Histopatologi

Histopathology will show cells that have the tendency to move the nucleus away from the
basement membrane . Histopatologi akan menunjukkan sel-sel yang memiliki kecenderungan
untuk bergerak inti jauh dari membran basal . This process is referred to as "Reverse
Polarization". Proses ini disebut sebagai "Reverse Polarisasi". The follicular type will have outer
arrangement of columnar or palisaded ameloblast like cells and inner zone of triangular shaped
cells resembling stellate reticulum in bell stage . Jenis folikuler akan memiliki pengaturan luar
kolumnar atau ameloblast palisaded seperti sel dan zona dalam sel berbentuk segitiga
menyerupai retikulum stellata dalam tahap bel . The central cells sometimes degenerate to form
central microcysts. Sel-sel pusat kadang-kadang merosot untuk membentuk microcysts pusat.
The plexiform type has epithelium that proliferates in a "Fish Net Pattern". Jenis plexiform telah
epitel yang berproliferasi dalam "Pola Ikan Bersih". The plexiform ameloblastoma shows
epithelium proliferating in a 'cord like fashion', hence the name 'plexiform'. The ameloblastoma
plexiform menunjukkan epitel berkembang biak di 'kabel seperti mode' sebuah, maka 'plexiform'
nama. There are layers of cells in between the proliferating epithelium with a well-formed
desmosomal junctions, simulating spindle cell layers. Ada lapisan sel di antara epitel
berkembang biak dengan baik persimpangan desmosomal terbentuk, simulasi lapisan sel spindle.

Ameloblastoma Ameloblastoma

Variants Varian
The six different histopathological variants of ameloblastoma are desmoplastic, granular cell,
basal cell, plexiform, follicular, and acanthomatous. [ 8 ] Enam varian histopatologi yang berbeda
ameloblastoma adalah desmoplastic, sel granular, sel basal, plexiform, follicular, dan
acanthomatous. [8]

The acanthomatous variant is extremely rare. [ 9 ] Varian acanthomatous sangat jarang. [9]
One-third of ameloblastomas are plexiform, one-third are follicular. Sepertiga dari
ameloblastomas adalah plexiform, satu-ketiga adalah folikel. Other variants such as
acanthomatous occur in older patients. [ 2 ] In one center, desmoplastic ameloblastomas
represented about 9% of all ameloblastomas encountered. [ 10 ] varian lain seperti acanthomatous
terjadi pada pasien yang lebih tua. [2] Dalam satu pusat, ameloblastomas desmoplastic mewakili
sekitar 9% dari semua ameloblastomas dihadapi. [10]

Treatment Pengobatan

Tracheal intubation is anticipated to be difficult in this child with a massive ameloblastoma.

Intubasi trakea diantisipasi akan sulit dalam hal ini anak dengan ameloblastoma besar.

While chemotherapy , radiation therapy , curettage and liquid nitrogen have been effective in
some cases of ameloblastoma, surgical resection or enucleation remains the most definitive
treatment for this condition. Sedangkan kemoterapi , terapi radiasi , kuretase dan nitrogen cair
telah efektif dalam beberapa kasus ameloblastoma, reseksi pembedahan atau enukleasi tetap
definitif pengobatan yang paling untuk kondisi ini. In a detailed study of 345 patients,
chemotherapy and radiation therapy seemed to be contraindicated for the treatment of
ameloblastomas. [ 2 ] Thus, surgery is the most common treatment of this tumor. Dalam studi rinci
tentang 345 pasien, kemoterapi dan terapi radiasi tampaknya kontraindikasi untuk pengobatan
ameloblastomas. [2] Jadi, operasi adalah pengobatan yang paling umum dari tumor ini. Because of
the invasive nature of the growth, excision of normal tissue near the tumor margin is often
required. Karena sifat invasif pertumbuhan, eksisi jaringan normal di dekat margin tumor sering
diperlukan. Some have likened the disease to basal cell carcinoma (a skin cancer) in its tendency
to spread to adjacent bony and sometimes soft tissues without metastasizing. Beberapa telah
menyamakan penyakit ini untuk karsinoma sel basal (kanker kulit) dalam kecenderungan untuk
menyebar ke tulang yang berdekatan dan kadang-kadang jaringan lunak tanpa metastasizing.
While not a cancer that actually invades adjacent tissues, ameloblastoma is suspected to spread
to adjacent areas of the jaw bone via marrow space. Meskipun bukan suatu kanker yang benar-
benar menyerang jaringan sekitar, ameloblastoma diduga menyebar ke daerah sekitarnya dari
tulang rahang melalui ruang sumsum. Thus, wide surgical margins that are clear of disease are
required for a good prognosis. Dengan demikian, margin bedah lebar yang jelas penyakit yang
diperlukan untuk prognosis yang baik. This is very much like surgical treatment of cancer. Hal
ini sangat banyak seperti pengobatan bedah kanker. Often, treatment requires excision of entire
portions of the jaw. Seringkali, pengobatan membutuhkan eksisi seluruh bagian rahang.

Radiation is ineffective [ 2 ] in many cases of ameloblastoma. [ 11 ] There have also been reports of
sarcoma being induced as the result of using radiation to treat ameloblastoma. [ 12 ] Chemotherapy
is also often ineffective. [ 12 ] However, there is some controversy regarding this [ 13 ] and some
indication that some ameloblastomas might be more responsive to radiation that previously
thought. [ 14 ] [ 6 ] Radiasi tidak efektif [2] dalam banyak kasus ameloblastoma. [11] Ada juga laporan
dari sarkoma yang disebabkan sebagai akibat penggunaan radiasi untuk mengobati
ameloblastoma. [12] Kemoterapi juga sering tidak efektif. [12] Namun, ada beberapa kontroversi
mengenai hal ini [13] dan beberapa indikasi bahwa beberapa ameloblastomas mungkin akan lebih
responsif terhadap radiasi yang diperkirakan sebelumnya. [14] [6]

While the Mayo Clinic recommends surgery for almost all ameloblastomas, there are situations
in which a Mayo Clinic physician might recommend radiation therapy. Sementara Mayo Clinic
merekomendasikan operasi untuk hampir semua ameloblastomas, ada situasi di mana Mayo
Clinic dokter mungkin merekomendasikan terapi radiasi. These include malignancy, inability to
completely remove the ameloblastoma, recurrence, unacceptable loss of function, and
unacceptable cosmetic damage. [ 15 ] In the case of radiotherapy, oncologists at the Mayo Clinic
would use intensity-modulated radiotherapy . [ 15 ] Ini termasuk keganasan, ketidakmampuan
untuk sepenuhnya menghapus ameloblastoma, kambuh, kehilangan fungsi tidak dapat diterima,
dan kerusakan kosmetik tidak dapat diterima. [15] Dalam kasus radioterapi, onkologi di Mayo
Clinic akan menggunakan -modulasi intensitas radioterapi . [15]

eferensi
1. ^ Brazis PW, Miller NR, Lee AG, Holliday MJ (1995). "Neuro-ophthalmologic Aspects
of Ameloblastoma" . Skull Base Surg 5 (4): 233–44. doi : 10.1055/s-2008-1058921 .
PMID 17170964 . ^ Brazis PW, Miller NR, Lee AG, Holliday MJ (1995). "Neuro-
ophthalmologic Aspek ameloblastoma" . Base Skull Surg 5 (4): 233-44. DOI : 10.1055/s-
2008-1058921 . PMID 17170964 .
2. ^ a b c d e f g h i j Reichart PA, Philipsen HP, Sonner S. (Mar; 1995). ^ a b c d e f g h i j PA Reichart,
Philipsen HP, Sonner S. (Mar, 1995). "Ameloblastoma: biological profile of 3677 cases".
Eur J Cancer B Oral Oncol. 31B (2): 86–99. PMID 7633291 . "Ameloblastoma: biologis
profil dari 3677 kasus". Eur J Cancer Oral B Oncol. 31B (2): 86-99. PMID 7633291 .
3. ^ JW Cusack (1827). ^ JW Cusack (1827). "Report of the amputations of the lower jaw".
Dublin Hosp Rec 4 : 1–38. "Laporan amputasi dari rahang bawah":. Dublin Hosp Rec 4
1-38.
4. ^ L. ^ L. Malassez (1885). Malassez (1885). "Sur Le role des debris epitheliaux
papdentaires". Arch Physiol Norm Pathol 5 : 309–340 6:379–449. Le sur des peran
papdentaires epitheliaux "puing-puing." Arch Physiol Pathol Norma 5: 309-340 6:379-
449.
5. ^ RH Ivey, HR Churchill, (1930). ^ RH Ivey, Churchill HR, (1930). "The need of a
standardized surgical and pathological classification of tumors and anomalies of dental
origin,". Am Assoc Dent Sch Trans 7 : 240–245. "Kebutuhan klasifikasi bedah dan
patologis standar tumor dan anomali asal gigi,". Am Dent Assoc Sch Trans 7: 240-245.
6. ^ a b Madhup, R; Kirti, S; Bhatt, M; Srivastava, M; Sudhir, S; Srivastava, A (January
2006). ^ a b Madhup, R; Kirti, S; Bhatt, M; Srivastava, M; Sudhir, S; Srivastava, A
(Januari 2006). "Giant ameloblastoma of jaw successfully treated by radiotherapy". Oral
Oncology Extra 42 (1): 22–25. doi : 10.1016/j.ooe.2005.08.004 . "Ameloblastoma
Raksasa rahang berhasil diobati oleh radioterapi". Lisan Onkologi Extra 42 (1):. 22-25
DOI : 10.1016/j.ooe.2005.08.004 .
7. ^ Gardner DG (March 1984). ^ Gardner DG (Maret 1984). "A pathologist's approach to
the treatment of ameloblastoma". J Oral Maxillofac Surg. 42 (3): 161–6. doi :
10.1016/S0278-2391(84)80026-9 . PMID 6583361 . "Ahli patologi Pendekatan A untuk
pengobatan ameloblastoma". J Oral Surg Maxillofac. 42 (3): 161-6. DOI :
10.1016/S0278-2391 (84) 80026-9 . PMID 6583361 .
8. ^ Gruica B, Stauffer E, Buser D, Bornstein M. (April 2003). ^ Gruica B, E Stauffer,
Buser D, Bornstein M. (April 2003). "Ameloblastoma of the follicular, plexiform, and
acanthomatous type in the maxillary sinus: a case report.". Quintessence Int. 34 (4): 311–
4. PMID 12731620 . "Ameloblastoma dari, plexiform, dan ketik acanthomatous folikel
dalam sinus maksilaris: kasus. Laporan". Quintessence Int. 34 (4): 311-4. PMID
12731620 .
9. ^ Vaishali A. Walke; Munshi, Maitreyeem; Raut, Wamanraok; Bobahate, Sudhakark
(April 2008). "Cytological diagnosis of acanthmatous ameloblastoma" . Journal of
Cytology 25 (2): 62. doi : 10.4103/0970-9371.42447 . http://www.jcytol.org/article.asp?
issn=0970-9371;year=2008;volume=25;issue=2;spage=62;epage=64;aulast=Walke . ^
Vaishali A. jalan; Munshi, Maitreyeem, Raut, Wamanraok; Bobahate, Sudhakark (April
2008). "diagnosis sitologi ameloblastoma acanthmatous" . Journal of Sitologi 25 (2): 62.
DOI : 10.4103/0970-9371.42447 . http: / / www.jcytol.org/article.asp?issn=0970-9371;
tahun = 2008; volume = 25; masalah = 2; spage = 62; epage = 64; aulast = jalan .
10. ^ Keszler A, Paparella ML, Dominguez FV (September 1996). ^ Keszler A, ML
Paparella, FV Dominguez (September 1996). "Desmoplastic and non-desmoplastic
ameloblastoma: a comparative clinicopathological analysis". Oral Dis 2 (3): 228–31.
doi : 10.1111/j.1601-0825.1996.tb00229.x . PMID 9081764 . "Desmoplastic dan non-
desmoplastic ameloblastoma: analisis clinicopathological komparatif". Lisan Dis 2 (3):.
228-31 DOI : 10.1111/j.1601-0825.1996.tb00229.x . PMID 9081764 .
11. ^ Yan Trokel, BA; Robert Himmelfarb, DDS; William Schneider, MD, DDS; Robert
Hou, MD DDS (3 January 2009). "An Update on the Management of a Recurrent
Ameloblastoma: A Case Report and Review of Literature." .
http://www.cumc.columbia.edu/news/dental/cdr96/trokel.html . ^ Yan Trokel, BA;
Robert Himmelfarb, DDS; Schneider William, MD, DDS; Hou Robert, DDS MD (3
Januari 2009). "Sebuah Update tentang Pengelolaan sebuah ameloblastoma Berulang:
Laporan Kasus dan Tinjauan Literatur." .
http://www.cumc.columbia.edu/news/dental/cdr96/trokel.html .
12. ^ a b c Randall S. Zane, MD (3 January 2009). "Maxillary Ameloblastoma" .
http://www.bcm.edu/oto/grand/81091.html . ^ a b c Randall S. Zane, MD (3 Januari 2009).
"rahang ameloblastoma" . http://www.bcm.edu/oto/grand/81091.html .
13. ^ Atkinson CH, Harwood AR, Cummings BJ. ^ Atkinson CH, AR Harwood, Cummings
BJ. (15 February 1984). (15 Februari 1984). "Ameloblastoma of the jaw. A reappraisal of
the role of megavoltage irradiation". Cancer 53 (4): 869–73. doi : 10.1002/1097-
0142(19840215)53:4<869::AID-CNCR2820530409>3.0.CO;2-V . PMID 6420036 .
 "Ameloblastoma rahang iradiasi. Suatu penilaian kembali terhadap peran megavoltage
dari":. Kanker 53 (4) 869-73. DOI : 10.1002/1097-0142 (19840215) 53:4 <869:: AID-
CNCR2820530409> 3.0.CO ; 2-V . PMID 6420036 .
14. ^ Miyamoto CT, Brady LW, Markoe A, Salinger D (June 1991). ^ Miyamoto CT, LW
Brady, Markoe A, D Salinger (Juni 1991). "Ameloblastoma of the jaw. Treatment with
radiation therapy and a case report.". Am J Clin Oncol. 14 (3): 225–30. doi :
10.1097/00000421-199106000-00009 . PMID 2031509 . "Ameloblastoma rahang
laporan. Pengobatan dengan terapi radiasi dan kasus."). Am J Clin: Oncol. 14 (3 225-30.
DOI : 10.1097/00000421-199106000-00009 . PMID 2031509 .
15. ^ a b "Ameloblastoma Treatment" . ^ a b "ameloblastoma Pengobatan" . 3 January 2009 .
http://www.mayoclinic.org/ameloblastoma/treatment.html . 3 Januari 2009.
http://www.mayoclinic.org/ameloblastoma/treatment.html .
16. ^ Anxun Wang, Bin Zhang, Hongzhang Huang, Leitao Zhang, Donglin Zeng, Qian Tao,
Jianguang Wang and Chaobin Pan (2008). "Suppression of local invasion of
ameloblastoma by inhibition of matrix metalloproteinase-2 in vitro" . BMC Cancer 8
(182): 182. doi : 10.1186/1471-2407-8-182 . PMID 18588710 . ^ Anxun Wang, Zhang
Bin, Hongzhang Huang, Leitao Zhang, Donglin Zeng, Qian Tao, Jianguang Wang dan
Chaobin Pan (2008). "Pemberantasan invasi lokal ameloblastoma oleh penghambatan
metaloproteinase matriks-2 in vitro" . BMC Kanker 8 ( 182): 182. DOI : 10.1186/1471-
2407-8-182 . PMID 18588710 .
17. ^ Souza Andrade ES, da Costa Miguel MC, Pinto LP, de Souza LB. ^ ES Souza
Andrade, Miguel da Costa MC, LP Pinto, de Souza LB. (June 2007). (Juni 2007).
"Ameloblastoma and adenomatoid odontogenic tumor: the role of alpha2beta1,
alpha3beta1, and alpha5beta1 integrins in local invasiveness and architectural
characteristics.". Ann Diagn Pathol. 11 (3): 199–205. doi :
10.1016/j.anndiagpath.2006.04.005 . PMID 17498594 . "Ameloblastoma dan tumor
odontogenik adenomatoid: peran alpha2beta1, alpha3beta1, dan alpha5beta1 integrins di
invasi lokal dan karakteristik arsitektur."). Ann Diagn. Pathol. 11 (3: 199-205 DOI :
10.1016/j.anndiagpath.2006.04.005 . PMID 17498594 .
18. ^ Vasan, NT (March 1995). ^ Vasan, NT (Maret 1995). "Recurrent ameloblastoma in an
autogenous bone graft after 28 years: a case report". NZ Dent J. 91 (403): 12–3. PMID
7746553 . "Berulang ameloblastoma dalam sebuah graft tulang autogenous setelah 28
tahun: sebuah laporan kasus" 12-3. NZ Dent J. 91 (403).: PMID 7746553 .
19. ^ a b c Choi YS, Asaumi J, Yanagi Y, Hisatomi M, Konouchi H, Kishi K. (January 2006).
^ a b c YS Choi, Asaumi J, Y Yanagi, M Hisatomi, H Konouchi, Kishi K. (2006 Januari).
"Recurrence of an ameloblastoma in an autogenous iliac bone graft.". Dentomaxillofac
Radiol 35 (1): 43–6. doi : 10.1259/dmfr/13828255 . PMID 16421264 . "Kekambuhan dari
ameloblastoma suatu dalam tulang autogenous graft iliaka.":. Dentomaxillofac Radiol 35
(1) 43-6. DOI : 10.1259/dmfr/13828255 . PMID 16421264 .
20. ^ Su, T; Liu, B; Zhao, JH; Zhang, WF; Zhao, YF (February 2006). ^ Su, T; Liu, B; Zhao,
JH, Zhang, WF; Zhao, YF (Februari 2006). "Ameloblastoma recurrence in the grafted
iliac bone: report of three cases". Shanghai Kou Qiang Yi Xue. 15 (1): 109–11. PMID
16525625 . "Ameloblastoma kekambuhan pada tulang iliaka dicangkok: laporan tiga
kasus"). Shanghai Kou Yi Qiang: Xue. 15 (1 109-11. PMID 16525625 .
21. ^ a b Dolan EA, Angelillo JC, Georgiade NG. ^ a b EA Dolan, Angelillo JC, NG
Georgiade. (April 1981). (April 1981). "Recurrent ameloblastoma in autogenous rib graft.
 Report of a case.". Oral Surg Oral Med Oral Pathol. 51 (4): 357–60. doi : 10.1016/0030-
4220(81)90143-2 . PMID 7015222 . "Berulang ameloblastoma di autogenous graft tulang
rusuk.. Laporkan kasus". Oral Surg Oral Med Oral Pathol. 51 (4):. 357-60 DOI :
10.1016/0030-4220 (81) 90143-2 . PMID 7015222 .
22. ^ a b Martins WD; Fávaro DM. ^ a b Martins WD; DM Favaro. (December 2004).
(Desember 2004). "Recurrence of an ameloblastoma in an autogenous iliac bone graft.".
Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod. 98 (6): 657–659. doi :
10.1016/j.tripleo.2004.04.020 . PMID 15583536 . "Kekambuhan dari ameloblastoma
suatu dalam tulang autogenous graft iliaka.". Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral
Radiol Endod. 98 (6): 657-659. DOI : 10.1016/j.tripleo.2004.04.020 . PMID 15583536 .
23. ^ Zachariades N. (October 1988). ^ Zachariades N. (Oktober 1988). "Recurrences of
ameloblastoma in bone grafts. Report of 4 cases.". Int J Oral Maxillofac Surg. 17 (5):
316–8. doi : 10.1016/S0901-5027(88)80011-0 . PMID 3143780 . "Rekuren dari
ameloblastoma di cangkok tulang.. Laporan 4 kasus". Int J Oral Surg Maxillofac. 17 (5):
316-8. DOI : 10.1016/S0901-5027 (88) 80011-0 . PMID 3143780 .
24. ^ Shear M, Singh S (July 1978). ^ geser M, Singh S (Juli 1978). "Age-standardized
incidence rates of ameloblastoma and dentigerous cyst on the Witwatersrand, South
Africa". Community Dent Oral Epidemiol 6 (4): 195–9. doi : 10.1111/j.1600-
0528.1978.tb01149.x . PMID 278703 . "Standar insiden tingkat-Age of ameloblastoma
dan kista dentigerous pada Witwatersrand, Afrika Selatan". Community Dent Oral
Epidemiol 6 (4):. 195-9 DOI : 10.1111/j.1600-0528.1978.tb01149.x . PMID 278703 .
25. ^ Jonathan Gordon, MD, Ph.D. ^ Jonathan Gordon, MD, Ph.D. (30 December 2008).
"Clinical Quiz: Painless Mass" . Appl Radiol Online 3 (8) .
http://www.medscape.com/viewarticle/488883_print . (30 Desember 2008). "Klinis Quiz:
Painless Massa" . Appl Radiol Online (8). 3
http://www.medscape.com/viewarticle/488883_print .

(ii). Etiologi
Etiologi ameloblastoma sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, tetapi beberapa ahli mengatakan
bahwa ameloblastoma dapat terjadi setelah pencabutan gigi, pengangkatan kista dan iritasi lokal dalam
rongga mulut. Patogenesis dari tumor ini, melihat adanya hubungan dengan jaringan pembentuk gigi
atau sel-sel yang berkemampuan untuk membentuk gigi tetapi suatu rangsangan yang memulai
terjadinya proliferasi sel-sel tumor Shafer dkk (1983) mengemukakan kemungkinan ameloblastoma
berasal dari sisa sel organ enamel (hertwig's sheat, epitel rest of mallassez). Ameloblastoma sering
dikaitkan dengan keberadaan unerupted gigi.

(v). Pengobatan
Banyak teknik operasi yang disarankan untuk penatalaksanaan ameloblastoma. Pada dasarnya
pengangkatan total masa tumor dengan mengikutsertakan jaringan tulang yang sehat akan memberikan
hasil yang optimal. Penatalaksanaan reseksi enblok sesuai indikasi ditujukan untuk menurunkan tingkat
rekurensi dan memperkecil kemungkinan cacat muka (3). Reseksi marginal (reseksi enblok) merupakan
teknik untuk mengangkat
jaringan tumor dengan mempertahankan kontinuitas korteks tulang mandibula bagian bawah. Reseksi
enblok ini dilakukan secara garis lurus dengan bor dan atau pahat atau gergaji, 1-2 cm dari tepi batas
tumor secara rontgenologis yang diperkirakan batas minimal reseksi (3).
Tidak ada perawatan standar yang telah dibuat untuk tumor ini. Beberapa jenis perawatan yang telah
dicoba yaitu : kuretase lokal, cryoterapi, , kauterisasi, laser, eksisi sederhana,eksisi radikal,radioterapi
dan kemoterapi (2). Rinci dalam studi 345 pasien, kemoterapi dan terapi radiasi nampaknya
kontraindikasi untuk perawatan ameloblastomas. [2] Oleh itu, adalah operasi yang paling umum
perlakuan terhadap tumor ini (6).
Pembedahan radikal dijelaskan oleh Muller dan Slootweg adalah suatu prosedur dimana ameloblastoma
diangkat dengan tepi tulang yang normal. Sebagian besar peneliti yakin mengenai reseksi sekurang-
kurangnya 1 cm dari tulang normal melebihi tepi tumor. Tepi jaringan lunak pada saat reseksi diperkuat
dengan pembekuan untuk menjamin pengangkatan tumor yang lengkap (1).
Bagaimanapun terapi radiasi jarang digunakan untuk perawatan utama.Gardner yakin bahwa radioterapi
seharusnya hanya digunakan untuk kasus yang tidak butuh operasi. Pinsolle dkk yakin bahwa
pembedahan dan radioterapi seharusnya digunakan. : 1. rekurensi pada mandibula jika perawatan
bedah primer adekuat,2. untuk semua kasus yang rekuren, 3. jika jaringan lunak terlibat atau
pembedahan tepi setelah dilakukan reseksi yang luas.
(vi). Gambaran Radiologis
Secara radiografi digambarkan dengan radiolusen yang berkembang lambat. Gambaran radiografi
ditemukan tidak patognomonik tetapi biasanya menampakkan perluasan lesi unilokuler atau
multilokuler dengan tulang tipis dan batas yang tegas. Gambaran radiologis berupa lesi unilokuler atau
multilokuler dengan gambaran seperti sarang tawon (honey comb appearance) pada lesi yang kecil dan
gambaran busa sabun (soap bubble appearance) pada lesi yang besar.