Anda di halaman 1dari 2

1.

Contoh Kasus Autonomy :

Seorang pasien B datang kepada dokter spesialis THT. Pasien B ini berprofesi
sebagai seorang penyanyi profesional. Ia datang menemui dokter untuk memeriksakan
kondisi tenggorokannya. Ia mengalami sakit tenggorakan yang amat sakit dan tidak
sembuh-sembuh. Dia juga mengalami batuk yang disertai keluarnya sedikit darah.
Keadaan ini sudah berlangsung lebih dari 2 minggu. Setelah mendengar masalah dari
pasien B, dokter segera melakukan pemeriksaan. Dokter menduga bahwa
ditenggorokan pasien B terdapat tumor. Setelah melakukan pemeriksaan yang
mendalam, pasien B dinyatakan positif menderita kanker tenggorokan stadium lanjut.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker, jalan satu-satunya yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pembedahan. Namun, dokter menjelaskan bahwa
jika dilakukan pembedahan pada tenggorokan pasien, kemungkinan besar pasien tidak
akan bisa bernyanyi lagi karena sebagian pita suaranya akan diangkat. Pasien begitu
terkejut dan meminta waktu untuk berpikir. Dokter memberi kesempatan kepada
pasien untuk memutuskan apakah ia mau dioperasi atau tidak. Pasien B meminta
dokter tersebut untuk merahasiakan kondisinya, agar jangan sampai tersebarluas ke
media dan dokter itu menyetujuinya.

2. Contoh kasus beneficience

Dokter Alex membuka tempat praktek di rumahnya. Dan memiliki banyak pasien.
Sehingga antriannya panjang. Meskipun banyak, dokter Alex tetap berusaha memberikan
pelayanan yang terbaiknya kepada pasiennya. Tetap tersenyum melayani pasien dan ti
yhxjcxzzvxxxxxxxxxxvvvvvvdak menunjukkan rasa lelahnya. Tiba giliran ibu Mia untuk
diperiksa. Segera dokter Alex memeriksanya dengan penuh ketelitian. Ibu Mia ternyata
menderita penyakit maag. Dokter Alex pun memberikan obat maag. Setelah itu, dokter Alex
memberikan tarif sepantasnya.

3. Contoh kasus veracity


Ccccccccccc

Anda mungkin juga menyukai