Anda di halaman 1dari 1

C.

Kebangkitan nasional

Dengan kebangkitan dunia timur pada abad XX di panggung politik internasional tumbuh kesadaran
akan kekuatan sendiri, seperti Philipina (1839) yang dipelopori Joze Rizal, kemenangan Jepang atas Rusia
di Tsunia (1905), kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi pertama yang bersifat
nasional, Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini terbuka untuk semua golongan bangsa
Indonesia. Program-programnya disamping meningkatkan harkat dan martabat manusia melalui
pendidikan, juga melahirkan gerakan kebangsaan di bidang ekonomi, politik, perdagangan, pers dan
kewanitaan.
Nilai yang terdapat dalam masa ini ialah nilai kebangsaan, kebebasan, keadilan sosial, serta harkat dan
martabat manusia.

Kemudian berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909,yang kemudian dengan cepat mengubah
bentuknya menjadi gerakan politik dengan mengganti namanya menjadi sarekat islam (SI) tahun (1911)
di bawah H.O.S cokroa-minoto.

Berikutnya munculah indische partij (1913) yang dipimpin oleh tiga serangkai yang dikenal ki hajar
dewantoro sejak semula partai ini menunjukkan keradikalanya, sehingga tidak dapat berumur panjang
karena pemimpinnya dibuang keluar negeri (1913).

Dalam situasi menggoncangkan itu muncullah partai nasional Indonesia (PNI) (1927) yang di pelopori
oleh soekarno,ciptomangunkusumo, sartono, dan tokoh lainnya. Mulailah kini perjuangan nasional
Indonesia dititikberatkan pada kesatuaan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.

Selanjutnya tampilnya golongan pemuda yang tokohnnya muh. Yamin wongsonegoro, kuncoro
purbopranoto, serta tokoh tokoh muda lainnya.perjuaangan rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti
dengan sumpah peuda tanggal 28 oktober1982, yang isinya satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air
Indonesia, lagu Indonesia raya pada saat ini pertama kali dikemundangkan dan sekaligus sebagai
pergerakan kebangkitan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Kemudian PNI oleh pengikutnya di bubarkan , dan diganti bentuknya dengan partai Indonesia
dengan singkatan partindo(1931) kemudiaan golongan demukrat antara lain moh. Hatta dan st. syahrir
mendirikan PNI baru yaitu pendidikan nasional Indonesia (1933) dengan sembuyan kemerdekaan
Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri

Anda mungkin juga menyukai