Kunci Jawaban:
1.
Manfaat Proposal
1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
3. Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material
maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
2.
Adapun untuk jenis-jenis proposal Pada umumnya proposal dibagi kedalam 4 jenis diantaranya
sebagai berikut:
1. Proposal Bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga yang
berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti proposal
pendirian badan usaha, tempat usaha dan lain-lain.
2. Proposal Proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi serangkaian
rencana-rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal proyek pembangunan
suatau kantor.
3. Proposal Penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas
akhir, tesis dan lain-lain. Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk mengajukan suatau
kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
4. Proposal Kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan proposal untuk
mengajukan suatau rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun perorangan, misalnya
seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan dan lain-lain.
3.
Jenis proposal berdasarkan bentuk dibagi kedalam 3 jenis diantaranya yaitu:
1. Proposal Formal
Proposal ini isinya sangat lengkap terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian pendahuluan,
isi, dan penutup, berikut penjelasannya:
Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi,
dan pengesahan atau permohonan.
Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan atau pemikiran
dasar, metodologi penelitian, fasilitas, personalias keuntungan, kerugian waktu, anggaran dana
dalan lain-lain.
Sedangkan untuk bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan lain-lain.
2. Proposal Non-Formal
Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya disampaikan hanya dalam
bentuk surat. Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan masalah
dan pengesahan atau permohonan.
3. Proposal Semi Formal
Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak memenuhi
syarat-syarat proposal formal.
4.
Kaidah kebahasaan proposal adalah :
1. Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan atau
yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
2. Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan atau metode
penelitian.
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, seperti merupakan, yaitu, yakni,
adalah.
4. Menggunakan kata-kata yang mengandung makna perincian, seperti pertama, kedua, selain
itu.
5. Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an, seperti akan, diharapkan.
6. Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna sebenarnya. Hal ini sangat penting untuk
menghindari kesalahpahaman antara pihak pengaju proposal dengan pihak penerima proposal.
5.
Ciri-Ciri Proposal:
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang
nantinya diserahkan kepada si empunya acara
6.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal:
1. Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam
menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang
diselenggarakan.
2. Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa
bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
3. Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
4. Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas,direvisi dan disetujui.
5. Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
6. Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal
maupun eksternal
7. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar.
9. Proposal adalah alat bantu menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.
10. Proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga,
perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.
11. Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk
mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
12. Adapun jika menyusun suatu proposal maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah dimengerti.
2. Hasil dari kegiatan tersebut harus terstruktur.
3. Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis secara dan detail serta harus benar-benar
dapat dilkerjakan.
4. Jika ada anggaran dana yang diperlukan, maka anggaran dana yang diperlukan harus realistis
dengan kegiatan tersebut.
14. Tujuan proposal adalah memperoleh bantuan dana, memperoleh dukungan atau sponsor dan
memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu nama/ judul kegiatan, pendahuluan, tujuan,
waktu, dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitian, anggarana, penutup, tanda tangan dan
nama terang.
15.
a. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan sebagainya.
b. fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil menengah atau besar
c. fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta
d. fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank
e. fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan atau sebagainya.
16. Latar belakang masalah masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, asumsi
peneliti, manfaat penelitian, dan ruang lingkup.
22. Bagian awal atau pendahuluan sebuah karya ilmiah merupakan pengantar untuk menuju ke
bab inti. Pada umumnya berisi tentang ….
Jawaban:
Latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan pemaparan, dan manfaat
dari kegiatan.
Artikel
Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artuikel merupakan karya ilmiah yang
memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuh peristiwa ataupun masalah tertentu.
Sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis
yang sengaja dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan
memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.
Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan mengacu ataupun
berdasarkan teori yang telah diterbitkan sebelumnya.
B. BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6 Definisi Istilah (Boleh ada boleh tidak)
1.7 Hipotesis
BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Desain Penelitian
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Home / Bahasa Indonesia
Jawaban:
1.
a. tahap persiapan
1) Menghafal teks
2) Memahami pengucapan dan lagu kalimat
3) Memahami watak pelaku yang diperankan
4) Memahami cerita secara keseluruhan
5) Mempersiapkan panggung
b. tahap pelaksanaan:
1) Memerhatikan pengucapan dan lagu kalimat, serta teknik pernapasan
2) Berakting sesuai dengan tuntutan karakter dan cerita
2.
a. Tindakan atau lakuan
b. ujaran/ucapan
c. pikiran, perasaan, dan kehendak
d. penampilan sik
3.
a. Tokoh protagonis yaitu tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma atau nilai-nilai
yang ideal. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memberikan simpati dan empati kepada
penonton atau pembaca sehingga penonton atau pembaca melibatkan diri secara emosional
terhadap tokoh tersebut.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang menjadi penyebab terjadinya konik. Tokoh antagonis
merupakan lawan dari tokoh protagonis. Konik itu sendiri tidak harus disebabkan oleh
protagonis seorang atau beberapa orang, namun dapat disebabkan oleh hal lain, misalnya
lingkungan alam, lingkungan sosial, bencana alam, aturan-aturan, norma-norma.
4.
a. Tata rias dan tata busana
b. Perlengkapan panggung
5. Tujuan penggunaan tata rias adalah untuk menciptakan wajah peran sesuai dengan tuntutan
lakon. Fungsinya, mengubah watak seseorang, baik dari segi sik, psikis, maupun sosial serta
memberikan tekanan dalam perannya. Tata rias sangat mendukung karakter yang diperankan.
Sedangkan tata busana juga memiliki fungsi sama dengan tata rias, yaitu membantu aktor
membawakan perannya sesuai dengan tuntutan lakon. Tata busana dalam pementasan drama
bertujuan sebagai berikut.
a. Membantu mengidentikasi periode saat lakon dilaksanakan
b. Membantu mengidividualisasikan pemain
c. Menunjukkan asal usul dan status sosial tokoh yang diperankan
d. Menunjukkan waktu peristiwa itu terjadi
e. Mengekspresikan usia seseorang
f. Mengekspresikan gaya pemain
g. Membantu gerak-gerik aktor di pentas serta membantu aktor mengekspresikan wajahnya.
6. Drama satu babak adalah drama yang hanya terdiri atas beberapa adegan.
8. Urutan bagian alur drama adalah pengenalan, pengungkapan peristiwa, menuju konflik,
puncak konflik, penyelesaian.
9.
A). Berupa cerita
B). Berbentuk dialog
C). Bertujuan untuk dipentaskan
10. Sama
12. Suatu pertunjukan teater yg menggunakan isyarat dalam bentuk mimik wajah.
13. Sandiwara rakyat Betawi yg dibawakan dalam diatek Betawi, yg berasal dari Jakarta.
17. Jenis-jenis percakapan dalam drama adalah percakapan seorang diri dan percakapan
beberapa orang (dialog)
18. Kaitan antara adegan dan babak dalam sebuah drama adalah adegan merupakan bagian
dari babak tersebut!
19. Persiapan yang harus dilakukan sebelum pertunjukkan drama adalah naskah drama,
pemain, sutradara, panggung, latihan akting, dll.
20. Pantomimik adalah gerakan tubuh tanpa kata-kata dalam suatu pentas
21. Peranan ilustrusi musik dalam pertunjukkan drama untuk memperkuat latar suasana yang
sedang terjadi pada pentas drama
22. Unsur artistik dalam seni drama adalah unsur seni sastra dan unsur sen pentas.
23. Perbedaan istilah adegan dan babak adalah jika adegan merupakan bagian dari babak
dalam pentas drama atau pertunjukkan lainnya.
24. Drama adalah Suatu teks yg menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui
tingkah laku (akting) yang dipentaskan.
28. Unsur-unsur dalam resensi antara lain ….
Jawaban:
Identitas buku, ikhtisar buku, kepengarangan, keunggulan dan kelemahan.
29. Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang di resensi adalah dengan ….
Jawaban:
Membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis
31. Istilah resensi berasal dari Bahasa Belanda, resentie, yang berarti ….
Jawaban:
Kupasan atau pembahasan
40. Sebutkan syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi!
Jawaban:
1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun penerbit, dan tebal buku.
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang atau hal
yang berhubungan dengan tema atau isi.
3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditunjuka
1. Siapa saja biasanya yang membuat buku nonfiksi? Jelaskan disertai contoh!
2. Mengapa buku nonfiksi lebih populer di kalangan pembaca yang tidak terlalu hobi membaca?
Jelaskan disertai contoh!
3. Apa yang dimaksud dengan resensi?
4. Tuliskan berbagai tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan resensi buku ilmiah!
5. Tuliskan jenis-jenis buku fiksi dan nonfiksi!
6. Baik buku fiksi maupun nonfiksi memiliki tujuan sendiri yang ingin disampaikan kepada
pembacanya. Jelaskan tentang pernyataan tersebut!
7. Jelaskan perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi!
8. Jelaskan unsur–unsur dalam pembuatan resensi!
9. Tuliskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam meresensi buku ilmiah....
10. Apa yang dimaksud dengan menganalisis?
Kunci Jawaban:
1. Dibuat oleh profesioanal di bidangnya yang ingin menyebarluaskan ilmu pegetahuan yang
dimilikinya. Misalnya, buku tentang bisnis yang dibuat oleh pembisnis sukses, buku motivasi
yang dibuat oleh motivator, dan sebagainya.
2. Karena mereka membeli buku-buku tersebut terdesak oleh kebutuhan. Misalnya, buku sukses
bertanam mangga. Buku ini akan laku di pasaran, karena kebutuhan orang yang ingin bertanam
mangga dengan sukses. Dengan membeli buku ini, pembaca dapat langsung memperoleh
informasi mengenai cara bertanam mengga yang baik tanpa berusaha payah harus bertanya pada
ahlinya.
3. Kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun
film, dengan cara memaparkan data-data, sipnosis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
4.
a. Membantu pembaca mengetahui gembaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil
karya lainnya secara ringkas.
b. Mengetahui kelebihan atau kelemahan buku yang diresensi.
c. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
d. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya.
e. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi,
dan subtansi buku.
5. Jenis-jenis buku fiksi, antara lain novel, cerpen, drama, puisi, dan sebagainya. Jenis-jenis buku
nonfiksi antara lain buku biografi, buku motivasi, buku keterampilan, dan sebagainya.
6. Sebagaian pemabaca kita diberi kebebasan untuk memilih jenis buku yang paling disukai
untuk dibaca atau membaca buku untuk tujuan tertentu, seperti memberi motivasi pada diri
sendiri dengan membaca buku motivasi atau buku budidaya yang akan memberikan
keterampilan khusus kepada pembacanya.
7. Buku fiksi merupakan buku yang berisi kisahan atau cerita yan dibuat berdasarkan khayalan
atau imajinasi pengarang.buku nonfiksi merupakan buku yang dibuat bedasarkan fakta, realita,
atau hal-hal, yang benar-benar terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
8.
a. Judul resensi harus memiiki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik
juga akan memberi nilai lebih dari oada sebuah resensi.