NIM : 19.084
TINGKAT : 2B
MODEL KOMUNIKASI
Dalam dunia ilmu komunikasi, ada banyak usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk memahami
tentang bagaimana suatu komunikasi itu terjadi. Mereka mempelajari unsur-unsur komunikasi, kemudian
membuat model atau suatu rekonstruksi mengenai bagaimana suatu komunikasi dilakukan atau terjadi.
Ada banyak jenis model komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli.
Beberapa di antaranya memiliki komponen yang sama, tetapi ada pula yang berbeda. Hal itu wajar
mengingat ruang lingkup pengamatan, konteks sosial yang menyertai, serta teknologi yang digunakan
untuk membantu mengamati komunikasi yang terjadi pun berbeda-beda.
Berikut ini beberapa model komunikasi menurut para ahli yang dapat kita pelajari.
Model komunikasi S-R ini sebenarnya merupakan suatu singkatan dari model stimulus-respon. Model ini
adalah model komunikasi yang paling dasar dari segala model komunikasi.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologis, khususnya beraliran behavioristik. Model ini
menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Model ini
dapat juga di katakan sebagai hubungan timbal balik atau merespon apa yang lawan kita sampaikan.
Hubungan tersebut dapat dalam bentuk isyarat nonverbal, gambar-gambar, ataupun kontak fisik dan
tindakan yang dapat merangsang seseorang untuk merespon.
Contoh Positif Model Komunikasi S-R
a. Ketika ada seseorang yang kita suka atau kagumi tersenyum kepada kita, lalu kita membalas
senyumannya dan orang tersebut lalu bertanya kepada kita “mau kemana?” lalu menjawab “mau
ke kampus”. Dan pada saat setelah ia pergi, anda merasa kegirangan sendiri lalu sepanjang jalan
tersenyum malu, dan keika berpapasan dengan teman di jalan, lalu ia bertanya “ kenapa kamu
senyam-senyum sendiri? Hari ini, hari yang indah ya?” lalu anda hanya merespon dengan senyum
tanda mengiyakan dan belum dapat melupakan kejadian sebelumnya.
b. apabila ada seseorang yang memanggil nama anda sambil melambaikan tangannya pada anda,
anda akan membalasnya dengan sapaan dan melambaikan tangan anda pada orang tersebut.
c. ada seseorang yang menepuk pundak anda sambil menyapa anda dengan kata “hai”, anda juga
akan membalasnya dengan kata “hai”.
a. Orang pertama menatap orang kedua dengan tajam, dan orang kedua balik menatap, menunduk
malu, memanglingkan wajah, atau membentak, “apa lihat-lihat! Nantang, ya!” atau, orang pertama
melotot dan orang kedua ketakutan.
b. orang yang sedang punya masalah dirumah atau dengan temannya yang dianggap berat saat
dikampus pasti menjadi pendiam dan berubah menjadi sensitive, bila ada seseorang yang sedikit
mengganggunya atau hanya berniat bercanda pasti ia menanggapinya dengan negatif dan bisa saja
jadi marah-marah tidak jelas.
c. Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-
senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa
liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah
tangan dan anda ingin bunuh dia.
2. Model Komuikasi Aristoteles
Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang digunakan oleh
Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris
(rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang
pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi :
1. Pembicara (speaker)
2. Pesan (message)
3. Pendengar (listener)
Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan
tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga
berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk
merubah sikap orang lain).
3.Model Komunikasi Laswell
Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan
ilmu politik.
Model ini merupakan versi verbal dari model Shannon dan Weaver. Model ini melihat komunikasi
sebagai transmisi pesan : Model ini mengungkapkan isu “efek” dan bukannya “makna”. Efek secara tak
langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan
unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian
komunikasi massa.
4.Model Komunikasi Shannon dan Weaver
5.Model Komunikasi Schramm
Menurut Newcomb, bentuk situasi komunikasi paling sederhana digambarkan oleh situasi dimana Mr. A
berbicara dengan Mr. B tentang sesuatu hal yang dilabeli X. Model ini juga dikenal sebagai teori
keseimbangan.
A = Source
B = Receiver
X = Object/konsep
Ada enam situasi yang mungkin muncul dalam “AutoBrex situation” :
a) ini terjadi pada situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka memiliki sikap yang
sama terhadap X.
++
+
Balance
b) Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain tetapi mereka tidak
sependapat tentang X.
+–
+
Imbalance
c) Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka sama-sama
tidak suka terhadap X.
––
+
Balance
d) Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive attitude (tidak saling
suka) tetapi mereka sama-sama menyukai X.
++
_
Imbalance
e) Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama memiliki negative attitude dan mereka
memiliki pandangan yang berbeda terhadap X.
+–
–
Balance
f) Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama tidak suka satu sama lain tetapi
mereka juga sama-sama tidak suka terhadap X.
—
–
Imbalance
7. Model Komunikasi Wesley dan MacLean
Model ini dipengaruhi oleh modelNewcomb, selain juga oleh model Laswell dan model Shannon dan
Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek, dan orang yang tidak terbtas, yang
kesemuanya merupakan “objek orientasi”, menempatkan suatu pesan C diantara A dan B, dan
menyediakan umpan balik.
Dalam mode ini, terdapat lima unsur, yaitu : objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik.
Model ini juga mencakup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi
antar-pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan
dalam komunikasi massa.
Seeorang (sumber, komunikator) mempersepsi suatu kejadian dan bereaksi dalam suatu situasi melalui
suatu alat untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi yang
mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan
kepada suatu transmitter yang gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima.
Model ini menggambarkan komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi dua-orang (diadik). Meskipun
dalam model itu komunikator 1 dan komunikator 2 memiliki unsur-unsur yang sama yang juga
didefinisikan sama : masukan, penyaring, pesan, saluran, gangguan, unsur-unsur tersebut tetap berada
dalam muatannya.
Model ini berlawanan dengan model stimulus-respons (S-R) dan beberapa model linier lainnya.
Sementara model-model tersebut berasumsi bahwa manusia sebagai pasif, model interaksional
menganggap manusia jauh lebih aktif.
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Setiap model memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika
dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk menyaring data dalam penelitian.