Anda di halaman 1dari 3

1.

Apakah tingkat serangan OPT di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara sub
tropis seperti New Zealand? Jelaskan minimal 3 alasannya

1. Curah hujan/presipitasi

Hujan adalah gejala gerak konveksi udara yang kemudian mengalami pendinginan (di dalam
atmosfer) sehingga terjadi kondensasi dan akhirnya jatuh sebagai titik air. Unsur-unsur penting
dari hujan yang berhubungan dengan pertumbuhan hama adalah jumlah volume curah hujan,
jumlah hari hujan dan intensitas hujan. Periodesitas timbulnya hama sangat berhubungan dengan
periode hujan tahunan dan perubahan-perubahan jangka panjang. Pengaruh hujan terhadap
perkembangan hama dapat secara langsung berupa pengaruh mekanis, misalnya hujan lebat
dapat menghanyutkan serangga. Sedangkan banyak sedikitnya hujan dapat berpengaruh tak
langsung terhadap perkembangan hama, karena tinggi rendahnya hujan erat hubungannya
dengan suhu maksimum, minimum serta tekanan udara.

2. Suhu Udara

Pengaruh suhu udara terhadap hama dan penyakit tumbuhan antara lain mengendalikan
perkembangan, kelangsungan hidup dan penyebaran serangga (Massenger, 1976). Suhu
dinyatakan dalam derajat panas, sumber pada permukaan tanah berasal dari radiasi matahari.
Tinggi rendahnya intensitas cahaya matahari berbanding lurus dengan tinggi rendahnya suhu
udara. Zona suhu maksimum: daerah suhu dimana serangga tak lagi dapat bertahan maupun
menyesuaikan diri sehingga mati karena terlampau panas. Zona suhu tinggi inaktif atau
estivasi: daerah suhu dimana serangga masih dapat bertahan hidup tapi tak lagi aktif atau
bergerak dan tak pula mati karena proses fisiologis organ-organ tubuh masih bekerja.
Beristirahat/tidurnya serangga dalam melakukan aktivitas kehidupan diebut estivasi/diapuze.
Jika suhu udara turun sampai titik tertentu maka serangga akan aktif kembali dan hidup
normal. Zona suhu optimum atau efektif, daerah suhu dimana serangga hidup secara normal
dan segala aktivitas berlangsung secara lancar dan optimal sehingga perkembangan serangga
terjadi maksimal. Zona suhu minimum, daerah dimana serangga tak dapat bertahan hidup
atau menyesuaikan diri lagi terhadap lingkungan sehingga mati kedinginan.

3. Kelembapan udara (Lengas Udara)

Kebutuhan serangga akan air sangat dipengaruhi dan berhubungan erat dengan keadaan
lingkungan hidupnya terutama kelembapan dan ketersediaan air. Untuk menyatakan
kandungan air di udara tau kelembapan udara dilakukan dengan cara antara lain lengas udara
mutlak, lengas udara spesifik, lengas udara nisbi dan tekanan uap.

4. Cahaya dan Radiasi Matahari

Semua cahaya sangat berhubungan erat dengan kehidupan serangga. Umumnya serangga
sangat tertarik dengan cahaya dan untuk kebutuhan hidupnya memerlukan energi yang
bersumber dari cahaya matahari atau bulan. Penyesuaian serangga terhadap kondisi cahaya selain
dalam bentuk kebiasaan/karakteristik hidup juga dalam hal fisiologis, anatomis, morfologis,
indra penglihatan dan warna tubuh.

Ngengat serangga noktural akan aktif di malam hari, sedangkan belalang kembara (Locusta
migratoria manilensis) arah mengembaranya mengikuti langsung arah cahaya matahari dan
berkumpulnya mengikuti arah berputarnya matahari. Belalang kembara dewasa gregraria
terbang pada siang hari dan malamnya akan berkumpul pada tanaman untuk makan, kawin
dan meletakkan telur. Sedangkan yang soliter terbang pada malam hari dan siangnya tinggal
di pepohonan. Panjang dan pendeknya periodesitas radiasi matahari akan berpengaruh pada
suhu udara, lengas udara dan lamanya pengembunan yang akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan bakteri, virus dan sporalisasi cendawan.

2. Lengkapi Tabel Rangkuman Pengaruh kegiatan budidaya terhadap HPT berikut ini

KEGIATAN BUDIDAYA MENEKAN HPT MENDUKUNG HPT


Pengolahan tanah Membunuh gulma dan pengolahan tanah dapat
tanaman yang tidak diinginkan merangsang perkecambahan
Menempatkan sisa-sisa benih gulma pengolahan tanah
tanaman pada tempat yang menyebabkan biji gulma
sesuai agar dekomposisi tersimpan di dalam tanah yg
berjalan dengan baik dapat berkecambah bila tanah
diolah kembali
Pemilihan varietas tanaman Pemilihan tanaman yang tahan Varietas yang sama dapat
HPT perlu dilakukan karena menyebabkan bertambahnya
varietas tanaman yang tahan HPT,
terhadap serangan hama
Penggunaan & perlakuan Menekan benih supaya -
benih terhindar dari jamur dan
penyakit
Pola tanam Pola tanam yang efektif dapat Pola tanam yang terlalu sering
menekan gulma mengakibatkan banyak hama
yang menyerang
Jarak Tanam Jarak tanam yang efektif Jarang tanam yang terlalu jauh
menekan pertumbuhan gulma mengakibatkan tanaman
gulma tumbuh
Pemulsaan Melindungi tanah supaya Pemulsaan alami
gulma tidak tumbuh menggunakan jerami padi
dapat mengakibatkan penyakit
yang di jerami ikut
Pemupukan Membuat tanaman budidaya Ikut memupuk tanaman
bertambah subur gulma, pupuk organic dari
tumbuhan perlu diperhatikan
karena takutnya membawa
penyakit
Pemangkasan Pemangkasan ranting yang -
terkena penyakit

3. Malecka & Blecharczk (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh sistem


pengolahan tanah , mulsa dan pemupukan terhadap pertumbuhan, hasil dan
perkembangan penyakit pada barley. Hasil penelitian yang terkait dengan perkembangan
penyakit dapat dilihat pada Tabel di bawah. Berdasarkah tabel tersebut, jelaskan :

a. Bagaimana pengaruh sistem pengolahan tanah, jenis mulsa dan pemupukan terhadap penyakit
yang diamati? System pengolahan menggunakan mulsa yang paling efektif adalah menggunakan
pachelia

b. Jelaskan secara garis besar kemungkinan mekanisme yang terjadi sehingga hasilnya seperti
tersebut.

Penggunaan mulsa secara organic selain menutup tanah juga dapat digunakan sebagai pupuk
ketika mulsa sudah mulai membusuk

c. Apabila anda diminta untuk melakukan penelitian dengan topik serupa namun dengan kondisi
dan sumber daya yang ada di Jawa Barat, jenis mulsa dan tanaman apa yang akan anda teliti.
Jelaskan alasannya dan mengapa anda memilih jenis tsb

Anda mungkin juga menyukai