Anda di halaman 1dari 2

NURUL IZZAH

1713042003
PENDIDIKAN KIMIA A

TUGAS 1 ASESMEN PEMBELAJARAN KIMIA

1. Pengertian Pengukuran, Penilaian, Evaluasi, dan Asesmen


a. Pengukuran
1) Menurut Ign. Masidjo (1995: 14), pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan
kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh
benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
2) Menurut Endang Purwanti (2008: 4), pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan
atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau
peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
Jadi, pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara
sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik
suatu objek. Pengukuran bersifat kuantitatif.
b. Penilaian
1) Menurut Richard I. Arends (2008: 217), penilaian adalah proses mengumpulkan
informasi tentang siswa dan kelas untuk pengambilan keputusan instruksional.
2) Cangelosi (1995: 21), penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu,
langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes.
Jadi, penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Penilaian bersifat kualitatif. Penilaian
dilakukan untuk menelusuri proses pembelajaran telah berlangsung sesuai rencana,
apakah terdapat kekurangan selama pembelajaran, menemukan penyebab kekurangan
selama pembelajaran, dan menyimpulkan tingkat pencapaian belajar peserta didik.
c. Evaluasi
1) Menurut Norman E. Grounloud (1985), evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
untuk membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.
2) Eko Putro Widoyoko (2012), evaluasi merupakan proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan
menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya.
Jadi, evaluasi adalah proses atau kegiatan pengumpulan data atau informasi untuk
mengukur dan menilai sejauh mana tujuan program pembelajaran telah tercapai yang
ditetapkan dalam kurikulum. Evaluasi bersifat kuantitatif dan kualitatif.
d. Assessment
1) Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis, assessment adalah proses
sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
2) Bob Kizlik (2009), assessment adalah suatu proses dimana informasi diperoleh
berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Penilaian adalah istilah yang luas yang
mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus dari penilaian. Tes adalah salah
satu bentuk penilaian. Dengan kata lain, semua tes merupakan penilaian, namun tidak
semua penilaian berupa tes.
Jadi, assessment memberikan informasi lebih konprehensif dan lengkap dari pada
pengukuran, sebab tidak hanya mengunakan instrument tes saja, tetapi juga mengunakan
teknik non tes lainya.
2. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it
is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a
product already on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan fungsi evaluasi
untuk perbaikan, sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi evaluasi menjadi dua
macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil
yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau
sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif
dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi
ini baru dapat dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap
selesai.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber
belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus evaluasi
pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-
ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.
Terdapat beberapa tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran, yaitu:
1. Berfungsi selektif dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi terhadap siswanya
2. Berfungsi diagnostik, dengan melaksanakan penilaian, guru mampu mengetahui
kelebihan dan kekurangan siswanya.
3. Berfungsi sebagai penempatan untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok
mana seseorang peserta didik harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Peserta
didik yang memiliki hasil penilaian yang sama akan berada dalam kelompok yang sama
dalam belajar.
4. Pengukur keberhasilan, penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pembelajaran berhasil diterapkan

Anda mungkin juga menyukai