Anda di halaman 1dari 23

UTOYO SUNARYO

DIAGNOSIS PENYAKIT SARAF

TERDIRI 3 KOMPONEN :
1. DIAGNOSIS KLINIS
2. DIAGNOSIS TOPIS
3. DIAGNOSIS ETIOLOGI

9/20/2013 2
II. DIAGNOSIS KLINIS :
 HEMIPLEGI SINISTRA
 CEPHALGIA
 PARESE N VII CENTRAL SINISTRA
 DIPLOPIA
 PARESE N XII CENTRAL SINISTRA
 TREMOR RESTING

III. DIAGNOSIS TOPIS:


 SUBSTANSIA NIGRA.
 SELAPUT OTAK.
 RADIKS MEDULA SPINALIS.
 SARAF PERIFER.
9/20/2013 3
CONTOH
I. DIAGNOSIS ETIOLOGI :
 PARKINSON.
 STROKE INFARKT TROMBOSIS
 STROKE INFARKT EMBOLI
 MENINGITIS
 TUMOR OTAK
 POLINEUROPATI
 GULLAIN BARRE SYNDROM
 EPILEPSI
 BELL PALSY
 TETANUS
 SUBDURAL HEMATOM
9/20/2013 4
CONTOH DIAGNOSIS LENGKAP
PENYAKIT SARAF
 DIAGNOSIS KLINIS : TREMOR RESTING,
RIGID,
BRADIKINESIA
POSTURAL INSTABILITY
 DIAGNOSIS TOPIS : SUBSTANSIA
NIGRA
 DIAGNOSIS ETIOLOGI: PARKINSON
DISEASE

9/20/2013 5
Tiga tahapan untuk
menegakkan suatu diagnosis

6
Utoyo Sunaryo
MEMBUAT DIAGNOSIS PENYAKIT
I. Anamnesa  Subyektif (S)
II. Pemeriksaan Fisik  Obyektif (O)
 * Inspeksi
 * Palpasi
 * Perkusi
 * Auskultasi
 Pemeriksaan Fisik khusus Neurologi.
III. Pemeriksaan penunjang  Plan of Dx (P) :
- PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- PEMERIKSAAN FUNGSI LUHUR.
- PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN.
Foto Ro, Thorax ( Chest X-Ray )
Rekaman EEG, EMG. TCD
CT Scan, MRI KEPALA
9/20/2013 7
MELAKUKAN ANAMNESA ……………

 KOMUNIKASI
I

9/20/2013 8
ANAMNESA
 Sangat penting
 Lebih dari 80% diagnosa didapatkan dari
Anamnesa
 Pada sebagian besar pasien proses
Anamnesa lebih lama dari pemeriksaan
fisik
 Gunakan kombinasi pertanyaan “terbuka”
dan “tertutup”
ANAMNESA
 Tempatkan pasien disamping kanan dokter
( RAWAT INAP)
 Tempatkan pasien didepan dokter
( RAWAT JALAN)
PENAMPILAN Dokter
 Merupakan hal pertama yang dilihat pasien
dan memegang peran penting pada
hubungan dokter-pasien
 Dokter wajib memakai jas putih dan tanda
identitas dengan pakaian yang bersih dan
rapi, sepatu jangan kotor
 Untuk pasien anak, lebih baik tidak
menggunakan jas putih, rambut tidak
grondong
 Bila memakai assesoris, jangan sampai
mengganggu proses pemeriksaan
Anamnesa dengan pertanyaan
“terbuka” (Open-questions)

 Apa keluhan Bpk/Ibu/Sdr?


 Kenapa ingin bertemu dokter?
 Kenapa datang ke klinik / RS?
 Apa yang Bpk/Ibu?Sdr rasakan?
 Surat rujukan Bpk/Ibu/Sdr menyatakan ada
keluhan, apa bisa diceritakan kembali pada
saya?
Anamnesa dengan pertanyaan
“tertutup”(Close-Questions)

 Anamnesa dengan pertanyaan” tertutup”.


 seperti interograsi
 pasien hanya perlu menjawab dengan “ya” atau
“tidak “.
 Perhatikan bahasa tubuh pasien selama
anamnesa, dapat menyatakan pasien sedang
cemas atau depresi.
Anamnesa dengan pertanyaan
sbb:
 Keluhan utama.
 Riwayat penyakit sekarang.
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga.
 Riwayat pengobatan.
 Riwayat psikososial.
Contoh membuat anamnesa
KELUHAN UTAMA
1. Sakit kepala
2. Kejang – kejang.
3. Lumpuh separuh badan.
4. Lumpuh anggota gerak.
5. Kepala rasa berputar.
6. Tidak sadar
7. Tidak bisa bicara dll.

9/20/2013 19
Keluhan nyeri kepala
 Jenis nyeri kepala
 Onset nyeri kepala
 Frekwensi dan periodisitas nyeri kepala
 Puncak dan lamanya nyeri kepala.
 Waktu terjadinya nyeri kepala dan faktor
presipitasi.
 Lokasi
 Kualitas dan intensitas nyeri.

9/20/2013 20
Keluhan nyeri kepala
 Gejala prodroma dan penyerta.
 Faktor yang memperberat dan pereda nyeri.
 Riwayat keluarga.
 Pengobatan sebelumnya.
 Alasan mencari pertolongan dokter.
 Riwayat penyakit sebelumnya

9/20/2013 21
video
Thank You for
your kind attention
9/20/2013 23

Anda mungkin juga menyukai