Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN 

BAKSO BUAH BERGIZI TINGGI,


TANPA PENYEDAP DAN PENGAWET SEBAGAI ALTERNATIF PELUANG
USAHA BARU

PROPOSAL SKIRPSI

Disusun Oleh:

EKO SETIAWAN
NPM: 15070003

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Bakso merupakan salah satu alternatif makanan yang begitu digemari oleh
masyarakat. Untuk dapat menikmati bakso, tidaklah begitu sukar untuk ditemukan.. Dari
hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (2007), sejumlah produk pangan seperti
mie basah, tahu, bakso, dan ikan positif mengandung bahan pengawet formalin. Konsumen
menjadi penuh keraguan dalam mengkonsumsi produk pangan.
Disini saya mencoba menyajikan suatu alternatif dari hasil olahan bakso berupa
pembuatan bakso buah bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet. Melihat peluang pasar
pada saat ini, usaha pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet
menarik untuk ditekuni. Usaha pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap
dan pengawet tersebut perlu dibuat selain untuk menambah variasi baru olahan bakso agar
menjadi lebih menarik juga dapat secara bebas mengkonsumsi suatu jenis
penganekaragaman bakso yang lezat dan juga sehat dalam jangka panjang.
Usaha pembuatan bakso buah bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet sangat
menjanjikan karena peminatnya cukup besar. Hasil olahan bakso yang umum dijual pada
masyarakat dapat disajikan dalam model yang lebih menarik dengan penambahan buah segar.

1.2 Rumusan Masalah


Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan pokok permasalahan
penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
1.Bagaimana cara pengolahan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet
agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat?
2.Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pembuatan bakso buah
yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet?
3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha pembuatan bakso buah yang
bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui cara pengolahan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap      dan
pengawet agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha
pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet.
3.Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha
pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah produk bakso buah bergizi
tinggi, tanpa penyedap dan pengawet, dan dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan,
pengalaman dan pengetahuan

1.5 Hipotesis
Dengan melakukan penelitian ini kemungkinan yang akan didapat adalah kita dapat
memproduksi bakso buah bergizi tinggi yang digemari konsumen dan dapat meningkatan
prospek penjualan bagi produsen.             
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Bakso merupakan salah satu alternatif makanan yang begitu digemari oleh


masyarakat.Untuk dapat menikmati bakso, tidaklah begitu sukar untuk ditemukan. Dari
hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (2007), sejumlah produk pangan seperti
mie basah, tahu, bakso, dan ikan positif mengandung bahan pengawet formalin. Disini kami
mencoba menyajikan suatu alternatif dari hasil olahan bakso berupa pembuatan bakso buah
bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet.Melihat peluang pasar pada saat ini, usaha
pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet menarik untuk
ditekuni. Usaha pembuatan bakso buah yang bergizi tinggi, tanpa penyedap dan pengawet
tersebut perlu dibuat selain untuk menambah variasi baru olahan bakso agar menjadi lebih
menarik juga dapat secara bebas mengkonsumsi suatu jenis penganekaragaman baksoyang
lezat dan juga sehat dalam jangka panjang. (Winarno FG, Surono. 2002).
            Mula-mula penulis berkonsultasi dengan pembimbing mengenai perencanaan
kegiatan ini. Kemudian penulis melakukan riset mengenai pembuatan bakso buah sekaligus
riset pasar di lokasi sasaran pemasaran, yaitu kota Malang. Penulis mulai memproduksi dan
memasarkan produk. Pada produksi pertama, penulis tidak langsung menjual bakso buah,
melainkan membagi-bagikannya secara gratis kepada masyarakat umum. Setelah
mendapatkan dan menyimpulkan reaksi masyarakat umum, penulis memutuskan untuk
menjualbakso buah pada percobaan ke-4.
            Terdapat beberapa kendala berkaitan dengan produksi dan pemasaran bakso buah.
Misalnya, citarasa buah yang tidak kentara pada bakso buah, tidak semua buah bisa
digunakan dalam bakso buah, bentuk baksobuah tidak rata,dan pemasaran yang masih kurang
baik.
Pada dasarnya, bakso merupakan makanan yang cukup digemari masyarakat.
Pemfariasian makanan bakso menjadi bakso buah semakin diminati masyarakat.
Karena, bakso buah cenderung berbeda daripada baksopada umumnya. (Ibnu Katsir
Amrullah,Dr. 2004).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat pelaksanaan:


Waktu : bulan September 2018
Tempat : Di rumah bapak H.Hasan kab. Seluma

3.2 Rancangan Percobaan


3.2.1      Menyiapkan Peralatan dan Perlengkapan
Pembelian bahan-bahan dan alat-alat dilakukan secara bertahap karena
produksi bakso buah dilakukan secara bertahap pula
3.2.2      Melakukan kegiatan produksi
 Produksi dilakukan di rumah bapak H.Hasan di kabupaten seluma. Kegiatan produksi
yang dilakukan sebanyak 9 dengan total produksi 1000 porsi.
3.2.3      Merintis jaringan pemasaran
Setelah produk dapat diperjualbelikan, saya mulai merintis jaringan pemasaran.
Sementara pemasaran dilakukan dilingkungan kampus.
3.2.4      Evaluasi program. Setelah beberapa kali produksi dan penjualan, saya
melaksanakan kegiatan evaluasi guna perbaikan ke usaha berikutnya.

3.3 Alat Dan Bahan


   Bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain:
1.     500 gram daging segar
2.     20 gram garam
3.     100 gram es batu
4.     50 gram tepung tapioka
5.     1 gram Merica bubuk
6.     10 gram bawang putih yang dihaluskan
7.     Buah-buahan: apel, nanas, anggur, bengkoang, dll.

   Alat-alat yang dibutuhkan, antara lain:


1.     Ember plastik
2.     Timbangan
3.     Panci
4.     Mangkok
5.     Serbet
6.     Alat pembentuk buah
7.     Sendok
8.     Nampan plastik
9.     Pisau
10. Blender
11. Kompor gas
12. Penjapit bakso
13. Sendok pengaduk
14. Alat tiris
15. Garpu
3.4 Proses Produksi Bakso Buah
1.     Membersihkan daging dari lemak, lalu mencucinya.
2.     Daging dicampur dengan garam dan es batu lalu dihaluskan secara bersamaan.
3.     Pada gilingan daging ditambahkan tepung tapioka, merica, dan bawang putih yang telah
dihaluskan.
4.     Siapkan air panas dengan cara merebus air dalam sebuah panci.
5.     Bersihkan buah-buahan yang telah disiapkan menggunakan air bersih. Kemudian bentuk
bulat-bulat menggunakan alat pembentuk bulatan buah, atau cukup memotong buah dengan
bentuk dadu
6.     Bentuk adonan bakso buah, kepal adonan, dan masukkan potongan buah kedalam
adonan. Masukkan adonan tersebut dalam panci berisi air panas.
7.     Adonan dalam panci dilakukan 15 menit.
8.     Meniriskan bakso buah yang telah matang dari panci.
9.     Menmyajikan bakso buah dengan kuah dan condimand sesuai selera.

                                                           
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Hafil. 1999. Pengelolaan Ternak Unggas. Universitas Andalas. Padang.


Afriyanto E Dan Liviawaty E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta
Anonim. 2003. Pemotongan, penanganan dan Pengolahan Daging Ayam. Kanisius
Yogyakarta.
Betty S. L Jenie dan Fardiaz S. 1989. Uji Sanitasi Dalam Industri Pangan. ITB
Bogor.
Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo H, Adiono,
penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Food Science.
Ibnu Katsir Amrullah,Dr. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor.
Saraswati. 1989. Mengawetkan Daging. Bhratara. Jakarta.

Sri Rini Dwiari dan Hawignyo. 2004. Cara Membuat Ikan Asap. Balai Pustaka. Jakarta.
Sugitha I Made. 1995. Teknologi Hasil Ternak. Universitas Andalas. Padang.

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: UGM Press.


Winarno FG, Surono. 2002. HACCP dan Penerapannya dalam Industri Pangan. Bogor: M-
BRIO Press.
Winarno FG. 1994 Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai