Anda di halaman 1dari 29

PROTEIN

Oleh :
Elfina Salsabilla (17303241004)
Meyliana Crismonita R. A. (17303241007)
Arvian Nafis Arzan (17303241012)
Putri Suryani Nur A. (15303241029)
a Definisi Protein Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein c

b Ciri Makromolekul Protein Asam Amino Protein d

PROTEIN
e Fungsi Protein g Sumber Protein Uji Pengenalan Protein i

f Pencernaan dan Metabolisme Protein Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein h


A. DEFINISI PROTEIN
Protein (bahasa Yunani “protos” yang berarti “yang
paling utama”) adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida.

Protein ditemukan oleh JÃ’ns Jakob Berzelius pada


tahun 1838. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor.

Protein berperan penting dalam


struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
B. CIRI MAKROMOLEKUL PROTEIN

Umumnya terdiri atas 20 macam Strukturnya tidak stabil terhadap


Berat molekulnya besar, ribuan asam amino (9 asam amino beberapa faktor seperti ph,
sampai jutaan esensial dan 11 asam amino radiasi, temperatur, medium
nonesensial). pelarut organik, dan deterjen.

Umumya reaktif dan sangat


Terdapat ikatan kimia lain yang
spesifik, disebabkan
Memiliki susunan kimia yang menyebabkan terbentuknya
terdapatnya gugus samping
khas lengkungan rantai polipeptida
yang reaktif dan susunan khas
menjadi struktur 3D protein.
struktur makromolekulnya.
C. PENGGOLONGAN PROTEIN

1. Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik 2. Berdasarkan kelarutannya

3. Berdasarkan Kandungan Senyawa 4. Berdasarkan fungsi biologi


Bukan Hanya Protein
1. Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik
• Protein Globular
Protein yang berbentuk bola dan terdapat dalam cairan jaringan
tubuh. Protein ini larut dalam air, bersifat dinamis, mudah
berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta
mudah mengalami denaturasi.
Contoh : enzim, hormon dan protein darah, insulin, albumin,
globulin plasma, kasein

• Protein Serabut (fibrous)


Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang
terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Protein ini tidak larut dalam air.
Contoh : kolagen, miosin, fibrin, gluten, elastin dan keratin pada
rambut, kuku, kulit.
Keberadaan
Kelarutan Kelarutan dalam
Jenis Protein asam amino Contoh
dalam air larutan garam
khusus
Albumin Telur
Albumin Larut Larut Tidak ada dan Albumin
Serum
Glutenin
Globulin Sedikit larut Larut Tidak ada (gandum),
orizenin (padi).
Tidak larut, tetapi
Gliadin/gandum
Prolamin Tidak Larut larut dalam 70-80% Kaya akan Arginin
, zein/jagung
etanol
Globulin serum
Histon Tidak larut Larut Globin dan globulin
telur

Skleroprotein Tidak larut Tidak larut


Kaya akan glisine,
alanine dan prolin
2. Berdasarkan
Protamin Larut - -
Salmin dalam Kelarutan
ikan salmon
3. Berdasarkan Kandungan Senyawa Bukan Hanya Protein
a. Fosfoprotein: Protein yang mengandung fosfor e. Metaloprotein: Protein yang mengandung unsur
Contoh : kasein pada susu, vitelin pada kuning anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg).
telur
f. Glikoprotein: Protein yang mengandung gugus
b. Kromoprotein: Protein berpigmen prostetik karbohidrat,
Contoh : asam askorbat oksidase mengan- Misalnya : musin (pada air liur), oskomukoid
dung Cu. (pada tulang).

c. Protein Koenzim. Misalnya NAD+, FMN, FAD g. Nukleoprotein Protein dan asam nukleat ber-
dan NADP+. hubungan (berikatan valensi sekunder)
Misalnya pada jasad renik.
d. Lipoprotein: Protein yang mengandung asam
lemak.
Contoh : Lesitin.
4. Berdasarkan Fungsi Biologis

1. Enzim (ribonukease, tripsin)


2. Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
3. Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur,
kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
4. Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
5. Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
6. Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
7. Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
STRUKTUR PROTEIN
Ada 4 struktur protein antara lain:

1. Struktur Primer = di tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam


amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptida.
2. Struktur Sekunder = ditentukan oleh bentuk rantai asam amino
3. Struktur tersier = ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada
asam-asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi
4. Struktur kuartener = susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama
dengan

Struktur primer, sekunder, tersier membentuk satu molekul protein


yang besar dan aktif secara biologis.
DENATURASI PROTEIN
Protein dapat mempertahankan kesesuaian
bentuknya asalkan lingkungan fisik dan kimianya
dipertahankan.
Jika lingkungan berubah maka, protein dapat
terurai atau mengalami perubahan sifat
(denaturasi); mereka dapat kehilangan struktur
sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga
aktivitas biologisnya juga hilang.
D. ASAM AMINO
1. Klasifikasi Asam Amino

Asam amino mengandung sedikitnya satu gugus


asam Karboksil (COOH) dan sedikitnya satu gugus
amino (-NH2) kedua gugus tersebut tersebut terikat
pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino
mempunyai anak rantai yang disebut sebagai satu
gugus R
Asam-asam amino bergabung untuk membentuk
protein melalui reaksi kondensasi (dehidrasi) antara
gugus karboksil dari salah satu asam amino dan
gugus amino dari asam amino lain.
E. FUNGSI PROTEIN
1. Sebagai biokatalisator (enzim).
2. Sebagai protein transport
3. Sebagai pengatur pergerakan
4. Sebagai penunjang mekanis
5. Pertahanan tubuh dalam bentuk antibody
6. Sebagai media perambatan impuls saraf
7. Protein Nutrien dan Penyimpan
8. Protein Pengatur
F. PENCERNAAN PROTEIN
Pencernaan protein sebagian besar diubah
menjadi asam amino dan beberapa jenis
dipeptida maupun tripeptida
Pencernaan protein terjadi di lambung dan
juga usus halus.
PENCERNAAN DI LAMBUNG
Seteleh dari mulut, Pencernaan protein diawali dilambung

a. HCl lambung akan membuka gulungan


protein (proses denaturasi) sehingga enzim
dapat memecah ikatan peptida c. Pencernaan protein di sini hanya
sampai terbentuknya campuran peptida
proteose dan pepton

b. HCl mengubah enzim pepsinogen tidak


aktif dari mukosa lambung menjadi bentuk
aktif pepsin
PENCERNAAN DI USUS HALUS
Pencernaan berasal dari campuran enzim proteose dari lambung

a. Pankreas mengeluarkan cairan (sedikit basa)


yang mengandung berbagai prekursor Keterangan prekusor protase
proteose seperti tripsinogen, kemoteipsinogen, ada di halaman berikutnya
prokarboksipeptidase, dan proelastase yang
akan menghidrolisis ikatan peptida tertentu

b. Setelah terurai menjadi asam amino, jonjot usus yg


terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan
menyerap asam amino yg dihasilkan untuk dikirimkan
melalui aliran darah ke sel-sel di tubuh.
Keterangan

• Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil


polipeptida.

• Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptide menjadi asam amino


methionine, typtopan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine.

• Tripsinogen menguraikan ikatan peptide menjadi asam amino arginine dan


lysine.

• Proelastase dan collagenase menggurailan polipeptida menjadi tripeptide


dan polipeptida yang lebih kecil.
METABOLISME PROTEIN

KATABOLISME & ANABOLISME

• Katabolisme adalah reaksi penguraian sennyawa kompleks menjadi


senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Dalam ha ini
asam amino berlebih akan diuraikan menjadi energi.
• Anabolisme adalah lintasan metabolism yang menyusun beberapa
senyawa organic sederhana menjadi senyawa atau molekul yang lebih
kompleks.
PROSES KATABOLISME

DEAMINASI ASAM AMINO


Merupakan penguraian ammonia menjadi ureum dan dikeluarkan
melalui ginjal dan urin. Ureum diproduksi dari asam amino bebas.

OSIDASI ASAM AMINO


Produk asam keto (asam amino nonitrogen tersisa) teroksidasi
menjadi energi melalui siklus kreb. Asam keto diubah menjadi
glukosa dan lemak. Karbohidrat dan lemak (cadangan protein)
dipakai tubuh sebagai pengganti protein untuk energi.
PROSES ANABOLISME
REPLIKASI
Perangkaian secara linear satuan-satuan monomer DNA untuk membentuk
replikat atau kopi yang tepat dari rangkaian struktur DNA yang lama.

TRANSKRIPSI
perangkaian secara linear satuan-satuan RNA dengan menggunakan suatu
bagian khas yang kecil (gen) dari untaian DNA sebagai model. Molekul RNA
tidak saja menyediakan cetakan kerja bagi biosintesisi protein, tetapi juga
bekerja sebagai pembawa istimewa untuk asam amino serta juga
memperlengkapi tempat tautan dimana sintesis protein akan berlangsung

TRANSLASI
perangkaian secara linear monomer-monomer asam amino, dengan
menggunakan satu jenis khas RNA sebagai cetakan dan jenis khas RNA lain
sebagai pembawa dan pengubah asam amino. Ini sesuai dengan proses yang
sesungguhnya dalam sintesis protein.
H. DAMPAK KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN PROTEIN

Kelebihan protein Kekurangan protein


1. Obesitas 1. Kerontokan rambut
2. Asidosis protein 2. Kwasioncor (busung lapar,
3. Dehidrasi adema diperut, tangan dan kaki)
4. Diare 3. Marasmus (kelaparan dengan
5. Kenaikan amoniak darah gejala pertumbuhan terhambat,
6. Kenaikan ureum darah lemak dibawah kukit berkurang,
7. Demam defisiensi vit.D dan vit.A
4. Kematian
UJI BIURET 1 2 UJI MILON

I. UJI PENGENALAN PROTEIN

3 UJI XANTOPROTEAT UJI BELERANG 4


1. UJI BIURET
untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan peptida dalam senyawa.

Beberapa tetes
NaOH SAMPLE

Beberapa tetes CuSO4


SAMPLE encer 2%

Catat data SAMPLE Amati

Apabila larutan berubah menjadi warna ungu, maka


larutan sampel mengandung protein.
2. UJI MILON
untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein
yang memiliki gugus fenol.

Larutan Hg(NO3)2 dalam


HNO3 SAMPLE

Panaskan dg
ENDAPAN PUTIH
lampu spirtus

Catat data LARUTAN Amati

Apabila larutan dipanaskan berubah menjadi


merah, maka larutan sampel mengandung protein
3. UJI XANTOPROTEAT
untuk menguji/mengidentifikasi adanya senyawa protein karena
uji xantoproteat dapat menunjukkan adanya senyawa amino
yang memiliki cincin benzena, seperti fenilanin, tirosin, dan
tripofan

Larutan HNO3
pekat SAMPLE

ENDAPAN PUTIH Dipanaskan

Catat data LARUTAN Amati

Apabila larutan dipanaskan berubah menjadi warna kuning,


maka larutan sampel mengandung protein
4. UJI BELERANG
untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein yang memiliki gugus belerang
seperti sistin dan metionin

Larutan NaOH
pekat SAMPLE

SAMPLE Dipanaskan

Larutan
SAMPLE Pb(NO3)2

Catat data SAMPLE Amati

apabila sampel mengadung asam amino yang memiliki


gugus belerang, maka larutan terdapat endapan hitam
yaitu senyawa timbal sulfida (PbS).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai