Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK

TEKNIK SEPEDA MOTOR

NAMA : ARMAN ARDIANSYAH


NIM : 1823040003
KELAS : PTO 01

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2018
Bismillahirrohmanirrahim
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT. karena atas berkat
rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyusun laporan mengenai “ Praktek
Teknik Sepeda Motor” , yang merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teknologi Sepeda Motor.
Tujuan utama kami penulisan laporan ini adalah mahasiswa mampu
bekerja sesuai dengan keterampilan dan keahlian yang dimilikinya. Mengingat
tujuan tersebut diatas, laporan ini diharapkan dapat memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa karenanya laporan ini disesuaikan
dengan karakteristik kampus Teknik Otomotif.
Penulis meyadari bahwa laporan yang dibuat ini masih terbatas atas ilmu
dan pengalaman yang dimiliki. Besar harapan penulis, agar pembaca dapat
memberikan saran serta kritik yang membangun. Semoga laporan ini dapat
bermangfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 07 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................................iii
BAB I
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
BAB II
A. Tune Up…………………………………………………………………3
B. Sistem Kopling…………………………………………………………13
C. Overhoul……………………………………………………………......15
BAB III
A. Pembongkaran Kampas Kopling............................................................19
B. Pemasang Kampas Kopling................................................................. ..21
C. Overhaul.................................................................................................23

BAB IV

A. Kesimpulan………………………………………………………….....27
B. Saran…………………………………………………………………...

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah
mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor
tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah,
kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang
oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena
harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan
penggunaan bahan bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.
Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang
lebih dahulu ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan
pertama di dunia yang memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai
mengembangkan mesin uap sebagai tenaga penggerak sepeda. Namun usaha
tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh Edward Butler,
seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tiga dengan suatu
motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut, semakin banyak
dilakukan percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salah satunya dilakukan
oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari Jerman.
Kedua penemu tersebut bertemu ketika bekerja bersama di Deutz-AG-
Gasmotorenfabrik, produsen mesin stasioner terbesar pada tahun 1872. Pemilik Deutz-
AG-Gasmotorenfabrik yang bernama Nikolaus Otto berhasil membua mesin empat
langkah atau yang disebut juga mesin empat tak dan penemuan tersebut dipatenkan
pada tahun 1877. Walaupun mesin empat tak tersebut masih terlalu sederhana dan
kurang efisien, namun mesin tersebut diharapkan dapat menggantikan mesin uap. Pada
tahun 1880, Daimler dan Maybach dipecat dari perusahaan tersebut dan keduanya
mendirikan sebuah bengkel di Suttgart. Pada tahun 1885, keduanya
menciptakan karburator untuk mencampur bensin dan udara sehingga dapat digunakan
sebagai bahan bakar mesin empat tak ciptaan
Sepeda motor sudah sangat familier dalam kehidupan kita. Perkembangan
motor di Indonesia sangat pekat, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor

1
Indonesia (AISI) mnyatakan bahwa pada tahun 2012 penjualan kendaraan
bermotor roda dua menyentuh 10 juta per tahun. Namun sedikit dari kita yang
mengetahui sejarah perkembangan motor hingga seperti ini.
Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak
digunakan di dunia. Di semua Negara mempunyai alat transportasi ini, di
Indonesia sepeda motor masih menjadi salah satu alat transportasi yang paling
diminati dibanding dengan alat transportasi lainnya seperti mobil dan lainnya.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah agar para mahasiswa dapat mengetahui
tentang overhaul, kopling, kelistrikan, system pengapian, system rem,serta
karburator sepeda motor. Dan juga mahasiswa dapat mengetahui nama dari setiap
komponen-komponen mesin sepeda motor dan fungsi atau cara kerja dari tiap-tiap
komponen dari mesin tersebut, serta mahasiswa tersebut dapat menganalisa
kerusakan-kerusakan yang terdapat pada sepeda motor itu sendiri. Hal ini
bertujuan agar dapat menciptakan mahasiswa yang terampil dan ahli dalam bidang
sepeda motor.

Mahasiswa yang mempunyai skill dan kemampuan yang baik pastinya akan
lebih mudah untuk mencari sebuah pekerjaan, apabila dibandingkan dengan
mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan. Dalam hal ini maka mahasiswa
tersebut dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, dengan menggunakan
kemampuan yang ia miliki sendiri.

2
BAB II
URAIAN TEORI
A. Tune Up
 Pengertian Tune Up adalah Pemakaian sepeda motor secara terus
menerus berakibat kerja mesin dan komponen-komponen di dalamnya
sedikit demi sedikit akan mengalami perubahan,sehingga dalam periode
tertentu diperlukan suatu penggantian atau penyetelan ulang dalam
bentuk tune up atau service berkala.
 Manfaat Tune Up yaitu Dapat memaksimalkan performa mesin,untuk
mejaga kondisi mesin tetap awet,menghindari kerusakan komponen-
komponen mesin lainnya yang lebih parah dan juga untuk memastikan
kondisi mesin selalu dalam keadaan baik sesuai dengan nilai
spesifikasinya yang artinya kendaraan selalu siap kapan saja ketika
akan di gunakan.
B. Kopling
 Pengetian kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu
unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system
pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan
putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan
cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang
ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan
sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin
ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.
Fungsi Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros
engkol ke poros roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulai
atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan kata
lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin
ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai
yang diinginkan.

3
C. Overhaul
 Pengertian Overhaul adalah Kegiatan pembongkaran mesin dan
memeriksa komponen di dalam mesin untuk mengembalikan
performa mesin atau merekondisi mesin,overhoul biasa kita dengar
dengan turun mesin.
 Tujuan/fungsi Overhaul yaitu membersihkan dari dari kotoran
berupa karbon yang menumpuk,mengatur ulang dudukan katup
atau biasa kita kenal dengan skir klep,memeriksa komponen-
komponen yang ada dalam mesin sperti piston,poros nok,poros
crank,pompa oli,saringan oli dan lain-lain.

Prinsip Kerja Motor 4 Tak


1. Bak Mesin (Crankcase)
Bak mesin atau yang lebih dikenal dengan istilah “karter”. Bagian ini
berfungsi sebagai pendukung dari bagian kepala silinder, blok silinder, poros
engkol, gigi transmisi dan lain sebagainya. Bak mesin umumnya juga terbuat dari
bahan logam aluminium paduan.
Konstruksi bak mesin motor 4 langkah digunakan sebagai wadah minyak
pelumas untuk melumasi bagian engkol dan bagian bawah torak, transmisi dan
kopling. Sedangkan konstruksi bak mesin motor 2 langkah terdapat rongga yang
dihubungkan langsung dengan karburator, rongga ini adalah sebagai saluran
pemasukan bahan bakar. Selain itu, bak mesin motor 2 langkah digunakan untuk
melumasi bagian transmisi dan kopling saja.

4
5
2. Torak (Piston)
Torak mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara
translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Torak selalu menerima temperatur
dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus.
Temperatur yang diterima oleh torak berbeda-beda dan pengaruh panas juga
berbeda dari permukaan ke permukaan lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah
pemuaian udara panas sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga yang sangat
besar.
Diameter torak dibuat lebih kecil daripada diameter lubang silindernya.
Pada waktu mesin bekerja, kerenggangan itu dirapatkan oleh cincin torak yang
mempunyai sifat pegas. Dan untuk menghindari terjadinya kemacetan saat torak
memuai diwaktu mesin sedang panas, maka pelumasan diantara dinding silinder
dengan torak dan cincin torak ini harus baik.

Gambar 5. Piston sepeda Motor

Sebenarnya torak tidak berbentuk silinder, melainkan diameter bagian atas


umumnya lebih kecil daripada diameter bagian bawah. Hal ini untuk mengurangi
pemuaian yang lebih banyak pada bagian atas, karena pada bagian itu
memperoleh panas yang terbesar.

6
Gambar 6. Nama Bagian-bagian Torak
Bagian atas torak pada mulanya dibuat rata. Namun, untuk meningkatkan
efisiensi motor, terutama pada mesin dua langkah, permukaan torak dibuat
cembung simetris dan cembung tetapi tidak simetris. Bentuk permukaan yang
cembung gunanya untuk menyempurnakan pembilasan campuran udara bahan
bakar. Sekaligus, permukaan atas torak juga dirancang untuk melancarkan
pembuangan gas sisa pembakaran.
Torak dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap Cincinan
tetapi cukup memenuhi syarat-syarat :
a. Tahan terhadap temperatur tinggi.

b. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.

c. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya

d. Cincinan dan kuat.


Bagian atas torak pada mulanya dibuat rata. Namun, untuk meningkatkan
efisiensi motor, terutama pada motor dua langkah, permukaan torak dibuat
cembung simetris dan bentuk deflektor. Bentuk permukaan kepala torak gunanya
untuk menyempurnakan pembilasan campuran udara dan bahan bakar. Sekaligus,
permukaan atas torak juga dirancang untuk melancarkan pembuangan gas sisa
pembakaran.

7
Gambar 7. Macam-macam Bentuk Kepala Torak

3. Cincin Torak
Cincin torak adalah komponen yang terpasang pada torak. Cincin tersebut
terpasang longgar pada alur Cincin. Fungsi cincin torak adalah:
a). Mempertahankan kerapatan antara torak dengan dinding silinder agar tidak
terjadi kebocoran gas dari ruang bakar ke dalam bak mesin. Untuk itu cincin
torak harus mempunyai sifat kepegasan yang kuat dalam penekanan ke dinding
silinder.
b). Membantu pengontrolan lapisan minyak pelumas pada dinding silinder.
Dari fungsi tersebut diatas, jelaslah bahwa cincin torak harus dibuat dari
bahan yang memenuhi syarat. Pada umumnya bahan pembuatan cincin torak ini
adalah besi tuang dan ada juga dari bahan baja paduan dengan tambahan bahan-
bahan lain sebagai lapisan pada bagian permukaan yang bergesekan untuk
mempertinggi ketahanan terhadap keausan.
Melihat fungsi cincin torak, maka cincin torak dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a). Cincin Kompresi.
Cincin kompresi dipasang pada bagian atas, sehingga berhubungan langsung
dengan takanan kompresi.
b). Cincin Pelumasan.

8
Dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya sedemikian rupa
sehingga dengan mudah membawa minyak pelumas untuk melumasi dinding
silinder
Umumnya motor 4 langkah menggunakan 3 buah cincin dengan tugas
masing-masing yaitu:
 2 buah sebagai cincin kompresi

 1 buah sebagai cincin pelumasan.

Gambar 8. Ring Piston Motor 4 Tak


Cincin torak motor dua langkah sedikit berbeda dangan Cincin torak motor
empat langkah. Cincin torak mesin dua langkah biasanya hanya 2 buah, yang
keduanya berfungsi sebagai Cincin kompresi. Pemasangan Cincin torak dapat
dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena Cincin torak mudah patah.

Gambar 9. Ring Piston Motor 4 Tak


Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada Cincin torak dua langkah dapat
berakibat:
a. Dinding silinder bagian dalam cepat aus

b. Mesin tidak stasioner

c. Suara mesin pincang

9
d. Tenaga mesin kurang

e. Mesin sulit dihidupkan

f. Kompresi mesin lemah

4. Pena Piston
Pena Piston berfungsi untuk mengikat torak terhadap batang penggerak.
Selain itu, pena torak juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari piston ke
batang penggerak agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah menjadi gerak
berputar pada poros engkol. Walaupun ringan bentuknya tetapi pena piston dibuat
dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi agar tahan terhadap beban yang
sangat besar.

Gambar 10. Pena Piston

Untuk meneruskan tenaga dari torak ke batang penggerak, pena torak


harus di ikat dengan kuat antara torak dan batang penggerak. Ditinjau dari
pemasangannya pada torak, pena torak dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
yaitu:
a. Tipe Fixed

b. Tipe Full Floating

c. Tipe Bolted

d. Tipe Press-Fit

10
Gambar 11. Tipe Pena Torak

5. Batang Penggerak (Connecting Rood)


Batang penggerak sering juga disebut dengan connecting rood, batang
penggerak adalah suatu bagian yang menghubungkan torak dengan poros engkol.
Jadi batang penggerak meneruskan gerakan torak ke poros engkol. Dimana gerak
bolak-balik torak dalam ruang silinder diteruskan oleh batang penggerak menjadi
gerak putaran (rotary) pada poros engkol. Ini berarti jika torak bergerak naik
turun, poros engkol akan berputar.
Ujung sebelah atas di mana ada pena torak dinamakan ujung kecil (small
end) dan ujung bagian bawahnya dimana ada poros engkol disebut ujung besar
(big end). Di ujung kecil batang penggerak ada yang dilengkapi dengan memakai
bantalan peluru dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau bush boaring
(namanya dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan bermotor). Ujung
besarnya dihubungkan dengan penyeimbang poros engkol melalui king pin dan
bantalan peluru.
Pada umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar dua kali langkah
gerak torak. Batang penggerak dibuat dari bahan baja atau besi tuang.

Gambar 12. Batang Penggerak

11
6. Poros Engkol
Fungsi poros engkol adalah mengubah gerakan bolak balik torak menjadi
gerakan putar melalui pena torak dan batang penggerak dan meneruskan gaya
kopel (momen gaya) yang dihasilkan motor ke alat pemindah tenaga sampai ke
roda.

Gambar 13. Poros Engkol


Poros engkol umumnya ditahan dengan bantalan luncur yang ditetapkan
pada ruang engkol. Bantalan poros engkol biasa disebut bantalan utama.

B. Komponen Mekanisme Katup


1. Katup
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup intake manifold dan (exhaust
manifold). Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua katup yaitu
katup masuk dan katup buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup (valve
head) dan batang katup (valve stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada kepala
katup, bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan agar gas yang keluar masuk
dapat mengalir dengan lancar. Daun katup masuk diameternya dibuat lebih besar
jika dibandingkan dengan daun katup buang. Tujuannya agar pemasukan gas
bersih dapat lebih sempurna. Temperatur rata-rata yang terjadi pada daun katup
hisap adalah antara 250 derajat celcius sampai dengan 275 derajat celcius,
sedangkan untuk katup buang berkisar antara 700 derajat celcius sampai dengan
760 derajat celcius. Dengan temperatur seperti tersebut di atas, maka daun katup
buang dibuat dari bahan yang lebih kuat dari pada daun katup masuk. Agar katup
menutup rapat pada dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve face angle)
dibuat pada 44,5 derajat atau 45,5 derajat.

12
Gambar 14. Katup Sepeda Motor

2. Poros Nok (Camshaft)


Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap
dan katup buang. Nok ini akan membuka dan menutup katup sesuai dengan
timing yang telah ditentukan. Gigi penggerak distributor dan nok
penggerak pompa bensin juga dihubungkan dengan poros nok.

Gambar 15. Camshaft Sepeda Motor


3. Pengangkat Katup (valve Lifter)
Pengangkat katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup dengan
cara memindahkan gerakan dari nok. Pengangkat katup bergerak turun dan naik,
karena gerakan pada pengantarnya yang terdapat di dalam blok silinder saat
sumbu nok berputar dan menggerakkan katup untuk membuka dan menutup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya
harus disetel dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada
komponen kerja katup. Namun untuk pengangkat katup hidraulis celah katupnya
dipertahankan pada 0 mm setiap saat dan bebas penyetelan. Hal ini dapat dicapai

13
dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter yang terdapat pada mesin tipe
OHV atau katup last adjuster yang terdapat pada mesin tipe OHC.
4. Batang Penekan (Push Rod)
Batang penekan berbentuk batang kecil yang masing-masing dihubungkan
pada pengangkat katup dan rocker arm pada mesin OHV (Over Head Valve).
Batang katup ini meneruskan gerakan dari valve lifter ke rocker arm.

Gambar 16. Push Rod Sepeda Motor

5. Rocker arm
Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft . Bila rocker arm ditekan ke atas
oleh push rod, katup akan tertekan sehingga katup akan membuka. Rocker arm
dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah
katup. Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidraulis tidak
dilengkapi dengan skrup dan mur penyetelan, sehingga tidak perlu adanya
penyetelan, karena sistemnya sudah melakukan penyetelan secara otomatis.

14
Gambar 17. Rocker Arm Sepeda Motor

C. Inovasi Penempatan Katup


Berbagai jenis katup dapat pula dibedakan dari cara penempatannya pada
kepala silinder. Inovasi mesin sepeda motor dilakukan untuk mengantisipasi
kecepatan tinggi, penambahan tenaga output dan upaya konstruksi seringan
mungkin. Ada tiga macam inovasi katup dari segi penempatannya, yaitu Katup
Samping (Side-Valve), Overhead-Valve (OHV) dan Single Overhead Camshaft
(SOHC).
Katup samping (SV) merupakan konstruksi yang paling sederhana dan
ringan dan mekanis penggeraknya ditempatkan di samping katup. Model ini
dianggap yang paling tua dan kurang mampu melayani putaran tinggi. Oleh
karena itu, model ini dimodifikasi menjadi model OHV. Katup jenis ini memiliki
batang katup yang lebih panjang karena digerakkan oleh poros cam yang terletak
sejajar dengan poros engkol. Gerakan poros cam dipandu oleh pipa yang
terpasang kuat pada blok silinder. Jenis yang ketiga (SOHC) dirancang untuk
membuat komponen sistem katup lebih ringan. Batang katup digerakkan bukan
oleh poros cam, yang dianggap membuat komponen lebih berat, tetapi melalui
roda gigi. Bahkan, pada inovasi terbaru ada pula yang digerakkan oleh rantai (cam
chain). Inovasi terakhir ini disebut Double Overhead Camshft (DOHC).
1. SV (side valve)

15
Pada SV atau klep samping, cam dipasang pada poros engkol dan
mendorong keatas dan menggerakkan valve. Valve terpasang disamping piston
sehingga ruang pembakaran lebih besar. Hal ini memungkinkan untuk hasilkan
perbandingan kompresi lebih besar dan mengurangi tenaga mesin. Tipe ini cocok
untuk mesin dengan putaran rendah, biasanya dipakai di mesin industri.

Gambar 18. Penempatan katup disamping


2. OHV (overhead Valve Assembly)
Pada tipe ini posisi klep berada diantara piston dan digerakkan oleh rocker
arm. Tipe ini ruang kompresinya lebih kecil, sehingga dapat menghasilkan
perbandingan kompresi yang tinggi dan tenaga mesin menjadi lebih besar. Karena
dilengkapi dengan batang penekan yang panjang serta adanya rocker arm
menyebabkan gerakan balik lebih besar dan juga jarak klep dan cam yang jauh
menyebabkan kurang stabilnya ia pada putaran tinggi.

16
Gambar 19. Penempatan Katup Overhead
3. SOHC ( single over head camshaft)
Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat
dinetralisir. Posisi cam barada diatas silinder yaitu ditengahnya, cam digerakkan
oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam sehingga cam menekan rocker
arm. Poros cam berfungsi untuk menggerakkan katup masuk (IN) dan katup
buang (EX), agar membuka dan menutup sesuai dengan proses yang terjadi dalam
ruang bakar mesin. Tipe ini komponennya sedikit sehingga pada putaran tinggi
tetap stabil. Disebut single over head camshaft karena hanya menggunakan satu
cam pada desainnya. Atau SOHC adalah system poros tunggal di kepala silinder.

Gambar 20. Penempatan dari SOHC

17
4. DOHC ( double over head chamshaft)
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama
dengan SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC
jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada
yang memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. Klep masuk dan klep buang
dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm
alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran klep dan merubah
langkah buka klep. Tipe ini perawatannya rumit biaya pembuatannya tinggi dan
mesin lebih berat. Biasanya dipakai pada mesin-mesin sport kecepatan tinggi

Gambar 21. Penempatan katup DOHC

Gambar 22. Diagram Kerja Katup

18
BAB III

URAIAN PRAKTEK

A. Membongkar dan memasang kampas kopling


1. Alat dan bahan
-Lap bersih
-Tang
-Kunci Ring ukuran 8, 19
-Kunci T ukuran 10
-Tempat penampungan oli
-Kampas kopling baru
-Per kopling baru
-Paking bak kopling (sediakan jika ada oli bocor pada bak kopling)

Langkah Pembongkaran :

1. Letakkan tampungan oli lalu buka baut drain oli dengan kunci ring 19 dan
tunggu hingga oli habis.
2. Sambil menunggu oli habis, lepas kick starter dengan kunci ring 19.
3. Kendorkan baut bak kopling dengan hati-hati jangan sampai baut patah di
dalam. Saat oli mesin sudah habis, lepas baut bak kopling lalu lepas bak
kopling.
4. Buka baut per kopling secara menyilang, lalu keluarkan kampas kopling
yang sudah aus tadi. Untuk memudahkan membuka baut per kopling,
ganjal rumah kopling agar rumah kopling tidak ikut berputar saat baut
dilonggarkan.

19
20
2. Langkah Pemasangan :
-Pasang kampas kopling yang baru sesuai dengan urutan kampas kopling
yang dilepas tadi.

-Pasang per dan baut per kopling

-Pasang bak kopling dan pasang kembali baut-bautnya. Ingat, hati-hati


dalam -memasang baut bak kopling, jangan miring apalagi
mengencangkan baut -- hingga putus.

-Pasang kick starter

-Pasang baut drain oli dan isi kembali oli mesin

B. Membersihkan saringan pompa injieksi (fuel pump)


langkah awal adalah;
-membongkar jok,bagasi,dan dashboard penutup bagasi
- buka tutup tangki dan sedot bensin sampai habis
-geser lepas kabel dari penutup fuelpump

-angkat penutup fuelpump ke atas sampai terlihat fuel pump nya

-lepaskan soket pada fuelpump

21
-bukalah 4 baut penahan fuelpump menggunakan kunci ring 10 sampai terlepas
semua dan bukalah juga penahan2nya.dan simpanlah.

-lalu angkat fuelpump dengan hati-hati sampai keluar dari tangki

- buka saringannya 
caranya:putar saringan searah jarum jam dengan bantuan mencongkel dengan
obeng kecil lalu bersihkan dengan kuas, jemur dibawah terik matahari jika perlu.

Langkah pemasangan

-setelah bersih pasang kembali klep rotax ke semula.


-coba cek rotax apakah berfungsi normal
-ambil  saringan  yang telah di jemur di terik matahari,lalu semprot menggunakan
angin kompresor sampai bersih.
-satukan dan pasang kembali rotax,kerangka dan saringan beserta kabel-kabelnya
ke semula
-pasang kembali ke tangki,,isi bahan bakar dan ukurlah tekanan puelpump...jika
tekanan sudah sesuai ukuran maka dapat di pastikan keadaan fuelpump sudah
normal.
-cobalah hidupkan motor.mudah-mudahan sampai disini aman dan motor kembali
bisa normal.

22
C. Overhaul
1. Bagian head dan blok
- Copot Head
Sebelum mencopot head, buka tutup magnet dan lobang intip top-putar
magnet ke kiri untuk mencari posisi top piston,

Kemudian lepas tutup timing gir dengan melepas bautnya yang ada di
sebelah kanan head

- lepas 2 baut pengikat gir timing dengan noken-as, kemudian lepaskan gir


dari rante kamprat. Kalo perlu keluarkan oli mesin dan kalo perlu
lepas/kendorkan baut pembuangan oli tensioner, crankcase kiri bawah,
agar rante keteng kendor.
- lepas 1 baut pengikat head dengan blok-di kiri, lepas 4 mur beserta
ringnya pada head.
- head bias dicopot dengan sedikit mencongkel pake obeng/biasanya kalo
baru sekali dibongkar suka keras.
- copot blok silinder mesin dan lepas baut yang mengikat blok dengan
crankcase, lepas baut pengikat roller tensioner-lepas tensioner.

- Melepas piston, kalo diperlukan lepas 1 ring-klip pengganjal pen piston,


dorong pen keluar, dan piston dah copot dari stangnya.

23
2. Bagian magnet
- Buka bak magnet sebelah kiri menggunakan kunci T 8 mm, tapi jangan
lupa buka pedal operan gigi dulu yah dengan kunci pas 10 mm.
- -Lepaskan lepaskan mur magnet dengan menggunakan kunci shok 14
mm, dan gunakan spesial tools atau sering disebut traker magnet untuk
melepas magnet. lihat gambar dibawah ini:
- gigi stater dengan menggunakan tang criclip dan karet penahan rantai
stater dengan menggunakan obeng minus (-) sedikit mencongkelnya
- Lepaskan spi magnet menggunakan obeng minus dan palu, tepatkan mata
obengdan pukulah obeng tersebut sampai spi terlepas.
- Lepaskan gigi stater secara bersamaan
- Buka baut pengikat pada penutup rantai timing yang besar menggunakan
obeng ketuk
- Lepaskan penutup rantai timing, kemudian lepaskan roda timing kecil
lalu lepaskan rantai timing dari gigi timing.
3. Bagian kopling
- Buka baut pembuangan oli dengan menggunakan kunci shok
17mm dan tampung oli kedalam wadah yang sudah disediakan
- Buka baut standad pijakan kaki pada mesin sebanyak 4 buah
dengan menggunakan kunci shok 12mm
- Buka kick stater dengan menggunakan kunci ring 12mm
- Buka baut bak kopling dengan menggunakan kunci T 8 mm kurang
lebih sebanyak 10 buah
- Kemudian lepaskan bak kopling secara perlahan
- Buka baut penyaring oli pada sproket atau kopling ganda sebanyak 3
buah dengan kunci T 8mm atau dengan obeng ketuk, kemudian
lepaskan penutup saringannya

- Lepaskan cakar pengaman pada mur pengikat sporket dengan cara


mencongkel kearah kanan atau kiri sehingga tidak lagi menahan mur
pengikat

24
- Buka mur pengikat menggunakan spesial tools (disarankan tidak
menggunakan pahat atau yang dapat membuat poros baling)
- Buka 2 buah baut pengikat mangkuk penampung oli pada rumah kanvas
kopling dengan menggunakan kunci T 10mm
- Lepaskan bearing pada rumah kanvas kopling

- Buka mur pengikat rumah kanvas kopling menggunakan spasial tools

- Lepaskan rumah kopling serta sproket set secara bersamaan menggunakan


kedua tangan dengan kearah luar

4. bagian crank case


- Lepaskan baut pengikat gear depan dengan menggunakan kunci T 10mm

- Lepaskan baut pengikat mesin dengan menggunakan kunci shok 14mm


sebanyak buah dan mesin siap untuk dilepas dari rangka

- Lepaskan per pada poros kick stater dengan menggunakan tang circlip

- Buka baut crank case kurang lebih sekitar 8 s/d 10 buah baut dengan
menggunakan kunci T 8mm di bagian sebelah kiri bak crank case

- Lepaskan crank case

- Lepaskan kruk as dari crank case

-Lepaskan Gear ratio secara bersamaan kearah luar dan bungkuslah jika tidak
ingin ratio berserakan nantinya.

25
Cuci lah semua part yang kotor menggunakan premium dan bersihkan permukaan
crank case maupun cilinder head dan yang lainnya yang selisihan dengan gasket,
jika gasket rusak bersihkan permukaan gasket.

Pada saat pemasangan

lakukanlah hal sebaliknya "pasanglah dengan alur yang saya buat tadi dengan
proses terbalik",

mana yang dibongkar duluan akan dipasang belakangan.

26
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan laporan praktek teknologi sepeda motor diatas,
penulis dapat menyimpulkan dari laporan yang telah penulis buat, yaitu cara
pembongkaran dan pemeriksaaan mesin, kopling,tune up,dan overhaul.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan Laporan ini ke depannya. Semoga Laporan ini
bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.

27
DAFTAR PUSTAKA
http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-sistem-
karburator.html

https://www.facebook.com/SmkKreatif/posts/633792803306666

http://gunawankr2.blogspot.com/2011/07/blog-post.html

https://onotomotif.blogspot.com/2014/12/cara-servis-tune-up-sepeda-motor.html

www.otomekanikmotor.blogspot.co.id/2015/01/sistem-kelistrikan-sepeda-
motor.html?m=1

28

Anda mungkin juga menyukai