Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENTINGNYA BEROBAT RUTIN PADA PASIEN JANTUNG”

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Muhammad Rahmatillah 2014901210123


Nida Nurjanah 2014901210124
Niken Andriani Pratiwi 2014901210125
Ulfa Sofya 2014901210143

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KEPATUHAN MINUM OBAT RUTIN PADA PASIEN JANTUNG”

Pokok Bahasan : Kepatuhan Minum Obat Rutin Pada Pasien Jantung


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Penyakit Jantung
2. Penyebab Penyakit Jantung
3. Tanda dan gejala Penyakit Jantung
4. Jenis Kepatuhan minum obat penyakit Jantung
5. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
6. Faktor yang mempengaruhi kejadian rawat inap ulang

Sasaran : Klien dan/atau keluarga


Waktu : 15 Menit
Hari/Tanggal : Rabu/ 26 Mei 2021
Tempat : Ruang Alamanda (Jantung)) RSUD Ulin Banjarmasin
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penkes, diharapkan klien dan/atau keluarga dapat memahami
mengenai Pentingnya Berobat Rutin Pada Pasien Jantung
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penkes selama 10 menit, diharapkan petugas kesehatan dapat:
- Menyebutkan kembali Pengertian Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Penyebab Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Tanda dan gejala Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Jenis Kepatuhan minum obat penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
- Menyebutkan kembali Faktor yang mempengaruhi kejadian rawat inap ulang

3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode Penyuluhan
Metode ceramah dan diskusi
5. Pengorganisasian
Moderator : Nida Nurjanah
Penyaji : Ulfa Sofya
Evaluasi : Niken andriani pratiwi
Fasilitator: ,uhammad Rahmatillah
6. Media
1. Leaflet
2. flipchart
7. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Respon klien
1. Pembukaan 2menit  Mengucapkan  Membalas salam
salam  Mendengarkan
 Melakukan
Perkenalan  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan yang
hendak dicapai  Memberikan
 Kontrak waktu tanggapan
untuk
menyampaikan
materi.
2. Penyampaian 10meni  Menggali  Berdiskusi
materi t pengetahuan klien
tentang penyakit  Bertanya
jantung
 Menjelaskan materi
tentang pengertian,  Mendengarkan
penyebab, tanda
dan gejala, jenis
kepatuhan minum  Memberikan
obat pada penyakit jawaban
jantung, faktor yang
memperngaruhi
tingkat kepatuhan,
faktor yang
mempengaruhi
kejadian rawat inap
ulang
 Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
 Memberikan
reinforcement
positif atas
pertanyaan
 Menjawab
pertanyaan yang
diajukan

3. Penutup 2 menit  Memberikan  Mendengarkan


beberapa
pertanyaan sebagai
umpan balik  Menjawab salam
 Menyimpulkan
materi penyuluhan
 Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
salam

8. Setting Tempat

9. Evaluasi

Setelah dilakukan penyuluhan terkait teknik mencuci tangan yang benar,


Keluarga pasien-Keluarga pasien mampu menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
- Menyebutkan kembali Pengertian Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Penyebab Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Tanda dan gejala Penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Jenis Kepatuhan minum obat penyakit Jantung
- Menyebutkan kembali Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
- Menyebutkan kembali Faktor yang mempengaruhi kejadian rawat inap ulang

Materi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KEPATUHAN MINUM OBAT RUTIN PADA PASIEN JANTUNG”
A. Pengertian Penyakit Jantung
Penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung adalah penyakit yang terjadi
pada jantung dan pembuluh darah, atau kondisi ketika jantung mengalami
gangguan.  salah satunya Penyakit hipertensi yang merupakan salah satu dari
penyaki jantung yang dianggap sebagai penyebab paling utama penyakit gagal
jantung, namun perkembangan penyakit ini dapat dicegah dengan manajmen
pengobatan yang tepat dan teratur (Sorrentino, 2019).

B. Penyebab Penyakit Jantung


Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis
gangguan yang diidap, antara lain:

1. Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah


di jantung. Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat,
seperti makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang
melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.
2. Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti
penyebabnya. Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella
saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat hamil, atau adanya
kelainan gen.
3. Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau
bakteri. Bakteri yang paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah
infeksi bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A.
4. Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner,
infeksi, atau adanya kelainan katup jantung.
5. Aritmia, umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot jantung
yang mati karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol atau kafein
yang berlebihan, stres, atau efek samping obat tertentu.

C. Tanda dan gejala Penyakit Jantung


1. Rasa tidak nyaman di bagian dada
2. Mual, mulas, atau sakit perut
3. Nyeri yang menyebar sampai ke lengan
4. Pusing atau pingsan
5. Sakit di tenggorokan atau rahang
6. Gampang lelah
7. Berkeringat dingin
8. Betis, telapak, pergelangan kaki bengkak
9. Detak jantung tidak teratur

D. Jenis Kepatuhan berobat


1. Kepatuhan total
Keadaan dimana pasien tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas
waktu yang ditentukan tetapi juga patuh memakai obat sesuai petunjuk
yang diberikan
2. Pasien yang tidak patuh
Pasien yang tidak patuh yaitu bila pasien putus obat atau tidak
menggunakan obat sama sekali atau tidak sesuai yang telah dianjurkan
E. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
1. Usia
Usia menjadi masalah yang kontroversial dalam hubungan kepatuhan.
Tampaknya pasien-pasien yang berusia lanjut mempunyai permasalahan
tentang kepatuhan terhadap rekomendasi yang diberikan. Dikalangan usia
muda, terutama pria, cenderung mempunyai tingkat kepatuhan yang buruk
terhadap pengobatan. Alasan untuk hal ini kemungkinan bahwa pada
dewasa memiliki banyak aktivitas sehingga dapat mempengaruhi
kepatuhan. Sedangkan pada lansia kemungkinan memiliki defisit memori
sehingga dapat mempengaruhi kepatuhan, selain itu pada lansia sering
mendapat berbagai macam obat-obatan sehubungan dengan komorbiditas
fisik .
2. Tingkat pengetahuan
Tingginya tingkat pengetahuan akan menunjukkan bahwa seseorang telah
mengetahui, mengerti, dan memahami maksud dari cara mengonsumsi
obat. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakitnya,
responden akan terdorong untuk patuh dengan pengobatan yang mereka
jalani seperti halnya meminum obat sesuai seperti instruktur dari dokter
atau farmasi. (Pratama, 2015).
3. Pekerjaan
Penderita menganggap bahwa minum obat menjadi penghalang dan
menimbulkan efek samping yang akan mempengaruhi pasien untuk
bekerja secara optimal, sehingga pasien cenderung mengabaikan untuk
minum obat bila merasa badannya telah membaik
4. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan bagian dari penderita yang paling dekat
dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan tentram
apabila mendapat perhatian dan dukungan dari keluarganya, karena
dukungan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya untuk
menghadapi atau mengelola penyakitnya dengan lebih baik serta penderita
mau menuruti saran-saran yang diberikan oleh keluarga untuk menunjang
pengelolaan penyakitnya. (Niven, 2002)

F. Faktor yang mempengaruhi kejadian rawat inap ulang pasien jantung


1. Faktor kardiovaskuler (jantung)
Salah satu gangguan kardiovaskuler yan menyebabkan rawat inap ulang
ialah iskemik dan infark miokard. Infark miokard menyebabkan jantung
kekurangan nutrisi untuk berkontraksi terutama ventrikel
2. Ketidakpatuhan minum obat
Ketidakpatuhan terhadap terapi tentu akan memperburuk kondisi umum
dari pasien penyakit jantung. Menurut studi analitik yang dilakukan majid
(2010), 72,5% pasien penyakit jantung yang menjalani rawat inap ulang
disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap terapi, salah satunya yaitu
penggunaan obat yang tidak teratur.
3. Gaya hidup yang tidak sehat
Gaya hidup yang tidak sehat dan diikuti dengan tidak teraturnya pola
makan mengakibatkan tingkat kesehatan semakin menurun. Semakin
banyak masyarakat dengan mengkonsumsi makanan siap saji hingga
menambah bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan pada makanan,
juga pemicu penyakit degeneratif. (Febtriana, 2017)

DOA MEMOHON KESEMBUHAN

َ ‫اشف أَنتَ ال َّشافِيء اَل ِشفَا َء إِاَّل ِشفَاو ُء‬


‫ك ِشفَا ًء اَل يُغَا ِد ُر َسقَ ًما‬ ِ ‫أس‬ ِ ‫اس أَذ ِه‬
َ َ‫ب الب‬ ِ َّ‫اللّهُ َّم َربَّ الن‬
Allahuma rabbannas, adz-hibil ba’sa isyfi antasy-syafi laa syifa’a illa
syifa’uka, syifa’an laa yughadiru saqaman.
Artinya : "Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini,
sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada
kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu. Yaitu
kesembuhan yang tidak meninggalkan komplikasi rasa sakit dan penyakit
lain"

Anda mungkin juga menyukai