Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA PADA Tn.

OLEH
PETRUS NANI BILI
2020611066

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FALKUTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2021
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


Isolasi
social ............................................................................................................................................
......

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
2. Kesepian yang dialami oleh individu dan dirasakan saat didorong oleh
keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan negatif atau mengancam
(NANDA, 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok
sosialisasi (TAKS) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi baik verbal dan
nonverbal pada klien yang menarik diri di Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi
Bogor dan RSJP Jakarta (Keliat dkk, 1999). Penelitian lainnya menunjukkan
bahwa terapi generalis dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi klien
(Jumaini, Keliat, Hastono, 2010; Surtiningrum, Hamid, Waluyo, 2011; Nyumirah,
Hamid, Mustikasari, 2012).
.................................................................................................................................

3. Rentang Respon
.................................................................................................................................
................................................................................................................................. ...
..............................................................................................................................

4. Penyebab
Menolak berkomunikasi dengan orang lain dan senang menyendiri
.................................................................................................................................
5. Tanda gejala
Subyektif
 Tidakberminat
 Perasaan berbeda dengan oranglain
 Tidak mampu memenuhi harapan oranglain
 Merasasendirian
 Menolak interaksi dengan oranglain
 Mengungkapkan tujuan hidup yang tidakadekuat
 Merasa tidakditerima
Obyektif
 Tidak ada dukungan orang yang dianggap penting
 Afektumpul
 Adanya kecacatan ( missal fisik,mental)
 Tindakan tidakberarti
 Tidak ada kontak mata
 Menyendiri / menarikdiri
 Tindakan berulang
 Afek sedih
 Tidak komunikatif
.................................................................................................................................
6. Akibat
.................................................................................................................................
................................................................................................................................. ...
..............................................................................................................................

III. A. POHON MASALAH

Mengakibat terjadi
isolasi sosial

Kurang bersosialisasi

 Menolak
komunikasi dengan
orang lain
 Senang menyendiri

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


Mengkaji tanda dan gejala, penyebab dan akibat isolasisosial,
......................................................................................................................................

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi
social ...........................................................................................................................................
.......
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

V. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan pertama
1.Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa
sebabnya.
2.Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
3.Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
4.Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5.Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
DAFTAR PUSTAKA
Jumaini, Keliat, B.A, Hastono, S.P (2010). Pengaruh Cognitive Behavior Social Skill Tarining
(BCSST) terhadap peningkatan kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial di BLU RS.
Marzoeki Mahdi Bogor. Tesis FIK-UI. Tidak dipublikasikan.
Keliat, B. A, dkk. (1999). Pengaruh Model Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)
terhadap kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal pada klien menarik diri di
Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Keperawatan Indonesia, II (8), 277-283.
Keliat, B.A, Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa :Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC
Keliat, B.A, Akemat, Daulina, N.H.C, Nurhaeni, H. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa :
CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC
Keliat, B.A., Wiyono, A. P., Susanti, H. (2011). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa CMHN
(Intermediate Course). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
NANDA, (2012). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Cetakan
2012.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nyumirah, S., Hamid, A.Y., Mustika sari. (2012). Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif
terhadap kemampuan interaksi sosial klien isolasi sosial di RSJ Dr. Amino
Gonhutomo Semarang. Tesis FIK-UI. Tidakdipublikasikan.
Renidayati, Keliat, B., A., & Sabri., L. (2008). Pengaruh Social Skills Training Pada Klien
Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang Sumatera Barat. FIK UI :
Depok
Sukma, Keliat, B., A., Mustikasari. (2015). Pengaruh Cognitive Behaviour Therapy dan
Cognitive Behavioural Social Skills Training terhadap Gejala Klien Halusinasi dan
Isolasi Sosial di Rumah Sakit. FIK UI : Depok
Surtiningrum. A., Hamid, A., Y., Waluyo, A. (2011). Pengaruh terapi suportif terhadap
kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino
Gondohutomo Semarang. FIK UI : Depok
Stuart, G.W., (2013). Principles and practice of psychiatric nursing. (9th edition). St Louis:
Mosby.
Surtiningrum, A., Hamid, A.Y., Waluyo, A. (2011). Pengaruh Terapi Supportif Terhadap
Kemampuan Sosialisasi klien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang. Tesis FIK-UI. Tidak dipublikasikan.
Wiyati,R., Hamid, A., Y., & Gayatri. (2009). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap
Kemampuan Keluarga dalam Merawat Klien Isolasi Sosial. FIK UI : Depo
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 1
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE..................

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Keadaan klien ckup, kesdaran compomentis
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

2. Diagnosa keperawatan: isolasi sosial


..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

3. Tujuan khusus:
1.1 Tujuan : Klienmampu

 Mengenal masalah isolasisosial


 Berkenalan dengan perawat atau klienlain
 Bercakap-cakap dalam melakukan kegiatanharian.
 Berbicara sosial : meminta sesuatu, berbelanja dansebagainya,
.....................................................................................................................................
.............

4. Tindakan keperawatan:
Tindakan
 Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat isolasi sosials
 Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat isolasi sosial
 Mendiskusikan keuntungan memiliki teman, kerugian tidak memiliki teman.
 Menjelaskan dan melatih klien berkenalan
 Menjelaskan caraberkenalan
 Mendemostrasikan caraberkenalan
 Melatih klien berkenalan 2 - 3 orang atau lebih

 Menjelaskan dan melatih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari.


 Menjelaskan dan melatih berbicara sosial : meminta Sesutu, berbelanja dansebagainya.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 2


Tindakan keperawatan generalis pada keluarga klien isolasi social
Tujuan : Keluarga mampu
 Mengenal masalah klien Isolasisosial
 Mengambil keputusan untuk merawat klien Isolasisosial
 Merawat klien Isolasisosial
 Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien Isolasisosial
 Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up kesehatan klien Isolasi sosial dan
mencegah kekambuhan.
Tindakan
Menjelaskan masalah klien Isolasi sosial pada keluarga
 Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien Isolasi sosial
 Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya Isolasi social
Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien Isolasi social
 Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien Isolasisosial
 Menganjurkan keluarga memutuskan untuk merawat klien Isolasisosial
Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien Isolasisosial
 Menjelaskan cara melatih klienberkenalan
 Menjelaskan cara melatih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatansehari-hari.
 Menjelaskan cara melatih klien berbicara sosial : meinta sesuatu, berbelanja dan sebagainya.
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien untuk latihanberkenalan
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien untuk latihan bercakap- cakap saat
melakukan kegiatansehari-hari.
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien untuk latihan berbicara sosial.
Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan yang terapeutik bagi klien
isolasi social
 Mendiskusikan anggota keluarga yang terlibat dalam perawatanklien
 Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung perawatanklien
 Mengajurkan keluarga melibatkan anggota keluarga lainnya merawatklien

Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up , cara


rujukan kesehatan klien dan mencegahkekambuhan
 Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yangtersedia.
 Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan pencegahanrelaps
 Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan kemungkinankambuh
 Menjelaskan dan menganjurkan follw up dan merujuk klien ke pelayanankesehatan.
Tindakan Keperawatan Kelompok Isolasi social
Terapi Aktivitas KelompokSosialisasi

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 3


 Sesi 1 : kemampuan memperkanalkandiri
 Sesi 2 : kemampuanberkenalan
 Sesi 3 : kemampuan bercakap –cakap
 Sesi 4 : kemampuan bercakap – cakap topiktertentu
 Sesi 5 : kemampuan bercakap – cakap masalahpribadi
 Sesi 6 : kemampuanbekerjasama
 Sesi 7 : Evaluasi kemampuansosialisasi
 Pendidikan kesehatan pada kelompok Keluarga tentang Isolasi social

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi pak , perkenalkan nama saya perawat peter, betul ini dengan bapak
ALFON.....................................................................................................................................
.............

2. Evaluasi/ Validasi:
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini : bagaimana keadaannya hari ini pak ?
Mevalidasi masalah pasien : apa yang bapak rasakan ?
..................................................................................................................................................

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


a. Waktu : pak saya ingin mengontrak waktu untuk berbincang bincang bersama bapak
sekitar 5-10 menit
b. Tempat :apakah kita berbincang- bincang disini atau ditaman seperti ditaman?
c. Topik : membantu klien mengenal masalah isolasi sosial
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


 Pengkajian
 Anlisa data
 Diagnose keperawatan
 Intervensi
 Implementasi
 Evaluasi
 ......................................................................................................................................
............
..................................................................................................................................................
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana persaan bapak dengan obrolan kita tadi? Saya merasa senang bisa dilatih cara
memperkenalkan diri.
..................................................................................................................................................

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 4


Obyektif:
Dapatkah bapak memperagakan cara memperkenalkan diri tadi ?
..................................................................................................................................................

1. 2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan): Tindakan Keperawatan Kelompok Isolasi social
 Sesi 1 : kemampuan memperkanalkandiri
 Sesi 2 : kemampuanberkenalan
 Sesi 3 : kemampuan bercakap –cakap
.................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):

 . Waktu : pak saya ingin mengontrak waktu lagi mungkin esok jam 10.00 untuk
melanjutkan pertemuan kita selanjutnya
 Tempat : untuk pertemuan besok di tempat ini lagi ya pak, apakah bapak bersedia?
 Topik :

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 5


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.A…………….. (L/P) Tanggal Dirawat : …………………….
Umur :30 Th………….. ………
Pendidikan: S1...................................
Agama : islam ..............................
Status : belum menikah............................. Tanggal Pengkajian : 13-04-21…….............
Alamat : bendungan sutami……………… Ruang Rawat : …………………….
Pekerjaan : wiraswasta……………………… Sumber Informasi : pasin dan keluarga .....
Jenis Kel. : laki-laki………………………
No RM : 222244………………………

ALASAN MASUK

Pasien masuk RSJ sudah satu bulan yang lalu dan mengatakan malu mengatakan masalah
yang terjadi pada dirinya
……………………………………………………………………………………………………

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan malu menyampaikan masalah yang terjadi pada dirinya, klien menolak
berkomunikasi dengan orang lain, klien memilih sendiri
……………………………………………………………………………………………………

III. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya
 Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Tidak ada penyakit masa lalu
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan:
Tidak ada
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 6


3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
 Tidak

Bila Ya, jelaskan : ..pasien tidak mengalami penyakit


fisik ........................................................................................................

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1. Aniaya fisik tidak ad…… tidak ada tidak ada tidak ada
2. Aniaya seksual tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
3. Penolakan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
4. Kekerasan dalam keluarga tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
5. Tindakan kriminal tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

Jelaskan:
Klien tidak memiliki riwayat trauma
………………………………………………………………………………………………
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Pasien pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan yaitu kematian kakeknya
pada tahun 2004 pasien merasa sedih hanya kakeknya orang yang ia
percaya ...................................................................................................................................
....................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan : _____________________________________________________

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak
Kalau ada : tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Hubungan keluarga : baik……………………………………………………….
Gejala : tidak ada …………………………………………………..
Riwayat pengobatan : tidak ada ………………………………………………….

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________

IV. PEMERIKSAAAN FISIK


Tanggal : 13-04-21……………….
1. Keadaan umum : cukup
kesadaran:compomentis
………………………………………………………………………………………………
2. Tanda vital:
TD:120/80.mm/Hg
N:100..x/m
S: 36,6…….
P: 20.x/m
3. Ukur: BB 60….kg TB :151….cm
 Turun
 Naik
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 7
4. Keluhan fisik:
 Tidak
 Ya,

Jelaskan : pasien tidak ada keluhan fisik


……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
 Kepala: kulit kepala tampak bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam dan
rambut pendek, tidak ada luka pada bagian kepala
 Mata: Kunjungtiva anemis, skera ikterik, pupil isiskor
 Paru-Paru : Tidak ada weezing dan ronchi, vokal fremitus teraba sama bagian
kiri dan kanan
 Jantung: gallop, S1 dan S2 Tungal
 Abdomen: Bising usus norma 22x/M, timpani, dan tidak ada asites
 Anggota gerak: angghota gerak normal, namun adsa peburabahan cara berjalan
diakrenaka akibat kecelakaan
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

Keterangan Gambar
Jelaskan:

: laki- laki

: perempuan

: garis perkawinan

: garis keturunan

:pasien
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 8
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 9
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan bahwa ia menyukai semua anggota tubuhnya
………………………………………………………………………………
b. Identitas : klien mampu menyebut identitas dirinya dengan baik yaitu nama, umur,
TTL, dan alamat
………………………………………………………………………………
c. Peran : berperan sebagai anak didalam keluarganya sedangkan di rumah sakit
berperan sebagai pasien
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
d. Ideal diri : pasien mengatakan hubungan dengan orangtua baik
………………………………………………………………………………
e. Harga diri : pasien kurang percaya diri
………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :___________________________________________________

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: Klien mengatakan mempuyai hubungan dekat dengan
orang tuanyaa
…………………………………………………………………………………………
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien mengatakan jarang
mengikut kegiataan di masyarakat seperti gotong-royong,karang taruna dan
musyawarah……………………………………………………………………………
……………
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan sulit
berkomunikasi dengan orang lain malu untuk membuka diri.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………
Diagnosa Keperawatan :________________________________________________

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa pasien beragama islam. Pasien mengatakan ia sehat-sehat
saja dan ini merupakan cobaan dari Allah
…………………………………………………………………………………………
b. Kegiatan ibadah
Sholat 5 waktu
…………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan:__________________________________________________

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Pasien berpakaian sesuai badan tampak bersih, pasien juga mengatakan mandi
2x sehari, tidak suka memakai pakai sabun sehingga bau badan.
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 10


2. Kesadaran
 Menurun:
 Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Gangguan Tidur: ……………
 Disosiasi: ……………….
 Berubah
 Gangguan perhatian

Jelaskan :kesadaran pasien composmentis


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan:_____________________________________________________

3. Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………

Diagnosa Keperawatan:____________________________________________________

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 11


4. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain………..
Jelaskan:
Klien tidak mampu mengawali pembicaraan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan:
_______________________________________________________________
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia, hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Tidak ada gangguan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh Gelisah Katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksi konversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan : tidak ada gangguan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 12
 Pengecapan
 Perabaan
 ………..
Ilusi
 Ada
 Tidak ada
Depersonalisasi
 Ada
 Tidak ada
Derealisasi
 Ada
 Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
 Ada
 Tidak ada

Jelaskan:
Tidak ada gangguan
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
 Lain-lain ……………………
Jelaskan:
Pasien berpikir koheren dimana klien bicara sesuai dengan topik dan tidak mengalihkan
pembicaraan
……………………………………………………………………………………………………
Diagnosa Keperawatan:

b. Arus Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi sosial

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 13


 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia,sebutkan…………..
 Waham
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar piker
 Kontrol pikir
 Lain lain

c. Bentuk Pikir
 Realistik
 Non Realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan : pasien berpikir realistik
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

8. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
Jelaskan : Pasien tidak melihat lawan bicara, kontak mata kurang, pasien cukup
kooperatif, berinteraksi denganbaik, pembicaraan pasien sesuai dengan topiknya.
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 hiperamnesia
Jelaskan : tidak ada gangguan pada daya ingat pasien
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 14
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pembicaraan pasien sesuai dengan topiknya, menjawab sesuai pertanyaan
………………………………………………………………………………………………
……

Diagnosa Keperawatan :

11. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak ada gangguan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

12. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Pasien mengatakan ia sehat-sehat saja dan ini merupakan cobaan dari
Allah
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:pasien mengatakan makan sendiri, makan 3x/hari, pasien mengatakan nafsu
makannya baik
……………………………………………………………………………………………

2. BAB/BAK
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Pasien mengatakan BAK 5xsehari, BAB 1xsehari
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan
: Pasien mengatakan mandi 2 kali pagi dan sore itupun diingatkan oleh perawat,
……………………………………………………………………………………………

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan Minimal
 Bantuan total

Jelaskan
: pasien mengatakan ganti baju setiap hri 1 kali , pakian yang di pakai sesuai tidak terbalik.,
……………………………………………………………………………………………………
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 15
5. Istirahat dan tidur
 Tidur Siang, Lama : 13.00_________ s/d 15.00_______
 Tidur Malam, Lama :19.30 ________ s/d 06.00__________
 Aktifitas sebelum/sesudah tidur : menonton tv __________
Jelaskan: pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur akibat memikirkan sesuatu .tidak
bisa tidur hanya melamun .
……………………………………………………………………………………………………

6. Penggunaan obat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan
:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung

8. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan

9. Aktifitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain

Jelaskan :
Pasien tinggal di malng bersama keluarga sambil menjaga villa
……………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :
__________________________________________________

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkhohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri
 Lain-lain…………….  Lain-lain tidak ada gangguan …

Diagnosa Keperawatan : ____________________________________________________

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 16


MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya :tidak ada masalah
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya :pasien mengatakan tidak ada
masalah dengan lingkungan tetangga
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya Pasien mengatakan pernah kuliah di UB sampai
semester 7 kemudian putus kuliah karena sering tidak masuk
……………………………………………............................................................................
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya tidak ada masalah
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya tidak ada masalah
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya tidak ada masalah dengan ekonomi
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya tidak ada masalah dengan pelayanan
kesehatan
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………
 Masalah lainnya, spesifiknya
……………………………………………............................................................................
………………………………………………………………………………………………

Diagnosa Keperawatan :________________________________________________________

VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
 Penyakit/gangguan jiwa
 Sistem pendukung
 Faktor presipitasi
 Mekanisme koping
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan

Jelaskan : Pasien mengatakan belum memahami kalau dirinya mengalami gangguan jiwa

Diagnosa Keperawatan :

IX. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik: ………………………………………………………………………………
Terapi medik: tidak ada terapi medik ….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………………

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 17


ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS: Isolasi social
 pasien mengatakan malu
 klien mengatakan sulit
berkomunikasi dengan orang
lain untuk membuka diri
 pasien mengatakan menolak
berkomunikasi dengan orang
lain
 klien mengatakan enak
sendiri karena merasa lebih
nyaman

DO:
 klien terlihat malu
 kontak mata pasien kurang
 pasien bicara pelan dan
banyak diam
 pasien tidak melihat lawan
bicara
 pasien terlihat melamun

2.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 18


X. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi social ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………………………………………..
6. ………………………………………………………………………………………………..
7. ………………………………………………………………………………………………..
8. ………………………………………………………………………………………………..
9. ………………………………………………………………………………………………...
10. dst ……………………………………………………………………………………………

XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi social ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………………..

Malang, ……………………….
Perawat yang mengkaji

Petrus nani bili


______________________________
NIM: 2020611066……………

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 19


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn.A


No. Reg. :887722
No Diagnosa
Tanggal Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
14-04- 1 Isolasi sosial 1.2 Tujuan : Klienmampu Tindakan
21
 Mengenal masalah isolasi  Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat isolasi
sosial sosials

 Berkenalan dengan perawat  Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat
isolasi sosial
atau klienlain
 Mendiskusikan keuntungan memiliki teman, kerugian tidak
 Bercakap-cakap dalam
memiliki teman.
melakukan kegiatanharian.
 Menjelaskan dan melatih klien berkenalan
 Berbicara sosial : meminta  Menjelaskan caraberkenalan
sesuatu, berbelanja  Mendemostrasikan caraberkenalan
dansebagainya  Melatih klien berkenalan 2 - 3 orang atau lebih

 Menjelaskan dan melatih klien bercakap-cakap saat


melakukan kegiatan sehari-hari.
 Menjelaskan dan melatih berbicara sosial : meminta
Sesutu, berbelanja dansebagainya.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 20


Tindakan keperawatan generalis pada keluarga klien
isolasi social
Tujuan : Keluarga mampu
 Mengenal masalah klien Isolasisosial
 Mengambil keputusan untuk merawat klien Isolasisosial
 Merawat klien Isolasisosial
 Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien
Isolasisosial
 Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up
kesehatan klien Isolasi sosial dan mencegah kekambuhan.
Tindakan
Menjelaskan masalah klien Isolasi sosial pada keluarga
 Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien
Isolasi sosial
 Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya Isolasi social
Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi
pada klien Isolasi social
 Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi
pada klien Isolasisosial
 Menganjurkan keluarga memutuskan untuk merawat klien
Isolasisosial
Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 21


Isolasisosial
 Menjelaskan cara melatih klienberkenalan
 Menjelaskan cara melatih klien bercakap-cakap saat
melakukan kegiatansehari-hari.
 Menjelaskan cara melatih klien berbicara sosial : meinta
sesuatu, berbelanja dan sebagainya.
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada
klien untuk latihanberkenalan
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada
klien untuk latihan bercakap- cakap saat melakukan
kegiatansehari-hari.
 Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada
klien untuk latihan berbicara sosial.
Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan
lingkungan yang terapeutik bagi klien isolasi social
 Mendiskusikan anggota keluarga yang terlibat dalam
perawatanklien
 Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung
perawatanklien
 Mengajurkan keluarga melibatkan anggota keluarga
lainnya merawatklien

Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22


kesehatan untuk follow up , cara rujukan kesehatan klien
dan mencegahkekambuhan
 Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan
yangtersedia.
 Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan
pencegahanrelaps
 Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan
kemungkinankambuh
 Menjelaskan dan menganjurkan follw up dan merujuk klien
ke pelayanankesehatan.
Tindakan Keperawatan Kelompok Isolasi social
Terapi Aktivitas KelompokSosialisasi
 Sesi 1 : kemampuan memperkanalkandiri
 Sesi 2 : kemampuanberkenalan
 Sesi 3 : kemampuan bercakap –cakap
 Sesi 4 : kemampuan bercakap – cakap topiktertentu
 Sesi 5 : kemampuan bercakap – cakap masalahpribadi
 Sesi 6 : kemampuanbekerjasama
 Sesi 7 : Evaluasi kemampuansosialisasi
 Pendidikan kesehatan pada kelompok Keluarga tentang
Isolasisol

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : _________________ Ruangan : _____________________ RM No. : _________________

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
Data Pasien: S:
DO: Pasien:

DS:
Keluarga:

Data Keluarga:
DO:
O:
Pasien:

DS:

Keluarga:

DIAGONOSIS KEPERAWATAN:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 24


TINDAKAN KEPERAWATAN: A:
Pasien: Kognitif:

Afektif:

Psikomotor:

P:
Pasien:

Perawat:

Keluarga:
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pasien:

Keluarga:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 25


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RESUME
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn,B_________________ Ruangan : _____________________ RM No. :22776 _________

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
Data Pasien: S:
DO: Pasien: pasien mengatakan masih
 Pasien terlihat bicara sendiri di luar mendengar suara bisikan yang
rumah menyuruhnya untuk menjaga wilayah
 Pasien terlihat diejek tetangga dan luwu dari serangan perang mandar
mengejek balik Keluarga: keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien sering bicara sendiri diluar
DS: rumah
 pasien mengatakan mendengar suara
bisikan yang menyuruhnya untuk O:
menjaga wilayah luwu dari serangan Pasien: Pasien terlihat bicara sendiri di
perang mandar luar rumah
 pasien juga mengatakan bahwa dirinya
pernah melihat hantu pada saat Keluarga:
menonton bola dirumahnya
A:
Data Keluarga: Kognitif: pasien mengingat apa yang di
DO: sampaikan atau yang ia dengar

DS: keluarga pasien mengatakan bahwa Afektif: klien tidak mampu mengendalikan
pasien sering bicara sendiri diluar rumah dirikan
Psikomotor: tidak ada masalah
DIAGONOSIS KEPERAWATAN:
halusinasi P:
Pasien:
Pertemuan 2
TINDAKAN KEPERAWATAN: Evaluasi kegiatan menghardik. Beri
Pasien: pujian.
Latih cara mengontrol halusinasi
1. Identifikasi halusinasi: isi, dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, guna, dosis, frekuensi, cara,
perasaan, respon. kontinuitas minum obat).

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 26


2. Jelaskan cara mengontrol Masukkan pada jadual kegiatan untuk
halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, latihan menghardik dan minum obat
melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi Perawat:
dengan menghardik.
Membuat jadwal untuk pertemuan
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
berikutnya
latihan menghardik.

Keluarga:
1. Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan
gejala, dan proses terjadinya halusinasi
(gunakan booklet).
3. Jelaskan cara merawat halusinasi.
4. Latih cara merawat halusinasi:
hardik.
5. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan member pujian.

RENCANA TINDAK LANJUT:


Pasien:
Pertemuan 2
1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat).
3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan menghardik dan minum
obat.

Keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/melatih pasien menghardik. Beri
pujian.
2. Jelaskan 6 benar cara memberikan
obat.
3. Latih cara
memberikan/membimbing pasien minum
obat.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan memberi

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 27


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RESUME
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny.C___________ Ruangan : _________________ RM No. : 227766

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
Data Pasien: S:
DO: Pasien: pasien mengatakan masih masih
 Sikap pasien tampak kooperatif terbangun dimalam hari
 Tampak gangguan persepsi Keluarga: keluarga pasien mengatakan
halusinasi auditorik dan visual bahwa pasien masih sering bicara sendiri
dan keluar rumah tanpa tujuan pasti dan
DS: sering marah-marah dan melempari
 Pasien mengatakan sering terbangun orang
dimalam hari
Data Keluarga: O:
DO: Pasien: Pasien terlihat bicara sendiri di
luar rumah dan marah-marah
DS: keluarga pasien mengatakan pasien
sering bicara sendiri dan keluar rumah Keluarga:
tanpa tujuan pasti dan sering marah-
marah dan melempari orang A:
Kognitif: pasien mampu mengingat
DIAGONOSIS KEPERAWATAN: tindakan yang diajarkan
Resiko perilaku kekerasan Afektif: klien tidak mampu mengendalikan
dirikan
Psikomotor: tidak ada masalah
TINDAKAN KEPERAWATAN:
Pasien: P:

 Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK Pasien:


yang dilakukan, akibat PK. Pertemuan 2
 Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1
verbal, spiritual. dan 2. Beri pujian.
 Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas 2. Latih cara mengontrol PK dengan
dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal). obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
 Masukkan pada jadual kegiatan untuk dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
latihan fisik. minum obat).

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 28


3. Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat.
Keluarga:
 Diskusikan masalah yang dirasakan
dalam merawat klien. Perawat:
 Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, Membuat jadwal untuk pertemuan
dan proses terjadinya PK (gunakan berikutnya
booklet).
 Jelaskan cara merawat PK.
 Latih 1 cara merawat PK: fisik 1, 2.
 Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan memberikan pujian.

RENCANA TINDAK LANJUT:


Pasien:
Pertemuan 2
 Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2.
Beri pujian.
 Latih cara mengontrol PK dengan obat
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum
obat).
 Masukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat.

Keluarga:

 Evaluasi kegiatan keluarga dalam


merawat/ melatih pasien fisik 1, 2. Beri
pujian.
 Jelaskan 6 benar cara memberikan obat.
 Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan memberi pujian.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 29


Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22

Anda mungkin juga menyukai