PEMBIMBING
Solikin, Ns., M.Kep.,Sp.Kep.,MB
Murjani, Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Muhammad Rahmatillah
2014901210123
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
- Nama : Tn. M
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : 57 tahun
- Alamat : Desa Banyu Irang
- Pendidikan : SLTA
- Pekerjaan : Guru Honor
- Status Perkawinan : Kawin
- Agama : Islam
- Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
- Tanggal Masuk RS : 28 April 2021 Pukul 15.30 WITA
- Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2021 Pukul 08.00 WITA
- Diagnosa Medis : Ca Paru
- No. RM : 1.47.xx.xx
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada dada
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri terasa di bagian dada kiri pada benjolan
S : 7 (1-10)
T : Nyeri muncul kadang-kadang
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit Sekarang
Enam bulan yang lalu merasakan nyeri dada sebalah kiri disertai dengan sesak,
untuk menghilangkan nyeri klien hanya berobat kepuskesmas dan diberikan obat.
Setelah berobat tidak kunjung sembuh sehingga klien diputuskan unutk di rujuk ke
RSUD Ratu Zalecha. Klien sudah di RSUD Ratu Zalecha dan sudah dilakukan
pemeriksaan photo thorak, Laboratorium, Ct Scan, hasilnya menunjukan
Adenocarcinoma. Lalu dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan
pemeriksaan EGFR dan pengobatan kemotrapi oral di ruang Dahlia/Paru Center
lantai I pada tanggal 28 april 2021
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (Tn. M)
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
1.1 Tanda-Tanda Vital:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 94x / menit teraba kuat
Respirasi : 25x/ menit
Suhu : 36,0°C
SPO2 : 96% O2 terpasang kalau klien merasa sesak 3 L/m
9. Abdomen
9.1 Inspeksi : Bentuk abdomen klien tidak mengalami pembesaran,
kebersihan abdomen cukup bersih, tidak terdapt benjolan
9.2 Palpasi : Tidak teraba massa pada abdomen, tidak teraba hepar dan limfe,
dan tidak ada nyeri tekan
9.3 Perkusi : Bunyi timpani
9.4 Auskultasi : Peristaltik usus 9x/menit
2. Personal Hygiene
Di Rumah : Klien selalu mandi 2x sehari. Klien rutin keramas dan
menggosok gigi.
Di RS : Klien tidak mampu mandi karena badannya lemah sehingga tidak
mampu kekamar mandi, klien hanya menyeka tubuhnya 2x setiap
hari, selama dirumah sakit klien tidak pernah menggosok gigi dan
keramas
3. Nutrisi
Di Rumah : Nafsu makan klien kurang baik, klien hanya makan 2x sehari dan klien
tidak dapat menghabiskan makanannya
Di RS : Klien makan 3x sehari tetapi klien tidak mampu menghabiskan menu
yang diberikan dari rumah sakit. Klien makan sedikit demi sedikit.
4. Eliminasi
Di Rumah : Klien tidak mempunyai keluhan pada saat eliminasi, klien BAK 2x
sehari dan BAB 1x sehari
Di RS : Klien tidak mempunyai keluhan eliminasi pada saat di RS tetapi klien
menggunakan kateter karena klien tidak mampu ke kamar mandi
untuk BAK dan BAB. Selama dirawat di RS klien BAB 1 kali dalam
2 hari.
5. Seksualitas
Klien tidak mempunyai gangguan seksualitas
6. Psikososial
Keadaan psikologis klien baik, klien sangat kooperatif pada saat berbicara.
Hubungan klien baik dengan keluarga terdekat dan teman satu ruangan perawatan.
Klien menerima keadaan sakitnya dan berharap sakitnya akan segera sembuh.
7. Spiritual
Klien selalu sholat 5 waktu pada saat sebelum sakit. Pada saat sakit klien tidak
mampu melakukan sholat karena keadaan klien lemah tetapi klien selalu melakukan
dzikir. Klien menganggap sakitnya adalah cobaan dari Tuhan agar dia tidak pernah
lupa bersyukur atas apa yang selalu diberikan Tuhan. Klien yakin bahwa sakitnya
akan segera sembuh.
E. DATA FOKUS
1. Nyeri Kronis b.d Agen cedera biologis (tumor) (Diagnosis Keperawatan,00133)
Data Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri pada dada
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri terasa di bagian dada kiri pada benjolan
S : 6 (1-10)
T : Nyeri muncul kadang-kadang
Data Objektif :
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
- Wajah meringis ketika melakukan gerakan atau traksi yang bergerak
- Terdapat benjolan pada dada kiri atas
Data Objektif
Data Antropometri
Klien pertama datang ke Rs
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 20,6
Klien di rawat Rs
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 19,6
Terdapat penurunan 2kg selama dirawat
3. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru
Data Subjektif :
Klien mengatakan sesak nafas
Data Objektif :
Saat dikaji pasien tampak sesak dengan RR : 25x/m dan pasien terpasang oksigen
nasal kanul 3 L/m
4. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan sistem saraf (Diagnosis Keperawatan,
00085)
Data Subjektif :
Klien mengatakan badannya lemah
Klien mengatakan tidak bisa menggerakan kedua kaki
Data Objektif:
Klien hanya berbaring ditempat tidur
Klien terlihat kesulitan menggerakaan ekstrimitas bawah
Skala aktivitas 5, dengan :
1 : Mandiri
2 : Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
3 : Memerlukan bantuan/pengawasan/bimbingan sederhana
4 : Memerlukan bantuan/pengawasan orang lain dan alat bantu
5 : Tergantung secara total
5. Resiko Dekubitus b.d Imobilitas Fisik
Data Objektif :
- Keadaan klien lemah, klien tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri,.
Motorik sensorik klien tidak merasa lagi dari perut sampai dengan kaki
(Lumpuh), klien tidak dapat menggerakkan kakinya klien BAB/BAK nya tidak
merasa
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Photo Thorak 9 April 2021 (11:05:56)
Thorak : AP , Supine
Perselubungan dihemithorak sinistra yang menutupi lapangan paru sinistra
Sinus c.f dextra lancip
Cor : CTR tak valid dinilai
Kesan : Sangat mungkin effusi pleura sinistra kemungkinan adanya massa dipulmo
sinistra belum dapat disingkirkan dengan besar cor tak valid dinilai
2. Pemeriksaan Bronchoscopy
Pendesakan massa extralumen di superior dinding BUKI 1cm dari karina utama dan
massa intralumen yang menutup total lumen upperloop dan parsial lumen lower loop
telah dilakukan forsep biopsi massa, brushing dan washing
3. Laboratorium
Biopsi forcep lung sinistra ; Adenocarcinoma
4. USG Thorak Marker
Tampak gambaran anechoic (prominent) dihemithorak sinistra aspek lateral dengan
jarak dari permukaan kulit (dinding thorak sinistra aspek lateral) kepermukaan
cairan I.k 2,42cm.
Tampak massa isoechoic, ukuran I.k 2,99cm X 4,41cm tepi licin
Kesan : Massa pulmosinistra dan effusi (prominent) pleura sinistra dengan jarak dari
permukaan kulit (dinding thorak sinistra aspek lateral) kepermukaan cairan I.k
2,42cm
Kontraindikasi :
Pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif terhadap salah satu
komposisi dari wida NS
Neurobion Vitamin B1, Vitamin Indikasi : Drip/ IV line
B6 dan B12 Menjaga kesehatan sistem saraf Hari
Kontraindikasi :
Berusia diatas 50 tahun, ibu
hamil, memiliki kondisi kesehatan
kronis tertentu, menjalani diet
ketat dan minum obat tertentu
seperti metformina atau acid
reducer
Kontraindikasi :
Pasien yang diketahui
hipersensitivitas terhadap obat ini
atau bahan lain yang terdapat
dalam formulasi
Paracetamol Paracetamol Analgesik Indikasi : 3x1 Oral
500mg Untuk meredakan nyeri ringan
hingga sedang seperti sakit
kepala, sakit gigi, nyeri otot, serta
menurunkan demam
Kontraindikasi :
Jangan diberikan pada penderita
hipersensitif/alergi terhadap
paracetamol dang gangguan fingsi
hati berat
Kodein Kodein Analgesik Indikasi : 3x1 Oral
10mg Meredakan rasa nyeri ringan
hingga berat, meringankan gejala
batuk
Kontraindikasi :
Batuk berdahak, penyakit hepar,
gangguan ventilasi
Kontraindikasi :
Alergi terhadap morphine,
penyakit saluran nafas obstruktif,
gangguan pergerakan usus akibat
kelumpuhan otot usus, penyakit
hati akut, cedera kepala,
peningkatan tekanan rongga
kepala, asma bronkial akut atau
berat, gagal jantung sekunder
akibat penyakit paru kronis,
penggunaan bersama selama atau
dalam 14 hari setelah terapi obat
golongan monoamine oxidase
inhibitors (MAOI)
X. ANALISA DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 06 Mei 2021 Data Subjektif : Agen Cedera Nyeri Kronis
08.30 Klien mengatakan sudah 6 bulan Biologis
yang lalu merasakan nyeri dada
sampai sekarang
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri terasa di bagian dada kiri
pada benjolan
S : 6 (1-10)
T : Nyeri muncul kadang-kadang
Data Objektif :
- Pasien hanya berbaring ditempat
tidur
- Wajah meringis ketika
melakukan gerakan atau bergerak
Terdapat benjolan pada dada kiri
atas
2 06 Mei 2021 Data Subjektif : asupan diet Ketidak
08.30 Klien makan 3x sehari tetapi klien kurang seimbangan
tidak mampu menghabiskan menu nutrisi kurang
yang diberikan dari rumah sakit. dari kebutuhan
Klien makan sedikit demi sedikit. tubuh
Data Objektif :
Klien tampak tidak
menghabisakan makanannya
keadaan klien tampak lemah
Data Antropometri
Klien pertama datang ke Rs
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 20,6
Klien di rawat Rs
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 19,6
Terdapat penurunan 2kg selama
dirawat
4 Kamis 00085 1. Hindari penggunaan kain linen kasur yang teksturenya kasar S : Klien mengatakan badan masih
06 Mei 21 Hambatan 2. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan lemah dan masih belum bisa
09.00 mobiltas 3. Monitor kondisi kulit menggerakan kedua kakinya
fisik b/d 4. Bantu menjaga kebersihan O:
Kerusakan 5. Monitor komplikasi dari tirah baring - Klien hanya berbaring ditempat
sistem saraf 6. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi ( Mengajarkan tidur
Latihan ROM) - Klien tampak kesulitan
menggerakaan ekstrimitas bawah
Skala aktivitas 4 (Memerlukan
bantuan/pengawasan orang lain dan
alat bantu)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
5 Kamis Resiko 1. Monitor kondisi kulit (klien) S:-
06 Mei 21 Dekubitus 2. Tempatkan matras atau kasur terapeutik dengan cara yang O:
09.00 b/d tepat Keadaan klien lemah, klien tidak dapat
imobilitas 3. Hindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya kasar melakukan aktivitas secara mandiri,.
fisik 4. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan bebas kerutan Motorik sensorik klien tidak merasa
5. Tinggikan teralis tempat tidur dengan cara yang tepat lagi dari perut sampai dengan kaki
6. Balikkan (klien), sesuai degan kondisi kulit (Lumpuh), klien tidak dapat
7. Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi paling tidak menggerakkan kakinya klien
setiap 2 jam, sesuai dengan jadwal yang spesifik BAB/BAK nya tidak merasa
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7
3 Jum’at 00133 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi S : Klien masih mengatakan nyeri dada
07 Mei 21 Nyeri akut lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, P : Nyeri saat bergerak
09.00 b/d Agen intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus Q : Seperti di tusuk-tusuk
Cedera 2. Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan R : Nyeri terasa di bagian dada kiri
Biologis pemantauan yang ketat pada
(Karsinoma) benjolan
penekanan 3. Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya S : 5 (1-10)
syaraf oleh farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal) untuk T : Nyeri muncul kadang-kadang
tumor paru memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai dengan kebutuhan O:
- Pasien hanya berbaring ditempat
4. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi)
tidur
5. Berikan individu penurun nyeri - Wajah meringis ketika melakukan
gerakan atau bergerak
- Terdapat benjolan pada dada kiri atas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5
4 Jum’at 00085 1. Hindari penggunaan kain linen kasur yang teksturenya S : Klien mengatakan badan masih
07 Mei 21 Hambatan kasar lemah dan masih belum bisa
09.00 mobiltas 2. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan menggerakan kedua kakinya
fisik b/d 3. Monitor kondisi kulit O:
Kerusakan 4. Bantu menjaga kebersihan - Klien hanya berbaring ditempat
sistem saraf 5. Monitor komplikasi dari tirah baring tidur
6. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi ( Mengajarkan - Klien tampak kesulitan
Latihan ROM) menggerakaan ekstrimitas bawah
Skala aktivitas 4 (Memerlukan
bantuan/pengawasan orang lain dan
alat bantu)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
5 Jumat Resiko 1. Monitor kondisi kulit (klien) S:-
07 Mei 21 Dekubitus 2. Tempatkan matras atau kasur terapeutik dengan cara yang O:
09.00 b/d tepat Keadaan klien lemah, klien tidak dapat
imobilitas 3. Hindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya melakukan aktivitas secara mandiri,.
fisik kasar Motorik sensorik klien tidak merasa
4. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan bebas lagi dari perut sampai dengan kaki
kerutan (Lumpuh), klien tidak dapat
5. Tinggikan teralis tempat tidur dengan cara yang tepat menggerakkan kakinya klien
6. Balikkan (klien), sesuai degan kondisi kulit BAB/BAK nya tidak merasa
7. Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi paling tidak A : Masalah belum teratasi
setiap 2 jam, sesuai dengan jadwal yang spesifik P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7
No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisi Masalah Perencanaan Paraf
Evaluasi Diagnos (A) Selanjutnya (P)
a
1 Kamis, 06 00032 S :Klien mengatakan sesak nafas O : Saat dikaji pasien Masalah Lanjutkan
Mei 2021 tampak sesak dengan RR : belum teratasi intervensi
13.00 25x/m, Spo2 : 95%
dan pasien terpasang
oksigen nasal kanul 3 L/m
dan dilakukan fisioterapi
dada, nebulizer
2 Kamis, 06 00002 S :Klien makan 3x sehari tetapi O :Klien tampak tidak Masalah Lanjutkan
Mei 2021 klien tidak mampu menghabiskan menghabisakan belum teratasi intervensi
13.00 menu yang diberikan dari rumah makanannya keadaan
sakit. Klien makan sedikit demi klien tampak lemah
sedikit. Data Antropometri
Klien pertama datang ke
Rs
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 20,6
Klien di rawat Rs
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 19,6
Terdapat penurunan 2kg
selama dirawat
3 Kamis, 06 00133 S : Klien masih mengatakan nyeri O: Masalah Lanjutkan
Mei 2021 dada - Pasien hanya belum teratasi intervensi
13.00 P : Nyeri saat bergerak berbaring ditempat tidur
Q : Seperti di tusuk-tusuk - Wajah meringis
R : Nyeri terasa di bagian dada ketika melakukan gerakan
kiri pada atau bergerak
benjolan - Terdapat benjolan
S : 6 (1-10) pada dada kiri atas
T : Nyeri muncul kadang-kadang
4 Kamis 06 00085 S : Klien mengatakan badan O: Masalah Lanjutkan
Mei 2021 masih lemah dan masih belum - Klien hanya belum teratasi intervensi
13.00 bisa menggerakan kedua kakinya berbaring ditempat tidur
- Klien tampak
kesulitan menggerakaan
ekstrimitas bawah
Skala aktivitas 4
(Memerlukan
bantuan/pengawasan
orang lain dan alat bantu)
5 Kamis Resiko S:- O: Masalah Lanjutkan
06 Mei 21 Dekubitus Keadaan klien lemah, Belum teratasi intervensi
13.30 b/d klien tidak dapat
imobilitas melakukan aktivitas
fisik
secara mandiri,. Motorik
sensorik klien tidak
merasa lagi dari perut
sampai dengan kaki
(Lumpuh), klien tidak
dapat menggerakkan
kakinya klien BAB/BAK
nya tidak merasa
1 Jumat 00032 S :Klien mengatakan sesak nafas O : Saat dikaji pasien Masalah Belum Lanjutkan
07 Mei tampak sesak dengan RR : teratasi intervensi
2021 24x/m, Spo2 : 96%
10.00 dan pasien terpasang
oksigen nasal kanul 3 L/m
dan dilakukan fisioterapi
dada, nebulizer
2 Jumat 00002 S :Klien makan 3x sehari tetapi O :Klien tampak tidak Masalah Lanjutkan
07 Mei klien tidak mampu menghabiskan menghabisakan belum teratasi intervensi
2021 menu yang diberikan dari rumah makanannya keadaan
10.00 sakit. Klien makan sedikit demi klien tampak lemah
sedikit. Data Antropometri
Klien pertama datang ke
Rs
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 20,6
Klien di rawat Rs
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 19,6
Terdapat penurunan 2kg
selama dirawat
3 Jumat 00133 O: Masalah Lanjutkan
07 Mei S : Klien masih mengatakan nyeri - Pasien hanya belum teratasi intervensi
2021 dada berbaring ditempat tidur
10.00 P : Nyeri saat bergerak - Wajah meringis
Q : Seperti di tusuk-tusuk ketika melakukan gerakan
R : Nyeri terasa di bagian dada atau bergerak
kiri pada - Terdapat benjolan
benjolan pada dada kiri atas
S : 5 (1-10)
T : Nyeri muncul kadang-kadang
4 Jumat 07 00085 S : Klien mengatakan badan O: Masalah belum teratasi Lanjutkan intervensi
Mei 2021 masih lemah dan masih belum - Klien hanya
10.00 bisa menggerakan kedua kakinya berbaring ditempat tidur
O: - Klien tampak
- Klien hanya berbaring kesulitan menggerakaan
ditempat tidur ekstrimitas bawah
- Klien tampak kesulitan Skala aktivitas 4
menggerakaan ekstrimitas bawah (Memerlukan
Skala aktivitas 4 (Memerlukan bantuan/pengawasan
bantuan/pengawasan orang lain orang lain dan alat bantu)
dan alat bantu)
5 Jumat Resiko S:- O: Masalah Lanjutkan
07 Mei 21 Dekubitus Keadaan klien lemah, Belum teratasi intervensi
10.00 b/d klien tidak dapat
imobilitas melakukan aktivitas
fisik
secara mandiri,. Motorik
sensorik klien tidak
merasa lagi dari perut
sampai dengan kaki
(Lumpuh), klien tidak
dapat menggerakkan
kakinya klien BAB/BAK
nya tidak merasa
1 Sabtu, 08 00032 S :Klien mengatakan sesak nafas O : Saat dikaji pasien Masalah Lanjutkan
mei 2021 berkurang tampak tidak sesak lagi belum teratasi intervensi
10.30 dengan RR : 22x/m, Spo2
: 96%
dan pasien pasang
oksigen nasal kanul 3 L/m
kalau sesaknya kumat dan
dilakukan fisioterapi
dada, nebulizer
2 Sabtu, 08 00002 S :Klien makan 3x sehari tetapi O :Klien tampak tidak Masalah Lajutkan
mei 2021 klien tidak mampu menghabiskan menghabisakan belum teratasi intervensi
10.30 menu yang diberikan dari rumah makanannya keadaan
sakit. Klien makan sedikit demi klien tampak lemah
sedikit. Data Antropometri
Klien pertama datang ke
Rs
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 20,6
Klien di rawat Rs
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 172 cm
IMT : 19,6
Terdapat penurunan 2kg
selama dirawat
3 Sabtu, 08 00133 S : Klien masih mengatakan nyeri O: Masalah Lanjutkan
mei 2021 dada - Pasien hanya belum teratasi intervensi
10.30 P : Nyeri saat bergerak berbaring ditempat tidur
Q : Seperti di tusuk-tusuk - Wajah meringis
R : Nyeri terasa di bagian dada ketika melakukan gerakan
kiri pada atau bergerak
benjolan - Terdapat benjolan
S : 5 (1-10) pada dada kiri atas
T : Nyeri muncul kadang-kadang
4 Sabtu, 08 00085 S : Klien mengatakan badan O: Masalah Lanjutkan
Mei 2021 masih lemah dan masih belum - Klien hanya belum teratasi intervensi
10.30 bisa menggerakan kedua kakinya berbaring ditempat tidur
- Klien tampak
kesulitan menggerakaan
ekstrimitas bawah
Skala aktivitas 4
(Memerlukan
bantuan/pengawasan
orang lain dan alat bantu)
5 Sabtu Resiko S:- O: Masalah Belum Lanjutkan
08 Mei 21 Dekubitus Keadaan klien lemah, klien teratasi intervensi
10.00 b/d tidak dapat melakukan
imobilitas aktivitas secara mandiri,.
fisik
Motorik sensorik klien tidak
merasa lagi dari perut
sampai dengan kaki
(Lumpuh), klien tidak dapat
menggerakkan kakinya klien
BAB/BAK nya tidak merasa