tersebut pada
umumnya ditimbulkan oleh adanya ketidaksempurnaan data yang dipergunakan
sebagai dasar analisis. Perlu diperhatikan bahwa untuk bisa dikatagorikan sebagai
model keputusan dengan resiko besarnya probabilitas kemungkinan kejadian dari satu
alternatif keputusan harus diketahui.
3) Model keputusan dalam Kondisi Tidak Pastiadalah setiap alternatif keputusan
memiliki kemungkinan kejadian lebih dari satu. Perbedaan model keputusan dengan
ketidak pastian terhadap model dengan resiko terletak pada probabilitas kejadian dari
setiap alternatif keputusan. Model keputusan dengan resiko, probabilitas dari setiap
kemungkinan kejadian untuk setiap alternatif keputusan dapat diketahui. Sebaliknya
dalam model keputusan dengan ketidakpastian besarnya probabilitas kejadian tidak
diketahui.
4) Model keputusan dengan Kondisi Konflik adalah model pengambilan keputusan
dimana pengambil keputusan lebih dari satu. Dengan kata lain ada pihak lain yang
memiliki kepentingan yang berlawanan. Dalam hal ini pengambil keputusan perlu
memperhatikan reaksi pihak lain terhadap keputusan yang dibuatnya. Yang
dimaksud pihak lain dalam model keputusan ini adalah para pemegang saham, serikat
kerja, pesaing, distributor perusahaan yangsifatnya dominan dan sebagainya.

Model keputusan yang ditekankan pada pembahasan disini adalah model


keputusan yang berkaitan dengan kondisi keputusan dalam ketidakpastian dan resiko.
Kriteria Maximax

Pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling


maksimum dari hasil-hasil yang maksimum. Pada kriteria ini pengambil keputusan
merasa optimis. Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang
paling menguntungkan dari setiap alternatif keputusan akan terjadi.

Kondsi Dasar

Kondisi Pandemi Kondisi Pandemi Segera


Keputusan Membangun Pabrik
Berkepanjangan Berakhir
(untuk membeli) yang Kecil

Keuntungan 500 Juta


1M -

Kerugian 600 Juta 250 Juta


-
Berdasarkan Contoh di atas maka pertama-tama pengambil keputusan akan
menentukan nilai maksimum dari alternatif keputusan dengan cara sebagai berikut.

Dari nilai maksimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu 1 M sebagai
nilai Maximax, karena nilai tersebut menggambarkan laba yang diterima oleh
perusahaan tertinggi dari alternatif investasi yang tersedia. Apabila tabel pay-off di
atas menunjukkan biaya, maka yang dipilih nilai minimum dari biaya minimum, atau
kriteria Minimin.

b. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko


Manfaat Manajemen Risiko:
1) Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu
menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
2) Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.
3) Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari
risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari
segi finansial.
4) Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.
5) Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk management concept) yang
dirancang detil maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme
secara sustainable (berkelanjutan).
Selain itu kita juga bisa mendapatkan manfaat bagaimana cara pengambilan
keputusan, sebagai berikut;
1) Pengambilan Keputusan pada Kondisi Pasti:
Perlu Anda ketahui, kondisi seperti ini pasti muncul pada saat pengambil
keputusan mengetahui dengan pasti. Dalam kondisi pasti, informasi yang
didapatkan pasti bersifat akurat, terukur, dan dapat dipercaya. Kita mengetahui
hubungan sebab-akibat dan bisa menebak apa yang bisa terjadi di masa depan.
Lalu, kondisi seperti ini biasanya ada pada kasus keputusan yang sifatnya rutin
dan berulang. Alat bantu Linear Programming adalah alat yang baik digunakan
untuk menghasilkan solusi optimal dalam permasalahan dalam kondisi pasti.
2) Pengambilan Keputusan Berdasarkan Risiko:
Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai
informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya risiko. Dalam
keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap
tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang
probabilitas hasil untuk setiap alternatif.
Dalam membuat keputusan berdasarkan risiko, manajer harus menentukan
probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan informasi yang ada atau
berdasarkan pengalamannya. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini
antara lain: Expected Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss
(EOL).

3. Jelaskan Proses Penyelesaian Programa Linier dengan metode grafik

Pada program linear ini ada beberapa metode yang harus kita kuasai, yaitu antara lain:
a. Metode Grafik, dan
b. Metode Simplek

Contoh Soal

Seorang penjahit mempunyai 60 meter kain wol dan 40 meter kain sutra, dengan
bahan yang tersedia penjahit membuat setelan Jas dan Rok untuk beberapa orang
pelanggannya. 1 stel Jas memerlukan 3 meter kain wol dan 1 meter kain sutra.
Kemudian 1 stel Rok memerlukan 2 meter kain wol dan 2 meter kain sutra.
Pendapatan setiap stel Jas dan Rok yaitu Rp. 120.000 dan Rp. 75.000. Berapakah
maksimum laba yang didapatkan?

Pembahasan:
Variabel keputusan, misalkan:
x = Jas
y = Rok

Fungsi tujuan:
120.000x + 75.000y
Fungsi kendala:
3x + 2y ≤ 60
x + 2y ≤ 40
x, y ≥ 0

Mencari titik koordinat:


3x + 2y ≤ 60
x = 0, y = 30. Didapat koordinat (0, 30)
y = 0, x = 20. Didapat koordinat (20, 0)

x + 2y ≤ 40
x = 0, y = 20. Didapat koordinat (0, 20)
y = 0, x = 40. Didapat koordinat (40, 0)

Mencari titik potong:


3x + 2y ≤ 60
x + 2y ≤ 40 -
2x ≤ 20
x ≤ 20/2
Didapatkan titik potong: (10, 15)
x ≤ 10

Daerah penyelesaiannya:
x + 2y ≤ 40 Mencari nilai maksimum menggunakan titik pojok:
10 +≤ 40
2y
2y ≤ 40 - 10
y ≤ 30/2 Jadi, laba maksimum yang didapatkan oleh penjahit adalah
y ≤ 15 Rp.2.400.000,00

Anda mungkin juga menyukai