1. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat
menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing- masing contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya diri
sendiri lebih baik dibanding yang lain, serta penggunaan standar dan nilai sendiri untuk menilai orang-orang bukan anggota kelompok budayanya. Seorang yang etnosentrisme melihat budayanya sebagai yang paling benar dan lebih pantas, dibanding kelompok yang lain. Etnosentrisme yang tidak berlebihan sebenarnya diperlukan untuk memperkuat ikatan individu dengan budayanya. Namun demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong kesalahpahaman dan konflik. Contoh : Kasus yang sering terjadi di Indonesia ialah penghancuran rumah ibadah secara sepihak yang dilakukan oleh oknum-oknum konservatif yang fanatik dan berlaku main hakim sendiri. Munculnya berbagai macam aliran politik berbau keagamaan atau keyakinan tertentu. Masih ada karakter masyarakat Indonesia yang memaknai perbedaan dengan membandingkan kepercayaan mana yang paling benar, perbedaan pendapat suatu masalah dapat berujung pada persoalah ketuhanan, mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan. Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap prejudis umumnya didukung oleh kepemilikan stereotipe, yakni ide tidak baik yang dimiliki oleh seseorang tentang sekelompok masyarakat. Seperti juga etnosentrisme yang berlebihan, stereotipe dapat memunculkan kesalahpahaman dan konflik. Contoh : ketika kita bertemu dengan orang yang berpakaian sederhana, biasanya kita akan berprasangka bahwa orang itu adalah orang yang sederhana dan tidak mampu membeli baju mahal. Padahal belum tentu orang tersebut adalah orang yang miskin/sederhana. Bisa saja hanya penampilannya yang sederhana namun dia berasal dari keluarga kaya.
Diskriminasi adalah kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah
kelompok budaya dan anggotanya. Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam satu negara, atau sesuatu yang dipraktikkan oleh masyarakat. Contoh : Adanya ketidakadilan dalam putusan hakim pada kasus pencurian ayam dengan kasus korupsi. Pelaku pencurian ayam dihukum penara hingga puluhan tahun, sedangkan pelaku korupsi hanya dihukum penjara selama beberapa bulan saja. Hal ini merupakan tanda adanya diskriminasi serta permasalahan hukum di Indonesia.