Anda di halaman 1dari 3

1.

Alfisol
Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanahtanah yang terdapat penimbunan
lempung di horison bawah (terdapat horison argilik) dan mempunyai kejenuhan basa
tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Lempung
yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah
bersama dengan gerakan air. Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah
termasuk tanah Mediteran Merah Kuning, Latosol, Tanah yang termasuk ordo Alfisol
merupakan tanahtanah yang terdapat penimbunan lempung di horison bawah (terdapat
horison argilik) dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada
kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Lempung yang tertimbun di horison bawah ini
berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air. Padanan
dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah Kuning,
Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning. Penyebaran alfisol di Indonesia
terdapat dipulau Jawa,Sumatera,Irian Jaya,Bali,Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara
Timur dengan luas areal 12.749.000 hektar. di Sulawesi lusa areal tanah Alfisol ini
2.930.000 hektar dan juga ditemukan di Irian Jaya 106.000 hektar.
2. Aridisol
Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanahtanah yang mempunyai kelembapan
tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan horison
penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil. Di Indonesia
tanah jenis ini hamper tidak ditemukan. Bahan induk tanah ini adalah batu kapur.Adapun
di jumpai hanya sedikit tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
3. Entisol
Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah tanah yang masih sangat muda yaitu
baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali
epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan
sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol. Jenis tanah ini bnyak
ditemukan di Irian Jaya (5.6 juta ha)Kalimantan Tengah(1.54 juta ha),Sumatera
Selatan(1.27 juta ha) dan NTT (0.91 juta ha).
4. Histosol
Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanahtanah dengan kandungan bahan
organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah
bertekstur lempung). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya
lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi
lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol. Persebaran tanah ini 17 juta ha
berada di Indonesia meliputi sumatera 9,7 juta ha dan Kalimantan 6,3 juta ha.
5. Inceptisol
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang
daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan.
Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga
kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus, dll. Inceptisols ditemukan hampir
diseluruh daratan Indonesia yaitu Irian Jaya(15.49 juta ha),Kalimantan Timur(6.12 juta
ha),Kalimantan Tengah(4.21 juta ha), dan Maluku(4.0 juta ha).
6. Mollisol
Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18
cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan
basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata
Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi
lama adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll. Tanah ini tersebar di
Irian jaya, NTT, Kalimantan timur, Sulawesi tangah, dan Jawa timur.
7. Oxisol
Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk
tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas pertukaran
kation (KPK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g. Banyak mengandung oksida-oksida
besi atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-
batas horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk
tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah
Kuning. Tanah-tanah sudah tua total luas tanah ini sekitar 14.11 juta ha atau 7.5% dari
total lahan Indonesia dam menyebar di Sumatera Selatan (2.82 juta ha),Irian Jaya (2.41
juta ha),Kalimantan Tengah(2.06 juta ha),Kalimantan Barat (1.79 juta ha),Jambi(1.14 juta
ha) dan Lampung(1.01 juta ha).
8. Spodosol
Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi
penimbunan Fe dan Aloksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat
horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem
klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol. Luas penyebaran tanah darat lebih kurang
200 juta ha.dengan luas dan penyebaran kemapuan wilayah seluas 162,335 juta
ha.atau81% tersebar di Sumatera(47,270 juta ha),Kalimantan (53,966 juta
ha),Sulawesi(18,904 juta ha)dan Irian Jaya(42,195 juta ha),Dari 162,335 juta ha.luas
daratan tersebut 124,044 juta ha berwujud tanah kering dan 38,291 juta ha berwujud
tanah basah.
9. Ultisol
Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanahtanah yang terjadi penimbunan
lempung di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari
permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu. Ultisol di
Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari
total luas daratan Indonesia (Subagyo et al. 2004).
10. Vertisol
Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan lempung tinggi
(lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau
kering tanah mengkerut sehingga tanah pecahpecah dan keras. Kalau basah mengembang
dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol
atau Margalit. Tanah-tanah ini banyak ditemukan kebanyakan di NTT(0.198 juta
ha),Jawa Timur(0.96 juta ha),NTB(0.125 juta ha),Sulawesi Selatan(0.22 juta ha),dan
Jawa Tengah(0.4 juta ha).
11. Andisol
Tanah yang pembentukannya melalui proses-proses pelapukan yang menghasilkan
mineral-mineral dengan struktur kristal yang cukup rapi. Mineral-mineral ini
mengakibatkan Andisol memiliki daya ikat terhadap unsur hara dan air yang tinggi.
Tanah ini umumnya dijumpai di daerah-daerah yang dingin (pada ketinggian di atas 1000
m dpl) dengan tingkat curah hujan yang sedang sampai tinggi, terutama daerah-daerah
yang ada hubungannya dengan material volkanik.bAndisol cenderung menjadi tanah
yang cukup produktif, terutama setelah diberi masukan amelioran (seperti pupuk
anorganik). Andisol seringkali dimanfaatkan orang untuk pengembangan pertanian
tanaman pangan dan sayur-sayuran atau bunga-bungaan (seperti di daerah Lembang
Kabupaten Bandung). Andisol diperkirakan meliputi sekitar 1% dari luas permukaan
daratan dunia di luar daratan es. Total luasan sekitar 5.39 juta ha atau 2.9% dari lahan
yang ada di Indonesia dengan penyebaran Sumatera Utara (1.06 juta ha),Jawa Timur(0.73
juta ha),Jawa Barat(0.50 juta ha),Jawa Tengah(0.45 juta ha),dan di Maluku(0.32 juta ha).
12. Gelisol
Tanah yang terbentuk dalam lingkungan permafrost (lingkungan yang sangat dingin).
Dinamakan Gelisol, karena terbentuknya dari material Gelic (campuran bahan mineral
dan organik tanah yang tersegregasi es pada lapisan yang aktif). Belum banyak penelitian
yang dilakukan terhadap jenis tanah ini, dan sehubungan dengan kondisinya yang berada
pada iklim yang ekstrim, diperkirakan tidak ada Gelisol yang dimanfaatkan sebagai lahan
pertanaman. Diperkirakan penyebarannya meliputi sekitar 9% daratan permukaan bumi.
Lokasi Gelisols ditemukan terutama di Siberia, Alaska dan Kanada. Untuk jumlah yang
lebih kecil ditemukan di Andes (terutama dekat persimpangan antara Chili, Bolivia dan
Argentina), Tibet, Skandinavia utara dan bagian-bagian yang bebas es Greenland dan
Antartika. Fosil Gelisols dikenal dari sejauh zaman es Prakambrium 900 juta tahun yang
lalu.

Anda mungkin juga menyukai