PENDAHULUAN
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA IT Plus Bazma Brilliant
untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA IT Plus Bazma Brilliant Dumai.
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
1. Kerangka Prinsip 1. Berpusat pada potensi, Belum sepenuhnya mengedepankan Melakukan analisis kepentingan peserta
Dasar Pengembangan perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik didik melalui angket, wawancara,
Kurikulum Kurikulum kepentingan peserta didik dan penelaahan dari BK, dan tes IQ.
lingkungannya
2. Beragam dan terpadu Belum maksimal dalam Penggalian data karakteristik peserta
memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender
didik, status sosial, ekonomi dan dari BK, komite sekolah dan Tata
gender. laksana sekolah.
Sebagian besar telah tanggap Menyediakan sarana dan prasarana
terhadap perkembangan ilmu serta konsultasi untuk mata pelajaran
pengetahuan, teknologi dan seni. yang belum tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
3. Tanggap terhadap
6. Belajar sepanjang hayat Sudah diarahkan pada proses Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah
3. Pelaksanaan kurikulum Peserta didik telah mendapatkan Pelayanan perbaikan dan pengayaan
memungkinkan peserta didik pelayanan perbaikan dan pengayaan lebih diintensifkan pada setiap mata
mendapat pelayanan yang tetapi belum mendapatkan program pelajaran sementara pelaksanaan
bersifat perbaikan, pengayaan percepatan sesuai dengan potensi, percepatan baru dapat dilaksanakan jika
dan/atau percepatan sesuai tahap perkembangan, dan kondisi kondisi sudah sesuai dengan syarat
dengan potensi, tahap peserta didik dilaksanakannya program percepatan
perkembangan, dan kondisi
peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta
didik yang berdimensi
ketuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral
5. Kurikulum dilaksanakan Pelaksanaan kurikulum telah Pengadaan ruang multi media serta
dengan menggunakan menggunakan multistrategi, multi menambah sarana dan prasarana
pendekatan multistrategi dan media dan teknologi namun masih penunjang serta mengadakan pelatihan
multimedia, sumber belajar dan sangat terbatas akibat keterbatasan tentang aplikasi soft skill untuk
teknologi yang memadai dan sarana dan prasarana penunjang dan mendukung kegiatan pembelajaran
memanfaatkan lingkungan keterbatasan sumber daya manusia
sekitar sebagai sumber belajar,
dengan prinsip alam takambang
6. Kurikulum dilaksanakan Pelaksanaan kurikulum belum secara Sosialisasi strategi serta motivasi
dengan mendayagunakan optimal dilaksanakan dengan pendayagunaan kondisi alam, sosial dan
kondisi alam, sosial dan budaya mendayagunakan kondisi alam, budaya serta kekayaan daerah pada
serta kekayaan daerah untuk sosial dan budaya serta kekayaan proses pelaksanaan kurikulum kepada
keberhasilan pendidikan dengan daerah guru mata pelajaran
muatan seluruh bahan kajian
secara optimal
7. Struktur Daftar mata Daftar mata pelajaran dan muatan Daftar mata pelajaran dan muatan Dipertahankan
Kurikulum pelajaran dan lokal dikembangkan dengan lokal telah dikembangkan dengan
muatan lokal berpedoman pada standar isi berpedoman pada standar isi
Penetapan muatan Muatan lokal merupakan kegiatan Muatan lokal kelas X , XI dan XII Dilakukan analisis keunggulan Lokal
lokal pada struktur kurikuler yang ditentukan oleh adalah Budaya Melayu Riau, melalui MGMP se-Dumai dan
kurikulum satuan pendidikan untuk dikembangkan sesuai kebutuhan bekerjasama dengan pemerintah daerah
mengembangkan kompetensi yang sekolah dimana muatan lokal setempat ( LAM )
disesuaikan dengan ciri khas dan memiliki KD dan Indikator yang
Kegiatan Pelayanan kegiatan pengembangan Belum semua keragaman potensi, Menjaring potensi, minat dan bakat
pengembangan diri diri diberikan sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat peserta peserta didik melalui angket dan
potensi, kebutuhan, minat dan bakat didik dapat disalurkan melalui wawancara serta menambah jenis dan
peserta didik serta disesuaikan kegiatan pengembangan diri karena program kegiatan pengembangan diri,
dengan kondisi sekolah keterbatasan sarana dan prasarana serta melengkapi sarana prasarana
penunjang serta SDM pendukung dan memberikan pelatihan
SDM
8. Kalender Perhitungan Kalender pendidikan tingkat satuan Kalender pendidikan yang dibuat Efektif
Pendidikan minggu efektif pendidikan disusun sesuai dengan oleh sekolah berpedoman dengan
kebutuhan daerah dan karakteristik kalender pendidikan yang
sekolah serta mengacu pada standar dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan
isi Propinsi Riau dengan menyesuaikan
pada kebutuhan dan program sekolah
Menetapkan pencapaian rata-rata KKM Pencapaian rata-rata KKM peserta Setiap tahun pembelajaran,
peserta didik per mata pelajaran ≥ 70%. didik per mata pembelajaran sudah pencapaian rata-rata KKM
mencapai batas minimal (≥ 70%). peserta didik per mata
Pencapaian rata-rata KKM peserta pelajaran ditargetkan naik
didik per mata pembelajaran yang ada
sekarang berkisar antara :
Kelas X – XII : 70 – 80
Kriteria kelulusan Sekolah disesuaikan Menetapkan kelulusan Sekolah Melaksanakan Ujian Sekolah
Peraturan Pemerintah berdasarkan nilai US dan hasil rapat
dewan guru.
3.Pelaksanaan Persyaratan
Pembelajaran Pelaksanaan :
1. Rombongan Jumlah maksimal peserta didik setiap Jumlah peserta didik per rombongan Perlu penambahan ruang
Belajar rombongan belajar adalah 36 peserta belajar adalah 16-31 orang. belajar dan peserta didik
didik.
Kegiatan pembelajaran sudah melalui Dalam kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran : tahap pendahuluan, kegiatan inti dan pembelajaran guru wajib
Pembelajaran a. Pendahuluan penutup namun terkadang belum membawa RPP sebagai
1.2. Rencana Kerja Memiliki dokumen Rencana Kerja Rencana Kerja Jangka Menengah Melaksanakannya
Jangka Menengah Jangka Menengah (RKJM) empat (RKJM) ada
(RKJM) tahunan yang telah disetujui rapat dewan
pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan
disahkan berlakunya oleh dinas
pendidikan provinsi raiu bagi sekolah
negeri dan oleh penyelenggara sekolah
bagi sekolah swasta
1.3. Rencana Memiliki rencana kerja tahunan yang Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) ada Melaksanakannya
Kerja dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Tahunan Anggaran Sekolah (RKA-S) yang telah
(RKT) disetujui rapat dewan pendidik setelah
memperhatian pertimbangan dari komite
Melaksanakan program kerja tahunan Pelaksanaan kegiatan sekolah ada Perlu ditingkatkan
sesuai dengan jenis kegiatan dan
jadwal yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi Melaksanakan KTSP, kalender Sudah melaksanakan program KTSP Perlu di tingkatkan dan
pendidikan, program pembelajaran, melalui Bidang Kurikulum dan mengadakan Evaluasi
penilaian hasil belajar peserta didik, Kegiatan Pembelajaran
peraturan akademik sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan.
Melaksanakan evaluasi program kerja Sudah melaksanakan evaluasi program Perlu ditingkatkan
tahunan secara periodik sekurang- kerja tahunan secara periodik pada
Wakil kepala sekolah dipilih oleh Sudah dilaksanakan Perlu ditingkatkan kerjasama
dewan pendidik dan proses yang solid
pengangkatan serta keputusannya
dilaporkan secara tertulis oleh kepala
sekolah kepada institusi di atasnya
(untuk sekolah swasta institusi yang
dimaksud adalah penyelenggara
sekolah)
objektif, adil, terpadu, instrument dan program penilaian kegiatan dan program penilaian
terbuka, menyeluruh dan penilaian Instrumen penilaian hasil belajar belum 100%
berkesinambungan, 1.2 Mekanisme dan yang digunakan pendidik memenuhi Belum ada data penelaahan - Kepala sekolah
sistematis, beracuan prosedur penilaian persyaratan substansi, konstruksi, instrumen penilaian hasil belajar melakukan supervisi
kriteria, dan akuntabel) dan bahasa - Sekolah menyiapkan
format analisis butir
soal dan menugaskan
semua guru
melakukan analisis
butir soal sebelum
1.3 Penilaian oleh Penilaian sikap dilakukan oleh guru Data penilaian agama dan PPKn - Penilaian sikap
pendidik mata pelajaran pendidikan agama dan belum seluruhnya memanfaatkan ditentukan melalui
PPKn dengan memanfaatkan informasi guru lain rapat dewan guru.
informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan
Keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan. Oleh karena itu
tenaga pendidik secara kualitas harus memenuhi kualifikasi akademik, sertifikasi profesi dan kesesuaian pendidikan dengan mata pelajaran yang
diajarkan. Sedangkan tenaga kependidikan sekurang-kurangnya terdiri dari Kepala Sekolah, tenaga administrasi, pustakawan, tenaga
laboratorium, dan tenaga kebersihan. Tenaga kependidikan harus memenuhi persyaratan kompetensi yang dibutuhkan termasuk kompetensi
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran maupun administrasi sekolah.
Rencana tindak
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
1. Tenaga Pendidik 1.1. Kualifikasi Lebih dari 75% guru berkualifikasi 95% guru berkualifikasi Perlu di tingkatkan
Akademik akademik minimum diploma empat akademik S1 kualifikasi akademik
(D-IV) atau sarjana (S-1). guru ke S1.
1.2. Kesesuaian Lebih dari 75% guru berlatar 95 % guru mengajar sesuai Peningkatan kualitas
1.3. Kualifikasi Lebih dari 75% guru bersertifikat Belum ada guru yang
Profesional profesi guru. bersertifikat profesi guru
2. Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan sekurang- Tenaga kependidikan terdiri Memberikan pelatihan
kurangnya terdiri atas kepala dari Kepala Sekolah, dan yang rutin dan
sekolah, tenaga administrasi, tenaga tenaga administrasi terprogram kepada
perpustakaan, tenaga laboratorium. tenaga kependidikan
untuk peningkatan
mutu pendidikan. Serta
penambahan untuk
3. Tenaga Layanan Khusus Satuan pendidikan memiliki tenaga Sekolah memiliki tenaga Pemberian Tupoksi
layanan khusus meliputi penjaga layanan khusus meliputi yang jelas
sekolah, tenaga kebersihan, penjaga sekolah, tenaga
pengemudi, tukang kebun, pesuruh. kebersihan, security, tukang
kebun, pesuruh.
Sarana dan prasarana meliputi satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, dan kelengkapan sarana prasarana.
Laboratorium Biologi Ruang laboratorium dapat Ruang laboratorium jauh dari Perlu peningkatan bahan
Laboratorium Fisika menampung minimum 1 rombongan kondisi ideal, serta bahan- bahan bahan praktikum
Laboratorium Kimia belajar praktikum perlu peningkatan agar
Rasio minimum ruang laboratorium sesuai dengan rasio peserta didik
3.1 Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk
memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan
kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia. SMA IT Plus Bazma Brilliant menyadari akan
pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMA IT Plus Bazma Brilliant berusaha untuk
memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Namun
upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih ada
indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran 2021/2022. Dari hasil analisis,
beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial,
ekonomi dan gender.
d. Pengembangan kurikulum belum maksimal dalam melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar
pendidikan, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi
belum mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan
teknologi namun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan
prasarana penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan
analisis SKKD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses
mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 28 orang (Putra) dan 30
orang (Putri) untuk kelas X, 30 orang (Putra) dan 31 orang (Putri) untuk kelas
XI dan 16 orang (Putra) dan 20 orang (Putri) untuk kelas XII.
d. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang
direncanakan pada RPP karena menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada.
e. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
f. Hasil penilaian pembelajaran belum maksimal dianalisis sebagai bahan acuan
dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
3. Standar Pengelolaan
a. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
b. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi secara maksimal pada warga
sekolah
c. Evaluasi kinerja belum dilakukan secara berkala
d. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan
model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
4. Standar Penilaian
a. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar
b. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
c. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal
7. Standar Pembiayaan
Memanfaatkan sumber pembiayaan dari orang tua, donatur untuk pembayaran
SPP
3.2 Rekomendasi
a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini
b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil
analisis konteks
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun dalam
RKAS
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks