Anda di halaman 1dari 25

“EKONOMI TEKNIK”

Ekonomi Teknik adalah alat untuk menganalisa dan membantu pemecahan suatu
permasalahan ekonomis yang dihadapi oleh ahli teknik, dalam rangka pengambilan
keputusan.

Mengapa timbul ekonomi teknik?


• Sumber daya (manusia, uang, mesin, material) terbatas
• Kesempatan sangat beragam
Kapan kita menggunakannya?
Membandingkan berbagai alternative rancangan investasi secara ekonomis
• Membuat keputusan investasi terbaik
• Mengevaluasi kesempatan finansial seperti pinjaman dan lainnya

Ilmu ekonomi dan keahlian teknik

• Tujuan dari pengajaran ekonomi teknik adalah :


• “menjelaskan teknik pengambilan keputusan dalam rekayasa melalui analisa
ekonomi”
• Inti dari ilmu ekonomi dan keahlian teknik adalah suatu pengambilan keputusan yang
didasarkan pada perbandingan nilai-nilai harga diri beberapa alternative rangkaian
kegiatan sehubungan dengan keputusan pembiayaannya. Kegiatannya meliputi
beberapa sector, yaitu :
- Konstruksi
- Produksi
- Pelayanan jasa
• Sedangkan keputusan yang diambil meliputi beberapa aspek :
- Investasi tenaga manusia
- Investasi peralatan
- Investasi permodalan
Definisi umum mengenai ilmu ekonomi
- “ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana manusia dan masyarakat
smapai kepada pemilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk
menggunakan sumber-sumber produktif yang langka diperoleh dan mempunyai
beberapa alternative kegunaan, untuk memproduksi beberapa macam komoditi
dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, baik untuk waktu sekarang
maupun waktu yang akan datang, diantara macam masyarakat dan golongan
dalam masyarakat
- Ilmu ini akan menganalisa biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan mengenai
perbaikan percontohan-percontohan alokasi smber-sumber daya tersebut”. (Dr.
Paul A. Samuelson)

“CASH FLOW”
CASH FLOW

• Cash flow (aliran kas) yang merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas yang
mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan
(bulan,triwulan, semester, atau tahun).
• Cash inflows (aliran kas masuk) dapat bersumber dari aktifitas financing (bantuan
pinjaman oleh pihak luat), hasil penjualan produk, ataupun investasi oleh pihak lain.
Cash outflows (aliran kas keluar) diakibatkan oleh pembiayaan-pembiayaan yang
dilakukan.
• Dengan demikian, aliran kas secara sederhana merupakan pergerakan keluar dan
masuknya kas ke suatu bisnis atau proyek pada periode tertentu sehingga
menggambarkan perubahan kondisi kas proyek atau bisnis tersebut dari satuan
periode ke periode.
• Selain itu cash flow dapat juga mewakili proyeksi aliran kas suatu peluang bisnis atau
investasi yang menggambarkan jumlah dan saat terjadinya pemasukan (income atau
revenue) dan pengeluaran (expenditure atau cost) selama life cycle dari proyek atau
investasi tersebut
• Hal utama yang perlu selalu diperharikan yang mendasar dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang dimiliki, disimpan atau
diinvestasikan.
• Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu :
~ Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatef tanpa ada
pengurangan investasi awal
~ Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan
pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relative cepat.
~ Capital growth, dana yang diperuntukan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relative panjang.
• Pengeluaran dan pemasukan yang terjadi selama proyek, pengadaan biasanya terjadi
pada salah satu dari:
~ Biaya awal, pengeluaran untuk membangun/memberikan dan instalasinya
~ Biaya operations and maintenance (O&M), secara tahunan (ongkos listrik,
upah pekerja, dan perbaikan minor)
~ Nilai sisa (savage value), penerimaan pada akhir proyek
~ Penerimaan (revenue), penerimaan tahunan
~ Biaya overhaul, pengeluaran selama masa umur ekonomis

Cash flow diagram

• Aliran keluar masuknya kas suatu proyek atau bisnis dapat digambarkan dalam
bentuk diagram aliran kas yang menunjukan semua aliran kas masuk dan keluar pada
setiap periode waktu selama life cycle proyek atau bisnis tersebut
• Dalam menggambarkan aliran kas yang masuk dan yang keluar, konversi yang umum
diterapkan adalah aliran kas masuk (income atau revenues) digambarkan dengan
panah mengarah keatas, dan aliran kas keluar (costs atau expenditures) digambarkan
dengan panah mengarah kebawah
• Cashflow dapat ditampilkan dalam bentuk table atau diagram,
Contoh 1 :
Untuk pengadaan sebuah truk, ada dua buah alternative pembelian, yaitu :

Alternatif
A B
Harga pembelian truk Rp 25 juta Rp 21 juta
Truk dioperasikan selama 8 tahun 6 tahun
Biaya operasional & Rp 4 juta/tahun Rp 5 juta/tahun
pemeliharaan
Penerimaan dari hasil Rp 9 juta/tahun Rp 9 juta/tahun
penyewaan
Nilai sisa pada akhir umur Rp 3 juta/tahun Rp 2,5 juta/tahun
ekonomis

Untuk kedua alternative diatas, dapat dibuat cash flow dalam dua bentuk, yaitu :
a. dalam bentuk table
Tahun Pengeluaran Penerimaan Net Cash Flow
ke A B A B A B
1 -25 -21 -25 -21
2 -4 -5 +9 +9 +5 +4
3 -4 -5 +9 +9 +5 +4
4 -4 -5 +9 +9 +5 +4
5 -4 -5 +9 +9 +5 +4
6 -4 -5 +9 +9+3 +5 +6,5
7 -4 +9 +5
8 -4 +9+3 +8
b. dalam bentuk diagram,
A= +3
+9

-25
B= +2,5
+9

+5
-21
Contoh 2 :
Seorang meminjam uang sejumlah $1000 dari sebuah bank dengan bunga 8%.
Pembayaran dilakukan pada dua tahun terakhir (two end od year payments), pada akhir
tahun pertama (at the end of the first year), dia akan membayar uang sebesar setengah
dari hutangnya yakni $1000 ditambah dengan bunganya sebelum jatuh tempo. Pada
akhir tahun kedua (at the end of second year), dia membayar sejumlah uang $500
ditambah dengan bunganya.
~ Cash flow (CF) untuk masalah ini adalah :
End of year Cash flow
0 +$1000
1 -$580 (-$500 +
$80)
2 -$540 (-$500 +
$80)

~ ,Cash flow diagaram (CFD) untuk malasalah ini adalah :

1 2
0
Elemen Cash Flow

• Proyek memiliki beberapa tipe :


1. Profit adding projects yaitu, pansion project, product inprov projects dan cost
improve projects.
2. Profit maintaining projects yaitu, replacement projects dan necessity.
Metode yang digunakan dalam analisa ekonomi teknik, tergantung dari jenis
permasalahan yang ada. Apakah proyek-proyek tersebut berupa pembuatan produk
baru (profit adding project) atau merupakan kelanjutan dari yang sebelumnya Karena
ingin menjaga tetap langgengnya keuntungan yang diperoleh (profit maintaining
project/PMP).
Table : Elemen Cash Flow
Cash Outflows Cash Inflows
Initial Investment Incremental Revenue
Working Capital Inv Costs Savings
Repair & Maint Allowed Tax Credits
Inc. Man & Op Costs Salvage Value
Interest and Loan Pmt Working Cap Release
Income Taxes ST & LT Loans

Klasifikasi Elemen Cash Flow


Elemen-elemen dalam cash flow dibagi dalam 3 kategori :
• Aktivitas untuk Operasional (Operating Activitiees): merupakan cash flow yang
memberikan akibat pada transaksi untuk memperoleh pemasukan (cash Effects of
transactions on Net Income), meliputi :
o Sales revenue (inflow)
o Cost savings (inflow)
o Manufacturing expenses (outflow)
o O & M cost (outflow)
o Interest payment (outflow)
o Lease Expenses (outflow)
o Income taxes (outflow)

Cash Flow Statement


Pembuatan Cash Flow Statement (CPS) adalah sbb:
• Gunakan net operating income sebagai titiki awal (starting point) untuk memperoleh
net operating cash flow
Net Cash Flow = Cash Flow – Cash Outlie
Net Operating Cash Flow = Income after Taxes + Depreciation
• Tambahkan di belakang dengan pengeluaran yang tidak secara cash yang biasanya
seperti biaya depresiasi (Add back any non-cash depense, mainly depreciation).
Pendekatan dala, pembuatan income statement adalah sbb :
Cash Revenues
- Cost of Goods Sold
- Depreciation
- Operating expense
- Interest expense
Taxable Income
- Income Taxes
Income after Taxes
+ Depreciation Net Operating Cash Flow

“ANALISIS”
• Analisis Program Linier (Linier Programming)
Sasaran penggunaan Analisis Program Linear -> pemilihan satu dari beberapa pemecahan
masalah yang berasal dari sumber daya yang ad baik tenaga manusia, peralatan, bahan-
bahan maupun dana yang akan memberikan suatu manfaat yang layak.
Pemilihan pemecahan masalh secara optimal biasanya mempunyai dasar finansial.
Sasaran yang dituju untuk mendapatkannya adalah :
- Biaya operasional total minimal
- Keuntungan / pendapatan maksimal
- Dan lain-lain (minimasi jumlah jam-orang total, jarak perjalanan dinas, waktu
yang terbuang, maksimasi produksi atau kapasitaspenimbunan).
Pemecahan Analisis Program Linear dapat dengan cara :
- Grafis (untuk variable < 3)
- Matematis (lebih sistematis dengan menggunakan alat-alat elektronis/komputer)
Contoh soal
Sebuah kontraktor memiliki sebuah mesin penggali & sebuiah bulldozer yang siap untuk
dikerjakan pada 2 tempat pekerjaan yang berdampingan. Pengalaman menunjukan
bahwa akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 100.00,- untuk menggali &
memindahkan setiap 1000 m3 tanah lempung dan sebesar Rp. 120.000,. setiap 1000 m3
untuk pemindahan jenis tanah liat lainnya. Alternative memperkirakan penggunaan
sumber daya memerlukan waktu 8 jam untuk menggali, 4 jam untuk bulldoxer dan 50
jam kerja orang guna memindahkan 1000 m3 tanah lempung. Untuk memindahkan 1000
m3 jenis tanah lainnya memerlukan waktu 4 jam untuk penggunaan mesi gali, 5 jam
untuk penggunaan bulldozer dan 13 jam orang kerja. Jumlah jam kerja karyawan adalah
40 jam seminggu. Alat-ala mesin juga tersedia untuk 40 jam setiap minggu. Disamping
alat-alat pemesinan, 5 orang karyawan disediakan untuk sampai 40 jam setiap minggu.
Bila tidak dapat menggunakan alat-alat pemesinan, dapat digunakan tenaga-tenaga kerja
dari mana saja.

Pertanyaan : bagaimana kontaktor harus menggunakan sumber-sumber dayanya dalam


rangka memperoleh keuntungan maksimal selama satu minggu kerja?

Penyelesaian :
Kontraktor harus menentuukan berapa m3 tanah lempung & tanah pembebanan lainnya
yang akan digaki & dipindahkan dalam satu minggu.
Misalkan :
X1 = satuan-satuan dari 1000 m3 tanah pembebanan lain
X2 = satuan-satuan dari 1000 m3 tanah lempung

Batasan-batasannya adalah sebagai berikut :


- Menggunakan mesin penggali (excavator) :
4 X1 + 8 X2 ≤ 40 …………… (1)
- Menggunakan bulldozer :
5 X1 + 4 X2 ≤ 40 …………… (2)
- Untuk tenaga kerja
13 X1 + 50 X2 ≤ 200 …………… (3)
- Sumber X1dan X2 tidak boleh negative
X1 ≥ 0 …………… (4)
X2 ≥ 0 …………… (5)
- Untuk menentukan alokasi yang memungkinkan, fungsi objektif :
P = Rp, 120.000.(X1) + Rp. 100.000.(X2) …………… (6)
Dengan menggunakan metoda grafis :
Persamaan (1) :
Dengan cara yang sama, batasan-batasan lain digambarkan sebagai berikut :

Dengan fungsi objektif :


P= Rp. 120.000.(X1) + Rp. 100.000.(X2)
Maka nilai P maksimum pada polygon A

Puncak polygon A merupakan perpotongan 2 garis batasan :


5 X1 +4X2 = 40 dan 4X1 + 8X2 = 40, maka didapat :
X1 = 6,67 dan X2 = 1,67

Jadi kontraktor harus memindahkan sebanyak 6670 m3 tanah pembebanan lainnya serta
menggali dan memindahkan tanah lempung sebanyak 1670 m3

Keuntungan maksimal yang diperoleh :


P = Rp. 120.000 (6,67) + Rp. 100.000 (1,67)
P = Rp. 867.400,-

• Analisa Biaya Minimum


Biaya total dari suatu alternative merupakan fungsi dari sebuah variable. Untuk
mendapatkan suatu biaya total alternative yang minimum, maka perlu ditentukan nilai
minimum dari variable etersebut. Nilai minimum dari variable tersebut disebut :
Minimum Cost Point
Hubungan matematisnya :
TC = Ax + B/x + C
Dimana :
TC : biaya total per periode waktu perproyek
A,B &C : bilangan tetap / konstanta
X : variable tertentu
Untuk memperoleh harga ekstrim, TC = 0
TC = Ax + B/x + c
Dan
dTC/dx = A – B/x2 = 0
x = (B/A)1/2
Conrtoh :
Akan dibuat sebuah jembatan sepanjang 400 m. terdapat 2 macam konstruksi yang
dipertimbangkan :
- Alternative 1 : berat bentang jembatan per m :
W1 =110 (s) + 3600, dimana s adalah jarak antara tiang pancang
- Alternatif 2 : Berat bentang jembatan per m :
W2 = 90 (s) + 4500
Biaya pertiang penyangga Rp. 200.000.000,-/bh. Biaya membangun bentang jembatan
Rp. 500,-/kg. komponen yang lain dianggap sama untuk kedua alternative.

Pertanyaan : Tentukan konstruksi yang dipilih?

Penyelesaian :
Untuk ini dicari jarak antara tiang penyangga yang paling ekonomis. Jarak antara tiang
penyangga menentukan jumlah tiang.

Alternatif 1 :
TC1 = Rp. 3.573.299.834,-

TC2 = Rp. 3.500.000.012 ,-


Jadi, pemilihan pada alternative 2 dengan jumlah tiang penyangga (400 : 66,66) + 1 = 7
tiang.

“ANALISIS PROPEKTIF”
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan
untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif
merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan
rencana strategis perusahaan. Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu
menghasuilkan arus kas yang cukup untuk menandai pertumbuhan yang diharapkan atau
apakah perusahaan memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu
dianalisis pula apakah rencana stratergis kini akan menghasilkan manfaat seperti yang
diramalkan oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya, analisis prospektif berguna bagi
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Analisis Prospektif
Penilaian Jangka Panjang Implementasi
Analisis data masa lalu Peramalan dan penilaian daham
Peramalan laporan keuangan Tingkat pembalikan atas
penggerak nilai

Proses Proyeksi

1. Proses Laporan Keuangan


Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti neraca dan laporan arus kas
a. Proyeksi Laporan Laba Rugi
Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan.
Dalam contoh ini digunakan tren historis untuk memprediksi tingkat penjualan
di masa depan. Analisis lebih rinci melibatkan informasi eksternal seperti
• Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan. Karena pembelian
pelanggan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan ppribadi yang bisa
dibelanjakan (personal disposable income, analisis mengikutsertakan
estimasi yag terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan
pertumbuhan penjualan eceran pada
Asumsi Peramalan
Pertumbuhan penjualan 8,0%
Margin laba kotor 31,69
Beban penjualan,umum dan administrasi/penjualan 22,27
Beban penyusutan/aktiva tetap kotor tahun sebelumnya 6,85
Beban bunga/utang jangka panjang tahun sebelumnya 7,15
Pajak penghasilan/laba sebelum pajak 38, 00
b. Proyeksi Neraca
Neraca perusahaan Tahun 1999 – 2001 berikut beberapa rasio disajikan
proyeksi laporan laba rugi perusahaan. Ramalan neraca tahun 2002 meliput
langkah-langkah berikut ini
1. Buatlah proyeksi aktiva lancer selain kas, dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga poko penjualan dan rasio perputaran yang relevan.
2. buatlah proyeksi kenaikan aktiva tetap dengan estimasi pengeluaran modal
yang didasarkan pada tren historis atau informasi dalam sebagian MD&A di
lapiran tahunan
3. buatlah proyeksi kewajiban lancer selain utang
4. hitunglah bagian lancer utang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo dari
catatan utang jangka panjang
5. utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun
sebelumnya
6. saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka
panjang tahun lalu dikurangi bagian yang jatuh tempo dari butir (4 diatas
7. kwajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu kecuali
tampak jelas tren yang lain
8. saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
9. laba ditahan diasumsikan sama dnegan saldo tahun lalu ditambah(dikurangi
dengan laba r(rugi bersuh dan dikurang dividen yang diperkirakan
10. pos ekuitas lainnya diasumsikan dnegan saldo tahun lalu kecuali tampak
tren yang nyata.
Beberapa rasio terpilih
Pertumbuhan penjualan 8, 09% 9,50% 9,91%

Margin laba kotor 31,69 31,46 31,67

Beban penjualan umum dan 22,27 22,19 22,22


administrasi/penjualan

Beban penyusutan/aktiva tetap 6,85 6,80 6,70


kotor tahun sebelumnya
Beban bunga/utang jangka 7,15 8,47 8,35
panjang tahu sebelumnya
Pajak penghasilan/laba sebelum pajak 38,00 38,43 38,79
11. utang pajak $844 (beban pajak) x 50,24% (utang pajak/beban pajak)
12. pajak tangguhan dan kewajiban lain : tidak berubah
Utang jangka panjang $8, 088 (utang jangka panjang tahun lalu) - $892
14. bagian utang yang jatuh tempo dari butir 9
15. saham biasa : tidak berubah
16. surplus modal $1,118 = $1, 098 + $20 (mencerminkan aktivitas ESOP* dan
opsi saham)
17. Laba ditahan $7,861 (laba ditahan tahun lalu) + $1,378 (proyeksi bersih -
$204 (estimasi dividen sebesar $0,225 per saham)
18. kas jumah yang diperlukan untuk menyeimbangkan total kewajiban dan
ekuitas dikurangi (1)-(7)

2. Proyeksi laporan arus kas


Disajikan dalam bentuk tabel, dimana kekurangan ditutupin oleh kenaikan utang
jangka Panjang
Analisa sensivitas
▪ Proyeksi laporan keyanga didasakan pd hubungan yg diharapkan antara pos
laporan laba rugi dgn pas neraca. Dlm contoh ini digunakan ratio terakhir
karena operasi perusahaan cukup stabil dan diasumsikan tdk dapat perubahan
bsr dalam strategi operasi
▪ Laba bersih = Penjualan X Margin Laba Bersih
▪ Modal Kerja Bersih = Penjualan / Tingkat perputaran modal kerja bersih
▪ Analisis sering kali menyiapkan beberapa proyeksi untuk menguji scenario
terburu / terbaik sbh tambahan atas scenario yang mungkin terjadi. Analisis
sensivitas menjunjukan asumsi mana yg punya dampak paling besar pada hasil
keuangan dan sbg konsekuensina membantu indentifikasi area yg
memerlukan pemeriksaan lbh lanjut
• Aplikasi analisis Prospektif dalam model penilaian
• Modal Pernulaian laba sisa menentukan nilai ekuitas pada saat t sbg jumlah nilai buku
kini dan nilai sekarang laba sisa yg diperkirakan dimasa depan
𝑬 (𝑹𝒕 + 𝟏) 𝑬 (𝑹𝒕 + 𝟐) 𝑬 (𝑹𝒕 + 𝒏)
𝑽𝒕 = 𝑩𝑽𝒕 + + +
(𝟏 + 𝒌) (𝟏 + 𝒌)𝟐 (𝟏 + 𝒌)𝒏
• Estimasi nilai saham :
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 + 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒂
• Modal Aktiva tetap disetimasikan dgn rumus :
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒊𝒕𝒗𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 =
𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
• Ekui diestimasi dengan rumus :
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 =
𝒍𝒆𝒗𝒆𝒍 𝒂𝒈𝒆
𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 = 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 + 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑
𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒂𝒃𝒂 = 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 − (𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒙 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔)
• Proses penulaian memerlukan estimasi laba bersih dimasa depan & nilai buku ekuitas
pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas 6 parameter
• Pertumbuhan perjualan
• Margin Laba Bersih
• Perputaran Modal Kerja Bersih
• Perputaan Aktiva Kerja
• Leverage Keaungan
• Biaya Modal Ekuitas
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒖𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒑𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 =
𝒔𝒂𝒍𝒅𝒐 𝒑𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂

“BALANCE SHEET”
Neraca saldo (balance sheet), yang biasanya juga disebut dengan istilah statement of
financial position, melaporkan aktiva, liabilitas dan ekuitas pemegang saham sebuah
perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca saldo menyajikan informasi untuk memprediksi
jumlah arus kas masa mendatang.

Neraca saldo biasanya digunakan untuk menilai tiga komponen penilaian perusahaan, yaitu
likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas mendeskripsikan jumlah waktu
yang diperlukan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau saat liabilitas terbayarkan.
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang pada saat
hutang-hutang tersebut jatuh tempo. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas
keuangan perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki tingkat fleksibilitas keuangan yang
tinggi akan lebih kuat bertahan di saat-saat buruk, untuk mengambil peluang investasi yang
yang tidak terduga.

Elemen-elemen dalam neraca saldo antara lain:

• Aktiva (assets), merupakan sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh
suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu.
• Liabilitas (liability), merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh
perusahaan di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aset atau pemberian
jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya.
• Ekuitas (equity), merupakan hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban).

3 Unsur dalam Neraca (Balance Sheet)

Seperti yang telah dipaparkan di atas, ada tiga unsur dalam neraca keuangan, yakni
kekayaan, kewajiban, dan modal.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap terkait 3 unsur tersebut:

#1 Aktiva (Asset)

Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang bisnis Anda miliki. Mulai
dari kas, piutang, persediaan barang, lahan/tanah, gedung, mesin, hingga kendaraan, serta
lain sebagainya.

Berdasarkan jangka waktunya, aktiva dikategorikan ke dalam 3 jenis, yaitu aktiva lancar,
aktiva tetap:
Aktiva Lancar

Aktiva lancar atau current assets merupakan jenis aktiva yang memiliki umur kegunaan
jangka pendek. Di mana proses pencairannya kurang dari atau maksimal 1 tahun.

Beberapa aset yang dapat dikelompokkan ke dalam akun aktiva lancar antara lain: kas,
piutang, biaya dibayar dimuka, perlengkapan, dan persediaan barang. (Selengkapnya baca:

Aktiva Tetap

Berbeda dengan aktiva lancar, aktiva tetap adalah aset yang dimiliki atau digunakan untuk
jangka waktu yang lebih panjang, lebih dari satu tahun.

Sifat dari aktiva tetap atau fixed assets adalah tidak untuk dijual dan proses pembeliannya
dilakukan demi kelancaran operasional perusahaan.

Aset yang satu ini tidak ditujukan untuk dikomersilkan karena daya gunanya lebih
dibutuhkan.

Beberapa contoh dari akun yang dapat dikelompokkan dalam akun aktiva tetap, antara lain:
tanah, gedung, mesin, dan peralatan.

Seiring berjalannya waktu, nilai aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan dapat menyusut,
karena menurunnya masa pakai dari aset tersebut.

Adapun aktiva tetap memiliki bentuk lain, yakni aktiva tetap tak berwujud.

Aktiva tetap tak berwujud atau intangible fixed assets merupakan suatu barang bernilai yang
dimiliki suatu perusahaan tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Yang termasuk ke
dalam intangible fixed assets antara lain hak cipta, hak paten, dan merk dagang (copyright),
dan hak sewa.

#2 Pasiva (Liability)

Pasiva adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain yang masih harus dibayar, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Yang termasuk ke dalam pasiva antara lain: utang, pendapatan diterima di


muka (pendapatan yang diperoleh atas jasa yang belum dilakukan), serta akrual (biaya yang
jatuh tempo di kemudian hari).

Adapun pasiva terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu utang lancar dan utang jangka panjang:
Utang Jangka Pendek

Utang jenis ini merupakan utang yang harus segera dilunasi, dengan tenggat waktu paling
lambat adalah satu tahun.

Yang termasuk ke dalam kriteria utang jangka pendek di antaranya adalah:

Jenis Utang
Penjelasan
Jangka Pendek

Wesel yang harus kita


bayar pada pihak lain yang
sebelumnya pernah kita
Utang Wesel atau
berikan kepadanya.
Wesel Bayar
Biasanya umur utang wesel
tersebut adalah 30 hari, 60
hari, atau juga 90 hari.

Utang kepada rekanan


(supplier) dalam rangka
kegiatan atau aktivitas
Utang Dagang
perusahaan, atau utang
(Account Payable)
tersebut terjadi disebabkan
karena membeli barang
yang belum dibayar.

Biaya-biaya yang belum


kita lunasi dalam periode
Biaya yang harus pembukuan tertentu.
dibayar Misalnya adalah utang gaji,
utang upah serta juga
utang-utang biaya lainnya.

Utang Jangka Panjang


Yang termasuk utang jangka panjang adalah semua utang yang pembayarannya itu relatif
lama, seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage payable), dan lain
sebagainya.

#3 Modal (Equity)

Berdasarkan hubungan timbal balik yang telah dipaparkan di atas, modal atau yang juga
dikenal sebagai ekuitas dapat juga diartikan sebagai selisih antara komponen-komponen aset
dan utang dengan rumus sebagai berikut.

Asset – Liability = Equity

Komponen modal dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir suatu bisnis.

Sederhananya, komponen ini diperoleh dari selisih atau juga nilai


lebih assets dengan liabilities. Nilai lebih tersebut adalah hak dari si pemilik perusahaan.

“EFESIENSI, EFEKTIVITAS, DAN OPTIMALISASI”


• Efektivitas : ukuran tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan. Semakin
sempurna/baik pencapaian tujuan berarti semakin efektif pelaksanaan sebuah proses
• Efisiensi : ukuran tingkat penghematan pemakaian sumber daya (input) dalam suatu
proses, dimana semakin hemat pemakaian sumber daya maka akan semakin efisien
proses tersebuit dilakukan
• Produktivitas : suatu ukuran yang menjelaskan seberapa besar rasio antara tingkat
pencapaian suatu tujuan dengan pemakaian sumber daya
• Optimal : suatu nilai terbesar atau terkecil akibat hubungan yang tidak linier antara
dua variable yang berpengaruh
𝒆𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑶𝒖𝒕−𝒑𝒖𝒕
1. 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 = =
𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑰𝒏−𝒑𝒖𝒕
𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 (𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕)
2. 𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 = 𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 (𝒊𝒏𝒑𝒖𝒕)
𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
3. 𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒏𝒔𝒊𝒂𝒍 = 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏

• Efesiensi finansial dapat di gunakan sebagai dasar apakah suatu proyek dapat diterima
atau ditolak. Cara untuk menggunakan efisiensi yang lebih umum ialah dengan
menggunakan tingkat pengembalian tahunan (Rate of return/RR atau Internal Rate of
Return/IRR).
𝒌𝒆𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
• 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏 = 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏

“FEASIBILITY STUDY”

• studi kelayakan adalah kegiatan menganalisa, mengkaji dan menelilti berbagai aspek
tertentu suatu gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan atau telah
dilaksanakan, sehingga memberi gambaran layak (feasible-go) atau tidak layak (no
feasible-no go) suatu gagasan usaha/proyek apabila ditinjau dari manfaat yang
dihasilkan (benefit) dari proyek/gagasan usaha tersebut baik dari sudut financial
benefit maupun social benefit.
• Kerberhasilan berarti manfaat dari usaha tersebut, dapat diartikan sebagai
- Manfaat finansial
- Manfaat bagi perekonomian nasional
- Manfaat social
• Tujuan Studi Kelayakan
- Menghindari kerugian
- Memaksimalkan keuntungan
- Evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan
- Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan
- Mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi
- Mengetahui biaya yang harus disediakan
• Aspek-Aspek Studi Kelayakan •

- Aspek Pasar
- Aspek Teknis & Produksi

- Aspek Keuangan

- Aspek Manajemen
- Aspek Hukum

- Aspek Perekonomian

- Untuk investasi yang besar semua aspek dipelajari, untuk investasi usaha kecil analisis
terhadap aspek perekonomian jarang dilakukan

• Intensitas Studi Kelayakan


- Intensitas studi ditentukan oleh
- Besarnya dana yang digunakan
- Tingkat ketidakpastian
- Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi
• Desain Studi Kelayakan
- Identifikasi – Pengamatan lingkungan untuk mencari peluang keuntungan
- Perumusan – Menterjemahkan kesempatan investasi menjadi rencana yang
konkret

- Penilaian – Melakukan analisis aspek-aspek yang mempengaruhi

- Pemilihan – Melakukan pemilihan atas pertimbangan


keterbatasanketerbatasan (constrains)

- Implementasi – Pelaksanaan sesuai dengan hasil perencanaan

• Model Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Model Keuangan yang terdiri dari beberapa parameter yaitu:
1. Model Payback Periode
2. Model Average Rate of Return (ARR)
3. Model Net Present Value (NPV)
4. Model Internal Rate of Return (IRR)
5. Model Profitability Index (PI)

• Berdasarkan model Sistem Pendukung Keputusan diatas maka untuk menentukan


kelayakan usaha dibuat kriteria sebagai berikut:
1. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) > 100% dan PBP < umur investasi , maka usaha di bidang
manufaktur layak dijalankan.
2. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) < 100% dan PBP > umur investasi, maka usaha di bidang
manufaktur tidak layak dijalankan.
3. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) < 100% dan PBP < umur investasi , maka usaha di bidang
manufaktur tidak layak dijalankan.
4. Jika (ARR + NPV + IRR + PI) > 100% dan PBP > umur investasi , maka usaha di bidang
manufaktur tidak layak dijalankan.

“INCOME STATEMENT”
• Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan untuk mengukur
keberhasilan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya
investor menggunakan laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas dan nilai
investasi. Laporan laba rugi menyajikan informasi untuk membantu investor dan
kreditur untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang.
• Beberapa manfaat laporan laba rugi bagi investor dan kreditur antara lain:
- Mengevaluasi kinerja perusahaan. Memeriksa pendapatan dan beban
mengindikasikan bagaimana perusahaan bekerja dan membandingkan
kinerjanya dengan perusahaan pesaing.
- Menyajikan dasar untuk memprediksi kinerja masa mendatang. Informasi
mengenai kinerja sebelumnya membantu untuk menyajikan informasi
mengenai kinerja masa mendatang.
- Membantu menilai resiko atau ketidakpastian mencapai arus kas masa
mendatang. Informasi komponen-komponen dari laba (pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian) memberitahukan hubungan di antara mereka. Hasil
dari operasional berkelanjutan biasanya memiliki pengaruh signifikan dalam
memprediksi kinerja masa mendatang.
• Elemen-elemen dalam laporan laba rugi antara lain:
- Pendapatan (revenues), merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva
lainnya sebuah perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode
tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
- Beban (expenses), merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau
timbulnya liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi
barang dan menyelesaikan jasa.
- Keuntungan (gains), merupakan peningkatan ekuitas (net asset) karena ada
transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan selain yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan.
- Kerugian (losses), merupakan penurunan ekuitas (net asset) karena ada
transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan selain yang
dihasilkan dari beban atau pendistribusian ke pemilik perusahaan.

“INVESTASI”

INVESTASI

• Suatu pengeluaran atau pengorbanan untuk memperoleh suatu harapan di masa yang
akan datang
• Unsur investasi :
- Resiko
- Waktu
• Prinsip-prinsip pengambilan keputusan investasi
Gunakan suatu ukuran yang umum
- Nilai waktu dari uang (time value of money)
- Nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
• Investasi finansial :
- Obligasi
- Saham
• Investasi aset (nyata) :
- Pabrik
- Peralatan produksi
- Tanah
- Rumah
• Pengambilan keputusan umum :
1. Mengenali permasalahan
2. Mendefinisikan tujuan
3. Mengumpulkan data-data yang relevan
4. Mencari alternative-2 pemecahan masalah yang layak
5. Memperkirakan hasil dari setiap alternative
6. Memilih alternative yang terbaik
• Proses pengambilan keputusan pada ekonomi teknik selalu berkaitan dengan
penentuan yang terbaik dari alternative-alternatif yang tersedia.
• Proses pengambilan keputusan terjadi karena :
- Investasi atau proyek bisa dikerjakan lebih dari satu cara sehingga harus ada
proses pemilihan
- Sumber daya terbatas, harus dipiliih yang paling menguntungkan
• Permasalahan apakah yang layak dipecahkan oleh analisa ekonomi teknik?
- Cukup penting
- Memerlukan analisa ekonomi yang mendalam
- Mempunyai aspek ekonomi
• Proses pengambilan keputusan terjadi karena
- Biasanya setiap proyek/investasi bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara
sehingga harus ada proses pemilihan
- Sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu proyek/investasi terbatas
- Tidak semua alternative bisa dikerjakan, namun dipilih yang paling
menguntungkan
• Terdapat berbagai metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi dan yang umum
dipakai, yaitu:
- Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada
waktu sekarang (present). Asumsi .present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun
ke-nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau
tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
Jika : NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak (feasible)
NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan/ layak (unfeasible)
- Metode Annual Equivalent (AE)
Metode annual ekuivalen konsepnya merupakan kebalikan dari metode NPV. Jika
pada metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi present, sebaliknya pada
metode AE ini aliran cash justru didistribusikan secara merata pada setiap periode
waktu sepanjang umur investasi, baik cash-in maupun cash-out
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau
tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu, dalam metode AE, yaitu:
Jika : AE ≥ 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (feasible)
AE < 0 artinya investasi tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
- Metode Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode benefit cast ratio (BCR) adalah salah satu metode yang Sering digunakan
dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis
tambahan dalam rangka menvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan
metode lainnya. Di samping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka
mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang berdampak langsung pada
masyarakat banyak (Public govemment project), ect), dampak yang dimaksud baik
yang bersifat positif maupun yang negative
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau tidak
setelah melalui metode ini adalah :
Jika : BCR ≥ 1 >>>>investasi layak (feasible)
BCR < 1 >>>>investasi tidak layak (unfeasible)
- Metode Payback Period (PBP)
Analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa
lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang
pokok (break even-point)
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau
tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback Period
ini rencana investasi dikatakan layak (feasible):
jika k ≤ n dan sebaliknya.
,k = jumlah periode pengembalian
,n = umur investasi.
- Metode Discounted Payback Period (PBP) Metode discounted payback period
sebetulnya merupakan penyempumaan dari metode payback period, yaitu
dengan memasukkan faktor bunga dalam perhitungannya. Sementara itu,
prosedur yang lainnya sama saja dengan payback period.
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau
tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Discounted
Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak (feasible):
jika k ≤ d n dan sebaliknya.
k = jumlah periode pengembalian
n = umur investasi
- Metode Intemal Rate of Return (IRR) Berbeda dengan metode sebelumnya, di
mana umumnya kits mencari nilai ekuivalensi cash flow dengan mempergunakan
suku bunga sebagai faktor penentu utamanya, maka pada metode Intemal Rate of
Return (IRR) ini justru yang akan dicari adalah suku bunganya di saat NPV sama
dengan nol.

Anda mungkin juga menyukai