Anda di halaman 1dari 5

1.

Nama Obat : Astika Tab


Mekanisme kerja : menginhibisi enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan 2) Sehingga
menurunkan produksi prostaglandin dan derivatnya, yaitu thromboxane A2
Indikasi : Antikoagulan, analgesic, antipiretik dan antiinflamasi
Dosis : dewasa :
 Stroke, angina pectoris, dan serangan jantung 150-300 mg/hari
 Demam, nyeri ringan hingga sedang. Dosis umum : 300-900 mg, dapat
diulangi setiap 4-6 jam. Dosis maksimal : 4 g/harI
 Pencegahan penyakit kardiovaskular pada pasien beresiko tinggi : jangka
panjang 75-150 mg 1 kali/hari. Jangka pendek 150-300 mg/hari

Interaksi obat :
 obat antiinflamasi seperti Na diklofenak, ibuprofen, indometasin dan
naproksen. Dapat meningkatkan resiko terjadinya pendarahan pada
saluran pencernaan jika dikonsumsi dengan aspirin
 Metotreksat. Aspirin dapat menyebabkan peningkatan kadar metotreksat
dan dapat meningkatkan potensi efek samping.
 Antidepresan SSRI, seperti sitalopram, fluoksetin, paroksetin, venlafaksin
dan sentralin penggunaan bersama dengan aspirin dapat meningkatkan
risiko terjadinya pendarahan.
 Warfarin, obat antikoagulan dan obat pengencer darah dapat
menyebabkan terjadinya pendarahan
Efek samping obat : gangguan saluran pencernaan ringan, anemia, tinnitus, trombositopenia,
dyspepsia.
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap aspirin dan obat antiinflamasi non steroid lainya
Asma. Rhinitis. memiliki riwayat/sedang mengalami tukak lambung.
Pendarahan subkutan, homofilia atau trombositopenia. Gangguan hati atau
ginjal yang berat. Anak-anak dibawah usia 16 tahun dan sedang dalam
proses pemulihan dari inveksi virus.

2. Nama Obat : Bisoprolol 5mg


Mekanisme kerja : memperlambat detak jantung dan tekanan otot jantung saat berkontraksi,
sehingga beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dapat
berkurang
Indikasi : hipertensi, gagal jantung, dan atrial fibrilasi 
Dosis : 2,5-10 mg/hari.
Interaksi obat :
 peningkatan efek obat bisoprolol jika dikonsumsi bersama obat
golongan antiaritmia kelas I, seperti lidocaine dan phenyntoin
Peningkatan aktivitas saraf simpatik, seperti jantung berdebar jika
dikonsumsi bersama obat reserpine dan guanethidine
 Peningkatan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung lambat) jika
dikonsumsi bersama digoxin
 Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat dan atrioventrikular block
(terhambatnya aliran impuls listrik ke jantung) jika digunakan
bersama obat antagonis kalsium, seperti diltiazem dan verapamil
 Peningkatan risiko bertambah parahnya kondisi gagal jantung jika
digunakan bersama obat metildopa atau klonidin
 Penurunan efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama obat
golongan obat antiinflamasi nonsteroid dan rifampicin
Efek samping obat : pusing, mual, muntah, denyut jantung lambat, konstipasi, diare, pingsan,
sesak nafas, brakardia berat
Kontraindikasi : Kontraindikasi bisoprolol untuk syok kardiogenik, gagal jantung tidak
stabil, sick sinus syndrome, blok nodus sinoatrial (SA), blok atrioventrikular
derajat 2 atau 3, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer berat, penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK), asma berat, dan phaeochromocytoma yang
tidak diobati.

3. Nama Obat : Candesartan 8mg


Mekanisme kerja : menghambat reseptor angiotensin II. Saat angiotensin II dihambat,
pembuluh darah akan lemas dan melebar sehingga aliran darah menjadi
lebih lancar dan tekanan darah turun
Indikasi : Mengatasi hipertensi dan gagal jantung
Dosis : Kondisi: Hipertensi

 Dewasa: 8 mg sekali sehari. Dosis dapat disesuaikan dengan respons


tubuh pasien. Dosis maksimal 32 mg 1–2 kali sehari.
 Anak usia 1–<6 tahun: 200 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat ditingkatkan
hingga 50–400 mcg/kgBB per hari, sesuai respons tubuh pasien.
 Anak usia ≥6 tahun, dengan berat badan <50 kg: 4–8 mg per hari. Dosis
dapat ditingkatkan hingga 16 mg per hari.
 Anak usia ≥6 tahun, dengan berat badan ≥50 kg: 8–16 mg per hari.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 32 mg per hari.

Kondisi: Gagal jantung

 Dewasa: 4 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis dapat digandakan tiap 2
minggu. Dosis maksimal adalah 32 mg per hari.

Interaksi obat :

 Berkurangnya efek antihipertensi dan mengakibatkan kerusakan fungsi


ginjal, jika mengonsumsinya bersamaan obat NSAID
 Peningkatan risiko gangguan ginjal, hipotensi, dan hyperkalemia pada
pasien diabetes yang mengonsumsi Candesartan bersamaan dengan
Aliskiren
 Peningkatan efektivitas litium serum

Efek samping obat : pusing, mual, diare, nyeri sendi, dan nyeri punggung

Kontraindikasi : Riwayat angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan oleh


alergi), Kerusakan hati, Kehamilan

4. Nama Obat : ISDN 5mg Tab


Mekanisme kerja : melebarkan pembuluh darah (vasodilator) agar aliran darah dapat mengalir
lebih lancar ke otot jantung
Indikasi : mencegah dan meredakan angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung
coroner
Dosis : Angina : 20–120 mg per hari dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal 240 mg per hari.
Gagal jantung: 30–160 mg per hari. Dosis maksimal 240 mg perhari.
Interaksi obat :
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti hipotensi
berat jika digunakan bersama obat riociguat atau golongan inhibitor
fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), seperti avanafil, sildenafil, tadalafil,
dan vardenafil.
 Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan bersama
obat antihipertensi atau obat fenotiazine
 Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama dengan disopyramide
sublingual
Efek samping : Pusing, Sakit kepala, Mual dan muntah, Kelelahan
Kontraindikasi : Kontraindikasi Isosorbide dinitrate (ISDN) adalah pada pasien dengan
hipersensitivitas, pasien yang mengonsumsi fosfodiestrase, dan pasien yang
mengensumsi guanilat siklase riociguat. Peringatan pada penggunaan
isosorbide dinitrate (ISDN) meliputi beberapa hal, diantaranya adalah
penggunaan pada pasien dengan penyakit penyerta lainnya dan penggunaan
ISDN jangka Panjang.

5. Nama Obat : Lansoprazole


Mekanisme kerja: menekan sekresi asam lambung dengan cara menghambat sistem enzim H + /
K + ATPase pada sel parietal lambung secara spesifik dan permanen pada
sistem pompa asam pada mukosa lambung
Indikasi : ulkus gaster, ulkus duodenum, dan gastroesophageal reflux
Dosis : Kondisi: Penyakit refluks gastro esofagus (GERD)
 Dewasa: 15-30 mg, 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
 Anak-anak: 15-30 mg/kgBB, 1 kali sehari selama 8-12 minggu.

Kondisi: Tukak Lambung
 Dewasa: 15-30 mg, 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
 Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien.
Kondisi: Esofagitis erosive
 Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari sebelum makan.
 Anak-anak usia 1-11 tahun: 15 mg/kgBB, 1 kali sehari sebelum makan.
Kondisi: Ulkus duodenum
 Dewasa: 15 mg, 1 kali sehari sebelum makan.
 Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi anak.

Interaksi obat :

 Theophylline. Penggunaan lansoprazole dapat mengurangi konsentrasi


serum theophylline.
 Ketoconazole dan itrakonazole.
Penggunaan lansoprazole dapat mengurangi penyerapan obat di atas dalam
mengatasi infeksi jamur.
 Rifampicin.
Penggunaan lansoprazole dapat menurunkan kadar rifampicin.
 Clopidogrel.
Penggunaan lansoprazole dapat menurunkan efektivitas clopidogrel.
 Metotreksat dan takrolimus.
Penggunaan lansoprazole dapat meningkatkan konsentrasi obat di atas
dalam plasma.
 Fluvoksamin.
Penggunaan lansoprazole dapat meningkatkan kadar fluvoksamin.
 Obat peluruh urine (diuretik).
Penggunaan lanzoprazole dengan obat diuretik dapat menurunkan kadar
magnesium dalam darah (hipomagnesemia).

Efek samping : sakit kepala, sakit perut, pusing atau lelah, sembelit, diare,mulut dan
tenggorokan kering
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap lansoprazole atau agen proton pump inhibitor (PPI)

6. Nama Obat : Nitrokaf Retard


Mekanisme kerja : obat ini akan dikonversi menjadi nitrit oksida (NO) yang merupakan agen
yang dapat mengaktifkan enzim guanylate cyclase. Kemudian menyebabkan
serangkaian pelepasan ion kalsium yang menyebabkan relaksasi pada otot
polos dan memungkinkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan jangka panjang pada nyeri dada (angina pektoris
Dosis : 2-3 x sehari 1 kapsul, kasus berat : 2-3 x sehari 2 kapsul
Interaksi obat :

 Peningkatan risiko terjadinya hipotensi efek samping yang fatal, jika


digunakan bersama obat golongan inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5),
seperti avanafil, sildenafil, tadalafil, dan vardenafil
 Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan efek samping yang fatal jika
digunakan bersama riociguat
 Peningkatan risiko terjadinya methemoglobinemia jika digunakan
bersama prilocaine
 Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama obat-obatan
antidepresan, seperti amitriptyline, desipramine, atau doxepine
Efek samping : Penurunan tekanan darah, sakit kepala, mengantuk, kemerahan pada wajah.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap nitrogliserin,anemia berat, trauma kepala,
glaukoma, kegagalan sirkulasi darah (syok), hipotensi, dan penggunaan
bersama zat aktif sildenafil

7. Nama Obat : Simvastatin 20mg


Mekanisme kerja: menghambat enzim pembentuk kolesterol jahat, sehingga kadar kolesterol
dalam darah berkurang.
Indikasi : Menurunkan kadar kolesterol total, mengurangi resiko miokardinal infraction
non fatal, hiperkolesterolemia (iso)
Dosis : 10-40 mg, satu kali sehari (ISO)
Interaksi obat :
 Antikoagulan (obat pengencer darah): meningkatkan risiko perdarahan.
Ezetimibe, meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
 Amlodipine dan asam fusidat,meningkatkan risiko kelainan otot (miopati).
 Colchicine, amiodarone, verapamil, dilatizem meningkatkan risiko miopati
dan rhabdomyoyisis atau kerusakan jaringan otot rangka.
Efek samping : Abdominal pain, konstipasi flatulens, asthenia, sakit kepala, miopati,
repdominolisis (ISO)
Kontraindikasi : HipersensitifItas, penyakit hari aktif atau peningkatan transaminase serum yang
menetap yang tidak jelas penyebabnya, wanita hamil dan menyusui. (ISO)

Anda mungkin juga menyukai