Jurnal Kuantitatif Fix
Jurnal Kuantitatif Fix
ABSTRAK
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan pada Lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu
Populasi dan Sampel
“Menurut Sugiyono (2005) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
sejumlah 73 orang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang
menjadi sampel adalah semua pegawai Lembaga pemasyarakatan Kelas IIA
Bengkulu”
Jenis dan Sumber Data
“Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis data
kuantitatif yang didapatkan dari data primer dan data sekunder sebagai
data pendukung penelitian ini. Data primer adalah data yang diperoleh dan
dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang di anggap relevan dengan penelitian,
seperti data yang didapat dari penyebaran kuesioner / angket yang diisi
responden”
Metode Pengumpulan Data
“Data yang hendak diperoleh dalam rencana penelitian ini
menggunakan metode survey dan dalam mendapatkannya akan
menggunakan cara / teknik-teknik instrument kuesioner menurut
Sugiyono (2005) sebagai berikut Kuesioner yaitu Pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada
responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban
responden tentang gaya kepemimpinan, serta kinerja karyawan pada pada
pegawai pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu.”
Pengukuran Variabel Penelitian
“Pengukuran nilai variabel pada item-item pertanyaan pada
penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini dirancang untuk menilai
sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan. Skala Likert digunakan untuk mengukur respon subjek ke dalam
5 poin tersebut sama (bernilai 1 s.d 5), maka tipe data yang digunakan
adalah tipe data ordinal.”
Pembahasan
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis uji instrument
yaitu uji validitas dan uji reliabilitas
Uji Validitas
Menurut Hasanah (20) suatu instrumen dikatakan valid jika nilai r pearson
correlation seluruh butir pertanyaan yang menjelaskan variabel yang
diujikan lebih besar dari r table atau dengan melihat nilai sig kurang dari
0,05 maka instrumen dikatakan valid. Berdasarkan table correlation
peneliti menggunakan nilai sig untuk mengetahui data yang valid pada
variable X dan Y, yaitu sebagai berikut :
Variabel X
Sig X1 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X2 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X3 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X4 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X5 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X6 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X7 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X8 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X9 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X10 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X11 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig X12 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Variabel Y
Sig Y1 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig Y2 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig Y3 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig Y4 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig Y5 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Sig Y6 terhadap total : 0,000 < 0,05 : Valid
Dari hasil uji validitas diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh
instrument pada variable X dan Y dinyatakan valid karena memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05 sehingga dapat dijadikan sebagai instrument
penelitian.
Uji Reliabilitas
Menurut Hasanah (2016) uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui pengujian
instrumen tersebut menunjukkan hasil yang konsisten apabila dilakukan
pengukuran berulangkali. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan
menggunakan Chornbach Alpha untuk mengidentifikasi seberapa baik item
yang ada pada kueisoner berhubungan antara satu dengan lainnya. Suatu
variabel dikatakan reliabel atau handal jika koefisien Alpha lebih besar dari
0,7 berdasarkan hasil sebanyak 73 orang, maka diperoleh hasil uji
reliabilitas sebagaimana tabel berikut :
Reliability Statistics
variable X
Cronbach's
Alpha N of Items
.775 12
Berdasarkan pengujian uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dari
tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh komponen variable X didalam
instrumen kuesioner memiliki chronchbach alpha sebesar 0.775 jadi, nilai
koefisien reliabilitas termasuk pada kategori tinggi sehingga tidak perlu
diperbaiki. (hasanah, 2016)
Reliability Statistics
variable Y
Cronbach's
Alpha N of Items
.618 6
Pada table case processing summary diketahui nilai valid sebesar 73.
Artinya, data yang diinput dari respnden semuanya valid dengan prosentase
100%.
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .753a .567 .561 1.046
Uji Model F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 101.653 1 101.653 92.867 .000b
Residual 77.717 71 1.095
Total 179.370 72
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
Diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya
variabel X secara bersama-sama atau secara simultan mampu menjelaskan
variabel Y secara signifikan.
Uji Hipotesis
Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan (X) terhadap Variabel Kinerja
(Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.050 2.416 2.090 .040
X .411 .043 .753 9.637 .000
a. Dependent Variable: Y
Uji Normalitas
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada petugas Lapas Kelas IIA
Bengkulu melalui penyebaran kuesioner terhadap 73 orang responden yang
telah diuji sehingga dapat diketahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja pada petugas Lapas Kelas IIA Bengkulu. Gaya kepemimpinan
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat pada nilai
signifikansi a = 0.000 < 0.05, maka hasil penelitian ini menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh
signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini
sesuai dengan pernyataan widyatmini (2008) mengenai gaya kepemimpinan
yang memiliki hubungan yang positif dengan kinerja karyawan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh sriwidodo
(2016). Gaya kepemimpinan di Lapas Kelas IIA Bengkulu sangat suportif
karena pimpinan mengetahui tugas pokok dan fungsinya, selalu memiliki
ide kreatif untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman, menjalin
hubungan baik antara atasan dengan bawahan, mendengarkan aspirasi
dari para anggota untuk kebaikan organisasi, serta melakukan evaluasi dua
arah antara pimpinan dan bawahan. Sehingga organisasi yang memiliki
gaya kepemimpinan yang baik dan suportif dapat meningkatkan kinerja
pegawai.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan,
terhadap kinerja pegawai pada Lapas Kelas IIA Bengkulu, maka kesimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1) ”Variabel Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja berdasarkan uji hipotesis hasil pengujian gaya
kepemimpian menunjukkan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini diterima”
2) gaya kepemimpinan yang digunakan di Lapas Kelas IIA Bengkulu
adalah gaya kepemimpinan suportif
3) Kinerja pegawai di Lapas Kelas IIA Bengkulu masuk dalam kategori
sangat tinggi
4) gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Lapas
Kelas IIA Bengkulu.
SARAN