ID Pengembangan Augmented Reality Versi and
ID Pengembangan Augmented Reality Versi and
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi menggunakan
teknologi augmented reality versi Android, serta menguji daya gunanya pada siswa dan guru biologi.
Penelitian pengembangan ini terdiri atas tiga tahapan, yakni penelitian pendahuluan, pembuatan prototipe,
serta refleksi sistematik dan dokumentasi. Data didapatkan melalui wawancara siswa dan guru, kuesioner,
dan tes, sedangkan analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif.
Penelitian ini menghasilkan produk berupa aplikasi AR versi Android untuk sistem ekskresi manusia yang
mendapatkan skor rata-rata baik dalam validasi ahli, evaluasi kelompok kecil, dan uji lapangan, serta
sangat baik dalam evaluasi satu-satu. Aplikasi AR versi Android ini dinilai menarik dan dapat diterima
oleh siswa dan guru sebagai alternatif media pembelajaran untuk sistem ekskresi manusia, serta efektif
dalam membantu proses pembelajaran biologi di kelas.
Kata kunci: android, augmented reality, sistem ekskresi manusia, penerimaan dan kemenarikans
Abstract: This study aims to develop android Augmented Reality application as a learning media of
human excretory system concept and to examine its practicality for biology students and teachers. This
development research includes 3 stages, namely preliminary research, prototyping stage, and systematic
reflection and documentation. The data were collected through interview to 100 students and 3 teachers,
and questionnaires to 100 students and 3 teachers from three schools. This study has resulted in Android
AR application for human excretory system concept which is rated “good” by expert review, small group
evaluation and field study, and “very good” through one-to-one evaluation. This application is interesting
for and is accepted by students and teachers as an alternative learning media for human excretory system
concept, and is effective to help them in biology teaching-learning process.
Keywords: android, human excretory system, augmented reality, acceptance and attractiveness
57
58
yang paling banyak digunakan dalam kegiatan guna handphone tertinggi berasal dari golongan
belajar mengajar oleh guru biologi (Primasari, anak muda dengan rentangan usia 15-19 tahun.
2014:52). Lebih lanjut lagi, para guru dan siswa Peningkatan pengguna handphone di kalangan
menyatakan bahwa mereka lebih sering meman- pelajar menduduki tempat ke dua setelah kalangan
faatkan teknologi media pembelajaran berupa pekerja kasar (Blue Collar). Sedangkan menurut
Power point, yang diakui oleh 48,15% siswa hasil wawancara dengan guru biologi SMAN 28
bahwa media tersebut tidak variatif, sehinggga Jakarta, media pembelajaran yang ada saat ini
membutuhkan bantuan media lain yang dapat tidak seimbang dengan kemajuan teknologi yang
membuat suasana belajar biologi menjadi lebih begitu pesat sehingga media tersebut dinilai tidak
menarik. Selain itu, media yang digunakan ini lagi efektif untuk menunjang pembelajaran.
masih terbatas pada lokasi pembelajaran dan Di sisi lain, perkembangan teknologi yang
tidak mobile, sehingga media tersebut hanya dapat pesat saat ini telah melahirkan suatu teknologi
digunakan oleh siswa di ruang kelas. augmented reality. Augmented reality, atau yang
Kemajuan teknologi yang pesat juga mem- biasa disingkat AR, merupakan sebuah teknologi
bawa perkembangan pada ilmu pengetahuan, tidak yang dapat menggabungkan suatu objek 3D
terkecuali biologi. Hal ini tentu mendorong para ke dalam lingkungan nyata menggunakan me-
pengajar biologi untuk terus melakukan inovasi dia webcam. Teknologi ini kini telah banyak
dan upaya-upaya dalam memanfaatkan hasil-hasil dikembangkan di negara-negara maju untuk ber-
teknologi dalam proses pembelajaran. Menurut bagai keperluan termasuk keperluan pendidikan.
Hasrudin, materi biologi dapat dipandang sebagai Menurut hasil penelitian Malinka Ivanova dan
sesuatu yang sederhana, namun juga dapat dipan- Georgi Ivanov, penggunaan AR sebagai media
dang sebagai sesuatu yang rumit dan kompleks pembelajaran mampu membantu siswa untuk
(Hasruddin,2009:149). Salah satu materi yang memahami konsep dan teori, menstimulasi siswa
dianggap sulit untuk dipahami oleh para siswa, untuk berfikir secara konseptual dan merasakan
menurut penelitian Aprilianti adalah materi sistem 3D, meningkatkan gambaran (representasi) dan
ekskresi manusia karena sistem eksresi mencakup persepsi, menciptakan suasana belajar yang in-
subbab yang cukup banyak (Aprilianti, 2013:1). teraktif dan atraktif serta lebih menyenangkan
Hal serupa juga diungkapkan oleh guru biologi di (Ivanova & Ivanov, 2011: 176, 183).
SMAN 28 Jakarta, berdasarkan hasil wawancara Teknologi AR sebagai media dalam pem-
peneliti, materi sistem ekresi merupakan salah belajaran memiliki beberapa keunggulan.AR
satu materi biologi yang tidak mudah dipahami memungkinkan konten digital (audio, video,
oleh siswa, terutama materi tentang ginjal. Hal ini objek 2D dan 3D) untuk terlihat menyatu dengan
dikarenakan materi sistem eksresi pada manusia dunia nyata melalui suatu perangkat (device).
berisikan serangkaian proses yang terjadi di dalam AR juga memungkinkan pembelajaran konten
tubuh manusia dan melibatkan organ-organ dalam dalam bentuk tiga dimensi (3D), sehingga da-
tubuh yang sulit untuk dijelaskan tanpa meng- pat memvisualisasikan hal-hal yang sulit dilihat,
gunakan alat atau teknologi yang mendukung. selain itu, kemampuan AR untuk menghadirkan
Oleh sebab itu, dibutukan alat atau teknologi yang objek virtual ke dunia nyata secara realtime dapat
dapat menggambarkan materi tersebut secara mengaktifkan rasa keberadaan, kedekatan, dan
representatif. penyelaman pada peserta didik. Menurut Yuen
Pesatnya kemajuan teknologi ini telah me- et al., penambahan ini dapat membantu dan
nyentuh berbagai kalangan termasuk pelajar. Oleh meningkatkan pengetahuan serta pemahaman
karena perubahan tersebut, menurut Dede, karak- individu mengenai kejadian yang berlangsung
teristik para peserta didik pun terus berkembang, di sekitarnya (Yuen, et al., 2011:119). Lebih
seperti dalam hal keterampilan, dan bidang keah- lagi, mobile AR memungkinkan pembelajaran di
lian dan pengetahuan yang bernilai di masyarakat mana saja, kolaboratif dan disituasikan, sehingga
(Yuen, et al., 2011:132). Salah satu hasil teknologi dapat menjembatani pembelajaran formal dan
yang sedang mengalami perkembangan, terutama informal.
di kalangan pelajar adalah teknologi komunikasi. Teknologi AR menggalami perkembangan
Pada situs teknojurnal.com, terdapat data yang dengan cepat dan hingga kini AR telah dikem-
dikeluarkan oleh Nielsen Company Indonesia bangkan pada perangkat sistem operasi Android
tahun 2010 yang menunjukkan bahwa peng- dan iPhone, yang memiliki fitur-fitur navigasi
yang mendukung AR. Sejak berkembangnya hasil belajar (Chen, et al., 2013: 1). Chi-Yin Yuen
teknologi AR yang kini dapat diimplementasi- et al. memeriksa penelitian-penelitian terbaru ten-
kan pada perangkat yang populer, seperti pada tang perkembangan AR. Berdasarkan temuannya,
mobile platform (iOS dan Android), peluang AR jumlah peneliti dan pengembang di bidang AR
untuk diakses oleh masyarakat termasuk pelajar meningkat, dan pada tahun-tahun terakhir, per-
menjadi terbuka. Pemanfaatan teknologi AR pada tumbuhan dan kemajuan pada AR telah signifikan
perangkat seperti smartphone yang akrab di ka- (Chen, et al., 2013:122).
langan para siswa dapat dijadikan suatu alternatif Lebih lanjut, Chi-Yin Yuen et al. juga me-
untuk mengembangkan media pembelajaran yang ngevaluasi implikasi AR untuk pembelajaran dan
inovatif dan dapat diterima oleh siswa. pendidikan. Hasilnya adalah, menurut Dede et al.
Seiring dengan pesatnya perkembangan dan Saenz, AR telah memberikan pengaruh positif
persebaran perangkat smartphone di masyarakat, pada pendidikan, yakni meningkatkan prestasi
tidak terkecuali di kalangan pelajar, kini penelitian individual dalam pembelajaran macam-maam
tentang penggunaan AR telah banyak difokuskan kemampuan fisik. Meskipun baru dan menarik,
untuk pembelajaran mobil (mobile learning), di konten AR masih cukup sulit untuk dibuat dan
mana siswa tidak dibatasi dengan PC di suatu ru- disebarkan, terutama oleh para guru dan siswa
ang tetap akan tetapi pembelajaran bisa dilakukan karena hal ini membutuhkan pengetahuan teknis
secara dinamis. Penggunaan teknologi AR pada yang signifikan (Chen, et al., 2013:133). Namun,
ponsel dapat menunjang mobilitas pengguna dan perusahaan-perusahaan terusmengembangkan
memungkinkan siswa untuk dapat melakukan peralatan pengembangan AR yang lebih mudah.
kegiatan pembelajaran di mana saja. Terlebih lagi Oleh sebab itu,sebaiknya terus dilakukan peneli-
keberadaan perangkat mobile dengan bersistem tian untuk mengembangkan AR dan mengevalu-
operasi Android misalnya, telah dekat dengan asi implikasinya terhadap pembelajaran dan
siswa dalam kesehariannya. Menurut hasil pene- pendidikan.
litian pendahuluan pada 100 siswa dari 3 SMA di
Jakarta Selatan, 65.90% siswa merupakan peng- METODE
guna smartphone Android, dan 57.32% siswa Poses penelitian pengembangan media
rata-rata menghabiskan waktu lebih dari 4 jam augmented reality versi Android untuk konsep
sehari dengan Android. sistem eksresi, secara umum, terdiri atas empat
Android merupakan suatu sistem operasi tahapan dan telah melalui 2 tahapan, yakni peneli-
(OS) untuk perangkat mobile berbasis Linux tian pendahuluan, dan tahapan prototipe. Tahapan
yang mencakup sistem operasi, middleware dan evaluasi sumatif tidak dilakukan pada penelitian
aplikasi merupakan platform open source yang ini.Sedangkan tahap keempat, yang merupakan
memungkinkan para pengembang untuk membuat tahap terakhir dari penelitian pengembangan ini
aplikasi secara mudah serta dapat digunakan oleh adalah refleksi sistematik dan dokumentasi (sys-
bermacam perangkat bergerak (mobile device). tematic reflection and documentation).Gambar 1
Menurut data yang dikeluarkan oleh StatCounter menunjukkan alur penelitian pengembangan.
Global Stats, Android merupakan sistem operasi Pada tahap Penelitian pendahuluan, pe-
yang mengalami perkembangan pengguna ter- nentuan tujuan, konsep, responden, dan materi
tinggi di antara delapan sistem operasi teratas dilakukan. Untuk menentukan materi atau isi yang
lainnya di Indonesia pada kurun waktu Desember akan dirancang pada media, dilakukan penelaahan
2012 sampai dengan Desember 2013 (StatCounter kurikulum sehingga materi pada media sesuai
Global Stats, 2014). dengan materi yang tertuang pada kurikulum.
Penelitian terkait AR baik dalam hal Pada tahap prototipe,untuk membuat
pengembangan, penerimaan maupun efektivitas- aplikasi ini, software Blender versi 2.69, Unity
nya dalam pendidikan terus dilakukan. Beberapa dan Vuforia AR Extension for Unity digunakan.
penelitian terdahulu menunjukkan bahwa AR Aplikasi ini dibuat untuk digunakan mengguna-
memiliki potensi yang baik dalam pendidikan. kan perangkat smartphone dengan sistem operasi
Chen et al. mengembangkan AR untuk menyedia- Android.Perancangan desain media selanjutnya
kan para pelajar media yang mudah dioperasikan, dilakukan pada storyboard.Setelah desain selesai
ber-interface yang interaktif dan beragam, serta dirancang pada storyboard, tahap perancangan
menarik untuk merangsang motivasi intrinsik dan aplikasi augmented reality ini selanjutnya adalah
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia
60
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia
62
dan efektivitas (effectiveness). Respon siswa dan Pada 3 item pernyataan, rata-rata guru
guru menunjukkan bahwa rata-rata hasil yang menyatakan setuju bahwa aplikasi AR versi An-
diperoleh dari setiap aspek ialah baik. droid untuk sistem ekskresi manusia ini sesuai
dengan materi, mudah untuk dioperasikan, dan
Kemampuan untuk dapat Dilaksanakan mudah dipahami. Hasil tersebut dapat dilihat
Pada aspek kemampuan untuk dapat di- pada gambar 6.
laksanakan, terdapat empat item pernyataan,
dengan rata-rata siswa menyatakan setuju bahwa Kesinambungan
aplikasi AR versi Android untuk sistem ekskresi Gambar 7 menunjukkan bahwa pada aspek
manusia ini dapat digunakan dengan baik dalam kesinambungan, dari 8 item pernyataan, rata-rata
pembelajaran biologi. Hasil tersebut dapat dilihat siswa menyatakan setuju bahwa aplikasi AR versi
pada Gambar 5. Android untuk sistem ekskresi manusia ini memi-
liki keberlanjutan yang baik untuk dapat diguna-
kandalam pembelajaran biologi dalam beberapa
jangka waktu ke depan.
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia
64
Gambar 14. Grafik Analisis Angket Respon Gambar 15. Grafik Angket Respon Siswa
Guru tentang Kemenarikan dan Penerimaan tentang Efektivitas AR versi Android
Aplikasi AR versi Android (n=3). Angka (n=100). Angka yang Ditunjukan Dinyatakan
pada batang merupakan frekuensi dalam persen (%)
sebenarnya
Efektivitas
Rincian item pernyataan dan hasil analisis
aspek efektivitas penggunaan media AR versi
Android untuk konsep sistem ekskresi manusia Gambar 16. Grafik Angket Respon Guru
ditunjukkan pada Gambar 15.Dapat dilihat bahwa tentang Efektivitas AR versi Android (n=3).
pada 6 item pernyataan, rata-rata siswa menya- Angka pada Batang merupakan Frekuensi
takan setuju bahwa Aplikasi AR versi Android Sebenarnya
untuk sistem ekskresi manusia ini efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran biologi.
Tabel 1. Respon Guru tentang Kemenarikan dan Penerimaan Aplikasi AR versi Android
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia
66
untuk sistem ekskresi manusia dapat menjadi siswa untuk digunakan sebagai media pembela-
media pembelajaran alternatif untuk digunakan jaran sehingga aplikasi ini mampu meningkatkan
dalam pembelajaran biologi, baik di kelas (secara minat mereka dalam mempelajari sistem eksresi
formal), maupun di luar kelas (pembelajaran non- manusia, dan memberikan suasana belajar biologi
formal). Media AR versi Android dinilai mampu yang lebih menyenangkan.
untuk digunakan dengan baik dalam pembelajaran Sedangkan dari segi efektivitas, rata-rata
biologi di kelas, memiliki keberlanjutan yang siswa setuju bahwa media AR versi Android
baik untuk dapat digunakandalam pembelajaran untuk sistem eksresi membantu mereka untuk
biologi dalam beberapa jangka waktu ke depan, memahami dan mengingat materi sistem eks-
sesuai untuk digunakan dalam lingkungan pembe- kresi pada manusia, membuat pelajaran biologi
lajaran biologi,menarik baik oleh siswa maupun lebih mudah dipahami, membantu mereka untuk
guru, serta efektif dalam membantu siswa dalam mengingat materi pelajaran biologi, membantu
memahami konsep sistem eksresi manusia. mereka untuk belajar dengan cara mereka sendiri,
Dari segi penerimaan dan kemenarikan, serta membantu mereka dalam mengembangkan
rata-rata siswa setuju bahwa media AR versi An- kreativitas dan imajinasi. Hal ini karena manfaat
droid untuk sistem eksresi meningkatkan minat lain AR dalam pembelajaran dapat membantu
mereka dalam belajar, membuat mereka menjadi meningkatkan konsentrasi siswa (Diegmann, et
lebih bersemangat belajar, membuat belajar men- al., 2015:1548).
jadi menyenangkan atau menarik, membuat me- Bagi guru, dalam hal kemampuan untuk
reka tidak mengantuk ketika belajar biologi, dan dilaksanakan, mereka menyatakan menyatakan
membuat materi tentang sistem ekskresi manusia setuju bahwa aplikasi AR versi Android untuk
menjadi lebih menarik untuk dipelajari. Hal ini sistem ekskresi manusia ini sesuai dengan materi,
sesuai dengan analisis tentang manfaat AR dalam mudah untuk dioperasikan, dan mudah dipahami.
pembelajaran, yang salah satunya adalah mening- Dalam hal kesinambungan, para guru menyatakan
katkan motivasi. Para pengguna AR menjadi lebih sangat setuju bahwa para guru dapat menyesuai-
berhasrat, tertarik, dan terlibat utnuk berhadapan kan penggunaan aplikasi AR versi Android untuk
dengan teknologi baru dan konten belajar menga- konsep sistem eksresi manusia ini dengan kebutu-
jar dibandingkan dengan metode non-AR (NAR) han di lapangan. Dalam hal keberlanjutan, aplikasi
(Diegmann, et al, 2015: 1547). ini oleh guru dinilai memiliki keberlanjutan yang
Mereka juga menyatakan bahwa aplikasi baik untuk dapat digunakan dalam pembelajaran
AR versi Android untuk sistem ekskresi manusia biologi dalam beberapa jangka waktu ke depan.
ini layak untuk dipasang di smartphone mereka, Dalam hal penerimaan dan kemenarikan, media
dan mau menggunakannya di smartphone mere- AR ini dapat diterima dengan baik dan menarik
ka. Gambar 4.16 menunjukkan antusiasme para untuk digunakan dalam pembelajaran biologi.
siswa terhadap aplikasi AR versi Android untuk Setelah menggunakan aplikasi AR versi
sistem ekskresi manusia, yang menandakan Android ini, para guru setuju bahwa media terse-
bahwa aplikasi ini menarik dan dapat diterima but dapat menjadi solusi alternatif multimedia
oleh mereka. pembelajaran tentang sistem ekskresi pada ma-
Menurut mereka, gambar 3D yang ditam- nusia. Mereka juga sangat setuju bahwa media
pilkan inilah yang menjadi daya tarik utama dari tersebut membantu mereka untuk mengajarkan
aplikasi AR versi Android karena organ sistem siswa tentang subyek dari pengalaman nyata
eksresi yang selama ini ditampilkan di buku yang tidak dapat diperoleh siswa secara langsung.
merupakan gambar 2D.Dengan tampilan 3D Hal ini dikarenakan aplikasi ini menampilkan
tampilan organ ekskresi manusia menjadi lebih objek virtual ginjal dalam bentuk 3D yang inter-
representatif bagi mereka.AR yang telah diuji- aktif seakan-akan model tersebut ada bersama
kan oleh peneliti lain menunjukkan lebih banyak mereka(secara real-time), dipakai langsung oleh
kerincian, terutama di tekstur model (Diegmann, siswa, menunjukkan bagian yang lebih detail,
et al, 2015:1549). dan paktis.
Terlebih lagi, untuk memunculkan gambar Dalam hal efektivitas, aplikasi AR versi
dan animasi 3D ini teknologi AR menggunakan Android ini secara keseluruhan memberikan
cara yang tidak biasa bagi mereka, yakni meng- dampak yang positif bagi guru. Namun rata-
gunakan marker. Hal ini terbilang baru bagi para rata mereka menyatakan ragu bahwa aplikasi
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia
68
ini mempermudah dan membantu mereka dalam siswa dan guru sekolah menengah atas di Jakarta
menjelaskan pelajaran sistem ekskresi pada ma- Selatan sebagai media belajar pada konsep sistem
nusia di kelas. Berdasarkan saran dan masukan ekskresi manusia. Bagi siswa dan guru, gambar
yang diberikan pada evaluasi sumatif, para guru 3D, sistem penggunaan marker sebagai penampil
mengatakan bahwa akan lebih baik jika guru juga objek, animasi, dan musik latar pada aplikasi AR
dapat menampilkan objek tersebut di depan kelas versi Android tersebut merupakan hal-hal utama
menggunakan media seperti proyektor. Meskipun yang menjadi daya tarik bagi mereka.
demikian, secara keseluruhan, aplikasi ini diakui Dalam hal pedagogis, media pembelajaran
oleh mereka dapat membantu para guru untuk AR versi Android untuk konsep sistem ekskresi
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. manusia ini secara efektif dapat membantu guru
Aplikasi AR versi Android untuk sistem dan siswa dalam pembelajaran biologi, khususnya
ekskresi ini, secara umum, telah menunjukkan pada konsep sistem ekskresi manusia. Dengan
bahwa penelitian dan inovasi di bidang teknologi media tersebut, siswa dapat terbantu untuk me-
AR dalam pendidikan di Indonesia berpotensi un- mahami konsep sistem ekskresi manusia dengan
tuk terus dikembangkan, baik dalam hal pengem- baik, dan guru dapat terbantu untuk mencapai
bangan dan penyempurnaan media pembelajaran, tujuan pembelajarannya dengan baik.
maupun dalam hal efektivitas pedagogisnya. Penelitian ini memiliki beberapa keter-
Hal ini sesuai dengan Ivanova dan Ivanov, yang batasan yang perlu ditangani dalam penelitian
menyelidiki manfaat teknologi AR pada sektor yang akan datang. Beberapa siswa dan guru
pendidikan sebagai teknologi yang menjanjikan menunjukkan bahwa keterbatasan pada perang-
dan efektif yang dapat memberikan pemahaman kat keras dan perangkat lunak yang digunakan
yang lebih baik tentang teori dan fakta (Ivanova menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan
& Ivanov, 2011:176). untuk memuat beberapa konten pada aplikasi
tersebut. Seiring dengan pengembangan yang
Keterbatasan Media Augmented Reality Versi dilakukan oleh pengembang platform, masalah
Android untuk Konsep Sistem Ekskresi Ma- terkait dengan kemudahan penggunaan aplikasi
nusia tersebut akan dapat teratasi.
Aplikasi augmented reality versi Android
untuk sistem ekskresi manusia ini memiliki UCAPAN TERIMA KASIH
memiliki memory sebesar 25.3 MB dan meng- Ucapan terima kasih disampaikan kepada
gunakan memory cukup besar pada handphone, sejawat dan semua pihak yang telah membantu
yakni sebesar 45.60 MB. Untuk perangkat dengan penelitian ini. Mudah-mudahan semua itu diper-
fitur yang memadai, hal ini tidak menjadi masalah hitungkan sebagai amal yang bernilai pahala.
besar. Namun bagi perangkat dengan kapasitas Amin.
memory yang kecil, terdapat beberapa kendala
untuk menjalankan aplikasi ini, seperti HP men- DAFTAR PUSTAKA
jadi lag, cepat panas dan baterai handphone Aprilianti, Dian. 2013. “Perbandingan Hasil Be-
lebih cepat habis.Keterbatasan tersebut pula yang lajar Siswa dengan Menggunakan Model
membuat aplikasi AR versi Android untuk konep Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan
sistem ekskresi manusia ini memuat tidak terlalu Numbered Head Together (NHT) pada Sub
banyak konten dan detail. MateriPokok Sistem Ekskresi di Kelas XI
SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa
SIMPULAN TP.2012/2013”. Skripsi. Medan: Universi-
Media pembelajaran augmented reality tas Negeri Medan. Tidak dipublikasikan.
(AR) versi Android untuk konsep sistem ekskresi
manusia dapat diterima dengan baik dan dinilai Chen, Da-Ren, Chen, Mu-Yen, Huang, Thien-
mampu untuk digunakan dengan baik dalam Chi, & Hsu, Wen-pao. 2013. “Developing
pembelajaran biologi di kelas, memiliki keber- a Mobile Learning System in Augmented
lanjutan yang baik untuk dapat digunakandalam Reality Context”. International Journal
pembelajaran biologi dalam beberapa jangka of Distributed Sensor Networks, 2013,
waktu ke depan, sesuai untuk digunakan dalam pp.1-7.
lingkungan pembelajaran biologi, menarik oleh
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia