No NAMA NIM TT
.
1. Anisa Kurniasari 201910410311156
2. Merita Adeliya 201910410311157
3. Rizqya Izzati 201910410311158
4. Wafiq Rizqi Karima 201910410311159
5. Fitria Cahyaning Pertiwi 201910410311160
6. Khofifah Olifinda Aulia N. 201910410311162
7. Nouval Atilla Zuhdi Aismi 201910410311163
8. Ishmah Alghumaisha 201910410311165
9. Ardiarini Adityaningrum L. 201910410311166
10. Naufal Bambang Raharjo 201910410311167
11. Olinda Fortunata 201910410311168
12. Silvia Putri Avivah Bisri 201910410311286
Supervisor Nama : Apt. Dian
Ermawati, S.Farm.,
M.Farm.
1
I. TINJAUAN TENTANG BAHAN OBAT.
1. LATAR BELAKANG BAHAN OBAT.
Nama bahan obat : Paracetamol ( Acetaminophen)
Nama kimia :C8H9NO2
Struktur kimia :
d) Farmakokinetik
Paracetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa
paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh.
Dalam plasma, 25% paracetamol terikat protein plasma. Obat ini
dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%)
dikonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian kecil lainnya dengan
asam sulfat. Selain itu juga dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil
hidroksilasi ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolysis
eritrosit. Kedua obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai
paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjungasi.
X( Farmakologi Dasar & Klinik, Katzung Bertram G)
e) Farmakodinamik
3
Efek analgesik paracetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau menburangi
nyeri ringan sampai sedang. Selain itu, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang
diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat. Efek antiinflamaso sangat lemah,
oleh karena itu paracetamol tidak digunakan sebagai antireumetik. Paracetamol
merupakan penghambat biosintesis PG yang lemah.
( Farmakologi Dasar & Klinik, Katzung Bertram G)
f) Indikasi
Di Indonesia penggunaan paracetamol sebagaia algesik dan antipiretik, telah menggantikan
penggunaan salisilat. Sebagaia algesik lainnya, paracetamol sebaiknya tidak diberikan
terlalu lama Karena kemungkinan menimbulkan nefropatianalgesik. Jika dosis terapi tidak
memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Karena hamper tidak
mengiritasi lambung, paracetamol sering dikombinasikan dengan AINS untuk
efekanalgesik. .
(FarmakologidanTerapi, 2007)
3. ORGANOLEPTIS.
Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Rasa : Rasa sedikit pahit (FI VI hal.1359)
4. MIKROSKOPIS.
Bentukkristal : Serbuk hablur ( FI VI hal. 1359 )
5. KARAKTERISTIK FISIK/FISIKOMEKANIK.
1. Titik lebur : 168°C -172°C
2. Bobot jenis : 500 mg (farmasi clinik)
3. Ukuran/distribusi ukuran partikel : 2 – 6 µm (Kaerger, 2004)
4. Sifat alir :Parasetamol memiliki kelemahan karena daya
kompresibilitas yang rendah dan sifat alirnya yang buruk sehingga
akan menyebabkan kesulitan pada waktu pengempaan (Universitas
& Yogyakarta, 2013)
(Universitas, W., & Yogyakarta, N. (2013). Prosiding SNST ke-
4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
4
Semarang 1. 1–6.)
5. Kompaktibilitas : paracetamol menyerap uap air dalam jumlah yang tidak signifikan
pada suhu 26derajat celcius pada kelembaban relative meningkat sekitar 90% (codex 12 ed.
Page 989)
2. Stabilitas larutan.
- Terhadap pelarut : Sangat stabil dalam air
- Terhadap PH : hidrolisis minimum pada PH 5-7 pada suhu
25°C, pada waktu paruh paracetamol pada ph 2,5,6 dan 9 masing
masing adalah 0,73, 19,8, 21,8 dan 2,28 th
- Terhadapcahaya : paracetamol memerlukan perlindungan dan cahaya
- Terhadapoksigen : tahan/stabil terhadap oksidasi dan kondisi lembab
Paminofenol dapat terdegradasi dengan oksidasi menjadi
quinoniming dan produk berwarna merah jambu, coklat, dan hitam.
Paracetamol relative stabil terhadap oksidasi.
6
Larutan uji persediaan Timbang danser bukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang
saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 100 mg parasetamol, masukkan
kedalam labu tentukur 200-mL, tambahkan lebih kurang 100 mL Fase gerak, kocok selama 10
menit menggunakan pengocok mekanik, sonikasi selama 5 menit. Encerkan dengan Fase gerak
sampai tanda. Kadar larutan lebih kurang 0,5 mg per mL.
Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan encerkan dengan Fase gerak hingga
kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.Saring larutan melalui penyaring dengan porositas 0,5
µm atau lebih halus, buang 10 mL filtrat pertama. Gunakan larutan jernih sebagai Larutan uji.
Sistem kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 243 nm dan kolom 3,9
mm × 30 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram seperti yang tertera pada Prosedur:
efisiensi kolom tidak kurang dari 1000 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2 dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan
baku dan Larutan uji kedalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak
utama. Hitung jumlah dalam mg, parasetamol, C8H9NO2 dalam serbuk tablet yang digunakan
dengan rumus (ru/rs)(Cs/Cu)100. rUdanrS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji
dan Larutan baku; CS adalah kadar Parasetamol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU
adalah kadar parasetamol dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada
etiket. (FI VI hal. 1364)
7
- No. registrasi
- No. batch
- Kodeproduksi
Kemasan sekunder :kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lain.
- Nama obat
- Bobot
- Bentuk sediaan
- Komposisi
- Dosis
- Nama pabrik
- Indikasi
- Tanggal kadaluarsa
- Efek samping
- Aturan pakai
- No. registrasi
- No. batch
- Logo golongan obat
- Cara penyimpanan
9
Metode-metode Granulasi Basah pada pembuatan tablet (Charles, 2010) (Teknologi Sediaan Solid
hal.116)
a. Mencampur zat aktif dan eksipien (komponen dalam) dalam alat campur
c. Membuat massa granulasi serbuk dengan cairan pengikat dalam alat campur
d. Menggranulasi basah massa granul dengan ayakan nomor mesh 6 – 12 dalam mesin granulator
e. Granul basah dikeringkan dikeringkan pada suhu + 50ᴼ – 60ᴼC dalam lemari pengering
Secara prosedur pembuatan tablet menggunakan metoda granula basah dapat dijelaskan melalui
alur atau tahap-tahapan berikut ini, yaitu:(Teknologi Sediaan Solid hal.126)
1. Bahan aktif dan eksipien masing-masing dihaluskan terlebih dahulu dalam mesin penggiling.
Sementara itu, untuk skala laboratorium dapat dilakukan dengan pengayakan.
2. Campurkan bahan aktif, pengisi, pengikat kering, dan penghancur dalam.
3. Tambahkan pelarut (air dan alkohol) untuk mengaktifkan pengikat kering. Jika pengikat sudah
dibuat sebagai cairan yang kental, maka langsung tambahkan dalam campuran.
4. Massa yang lembap dibentuk menjadi granul dengan diayak melalui pengayak dengan nomor
mesh 6 – 12.
5. Granul kemudian dikeringkan pada suhu 50ᴼ - 60ᴼ C atau dalam pengering lapis mengalir.
6. Granul yang kering kemudian diayak dengan pengayak nomor mesh 18 – 20, lalu tambahkan
penghancur luar, glidan, dan lubrikan.
7. Lalu lakukan pengujian granul.
8. Massa granul siap dicetak.
Jumlah
No Nama Bahan Fungsi % rentang % yang Jumlah 100
pemakaian dibuat tiap tablet Tablet (gr)
(mg)
1. Paracetamol Bahan 90%-110% 500 50
Aktif
Penghancur 2%-8% 4% 26 2,6
2. Sodium Starch (Disintregant)
Glikolat (SSG,
Primo Gel)
10
PVP 0,5%-5% 2% 13 1,3
3. (PolyvinylpyrrolidoPengikat
ne) (Binder)
4. Laktosa Pengisi Ad 650 mg 104,5 10,45
(Filler)
5. Magnesium stearate Pelicin 0,25%-5% 1% 6,5 0,65
(Lubricant)
Cara kerja:
1. Larutkan PVP dalam aquadest.
2. Campur Paracetamol dan Laktosa kemudian dibasahi dengan cairan pengikat PVP.
3. Lewatkan masa yang lembab melalui ayakan (12 mesh).
4. Dikeringkan pada suhu 40-50̊ Celcius.
5. Ayak kering granul dengan ayakan mesh no 16.
6. Campur granul kering dengan SSG dan Magnesium Stearate.
7. Massa granul siap dicetak.
Malang,
…………………………….
1. 1.
2. 2.
3. 3.
11
DOKUMEN 2
PRODUKSI
BAGIAN PRODUKSI
No NAMA NIM TT
.
1.
2.
3.
Supervisor Nama :
I. KOMPOSISI.
JUMLAH JUMLAH
No. NAMA BAHAN (mg /tablet) 100 TABLET (g)
1. Paracetamol 500 50
CAMPUR
Diayak
1. PENIMBANGAN:
2. PENCAMPURAN KERING.
LAMA PENCAMPURAN :
3. GRANULASI
batang pengaduk.
konvensional
PROSEDUR :
Granulasi Basah
– Tahap pembentukan masa granul inti yang besar akan bergabung membentuk
granul-granul menjadi massa yang besar bila diayak atau dipatahkan akan
menghasilkan granul.
Granulasi Kering
-bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk serbuk dan tanapa penambahan pelarut.
Ada dua prinsip proses granulasi kering yaitu : campuran dikempa menjadi tablet
(slugging dengan mesin tablet) atau campuran serbuk ditekan menjadi lembaran
DIAMETER PENGAYAK :
Berat tablet Nomer ayakan (mesh/inci) Diameter punch
(mg)
Granul Basah Granul Kering
50 16 20 5-6,5
100 14 18 7
150 12 16 8
200 12 16 8,5
300 10 12 10,5
500 10 10 12
1000 8 8 16
PROSEDUR :
- Bersihkan pengayak
4. PENGERINGAN
ALAT : oven
SUHU : 40 - 50̊ C
LAMA PENGERINGAN :
1………..
2………..
3…………
DIAMETER PENGAYAK : 14
6. EVALUASI GRANUL
Jumlah ………...
1. Tabel Distribusi Ukuran.
………….
Jumlah 100
HASIL PENGAMATAN :
6.3. W V B
N (g) ( ml ) ( g/ml )
6.4.
………… ………… ……………
6.5. …… …… ….
1 ………… ………… ……………
…… ……. ….
6.6. ………… ………… ……………
2 …… …….. ….
6.7.
3
Rata-rata
BJ mampat
HASIL PENGAMATAN :
rata-2 = g/ml
Porositas =……………………..
Kompresibilitas =……………
HASIL PENGAMATAN :
Sebelum Penambahan Lubrikan Sesudah Penambahan Lubrikan
No.
W t Kec. alir W t Kec. alir
(g) (detik) (g/detik) (g) (detik) (g/detik)
HASIL PENGAMATAN :
No. h r
( cm ) ( cm ) ()
ALAT :
LAMA PENCAMPURAN :
8. PENCETAKAN TABLET
ALAT :
KECEPATAN TABLETASI :
DIAMETER TABLET :
BOBOT TABLET:
RENTANG BOBOT ( 5 %) :
Surabaya, …………………………….
Bagian Produksi,
No. NAMA T . T.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
DOKUMEN 3
PENGAWASAN MUTU
No NAMA NIM TT
.
1.
2.
3.
Supervisor Nama :
EVALUASI TABLET
I. PENGUJIAN MUTU PRODUK JADI.
1. KESERAGAMAN BOBOT TABLET
Prosedur Tetap
Halaman 1/1
UJI KESERAGAMAN BOBOT TABLET No. 12345
PARACETAMOL 650 Mg
Departemen Seksi Tanggal Berlaku :
PT.PHARMACEUTICAL
Pengawasan Mutu
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan
Untuk menguji atau mengetahui keseragaman bobot dari tablet parasetamol 650 mg.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650 mg.
3. Tanggung Jawab
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebe
lum rilis.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
Keragaman Bobot
Lakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets yang mewakili menggunakan
metode analisis yang sesuai. Nilai ini disebut hasil A, dinyatakan dalam persen dari
jumlah yang tertera pada etiket (seperti tertera pada Perhitungan nilai peneriman),
dengan asumsi kadar (bobot zat aktif per bobot satuan sediaan) homogen. Ambil tidak
kurang dari 30 satuan sediaan dan lakukan seperti berikut untuk bentuk sediaan yang
dimaksud.
Tablet tidak bersalut atau bersalut selaput Timbang saksama 10 tablet satu per
satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam persen dari jumlah
yang tertera pada etiket darihasil Penetapan kadar masing-masing tablet. Hitung nilai
keberterimaan.
Perhitungan nilai keberterimaan Hitung nilai keberterimaan seperti pada uji
Keseragaman kandungan, kecuali kandungan masing-masing satuan diganti dengan
perkiraankandungan masing-masing sebagai berikut:
KRITERIA
Gunakan kriteria berikut kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi.
Sediaan padat, setengah padat dan cair Keseragaman sediaan memenuhi syarat jika
nilai keberterimaan 10 unit sediaan pertama tidak kurang atau sama dengan L1%.
Jika nilai keberterimaan lebih besar dari L1%, lakukan pengujian pada 20 unit sediaan
tambahan, dan hitung nilai keberterimaan. Memenuhi syarat jika nilai keberterimaan
akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak ada satu unitpun
kurang dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M
seperti tertera pada Perhitungan nilai keberterimaan dalam Keseragaman kandungan
atau Keragaman bobot. Kecuali dinyatakan lain L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0.
6. Daftar Pustaka
Department of Health Republic of Indonesia (2020) Farmakope Indonesia edisi VI, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
1. Tujuan
Untuk menguji atau mengetahui keseragaman ukuran dari tablet parasetamol 650 mg.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650 mg.
3. Tanggung Jawab
3.4 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.5 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebe
lum rilis.
3.6 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
6. Daftar Pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. 6-7.
Rata-rata :
Persyaratan : DM tablet tidak boleh melebihi tiga kali tebal tablet dan tidak kurang dari
satu sepertiga tebal tablet.
Kesimpulan :
3. WAKTU HANCUR TABLET.
Prosedur Tetap
Halaman 2/3
UJI WAKTU HANCUR TABLET No. 12345
PARACETAMOL 650 Mg
Departemen Seksi Tanggal Berlaku :
PT.PHARMACEUTICAL
Pengawasan Mutu
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan :
Untuk menguji waktu hancur dari tablet parasetamol 650mg
2. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, men
gkaji ulang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebel
um rilis.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
6. Daftar Pustaka
Farmakope Indonesia V edisi 2 hal 1613
Kusuma, D. and Apriliani, E.D., 2018. Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol
Generik dan Tablet Parasetamol Bermerk Dagang. Jurnal Kefarmasian
Akfarindo, pp.1-7.
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
4. KEKERASAN TABLET
Prosedur Tetap
UJI KEKERASAN TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. Tanggal Berlaku :
Pengawasan Mutu
PHARMACEUTICAL
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan :
Untuk menguji atau mengetahui daya kekerasan dari tablet parasetamol 650mg.
2. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg.
3. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, mengkaji ul
ang, dan melatihkan protap ini.
3.2 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebelum rili
s.
3.3 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
5. Prosedur
Satu tablet diletakkan ditengah dan tegak lurus pada hardness tester, mula-mula pada posisi nol,
kemudian alat diputar pelan-pelan hingga tablet pecah. Dibaca skala yang dicapai pada saat
tablet pecah atau hancur (Kurniawan, dkk., 2013)
6. Daftar Pustaka
Kusuma, D. and Apriliani, E.D., 2018. Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol Generik dan Tablet
Parasetamol Bermerk Dagang. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, pp.1-7.
1. ………………. 6. ……………….
2. ………………. 7. ……………….
3. ………………. 8. ……………….
4. ………………. 9. ……………….
5. ………………. 10. ………………
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
5. KERAPUHAN TABLET
Prosedur Tetap
UJI KEKERASAN TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. Tanggal Berlaku :
Pengawasan Mutu
PHARMACEUTICAL
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
7. Tujuan :
Untuk menguji atau mengetahui daya kekerasan dari tablet parasetamol 650mg.
8. Ruang Lingkup :
Prosedur ini berlaku untuk tablet parasetamol 650mg.
9. Tanggung Jawab :
3.1 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas menyusun, mengkaji ul
ang, dan melatihkan protap ini.
3.4 Mahasiswa Bagian Pengawasan Mutu untuk bertanggung jawab atas produk ini sebelum rili
s.
3.5 Mahasiswa Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menguji produk ini.
Rata-rata :
Persyaratan :
Kesimpulan :
6. KESERAGAMAN KANDUNGAN
PERSYARATAN :
Untuk menjamin konsistensi satuan sediaan, masing-masing satuan dalam
bets harus mempunyai kandungan zat aktif dalam rentang sempit yang mendekati
kadar yang tertera pada etiket. Satuan sediaan didefinisi kan sebagai bentuk
sediaan yang mengandung dosis tunggal atau bagian dari suatu dosis zat aktif
pada masing-masing satuan. Persyaratan keseragaman sediaan tidak berlaku
untuk suspensi, emulsi, atau gel dalam wadah satuan dosis yang ditujukan untuk
penggunaan secara eksternal pada kulit.
Keseragaman sediaan ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu
Keragaman bobot dan Keseragaman kandungan (Tabel 1). Uji Keseragaman
kandungan berdasarkan pada penetapan kadar masing-masing kandungan zat aktif
dalam satuan sediaan untuk menentukan apakah kandungan masing-masing
terletak dalam batasan yang ditentukan. Metode keseragaman kandungan dapat
digunakan untuk semua kasus.
(Jivani et al., 2019)
7. UJI DISOLUSI
Prosedur Tetap
UJI DISOLUSI TABLET PARACETAMOL Halaman 2/3
650 Mg No. 12345
Departemen Seksi
PT. Pengawasan Mutu Tanggal Berlaku :
PHARMACEUTICAL
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
1. Tujuan :
Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengoperasian spektrofotometri
UV-Vis dan juga menguji disolusi tablet paracetamol 650 mg.
2. Ruang Lingkup :
Ruang lingkup pelaksanan kerja ini meliputi pengoperasian spektrofotometri UV-Vis dalam uji
Disolusi tablet
3. Tanggung Jawab :
a. kepala bagian pengawasan mutu bertanggung jawab untuk mengkaji dan
menyetujui serta memastikan bahwa protap ini dilatihkan dan dilaksanakan.
b. kepala bagian pengawasan mutu bertanggung jawab untuk :
1. Menyusun ,mengkaji ulang, melatih protap ini.
2. Melaksanakan buku log uji disolusi tablet paracetamol 650 mg
3. analis yang di tunjukan bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap proses
uji disolusi tablet paracetamol 650 mg sesuai dengan protap yang tercantum.
5. Prosedur
5.1 Penyiapan
5.2 Pengujian disolusi
a.) Wadah disolusi dicelupkan dalam suatu penangas air, lalu diisi dapar fosfat 5,8 sebanyak
900ml.
b.) Penangas air diatur, sehingga mempertahankan suhu media disolusi di bagian dalam
wadah disolusi pada 37 ± 0,5°C.
c.) Pasang pengaduk dayung pada motor pengaduk, atur posisinya sehingga sumbu tangkai
terletak di tengah wadah disolusi dan antara dayung dengan dasar wadah ± 2,5cm.
d.) Bila suhu larutan dapar telah konstan 37 ± 0,5°C tablet dimasukkan, lalu tunggu tablet
mencapai dasar, baru motor penggerak dihidupkan dengan kecepatan 50rpm.
e.) Pengambilan sampel dilakukan pada rentang waktu: 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit.
f.) Larutan disolusi diambil sebanyak 5,0ml dengan alat suntik yang telah dilengkapi dengan
penyangga saringan (filter holder) dengan kertas saring millipore 0,45μm pada bagian
tengah antara bagian atas pengaduk dan permukaan media dan tidak lebih dekat dari 1cm
dari dinding wadah, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
g.) Pada setiap pengambilan sampel media disolusi harus diganti dengan volume yang sama
suhunya dengan suhu media percobaan. Pada waktu pengambilan larutan disolusi harus
dijaga agar partikel sediaan tidak ikut terambil, sebab akan mengganggu uji disolusi.
h.) Penetapan kadar Paracetamol menggunakan spektrofotometri UV-Vis
Malang, …………………………….
No. NAMA T . T.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Spesifikasi Tabet
Nama Spesifikasi No
Tablet Paracetamol 650 mg, Kode
Perusahaan produk.... Tanggal berlaku
Departemen Seksi
Pengawasan Mutu