Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu


pengetahuan sosial !
Jawab :
Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai
persamaan dan perbedaan yaitu :
 Adapun persamaan antara keduanya adalah :
1) Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan/pengajaran.
2) Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3) Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
 Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
1) Pertama, IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi
IPS lebih tepat dilihat sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan.
2) Kedua, pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan pendekatan
multidisiplin atau interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang
menggunakan pendekatan disiplin ilmu atau monodisiplin.
3) Ketiga, IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan oleh karena itu,
keberadaan IPS lebih memfokuskan pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu
Sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan, perguruan tinggi atau di
pelajari di masyarakat umum sekalipun.
4) Keempat, IPS di samping menggunakan Ilmu-ilmu Sosial sebagai bahan
pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan
aspek psikologis-pedagogis. Oleh karenanya dalam penyajiannya IPS sangat
peduli dengan pertimbanganpertimbangan di atas karena bagaimanapun latar
belakang, kemampuan, lingkungan, serta perkembangan peserta didik harus
diperhatikan.
2. Jelaskan hubungan antara peristiwa fakta konsep dan generalisasi!
Jawab :
Peristiwa merupakan dasar darimana kegiatan belajar mengajar IPS dimulai.
Guru dan siswa harus aktif menjemput peristiwa ini dan mengolahnya  menjadi content,
isi bahan pengajaran.  Fakta adalah  hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan
yang sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau  sesuatu yang benar-benar
ada atau terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat,
dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti
terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan
bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.

Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan
seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke
dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut
bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu
(sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan
untuk menolak teori  yang  ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam
rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk
generalisasi  dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.

Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau
definisi yang ditentukan. alam ilmu-ilmu sosial banyak konsep yang sulit dijelaskan
atributnya dengan kata-kata sederhana, seperti demokrasi, kebudayaan, keadilan,
sosialisasi dan lain-lain. Untuk itu marilah kita telaah apa yang dimaksudkan dengan
konsep lebih dalam dan rinci. Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki
ciri-ciri yang sama dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label. (Sunaryo,
1989:118). Lebih jelas lagi, konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok
benda atau stimulasi yang mempunyai persamaan karakteristik. Hasil dan abstraksi
tersebut dinamakan konsep. Dengan demikian namalah yang membedakan antara satu
konsep dengan konsep lainnya (Nursid Sumaatmadja. 1986:30).
Generalisasi menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga
terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih luas.
Artinya, dalam pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna yang lebih luas
(Djodjo Suradisastra 1991/1992:39). Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83),
generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang
merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam
IPS. Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan menyusun generalisasi, apabila
orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan sedemikian rupa sehingga saling
berhubungan satu dengan Iainnya.

3. Jelaskan keterampilan intelektual, personal, sosial!


Jawab :
a) Keterampilan intelektual adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan
untuk mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya ke dalam perbuatan. Pada
keterampilan ini terdiri dari berbagai keterampilan diantaranya :
1. Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui
pengumpulan fakta, bacaan, mendengarkan penjelasan dari nara sumber (guru
dan Iain-lain) melalui antisipasi aktif dalam diskusi, kunjungan ke lapangan
dan sebagainya.
2. Keterampilan berpikir, menafsirkan dan mengorganisasikan informasi yang
dipilih dari berbagai sumber, membentuk konsep, merangkumnya kembali dan
membentuk generalisasi sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir siswa.
Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan mana fakta yang opirii.
Dengan keterampilan ini siswa dapat berpikir kritis, dapat menunjukkan mana
informasi yang fakrual dan mana yang tidak.
3. Keterampilan membuat keputusan berdasarkan mereka mampu mengambil
keputusan dengan profesional, tidak asal menyamaratakan saja.
4. Keterampilan memecahkan masalah, menerapkan hasil temuan dalam sistem
baru. Termasuk di dalamnya kemampuan memprediksi, memperkirakan hal-
hal yang bisa/akan terjadi di masa depan.
5. Keterampilan menggunakan media: globe, peta, grafik, label, dan sebagainya
sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Keterampilan ini sangat diperlukan
dalam rangka penafsiran atas fakta-fakta dalam memperoleh pengetahuan
tentang sesuatu.
6. Keterampilan menyusun laporan, menggunakan peta, mengadakan observasi,
melakukan wawancara dan mengadakan penelitian sederhana.
Keterampilan ini mengantarkan. siswa kepada penyelesaian tugas-tugas kegiatan
belajar dan kesiapan dalam menghadapi masalah-masalah (termasuk masalah
sosial) yang ada dihadapannya. Untuk memperoleh keterampilan intelektual
tersebut di atas siswa perlu dilatih dalam berbagai kegiatan belajar-mengajar.

b) Keterampilan Personal
Keterampilan personal ini sebetulnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
intelektual. Namun dalam pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang
sifatnya mandiri. Pada keterampilan ini terdiri dari berbagai keterampilan diantaranya
1) Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan
psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatih serta mengkordinasi indera
dengan anggota badan. Keterampilan praktis ini nampak dalam hal kemampuan
siswa menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
2) Keterampilan studi dan kebiasaan kerja, misalnya keterampilan menentukan
lokasi kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat
kesimpulan dan Iain-lain. Dengan- latihan yang benar siswa diberi peluang
untuk memiliki percakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri.
3) Keterampilan bekerja dalam kelompok. Keterampilan ini berkenaan dengan
kemampuan seseorang di dalam kelompok seperti: menyusun rencana,
memimpin diskusi, menilai pekerjaan secara bersama. Keterampilan ini sangat
penting dimiliki seseorang dalam mengembangkan pengalamannya. Oleh sebab
itu keterampilan ini hanya dapat diraih melalui serangkaian pengalaman dan
berkembang secara bertahap.
4) Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (Continuing Learning Skills),
Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belaja.-sepanjang hayat.
Keterampilan ini sangat esensial dimiliki oleh seha: orang dalam konsep belajar
seumur hidup. Sesungguhnya dalam keterampilan belajar inilah terletak sendi-
sendi kemampuan belajar mandiri. Tentu saja untuk tingkat pendidikan dasar
sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi diriny
a di kemudian hari, siswa memiliki semangat, kemampuan dan kepercayaan diri
yang sehat. Yang terpenting adalah bahwa dalam diri siswa tertanam semanga:
untuk belajar terus sepanjang hayatnya.
5) Keterampilan lainnya, antara lain: keterampilan fisik, keterampilan politik agar
melek politik sesuai dengan perkembangar usia dan kemampuan berpikirnya).
Keterampilan pengembangan emosional (emotional growth) sebaga. sarana
utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri.

c. Keterampilan Sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima
tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial.
Dengan dimilikinya keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikasi dengan
sesama manusia, lingkungannya di masayarakat secara baik, hal ini merupakan
realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakaL Latihan dan pembinaan
yang tampak dalam proses belajar-mengajar antara lain, mampu melaksanakan dengan
baik:

 Berdiskusi dengan teman


 Bertanya kepada siapapun
 Menjawab pertanyaan orang lain
 Menjelaskan kepada orang lain
 Membuat laporan
 Memerankan sesuatu
Oleh karena materi studi sosial sangat luas bahan kupasannya, maka upaya guru
untuk membantu siswa-siswa mengembangkan keterampilan/ kemampuan memahami
masalah-masalah yang terkandung di dalamnya lurus diintegrasikan sebagai bagian dari
bahan pengajaran IPS.

4. Jelaskan keterkaitan antara peristiwa generalisasi nilai dan sikap dengan


keterampilan intelektual, personal, sosial!
Jawab : Peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi digunakan untuk mengorganisasikan
komponen-komponen isi bahan pengajaran yang disampaikan guru dalam KBM di kelas. Hubungan
antara peristiwa, fakta, konsep, dan bahan pengajaran bersifat timbal balik
1) Peristiwa, konsep, dan generalisasi tidak dapat dikembangkan jika tidak dalamkaitan isi
bahan pengajaran.
2) Bahan pengajaran akan lebih mudah dipahami jika isi materi pengajaran itu terfokus
Gagasan-gagasan pokok seperti konsep dan generalisasi.
Penyelenggaraan program pengajaran IPS memiliki kekuatan sebagai bidang studi
apabila:
1) Didukung oleh peristiwa, fakta, konsep,dan generalisasi yang bermakna dapat
dipertanggungjawabkan etika, logika, ada gunanya dan disusun secara baik,
terintegrasi dan berlandaskan nilai-nilai.
2) Penyajiannya mengandung unsur-unsur yang menantang dan membangkitkan
minat dan sikap positif serta aktifitas siswa.
3) Berkontribusi bagi pengembangan kemampuan dan ketrampilan siswa dalam
segala aspek kehidupan baik ketrampilan intelektual, personal, maupun sosial.
Peranan guru dalam penyelenggaraan program IPS adalah sebagai penyusun
bahan pengajaran dan penyampai bahan pengajaran

Anda mungkin juga menyukai