Anda di halaman 1dari 36

BAB III

PENGUJIAN KONSOLIDASI

.1. Dasar Teori


Bila suatu lapisan tanah mengalami tambahan beban diatasnya maka air
pori akan mengalir dari lapisan tersebut sehingga volume dari tanah yang
terbebani tersebut akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Peristiwa inilah yang disebut dengan konsolidasi (Das, 1995). Sedangkan
menurut Muni Budhu (2007), pada prinsipnya tanah yang dibebani akan
mengalami penurunan yang menyebabkan penurunan dari struktur yang
didirikan diatasnya. jika penurunan tanah melebihi batas toleransi yang ada,
maka fungsi bangunan dapat melemah dan umur rencana struktur dapat
berkurang.

Proses konsolidasi bertujuan untuk mencari korelasi penambahan tekanan,


waktu, dan besarnya perubahan volume contoh tanah atau perubahan angka
pori (e). Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk memperkirakan besar
dan berapa lamanya penurunan dari tanah akibat beban dari suatu bangunan.

Permodelan uji konsolidasi satu dimensi yang dikembangkan oleh


Terzaghi, 1925. Uji tersebut dilakukan di dalam konsolidasimeter/ oedometer.
Pendekatan yang dipakai adalah dengan mengansumsikan bahwa contoh
tanah diberi beban dan penurunan diukur dengan arloji penunjuk (dialgauge),
sehingga mengalami deformasi serta keluarnya air pori searah tekanan
vertikal saja. Tekanan tersebut dibiarkan berlaku sampai penurunan selesai .
Biasanya harga tekanan yang dipakai sebesar 0,25; 0,5; 1,0; 2,0; 4,0; 8,0
kg/cm2 Kemudian Setelah Beban ke 6 diberikan, pada hari ke 7, dilakukan
pelepasan pembebanan secara bertahap hingga beban ke 0 g dalam selang
waktu 60 menit, untuk mendapatkan nilai rebound curve. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa hubungan antara angka pori dan tegangan efektif
tergantung terhadap waktu.

26
Waktu dan besarnya konsolidasi dipengaruhi oleh jenis tanah yang
mengalami konsolidasi. Bila tanah berjenis lempung, maka penurunan akan
lebih besar karena daya rembesan air pada lempung sangat rendah (High
Compressibility). Sedangkan jika jenis tanah pasir, memiliki nilai penurunan
yang relatif lebih kecil (Low Compressibility) dan berjalan sangat cepat.
Berikut adalah beberapa rumus untuk perhitungan konsolidasi :
W t.basah - W t.kering
 Kadar air (wc) = × 100%
W t.kering
……………….... (3.1)
W t.kering
 Vs = ……………………………………………
V t.kering
(3.2)
γs
 Gs = ………………………………………………….
γw
(3.3)
 Hn = H – (penurunan selama 24 jam) …………………... (3.4)
1
 Hd =
2 (2H + Hn ) …………………………..…………….…

(3.5)
 Hv = Hn – Hs ……………………………………..……… (3.6)
W c x Gs
 SR = ..................................................................
e
(3.7)
Angka pori atau void ratio (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara
volume pori dan volume butiran padat.
Hv1
 e = ………………………………………….…….…
Hs
(3.8)
D0 + D100
 D50 = …………………………………..………...
2
(3.9)
Koefisien konsolidasi (Cv) adalah parameter yang menghubungkan
perubahan tekanan air pori ekses terhadap waktu. Karakteristik konsolidasi

27
dinyatakan oleh koefisien konsolidasi (Cv) yang menggambarkan kecepatan
kompresi tanah terhadap waktu.
Hdr 2
 CV50 = 0,197 × ………………………………………
t50
(3.10)
Hdr 2
 CV90 = 0,848 × ……………………………………....
t90
(3.11)
Hubungan antara angka pori dan tegangan efektif tergantung dari tegangan
yang dialami oleh sampel tanah tersebut. Bila sampel tanah menerima
tegangan efektif sekarang pada kondisi maksimum, maka sampel tanah
tersebut dikatakan terkonsolidasi normal (normally consolidated).
Sebaliknya, bila tegangan pada waktu tertentu lebih besar dari tegangan
efektif sekarang, maka tanah tersebut dikatakan terkonsolidasi berlebih (over
consolidated). Sedangan koefisien pemampatan volume (Cc) adalah
kemiringan dari bagian lurus grafik e & log p’ hasil pengujian konsolidasi di
laboratorium yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Untuk Normal Consolidated Soil (NC-Soil) :
e0 + ed
 Cc = ……………………………..………..
Log Pe' -Log Pd
(3.12)
Untuk Over Consolidated Soil (OC-Soil) :
ea + eb
 Cc = …………………..…………………...
Log Pb-Log Pa
(3.13)
ee + ed
 Cs = ……………………..………………...
Log Pd-Log Pe
(3.14)
Keterangan :
wc = Kadar air
Wt = Berat tanah
Gs = Berat jenis (specific Gravity)
H = Berat sampel tanah
Hdr = Panjang maksimum aliran air

28
Hv = Tinggi udara akibat konsolidasi
Hs = Tinggi sampel sesudah diuji konsolidasi
SR = Derajat Kejenuhan
e = Angka pori
d0, d50, d100 = Pembacaan alat ukur pada konsolidasi 0%, 50%, dan
100%
t50 dan t90 = Waktu yang dibutuhkan untuk konsolidasi 50% dan 90%
Cv = Koefisien konsolidasi
Cc = Indeks pemampatan
Cs = Indeks pengembangan
Tujuan pengujian konsolidasi ini untuk menentukan besar pemampatan
(Δh) suatu jenis tanah, yaitu perubahan isi dan proses keluarnya air dari
dalam pori tanah yang diakibatkan adanya perubahan tekanan vertikal yang
bekerja pada tanah tersebut. Kemudian menentukakan besar pembebanan
(Δσ). Sedangkan parameter yang diperoleh yaitu Indeks Pemampatan (Cc),
Indeks Pemuaian (Cs), Tegangan Prakonsolidasi (σ’c). Setelah didapat hasil
semua parameter diatas maka dapat dibuat grafik skala log untuk menentukan
nilai Koefisien Konsolidasi (Cv). Nilai (Cv) ditentukan menggunakan 2
metode yaitu :
1. Metode Cassagrande (1940)
Data yang diplot di skala semi-log (ordinat skala linier dan absis skala
log) adalah Waktu pembacaan pemampatan (t) dan Besar
Pemampatan (Δh) yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
2. Metode Taylor (1942)
Data yang diplot di skala semi-log (ordinat skala linier dan absis
skala log) adalah Akar waktu pembacaan pemampatan (√t) dan Besar
Pemampatan (Δh) yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.

29
Gambar 3.1. Gambar 3.1. Penentuan t50 dengan metode Cassagrande

Gambar 3.2. Penentuan t90 dengan metode Taylor

30
Gambar 3.3. Penentuan nilai Indeks pemampatan (Cc) dan Indeks
Pengembangan (Cs)

3.2. Prosedur Praktikum


1. Menyiapkan alat uji konsolidasi. (seperti gambar 3.4) (SNI 2812-2011/
5.1)
2. Menyiapkan sampel tanah pada tabung Shelby. Kemudian pasang tabung
Shelby kedalam alat extruder
3. Mengeluarkan contoh tanah dengan menggunakan alat extruder dan
dimasukkan dalam ring kuningan pendek (dimensi : diameter = 5cm,
tinggi = 2 cm) dan timbang ring yang berisi contoh tanah tersebut. (seperti
gambar 3.5) (SNI 2812-2011/ 5.1.3)
4. Menentukan kadar air (Wc) dan specific grafity (Gs) (SNI 2812-2011/
5.1.3 f,g)
5. Tempatkan batu porous yang telah dibasahi lebih dahulu di bagian atas
bawah dari cincin tempat contoh tanah sehingga benda uji yang telah
dilapisi dengan kertas saring terjepit di antara kedua batu porous tersebut,
kemudian sisa tanah pembuatan benda uji perlu di selidiki kadar air (Wc)
dan (Gs). (seperti pada gambar 3.6)
6. Pasanglah plat penumpu di atas batu porous tempat contoh tanah.
7. Letakkan dial reading untuk mengukur penurunan di atas permukaan plat
penumpu. Dial reading harus dipasang sedemikian rupa sehingga dial
tersebut dapat bekerja dengan baik pada saat permulaan test. Atur

31
kedudukan dial dan catat pembacaan jarum, dengan demikian pembacaan
dial siap dilaksanakan. (seperti pada gambar 3.7) (SNI 2812-2011/ 5.2.2)
8. Letakkan pembebanan pertama seberat 520 g, catatlah penurunan vertikal
dari dial reading pada saat t = 0,1 menit, t = 0,25 menit dan seterusnya
hingga t = 1440 menit (24 jam). Pada pembebanan pertama sampai t =
1440 menit (24 jam) selesai, tambahkan air pada consolidometer sehingga
tempat contoh tanah terendam seluruhnya dalam air sebelum dilanjutkan
pada beban kedua. (SNI 2812-2011/ 5.3.2)
9. Setelah selesai pembacaan pada t = 1440 menit tambahkan beban sebesar
530 g sehingga menghasilkan tekanan 0,5 Kg/cm 2 catat penurunan seperti
(langkah 8). Besar beban 1 = 520 g; beban 2 = 530 g; akumulasi beban ke
3 = 1050 g; akumulasi beban ke 4 = 2095 g; akumulasi beban ke 5 = 3170
g; akumulasi beban ke 6 = 4085 g; (Seperti pada gambar 3.8) (SNI 2812-
2011/ 5.3.3)
10. Setelah Beban ke 6 diberikan, pada hari ke 7, dilakukan pelepasan
pembebanan secara bertahap hingga beban ke 0 g dalam selang waktu 60
menit, untuk mendapatkan nilai rebound curve. (SNI 2812-2011/ 5.3.4)
11. Pengujian konsolidasi dimulai pukul 13.37 WIB
12. Ulangi langkah 10 dengan beban yang telah diketahui.
3.3. Dokumentasi Praktikum

Gambar 3.4. Menyiapkan


alat konsolidasi

Gambar 3.5. Pengeluaran


contoh tanah

32
Gambar 3.6. Pemasangan Gambar 3.7. Pembacaan dial

contoh tanah dengan kertas reading dan pemasangan

saring dan batu porous consolidometer

Gambar 3.8. Penambahan beban


Sumber : Hasil Olahan Pribadi (2019)
3.4. Hasil dan Analisis Praktikum
Tabel 3.1. Data Sampel Tanah Uji
No Uraian Notasi Nilai Satuan
1. Tinggi contoh (sebelum dioven) ho 2 Cm
2. Tinggi solid (setelah dioven) hs 0,79 Cm
3. Tinggi rongga hv0 1,21 Cm
4. Diameter Sampel ∅ 5 Cm
Diameter Sampel (setelah
5. ∅1 4,1 Cm
dioven)
6. Luasan Sampel Ao 19,625 cm2
7. Luasan Sampel (setelah dioven) A1 13,196 cm2
8. Volume total Vt 39,25 cm3
9. Berat sampel Wt 56,4 Gr
10. Berat butir Ws 27,3 Gr

33
11. Kadar air Wc 107 %
12. Berat volume basah γ 1,437 gr/cc
13. Specific gravity Gs 2,653
14. Angka pori e0 1,5425
15. Berat volume jenuh γ sat 1,6411 gr/cc
16. Berat volume efektif γ' 0,6411 gr/cc
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
Perhitungan data pada tabel 3.1. dapat diuraikan sebagai berikut:
 Gs = perhitungan Gs didapatkan dari data berikut:
Tabel 3.2. Tabel perhitungan Specific Gravity (Gs)

Nomor Tes
Uraian Satuan Notasi
1 2
Nomor Piknometer 1 2
Berat Piknometer Gr Wp 34,4 33,4
Berat Piknometer + Tanah Kering Gr W1 64 65,3
Berat Piknometer + Tanah + Air Gr W2 138,8 134,4

Tabel 3.2. Tabel Lanjutan

Nomor Tes
Uraian Satuan Notasi
1 2
Berat Piknometer + Air Gr W3 120,5 114,5
Berat Tanah Kering Gr W4 29,6 31,9
Spesific Gravity - Gs 2,619 2,658
Spesific Gravity x A(0.998) - - 2,614 2,653
Jenis Tanah : Lempung Organik 2,653
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
W4 29,6
 Gs = x A= x 0,998 = 2,614
( W 3 +W 4 )−W 2 ( 120,5+ 29,6 )−138,8
W4 31,9
Gs = x A= x 0,998 = 2,653
( W 3 +W 4 )−W 2 ( 114,5+31,9 )−134,4
 A0= 0,25 × 3,14 × 52 = 19,625 cm2
 A1= 0,25 ×3,14 × 4,12 = 13,196 cm2
Ws 27,3
 Hs = = =0,79 cm
A1×GS × γw 13,196×2,6 5 3×1

34
 Hv0 = h0-hs = 2-0,79 = 1,21 cm
 Vt = h0 × A0 = 2 × 13,196 = 39,25 cm3
hv0 1,21
 e0 = = =1,5425
hs 0,79
Wt−Ws 56,4-27,3
 Wc = ×100 %= × 100 %=¿ 107%
Ws 27,3
W c x Gs 107 x 2,653
 SR = = = 184,03%, dikarenakan nilai wc dan
e 1,5425
SR melebihi 100% maka perhitungan wc menggunakan permisalan
SR 100% adalah:
SR x e 100 x 1,5425
Wc = = = 58,65%
Gs 2,63
Wt 56.4
 γ= = =1.437 gr/cc
Vt 39.25
γw (GS+e) 1(2.6 5 3+1.5425)
 γsat = = =1.6411gr/cc
1+e 1+1.5425
 γ ' =γsat−γ w = 1.6411-1 = 0.6411 gr/cc

Setelah mengetahui data tanah diatas maka dilanjutkan dengan


menentukan koefisien konsolidasi (Cv) sebagai berikut:
1. Beban 1 = 520 gr (hari-1)
Tabel 3.3. Penurunan pada beban 520 gr
Waktu setelah dial
No. pembebanan, t √t 1 Δh (cm)
(menit) 520 gr
1 0 0 0 0,000
2 0,25 0,5 35 0,035
3 0,5 0,71 41 0,041
4 1 1 46 0,046
5 2 1,41 54 0,054
6 4 2 64,2 0,064
7 8 2,83 76,8 0,077
8 15 3,87 89 0,089
9 30 5,48 101,1 0,101
10 60 7,45 110,1 0,110
11 1440 37,95 130,5 0,131
Sumber : Hasil Praktikum (2019)

35
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr1
H0=2 cm
Hs= 0,79 cm
H1= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,131 = 1,870 cm
1 ( H0+H1 ) 1 2+1,870
Hdr1= × = × = 0,9674 cm
2 2 2 2
Hv1 = H1-Hs = 1,870-0,79 =1,08 cm
Hv1 1,08
e1 = = =1,377
Hs 0,79

 Menentukan Cv50

Gambar 3.9. Grafik Cv50 pada beban 520 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,046 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,064 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,064-0,046 = 0,018 cm

36
D0 = H1 – X = 0,046 – 0,018 = 0,028 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,109 menit
 Menetukan D50
D0+D100 0,028+0,109
D50 = = = 0,0685 menit
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 4,9
menit.
2. Menentukan Cv50
Hdr12 0,96742
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,038 cm2/menit
t50 4,9

 Menentukan Cv90

Gambar 3.10. Grafik Cv90 pada beban 520 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 6,2 menit
b = a × 1,15 = 6,2 × 1,15 = 7,13 menit
√ t 90 = 4 menit

37
t90 = 16 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr12 0,96742
Cv90 = 0,848 = 0,848 = 0,05 cm2/menit
t90 16
2. Beban 2 = 530 gr, beban kumulatif 1050 gr (hari-2)
Tabel 3.4. Penurunan pada beban kumulatif 1050 gr
Waktu setelah Dial
No 2 Δh (cm)
pembebanan, √t
.  
t (menit) 530 gr
1 0 0 130,5 0,131
2 0,25 0,5 137,6 0,138
3 0,5 0,71 139 0,139
Tabel 3.4. Tabel Lanjutan
Waktu setelah Dial
No. pembebanan, √t 2 Δh (cm)
t (menit) 530 gr
4 1 1 141,2 0,141
5 2 1,41 144,4 0,144
6 4 2 148,5 0,149
7 8 2,83 154,9 0,155
8 15 3,87 162,1 0,162
9 30 5,48 171,2 0,171
10 60 7,45 180,5 0,181
11 1440 37,95 208 0,208
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr2
H0= 2 cm
Hs= 0,79 cm
H2= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,208 = 1,792 cm
1 ( H1+H2 ) 1 1,870+1,792
Hdr2= × = × =0,9154 cm
2 2 2 2
Hv2 = H2-Hs = 1,792-0,79 =1,005 cm
Hv2 1,005
e2 = = =1,278
Hs 0,79

38
 Menentukan Cv50

Gambar 3.11. Grafik Cv50 pada beban kumulatif 1050 gr


1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,141 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,149 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,149 – 0,141 = 0,008 cm
D0 = H1 – X = 0,141-0,008 = 0,133 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,181 cm
 Menetukan D50
D0+D100 0,133+0,181
D50 = = = 0,157 cm
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 8,9
menit.

2. Menentukan Cv50
Hdr 22 0,91542
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,019 cm2/menit
t 50 8,9

39
 Menentukan Cv90

Gambar 3.12. Grafik Cv90 pada beban kumulatif 1050 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 11 menit
b = a × 1,15 = 11 × 1,15 = 12,65 menit
√ t 90 = 4,65 menit
t90 = 21,623 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr22 0,91542
Cv90 = 0,848 =0,848 = 0,033 cm2/menit
t90 21,623

3. Beban 3 = 1050 gr, beban kumulatif 2100 gr (hari-3)


Tabel 3.5. Penurunan pada beban kumulatif 2100 gr
No. Waktu setelah √t dial Δh (cm)
3
pembebanan,
1050 gr

40
t (menit)
1 0 0 208 0,208
Tabel 3.5. Tabel Lanjutan
Waktu setelah dial
No. pembebanan, √t 3 Δh (cm)
t (menit) 1050 gr
2 0,25 0,5 219 0,219
3 0,5 0,71 221,2 0,221
4 1 1 226 0,226
5 2 1,41 232 0,232
6 4 2 238,2 0,238
7 8 2,83 247 0,247
8 15 3,87 258,9 0,259
9 30 5,48 274 0,274
10 60 7,45 289,1 0,289
11 1440 37,95 328 0,328
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr3
H0= 2 cm
Hs= 0,79 cm
H3= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,328 = 1,672 cm
1 ( H2+H3 ) 1 1,792+1,672
Hdr3= × = × = 0,866 cm
2 2 2 2
Hv3 = H3-Hs = 1,672-0,79 =0,885 cm
Hv3 0,885
e3 = = =1,126
Hs 0,79

 Menentukan Cv50

41
Gambar 3.13. Grafik Cv50 pada beban kumulatif 2100 gr
1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,226 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,238 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,238-0,226 = 0,012 cm
D0 = H1 – X = 0,226 – 0,012 = 0,214 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,289 cm
 Menetukan D50
D0+ D100 0,214+0,289
D50 = = = 0,2515 cm
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 10
menit.
2. Menentukan Cv50
Hdr 32 0,8662
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,015 cm2/menit
t 50 10

42
 Menentukan Cv90

Gambar 3.14. Grafik Cv90 pada beban kumulatif 2100 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 11,4 menit
b = a x 1,15 = 11,4 x 1,15 = 13,11 menit
√ t 90 = 6 menit
t90 = 36 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr 32 0,866 2
Cv90 = 0,848 =0,848 = 0,018 cm2/menit
t 90 36

4. Beban 4 = 2095 gr, beban kumulatif 4195 gr (hari-4)


Tabel 3.6. Penurunan pada beban kumulatif 4195 gr
Waktu setelah dial
No. pembebanan, √t 4 Δh (cm)
t (menit) 2095 gr
1 0 0 328 0,328
2 0,25 0,5 333 0,333
3 0,5 0,71 345 0,345
4 1 1 351 0,351
5 2 1,41 356,8 0,357
Tabel 3.6. Tabel Lanjutan

43
dial
Waktu setelah
No. √t 4
pembebanan, Δh (cm)
t (menit) 2095 gr
6 4 2 366 0,366
7 8 2,83 379 0,379
8 15 3,87 394,5 0,395
9 30 5,48 415 0,415
10 60 7,45 435,1 0,435
11 1440 37,95 478 0,478
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr4
H0= 2 cm
Hs= 0,79 cm
H4= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,478 = 1,522 cm
1 ( H 3+ H 4 ) 1 1,672+1,522
Hdr4= x = x =0,7985 cm
2 2 2 2
Hv4 = H4-Hs = 1,522-0,79 =0,735 cm
Hv 4 0,735
e4 = = =0,935
Hs 0,79

 Menentukan Cv50

44
Gambar 3.15. Grafik Cv50 pada beban kumulatif 4195 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,351 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,366 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,366 – 0,351 = 0,015 cm
D0 = H1 – X = 0,351 – 0,015 = 0,336 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,435 cm
 Menetukan D50
D0+ D100 0,336+0,435
D50 = = = 0,3855 cm
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 10,1
menit.
2. Menentukan Cv50
Hdr 4 2 0,7985 2
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,012 cm2/menit
t 50 10,1

45
 Menentukan Cv90

Gambar 3.16. Grafik Cv90 pada beban kumulatif 4195 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 9,8 menit
b = a x 1,15 = 9,8 x 1,15 = 11,27 menit
√ t 90 = 5,5 menit
t90 = 30,25 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr 4 2 0,79852
Cv90 = 0,848 =0,848 = 0,018 cm2/menit
t 90 30,35

5. Beban 5 = 3170 gr, beban kumulatif 7365 gr (hari-5)


Tabel 3.7. Penurunan pada beban kumulatif 7365 gr
Waktu setelah dial
5
No. pembebanan, √t Δh (cm)
t (menit) 3170 gr
1 0 0 478 0,478
2 0.25 0,5 489,9 0,490

46
Tabel 3.7. Tabel Lanjutan

dial
Waktu setelah
No. √t 5
pembebanan, Δh (cm)
t (menit) 3170 gr
3 0.5 0,71 492 0,492
4 1 1 495,5 0,496
5 2 1,41 500,6 0,501
6 4 2 508,4 0,508
7 8 2,83 519 0,519
8 15 3,87 532,1 0,532
9 30 5,48 548,8 0,549
10 60 7,45 566,9 0,567
11 1440 37,95 605 0,605
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr5
H0= 2 cm
Hs= 0,79 cm
H5= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,605 = 1,395 cm
1 ( H 4+ H 5 ) 1 1,522+1,395
Hdr5= x = x =0,7293 cm
2 2 2 2
Hv5 = H5-Hs = 1,395-0,79 =0,608 cm
Hv 5 0,608
e5 = = =0,773
Hs 0,79

 Menentukan Cv50

47
Gambar 3.17. Grafik Cv50 pada beban kumulatif 7365 gr

1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,496 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,508 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,508 – 0,496 = 0,012 cm
D0 = H1 – X = 0,496 – 0,012 = 0,484 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,567 cm
 Menetukan D50
D0+ D100 0,484+0,567
D50 = = = 0,5255 cm
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 15
menit.
2. Menentukan Cv50
Hdr 52 0,72932
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,007 cm2/menit
t 50 15

 Menentukan Cv90

48
Gambar 3.18. Grafik Cv90 pada beban kumulatif 7365 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 11,1 menit
b = a x 1,15 = 11,1 x 1,15 = 12,77 menit
√ t 90 = 7,3 menit
t90 = 53,29 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr 52 0,72932
Cv90 = 0,848 =0,848 = 0,0085 cm2/menit
t 90 53,29

6. Beban 6 = 4085 gr, beban kumulatif 11450 gr (hari-6)


Tabel 3.8. Penurunan pada beban kumulatif 11450 gr
Waktu setelah dial
6
No. pembebanan, √t Δh (cm)
4085 gr
t (menit)
1 0 0 605 0,605
2 0,25 0,5 614,5 0,615
3 0,5 0,71 616,1 0,616
Tabel 3.8. Tabel Lanjutan

Waktu setelah √t dial Δh (cm)

49
No. pembebanan, 6
t (menit) 4085 gr
4 1 1 618,8 0,619
5 2 1,41 622,3 0,622
6 4 2 628 0,628
7 8 2,83 635,7 0,636
8 15 3,87 645,3 0,645
9 30 5,48 658,1 0,658
10 60 7,45 671,1 0,671
11 1440 37,95 700 0,700
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
 Menentukan Hdr6
H0= 2cm
Hs= 0,79 cm
H6= H0- (Δh 24 jam) = 2 – 0,700 = 1,3 cm
1 ( H 5+ H 6 ) 1 1,395+1,3
Hdr6= x = x =0,6738 cm
2 2 2 2
Hv6 = H6-Hs = 1,3-0,79 = 0,513 cm
Hv 6 0,513
e6 = = =0,653
Hs 0,79

 Menentukan Cv50

50
Gambar 3.19. Grafik Cv50 pada beban kumulatif 11450 gr
1. Menentukan t50
 Menentukan D0
a. T1 = 1 menit, H1= 0,619 cm
b. T2 = 4 menit, H2 = 0,628 cm
X (Jarak D0) = H2-H1= 0,628 – 0,619 = 0,009 cm
D0 = H1 – X = 0,619 – 0,009 = 0,61 cm
 Menentukan D100 (secara grafis)
D100 = 0,670 cm
 Menetukan D50
D0+ D100 0,61+0,670
D50 = = = 0,64 cm
2 2
Kemudian tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari
D50 yang menabrak kurva. Maka didapatkan t50 sebesar 10,2
menit.
2. Menentukan Cv50
Hdr 62 0,67382
Cv50 = 0,197 =0,197 = 0,009 cm2/menit
t 50 10,2

51
 Menentukan Cv90

Gambar 3.20. Grafik Cv90 pada beban kumulatif 11450 gr

1. Menentukan √ t 90
a = 13.5, menit
b = a x 1,15 = 13,5 x 1,15 = 15,53 menit
√ t 90 = 9,5 menit
t90 = 90,25 menit
2. Menentukan Cv90
Hdr 62 0,67382
Cv90 = 0,848 =0,848 = 0,0043 cm2/menit
t 90 90,25

Tabel 3.9. Data Koefisien Konsolidasi

Beban Bacaan Cv50 Cv90


No t50 t90
kumula Dial 1440 (cm²/m (cm²/m-
. (menit) (menit)
-tif (gr) menit -enit) enit)

1 520 0,131 4,9 16 0,038 0,05

2 1050 0,208 8,9 21,62 0,019 0,033

3 2100 0,328 10,0 36 0,015 0,018


Tabel 3.9. Tabel Lanjutan

52
Beban Bacaan Cv50 Cv90
No t50 t90
kumula Dial 1440 (cm²/m (cm²/m
. (menit) (menit)
-tif (gr) menit enit) enit)
4 4195 0,478 10,1 30,25 0,012 0,018

5 7365 0,605 15,0 53,29 0,007 0,0085

6 11450 0,700 10,2 90,25 0,009 0,0043

rata-rata 9,85  36,19 0,0167 0,022

Sumber : Hasil Praktikum (2019)

Tabel 3.10. Data Rebound 1 Beban Kumulatif 7365 gr

Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)
1 0 0 700 0,700
2 0,25 0,5 700 0,700
3 0,5 0,71 700 0,700
4 1 1 699,5 0,700
5 2 1,41 699 0,699
6 4 2 698,3 0,698
7 8 2,83 698 0,698
8 15 3,87 697,8 0,698
9 30 5,48 697,2 0,697
10 60 7,45 697,1 0,697
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 0,79 cm
H1’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,697 = 1,303 cm
Hv1’ = H1’-Hs = 1,303-0,79 = 0,513 cm
Hv 1' 0,513
e1’ = = =0,656
Hs 0,79

Tabel 3.11. Data Rebound 2 Beban Kumulatif 4195 gr

53
Waktu setelah
No
pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
.
(menit)
1 0 0 697,1 0,6971
2 0,25 0,5 691,5 0,6915
3 0,5 0,71 691 0,691
4 1 1 690,2 0,6902
5 2 1,41 689,1 0,6891
6 4 2 687,6 0,6876
7 8 2,83 685,4 0,6854
8 15 3,87 683,7 0,6837
9 30 5,48 681,9 0,6819
10 60 7,45 680 0,68
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 0,79 cm0
H2’= H0- (Δh 1jam) = 2 –,68 = 1,32 cm
Hv2’ = H2’-Hs = 1,32-0,79 = 0,53 cm
Hv 2' 0,53
e2’ = = =0,678
Hs 0,79

Tabel 3.12. Data Rebound 3 Beban Kumulatif 2100 gr


Waktu setelah
No. pembebanan, t √t Dial Δh (cm)
(menit)
1 0 0 680 0,68
2 0,25 0,5 672 0,672
3 0,5 0,71 668,6 0,6686
4 1 1 661,4 0,6614
5 2 1,41 658,1 0,6581
6 4 2 652 0,652
7 8 2,83 648,5 0,6485
8 15 3,87 643,3 0,6433
9 30 5,48 638 0,638
10 60 7,45 634 0,634

54
Sumber : Hasil Praktikum (2019)
 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 0,79 cm
H3’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,634 = 1,366 cm
Hv3’ = H3’-Hs = 1,366-0,79 = 0,58 cm
Hv 3' 0,58
e3’ = = =0,737
Hs 0,79

Tabel 3.13. Data Rebound 4 Beban Kumulatif 1050 gr

No Waktu setelah Δh
√t Dial
. pembebanan, t (menit) (cm)
1 0 0 634 0,634
2 0,25 0,5 614 0,614
3 0,5 0,71 613,8 0,6138
4 1 1 613 0,613
5 2 1,41 612,8 0,6128
6 4 2 609,6 0,6096
7 8 2,83 606,2 0,6062
8 15 3,87 601,9 0,6019
9 30 5,48 596,4 0,5964
10 60 7,45 591,1 0,5911

Sumber : Hasil Praktikum (2019)


 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm

55
Hs= 0,79 cm
H4’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,5911 = 1,4089 cm
Hv4’ = H4’-Hs = 1,4089-0,79 = 0,62 cm
Hv 4 ' 0,62
e4’ = = =0,791
Hs 0,79

Tabel 3.14. Data Rebound 5 Beban Kumulatif 520 gr

Waktu setelah
No. √t Dial Δh (cm)
pembebanan, t (menit)
1 0 0 591,1 0,5911
2 0,25 0,5 588 0,588
3 0,5 0,71 587,5 0,5875
4 1 1 586,8 0,5868
5 2 1,41 585,3 0,5853
6 4 2 583,5 0,5835
7 8 2,83 580,4 0,5804
8 15 3,87 576,1 0,5761
9 30 5,48 570,5 0,5705
10 60 7,45 565 0,565

Sumber : Hasil Praktikum (2019)


 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm

56
Hs= 0,79 cm
H5’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,565 = 1,435 cm
Hv5’ = H5’-Hs = 1,435-0,79 = 0,65 cm
Hv 5' 0,65
e5’ = = =0,824
Hs 0,79

Tabel 3.15. Data Rebound 6 Beban Kumulatif 0 gr

No Waktu setelah Δh
√t Dial
. pembebanan, t (menit) (cm)
1 0 0 565 0,565
2 0,25 0,5 563,9 0,5639
3 0,5 0,71 562,2 0,5622
4 1 1 561,2 0,5612
5 2 1,41 560,8 0,5608
6 4 2 558,8 0,5588
7 8 2,83 556,1 0,5561
8 15 3,87 552,5 0,5525
9 30 5,48 547,1 0,5471
10 60 7,45 540,1 0,5401

Sumber : Hasil Praktikum (2019)


 Nillai Δh didapatkan dari pembacaan dial dibagi dengan 1000
sehingga mendapatkan nilai Δh bersatuan cm.
H0= 2cm
Hs= 0,79 cm
H6’= H0- (Δh 1jam) = 2 – 0,5401 = 1,4599 cm
Hv6’ = H6’-Hs = 1,4599-0,79 = 0,67 cm

57
Hv6' 0,67
e6’ = = =0,856
Hs 0,79

Tabel 3.16. Data Nilai Angka Pori


Tekanan Angka Pori (e)
No. (gr/cm2) Konsolidasi Rebound
0   0,656
1 0,25 1,377 0,678
2 0,5 1,278 0,737
3 1 1,126 0,791
4 2 0,935 0,824
5 4 0,773 0,856
6 8 0,653  
Sumber : Hasil Praktikum (2019)

58
Tabel 3.17. Data Konsolidasi

No.

Tinggi akhir Fitting time Koefisien


Tekanan Dial 1440 menit Δh (cm) Tinggi Hv (cm) Angka Pori (e)
pembebanan (cm) (menit) Konsolidasi
(gr/cm²)
(cm²/menit)
Konsoli- Konsoli- Konsoli- Konsoli- Konsoli-
Rebound Rebound Rebound Rebound Rebound t50 t90 Cv50 Cv90
dasi dasi dasi dasi dasi

1 0   540,1   0,5401   1,4599   0,67   0,856        


2 0,25 131 565 0,131 0,565 1,870 1,435 1,083 0,65 1,377 0,824 4,9 16 0,038 0,05

3 0,5 208 591,1 0,208 0,5911 1,792 1,4089 1,005 0,62 1,278 0,791 8,9 21,62 0,019 0,033

4 1 328 634 0,328 0,634 1,672 1,366 0,885 0,58 1,126 0,737 10,0 36 0,015 0,018

5 2 478 680 0,478 0,680 1,522 1,32 0,735 0,53 0,935 0,678 10,1 30,25 0,012 0,018

6 4 695 697,1 0,695 0,6971 1,395 1,3029 0,608 0,52 0,773 0,656 15,0 53,29 0,007 0,0085

7 8 700 0,700 1,300 0,513 0,653 10,2 90,25 0,009 0,0043


         
Rata-Rata 9,85 36,19 0,0167 0,0220
Sumber : Hasil praktikum (2019)

59
Gambar 3.21. Grafik Hubungan Angka Pori dan Tekanan

Nilai ee = 0,856 Nilai Pe = 0,25 kg/cm2


Nilai ea = 0,96 Nilai Pa = 3,75 kg/cm2
Nilai eb = 0,922 Nilai Pb = 4,33 kg/cm2
Nilai ed = 0,656 Nilai Pd = 8 kg/cm2
Nilai Pc = 0,7 kg/cm2
Dari data diatas didapatkan:
Nilai OCR = 1, dikarenakan pada saat pengambilan tanah sampel,
kedalaman tidak diketahui maka dianggap p0 = Pc, sehingga :
pc
OCR =
p0
0,7
=
0,7
=1
OCR = 1, untuk Tanah Terkonsolidasi Normal (Normal Consolidated
atau NC Soil)
OCR > 1, untuk Tanah Terkonsolidasi Lebih (Over Consolidated atau
OC Soil)

60
Koefisien Pengembangan (Cs):
ee-ed 0,856-0,656
Cs = = = 0,133
log Pd- log Pe log 8- log 0,25
Koefisian Pemampatan (Cc):
ea-eb 0,96-0,922
Cc = = = 0,608
log Pb- log Pa log 4,33- log 3,75

3.5. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisisis data praktikum konsolidasi, didapatkan nilai Gs
sebesar 2,653. Dari nilai Gs jenis tanah termasuk dalam lempung organik .
Tinggi awal sampel yaitu 2 cm dan setelah dilakukan pengujian konsolidasi
tinggi akhir sampel menjadi 0,79 cm.

Berdasarkan pengujian konsolidasi nilai Cv50 dan Cv90 mengalami


penurunan seiring bertambahnya beban yang diberikan. Hal ini menunjukkan
semakin besar pembebanan maka pemampatan yang terjadi semakin besar.
Maka mengakibatkan rongga pori semakin kecil dan air yang keluar semakin
sedikit. Kemudian dari hasil pengujian konsolidasi ini diambil nilai Cv90 dan
Cv50 rata-rata sebesar 0,0220 cm2/ menit dan 0,0167 cm2/menit.

Menurut grafik angka pori (e) terhadap tekanan (P) dapat diperoleh, nilai
koefisien pemampatan (Cc) sebesar 0,608 dan koefisien pengembangan (Cs)
sebesar 0,133. Sedangkan pada pengujian konsolidasi ini memiliki sifat
Normal Consolidated karena nilai OCR = 1.

61

Anda mungkin juga menyukai