Anda di halaman 1dari 6

AUDITING II

Auditing Proses Pembiayaan

Dosen : Jean P Manurung ,SE.,MM.,M.Ak.,Ak.,CA.,CPA

Disusun Oleh :

Elsa Kristin ( 1832150005 )

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Kristen Indonesia

2020
Proses Pebiayaan/ Investasi: Liabilitas Jangka Panjang, Ekuitas Pemegang Saham dan Akun
Laporan Laba Rugi Komprehensif

1. Auditing Utang Jangka Panjang


Auditor harus diyakinkan bahwa jumlah yang ditunjukkan dalam laporan keuangan untuk
berbagai jenis utang jangka panjang tidak memiliki salah saji material. Keyakinan ini meluas
pada pengakuan yang memadai atas biaya bunga dalam laporan keuangan. Untuk sebagian
besar entitas akan lebih effisien untuk mengikuti strategi substantif dan melakukan audit rinci.

2. Penilaian Resiko Bawaan, Utang Jangka Panjang


Resiko bawaan untuk wesel dan obligasi, umumnya, akan dinilai rendah hingga moderat
karena volume transaksi yang rendah, akuntansi biasanya terkait tidak kompleks dan klien
umumnya menerima laporan pihak ketiga atau daftar amortisasi
Namun demikian jumlah yang terlibat biasanya besar dan sebagaimana disebutkan dalam bab
terdahulu, pasar keuangan telah mengembangkan instrumen yang lebih maju, yang dapat
meyertakan jumlah leverage yang besar dan dapat memiliki karakter utang dan
ekuitassekaligus. Risiko bawaan terkait instrumen yang lebih berkembang ini umumnya tinggi.

3. Penilaian Resiko Pengendalian, Utang Jangka Panjang


Ketika suatu strategi substantif diikuti, auditor perlu pemahaman yang memadai tentang
sistem pengendalian entitas atas transaksi utang untuk dapat mengantisipasi jenis salah saji
yang mungkin terjadi.

4. Asersi dan Aktivitas Pengendalian Terkait


a. Keterjadian dan Otorisasi
1. Dokumentasi yang memadai harus dibuat dan disimpan untuk memverifikasi bahwa
suatu wesel atau obligasi telah diotorisasi secara tepat.
2. Berbagai komitmen utang yang signifikan seharusnya disetujui oleh dewan direksi
atau oleh eksekutif yang telah diberi otoritas ini.

b. Kelengkapan
Klien seharusnya menyimpan catatan terinci transaksi utang jangka panjang untuk
memastikan bahwa semua pinjaman dan pembayaran pokok utang dan bunga telah
dicatat.

c. Penilaian
Transaksi wesel dan obligasi telah tercatat dalam catatan akuntansi pada nilai nominal
ditambah atau dikurangi tingkat premi atau diskonto yang ada. Tingkat premi atau
diskonto seharusnya di amortisasi menggunakan metode bunga efektif untuk menghitung
biaya bunga.
d. Pengukapan Klasifikasi
Pengendalian seharusnya memastikan bahwa pengungkapan yang memadai tersedia
utang jangka panjang. Pengungkapan yang umum meliputi transaksi pihak terkait,
perjanjian terbatas atas utang, dan perputaran kredit. Pengendalian seharusnya juga
memastikan bahwa wesel dan obligasi diklasifikasi secara baik dalam laporan keuangan.
Masalah utamanya adalah mengklasifikasi secara tepat liabilitas jangka pendek yang
merupakan bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun ke depan.

5. Prosedur Substantif – Utang Jangka Panjang


Strategi substantif untuk melakukan auditing utang jangka panjang melibatkan pengujian
berbagai perjanjian utang baru, menentukan suatu perjanjian utang sebelumnya, dan
mengonfirmasi saldo dan informasi relevan lain dengan pihak luar.
Prosedur analitis substantif berguna dalam melakukan auditing biaya bunga karena ada
hubungan langsung antara utang jangka panjang dan biaya bunga

Assertions Substantive Tests of Transactions


Keterjadian
Memerikasi penerimaan
Menelusuri salinan wesel atau
dan perjanjian obligasi
pembayaran kas yangbaru
besar ke
dokumen sumber dan buku besar. Melakukan review biaya bunga
untuk pembayaran pada pemegang utang tak terdaftar dalam
daftar analisis utang. Melakukan review atas wesel yang telah
Kelenglapan dibayar atau yang diperbarui setelah tanggal laporan posisi
keuangan untuk menentukan apabila ada liabilitas tak tercatat
pada akhir tahun. Mengevaluasi kontrak sewa guna usaha untuk
menentukan jika sewa guna usaha telah dikelompokkan secara
Memerikasa notulen dewan direksi untuk bukti otorisasi yang
Otorisasi
memadai atas wesel atau obligasi
Akurasi Menguji satu
Melakukan sampel
review penerimaan
atas dan pembayaran
aktivitas utang untuk beberapa hari
sebelum dan setelah akhir tahun untuk menentukan apakah
Pisah Batas
transaksi dimasukkan dalam periode yang tepat
Memeriksa tanggal jatuh tempo pada wesel atau obligasi untuk
Klasifikasi klasifikasi yang benar antara kewajiban lancar dan jangka
panjang
Mengonfirmasi wesel atau obligasi secara langsung dengan
Keberadaan
kreditur
Hak dan Kewajiban
kelengkapan Memeriksa salinan perjanjian wesel dan obligasi

Memperoleh analisis utang wesel, utang obligasi, dan utang


bunga yang masih harus dibaya; daftar penjumlahan dan
menyesuaikan jumlah secara keseluruhan dengan buku besar.
Kelengkapan Memperoleh konfirmasi bank standar yang meminta informasi
khusus atas wesel dari bank. Mengonfirmasi wesel atau obligasi
dengan kreditur. Meminta keterangan manajemen terkait
keberadaan aktivitas di luar laporan posisi keuangan. Melakukan
review notulen rapat dewan untuk aktifitas terkait utang.
Memeriksa pinjaman utang baru. Mengonfirmasi saldo beredar
untuk wesel atau obligasi dan tangal terakhir pembayaran bunga.
Penilaian dan Alokasi
Menghitung ulang utang bunga yang masih harus dibayar.
Memverifikasi perhitungan amortisasi atas tingkat premi.

6. Auditing Ekuitas Pemegang Saham

Tiga jenis transaksi yang terutama terjadi dalam ekuitas pemegang saham:
1. Penerbitan Saham. Ini mencakup transaksi seperti penjualan saham untuk kas; pertukaran
saham untuk aset, jasa, atau utang yang dapat dikonversi dna penerbitan saham untuk
pembagian saham.
2. Pembelian kembali saham. Ini mencakup pembelian kembali saham dan penghasilan
saham.
3. Pembayaran dividen. Ini mencakup pembayaran dividen kas atau penerbitan dividen
saham.

7. Penilaian Resiko Pengendalian – Ekuitas Pemegang Saham


Strategi substantif paling sering digunakan untuk melakukan audit atas ekuitas pemegang
saham karena jumlah transaksinya umumnya kecil. Meskipun resiko pengendalian kemudian
dapat ditetapkan pada tingkat maksimum, auditor masih harus memahami jenis pengendalian
yang digunakan untuk mencegah salah saji transaksi ekuitas
Banyak entitas besar, seperti perusahaan publik, menggunakan registrar, lembaga transfer,
dan lembaga pembayaran dividen yang independen untuk memproses dan mencatat transaksi
ekuitas. Registrar bertnaggung jawab memastikan bahwa semu9a saham yang diterbitkan
telah mematuhi dasar perusahaan dan untuk mengelola keseluruhan pengendalian untuk
keseluruhan saham yang beredar.
8. Pemisahan Tugas

Jika entitas memilki personel yang cukup, pemisahan tugas berikut harus dikelola:
Individu yang bertanggung jawab untuk menerbitkan, mentransfer dan membatalkan setifikat
saham seharusnya tidak memiliki tanggung jawab akuntansi apapun. Individu yang
bertanggung jawab mengelola catatan pemegang saham terinci seharusnya independen dari
pengelolaam akun pengendali buku besar. Individual yang bertanggung jawab mengelola
catatan pemegang saham terinci seharusnya juga tidak memproses penerimaan atau
pengeluaran kas. Pemisahan tugas yang baik seharusnya juga dibuat diantara persiapan,
pencatatan, penandatangan dan pengiriman cek dividen.

9. Auditing Modal Saham


a. Keterjadian dan Kelengkapan
Jika entitas menggunakan jasa lembaga dari luar, auditor mengonfirmasi informasi yang
relevant untuk jumlah akhir tahun.
Jika entitas menggunakan tidak menggunakan jasa lembaga dari luar, auditor melakukan
prosedur:
a. Menelusuri transfer saham antara pemegang saham ke register saham dan/atau buku
sertifikat saham.
b. Menjumlahkan saham yang beredar dalam register saham dan atau buku sertifikat
saham dan mencocokkan nilainya pada jumlah saham yang beredar dalam akun modal
saham di buku besar.
c. Memeriksa sertifikat saham yang ddibatalkan.
d.Menghitung untuk dan menginspeksi sertifikat saham yang tidak diterbitkan dalam
buku sertfikat saham.
b. Penilaian
1. Ketika modal saham diterbitkan untuk kas, pengukuran atas penilaian yang memadai
sifatnya terbuka. Hasil penjualan saham umumnya ditelusuri ke catatan penerimaan
kas.
2. Masalah penilaian lebih kompleks ketika modal saham diterbitkan dalam pertukaran
aset atau jasa, untuk merger atau akusisi, untuk sekuritas yang dapat dikonversi atau
dividen saham.
3. Nilai pasar wajar dividen saham kemudian dibebankan pada laba ditahan dan
dikredit pada saham biasa dan modal disetor. Untuk memperoleh bukti atas
penilaian, auditor dapat menghitung ulang dividen saham dan menelusuri entrinya
ke buku besar.
c. Kelengkapan Pengungkapan

Contoh komponen Pengungkapan untuk Ekuitas pemegang Saham:

1. Jumlah saham terotorisasi, yang diterbitkan dan yang beredar untuk tiap golongan
saham.
2. Opsi beli hak istimewa, harga, dan tanggal untuk saham preferen.
3. Dana pembayaran saham preferen.
4. Opsi saham rencana pembelian.
5. Pembatasan pada laba ditahan dan dividen.

Anda mungkin juga menyukai