Makalah Appendicitis Kelompok 4
Makalah Appendicitis Kelompok 4
DISUSUN OLEH :
Segala Puja dan puji syukur kita haturkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat terutama nikmat sehat dan sempat sehingga alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ‘’askep apppendicitis’’ ini dapat diselesaikan dengan apa adanya
dan tepat pada waktunya. Apabila didalam makalah ini masih terdapat kekeliruan, oleh sebab itu
kami mengharapkan keritikan dan saran dari Bapak/Ibu Dosen dan Teman-Teman agar saya
memiliki bahan untuk merefisi makalah ini.
Semoga makalah yang saya tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi temen-temen
mahasiswa keperawaatn dan semoga bisa menjadi bahan refrensi untuk pembelajaran kita
bersama.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan.......................................................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................................4
1.6 Manfaat Penulisan......................................................................................................4
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Fisiologi Appendix...............................................................................5
2.2 Definisi Appendix......................................................................................................6
2.3 Etiologi.......................................................................................................................6
2.4 Manifestasi Klinik......................................................................................................6
2.5 Patofisiologi...............................................................................................................7
2.6 Penatalaksanaan.........................................................................................................7
2.7 Komplikasi.................................................................................................................7
4. BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14
4.2 Saran .........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang manusia tentunya kita menginginkan tubuh yang sehat dan kuat. Tubuh yang
sehat dan kuat akan memberikan kemudahan dalam memberikan kemudahan dalam melakukan
berbagai macam aktivitas yang vital bagi setiap orang. Aktivitas yang dilakukan tentunya
mendukung proses kehidupan dan interaksi antar manusia yang satu dan yang lainnya.
Setiap detik dunia mengalami perubahan dalam berbagai aspek kehidupan seperti kemajuan
teknologi, perubahan gaya hidup, politik, budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Semua itu
mengarah kepada penyeragaman, kita dapat melihat polahidup, ekonomi, budaya, dan teknologi
yang mirip disetiap negara.
Pola hidup tidak sehat tentu tidak benar dan harus dihindari, pengetahuan tentang penyakit dan
makanan menjadi prioritas utama untuk menanamkan pola hidup sehat. Salah satu penyakit yang
timbul adalah apendisitis.
Apendiksitis adalah radang apendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak
pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi
lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan
inflamasi (Wilson & Goldman, 1989).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
3
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembuatan makalah
mata kuliah Sistem Pencernaan II serta mempresentasikannya.
Makalah ini disusun dengan melakukan studi pustaka dari berbagai buku referensi dan internet.
Sistematika penulisan dari makalah ini adalah BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari : latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan dan
manfaat penulisan. BAB II PEMBAHASAN, dan BAB III ASUHAN KEPERAWATAN, BAB
IV PENUTUP terdiri dari kesimpulan dan saran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Appendix vermiformis (umbai cacing) adalah sebuah tonjolan dari apexcaecum, tetapi
seiring pertumbuhan dan distensi caecum. Posisi apendiks terletak posteromedial caecum. Di
daerah inguinal: membelok ke arah di dinding abdomendan posisinya bervariasi. Appendiks
terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian
posterior dan medial dari saekum.Pada pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan
posterior. Secaraklinik appendiks terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah
garisyang menghubungkan sias kanan dengan pusat.
Panjang apendiks rata-rata 6-9 cm. Lebar 0,3-0,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa
mengandung amilase dan musin. Apendiks menghasilkan lender 1-2ml per hari. Lendir itu
normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnyamengalir ke sekum. Hambatan aliran
lender di muara apendiks tampaknya berperan pada pathogenesis apendisitis.
5
2.2 Definisi
Apendiksitis adalah radang apendiks, suatu tambahan seperti kantung yangtak berfungsi
terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umumdari apendisitis adalah
obstruksi lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplaialiran darah dan mengikis mukosa
menyebabkan inflamasi (Wilson & Goldman,1989).Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi
pada di umbai cacing(apendiks). Infeksi ini bisa terjadi pernanahan. Bila infeksi bertambah
parah,apendiks itu bisa pecah.Apendiksitis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut
pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah
abdomendarurat (Smeltzer, 2001)
2.3. Etiologi
Appendisitis belum ada penyebab yang pasti atau spesifik tetapi ada factor-faktor
prediposisi yang menyertai. Faktor tersering yang muncul adalah obtruksilumen.1. Pada
umumnya obstruksi ini terjadi karena :a. Hiperplasia dari folikel limfoid, ini merupakan
penyebab terbanyak. b. Adanya faekolit dalam lumen appendiks.c. Adanya benda asing seperti
biji – bijian. Seperti biji Lombok, biji jeruk dll.d. Striktura lumen karena fibrosa akibat
peradangan sebelumnya2. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan
streptococcus3. Laki – laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15 – 30
tahun(remaja dewasa). Ini disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid padamasa
tersebut.4. Tergantung pada bentuk appendiks.5. Appendik yang terlalu panjang.6. Appendiks
yang pendek.7. Penonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks.8. Kelainan katup di
pangkal appendiks.
6
2.5. Patofisiologi
2.6. Penatalaksanaan
Pada apendisitis akut, pengobatan yang paling baik adalah operasi appendiks.Dalam
waktu 48 jam harus dilakukan Penderita di obsevarsi, istirahat dalam posisi
fowler, diberikan antibiotik dan diberikan makanan yang tidak merangsang peristaltik,
jika terjadi perforasi diberikan drain diperut kanan bawah.1. Tindakan pre operatif, meliputi
penderita di rawat, diberikan antibiotikdan kompresuntuk menurunkan suhu penderita, pasien
diminta untuk tirah baringdan dipuasakan2. Tindakan operatif : appendiktomi3. Tindakan post
operatif, satu hari pasca bedah klien dianjurkan untuk duduk tegakdi tempat tidur selama 2 x 30
menit, hari berikutnya makanan lunak dan berdiritegak di luar kamar, hari ketujuh luka jahitan
diangkat, klien pulang.
2.7. Komplikasi
2. Peritonitis generalisata
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1.Pengkajian
1. Data demografiIdentitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor register.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Apakah anggota keluarga ada yang mengalami jenis penyakit yang sama.
8
4. Pola fungsi kesehatan menurut Gordon
9
5. Pemeriksaan diagnostik
a) Ultrasonografi adalah diagnostik untuk apendistis akut
b) Foto polos abdomen : dapat memperlihatkan distensi sekum,
kelainan non spesifikseperti fekalit dan pola gas dan cairan abnormal
atau untuk mengetahui adanyakomplikasi pasca pembedahan
c) Pemeriksaan darah rutin : untuk mengetahui adanya peningkatan
leukosit yangmerupakan tanda adanya infeksi
d) Pemeriksaan Laboratorium§ Darah : Ditemukan leukosit 10.000 –
18.0000 µ/ml§
Urine : Ditemukan sejumlah
kecil leukosit dan eritrosit.
3.2.Diagnosa Keperawatan
ANALISA DATA
10
3. DS : Pasien mengatakanhaus Kekurangan volume Pembatasan cairan
DO : Ada tanda-tanda cairan pascaoperasisekunder
dehidreasi:Membrane mukosa terhadap proses
keringTurgor kulit menurun>2detikUrin penyembuhan
pekat (oliguri <500cc/hari)TTV tidak
stabil:TD >120/80 mmHg Nadi
>80x/menitRR : >20x/menitSuhu :
>37,5C
4. Kurang pengetahuan Tidak mengenal
DS : Pasien dan keluarga megatakan informasi tentang
tidak kebutuhan
mengetahui tentang proses penyakit dan pengobatan/
pengobatannya perawatan pasca
pembedahan
Pre-op : 1.Ganggan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya perangsangan pada epigastrium
2.Post-op :
3.3.Intervensi
Intervensi Rasional
Kaji nyeri, catat lokasi,karakteristik, Berguna dalam pengawasankeefektifan obat,
beratnya (skala 0-10) kemajuan penyembuhan. Perubahan pada
karakteristik nyeri, menunjukkanterjadinya
11
abses/peritonitis.
Pertahankan istirahat dengan posisisemi Menghilangkan tegangan abdomenyang
fowler bertambah dengan posisiter lentang
Dorong ambulasi dini Merangsang peristaltik dankelancaran flatus,
menurunkanketidaknyamanan abdomen
Berikan aktifitas hiburan Meningkatkan relaksasi dan
dapatmeningkatkan kemampuan koping
Kolaborasi pemberian analgetik Menghilangkan dan menguranginyeri
2.Dx kep. 2 : Resiko terjadi infeksi b/d diskontinuitas jaringan sekunder terhadapluka insisi
bedahTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien
tidakmenunjukkan tanda dan gejala infeksiKH : Meningkatkan penyembuhan luka dengan
benar, drainase purulen, tidak adaeritema dan tidak ada demam. Tidak ada tanda-tanda
infeksi (rubor, dolor ) luka bersih dan kering
Intervensi Rasional
Awasi TTV. Perhatikan demammenggigil, Dugaan adanya infeksi/ terjadinya sepsis,
berkeringat, perubahanmental abses
Lakukan pencucian tangan yang baikdan Menurunkan risiko penyebaran bakteri
perawatan luka aseptic
Lihat insisi dan balutan. Catatkarakteristik Memberikan deteksi dini terjadinya proses
drainase luka infeksi
Berikan informasi yang tepat pada pasien/ Pengetahuan tentang kemajuansituasi
keluarga pasien memberikan dukungan emosi, membantu
menurunkanansietas
Berikan antibiotik sesuai indikasi Mungkin diberikan secara profilaktik atau
menurunkan jumlahorganisme (pada infeksi
yang adasebelumnya) untuk menurunkan
penyebaran dan pertumbuhannya
Intervensi Rasional
Observasi ttv Tanda yang membantumengidentifikasi
fluktuasivolume intravaskuler
12
Observasi membran mukosa, kaji Indikator keadekuatan intakecairan dan
turgorkulit dan pengisian kapilerIndikator elektrolit
keadekuatan intakecairan dan elektrolit
Awasi intake dan output, catat
Penurunan pengeluaran urine pekat dengan
warnaurine/konsentrasi, berat jenis peningkatan berat jenis diduga
dehidrasi/kebutuhancairan meningkat
Auskultasi bising usus, catat Indikator kembalinya peristaltik,kesiapan
kelancaranflatus dan, gerakan usus untuk pemasukan peroral
Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila Menurunkan iritasigaster/muntah
pemasukan peroral dimulai, danlanjutkan untukmeminimalkan kehilangan cairan
dengan diet sesuai toleransi
Intervensi Rasional
Kaji ulang pembatasan aktifitas Memberikan informasi pada pasienuntuk
pascaoperasi merencanakan kembalirutinitas biasa tanpa
menimbulkanmasalah
Anjurkan menggunakan laksatif/ pelembek Membantu kembali ke fungsi
feses ringan bila perlu danhindari enema usus,mencegah mengejan saat defekasi
defekasiDiskusikan perawatan Pemahaman peningkatan kerja samadengan
insisi,termasuk mengganti balutan, program terapi,meningkatkan penyembuhan
pembatasan mandi, dan kembali kedokter dan proses perbaikan
untuk mengangkat jahitan/pengikat
13
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Appendix vermiformis (umbai cacing) adalah sebuah tonjolan dari apex caecum, tetapi seiring
pertumbuhan dan distensi caecum. Panjang apendiks rata-rata 6 – 9 cm. Lebar 0,3 – 0,7 cm. Apendiks
menghasilkan lender 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya
mengalir ke sekum.
Apendiksitis adalah radang apendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi
terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi
lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan
inflamasi .
Tanda dan gejalanya adalah nyeri terasa pada abdomen kuadran kanan bawah menembus kebelakang
(kepunggung) dan biasanya disertai oleh demam ringan, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan.
Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney bila dilakukan tekanan.
Apabila aliran arteri terganggu maka akan terjadi infrak dinding appendiks yang diikuti ganggren.
Stadium ini disebut apendisitis ganggrenosa. Bila dinding appendiks rapuh maka akan terjadi prefesional
disebut appendikssitis perforasi.
Komplikasinya :
2. Peritonitis generalisata
Cara memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan apendisitis meliputi pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
4.2. Saran
Kepada seluruh pembaca baik mahasiswa maupun dosen pembimbing untuk melakukan kebiasaan
hidup sehat, karena pola hidup tidak sehat tentu tidak benar dan harus dihindari, pengetahuan tentang
penyakit dan makanan menjadi prioritas utama untuk menanamkan pola hidup sehat. Salah satu
penyakit yang timbul pada sistem pencernaan adalah apendisitis.
14
DAFTAR ISI
https://ongky-materiaskep.blogspot.com/2013/03/makalahku-apendisitis.html?m=1
https://www.academia.edu/34551148/Asuhan_Keperawatan_Apendisitis_01_docx
repository.maranatha.edu › 0...PDF
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Apendisitis Akut ...
https://ongky-materiaskep.blogspot.com/2013/03/makalahku-apendisitis.html?m=1
https://harrybluemut.blogspot.com/2013/04/makalah-appenditis.html?m=1
15