Anda di halaman 1dari 13

A.

Definisi Ekonomi Industri

Ekonomi industri yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari aspek ekonomi dari industri
yaitu aspek pasar dan perusahaan. Tujuan dari ekonomi industri yaitu menerangkan cara-
cara perkembangan dalam sektor ekonomi.

- Definisi ekonomi industri dari segi mikro


Yaitu kumpulan perusahaan yang memproduksi barang-barang dan jasa secara
homogen dan substitusi terdekat.

- Definisi ekonomi industri dari segi makro


Yaitu pembentukan pendapatan dan dapat menambah nilai tambah yang lebih
besar.

Dalam ekonomi industri terdapat 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan empiris ; nyata/fakta yang terjadi di lapangan


2. Pendekatan teoritis ;

Ada 3 variabel utama, yaitu :

1. Struktur ( Pasar monopoli, dll. )


2. Perilaku ( ciri-ciri/sifat-sifat industry )
3. Kinerja ( bagaimana perusahaan dapat untung atau rugi )

Beberapa alasan mengapa kita mempelajari ekonomi industry :

1. Masalah pasar yang makin konsentrasi dalam bisnis


2. Dengan adanya konsentrasi akan mengadakan persaingan
3. Konsentrasi yang tinggi membawa kekayaan dan usaha kemerataan yang tidaak adil
4. Adanya penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan interpensi pemerintah
Kajian ekonomi industri meliputi :

1. Industri pengolahan
Contohnya : pertanian
2. Industri jasa
Contohnya : Angkutan, Perbankan, Persewaan, dll.

Nilai dalam mempelajari struktur perilaku :

1. Kebebasan : memilih, berusaha walaupun ada interpensi pemerintah


2. Peluang yang sama baik pembeli dan penjual
3. Keadilan dan kewajaran : pelarangan praktek-praktek bisnis yang tidak wajar
Pohon Industri

Industri

Kumpulan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang bersifat homogen/substitusi terdekat.

Teori

Eko. Mikro Grup


Eko. Makro Kumpulan
Statistik Dll.
Eko. Manajerial
Eko. Internasional

Industri Kerajinan
Industri Kecil
Mikro Industri Menengah

Makro Industri Besar

Industri yang menciptakan nilai tambah (value added)


B. Definisi Dan Ruang Lingkup Ekonomi Industri

Ekonomi industri berdasarkan fakta di lapangan. Teori ekonomi industri merupakan


abstraksi dari kejadian-kejadiaan nyata seperti perilaku /sifat-sifat. Sifat-sifat manusia
kemudian disusun berdasarkan metode ilmiah. Dalam ekonomi industri, variabel yang
digunakan yaitu tingkah laku permasalahan industri. Ada 2 tipe perusahaan industry yaitu :

1. Perusahaan yang berkompetisi, misalnya Pasar Persaingan Sempurna


2. Perusahaan yang tidak berkompetisi, misalnya Pasar Oligopoli.

Perusahaan dalam perekonomian, ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak mampu
bertahan. Perusaahan yang mampu bertahan menggunakan strategi bisnis sehari-hari. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing yaitu :

1. Kekurangan modal
2. Kekurangan SDM
3. Kekurangan strategi

Ada perusahaan yang rentan terhadap faktor diatas. Contohnya perusahaan kakao.

Persoalan utama yang dibahas dalam ekonomi industri yaitu:

1. Perilaku perusahaan-perusahaan dalam bersaing untuk mendapatkan profit


2. Kebijakan perusahaaan terhadap pesaing yang ada dalam pasar maupun yang tidak
bersaing,

Perbedaan antara ilmu ekonomi dan ekonomi industri :

1. Dalam ekonomi mikro hanya membahas struktur pasar, sedangkan ekonomi industri
membahas tentang perusahaan dan pasar dalam menentukan harga dan dapat ditelusuri
dalam kehiduupan sehari-hari
2. Dibahas dalam UUD anti stras
3. Kekuatan monopoli
4. Kartek bekerja, kolusi
5. Dalam industry berbicara tentang kebijakan pemerintah, subsidi maupun non subsidi,
promosi/iklan
6. Berbicara mengenai masalah integrasi vertikal dan horizontal.

Ekonomi Industri

Liscaton Bain Morris

Mason
Hotelthing Allen dan Florence

Chamertin Berle dan Agen

Mean
Studi Kasus

Sraffea

Knight
Aliran Empisit
Marshall
Clark

Edgeworth

Deduktif Teori Jevans Adam Smith

Teori Ekonomi Mikro


(Health of Nation)
Howe (1978) menyatakan bahwa teori perusahaan di lakukan dengan 4 cara :

a. Perusahaan di gunakan denggan pendekatan prilaku


- Analisis aspek-aspek bisnis
- Hubungan hirarki yang terjadi
b. Perkembangan tekhnik-tekhnik yang di butuhkan
c. Reaksi perusahaan terhadap lingkungan
- Social
- Ekonomi
- Bisnis
d. Gabungan pendekatan perilaku
- Pelaku pasar
- Perusahaan
- Lembaga atau stabilitator perusahaan

C. EKONOMI INDUSTRI DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Pada kenyataannya, perusahaan dalam perekonomian memiliki tujuan yang berbeda-


beda, yaitu :

- Ada perusahaan yang khusus mencari keuntungan ganda, ada yang tidak.
- Perusahaan memiliki tujuan ganda.

Orientasi Bisnis

Antara tujuan dan orientasi, kita dapat mengetahui perilaku dan persaingan dalam sehari-
hari. Dalam ekonomi industri, selalu bertujuan yaitu memaksimalkan keuntungan. Sedangkan
dalam dunia bisnis, keuntungan mesin utama guna menciptakan akumulasi modal.
Tujauan perusahaan dalam industry akan bervariasi jika perusahaan tersebut dimiliki
oleh lembaga-lembaga bisnis yang berbeda-beda ;

a) Perusahaan-perusahaan yang dikuasai pemerintah diarahkan oada tiga tujuan ;


 Mencari keuntungan
 Sebagai alat untuk mencapai tujuan social
 Intervensi guna menciptakan stabilitas pasar

b) koperasi tujuan utamanya adalah;

 Untuk memenuhi kebutuhan anggotanya


 Untuk mensejahterahkan setiap anggota koperasi

Secara umum tujuan

1. Memaksimumkan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang


2. Melakukan investasi
3. Memaksimumkan penjualan
4. Memaksimumkan pertumbuhan perusahaan
5. Stabilitas harga
6. Stabilitas output
7. Memaksimumkan andil perusahaan
8. Kepuasan
9. Etika

Kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dilihat dari struktur/perilaku.

Dampak :

1. Kesempatan kerja yaitu penerimaan karyawan


2. Laba/keuntungan ini didapat yaitu penerimaan dikurang biaya
3. Dengan hasil kerja ini perlu ada pemerataan
4. Dengan keuntungan dan tenaga kerja yang baik tentu ada kemajuan teknologi
 Ukuran nilai tambah industri yaitu :
1. N.T = I – O
Dimana : I = input
O = output

2. Efisiensi pemerintah
nilai tambah
nilai input
Dimana :
Input adalah biaya bahan bakar, bahan baku, jasa industri, biaya sewa gedung, biaya
mesin.
Output adalah barang yang dihasilkan.

3. Produktivitas industri
O
TK

 Bagaimana cara mengukur perilaku industri


P−MC
L= Indeks Lerner
P

Dimana :
P = Harga
MC = Biaya Marjinal
L = Indeks Lerner

 Kekuatan pasar pada suatu industri


µ = a + B1.Con + P2 BE 12 + B3 E22 + … + Bn+1 BE ni
dimana :
µ = ukuran kekuatan pasar pada mata industri
Con =
BEi = hambatan untuk memasuki industri i
 Pasar Persaingan Sempurna (Industri Bersaing)

Industri lebih menunjuk pada produsen yaitu sekumpulan perusahaan yang menghasilkan
produk yang relatif sama. Sedangkan pasar menunjuk pada interaksi konsumen terhadap
produsen. Ada 5 asumsi yang mendasari pasar persaingan sempurna :

1. Produk industri yang homogen


2. Daya ganti yang erat/substitusi
3. Perusahaan sejenis bebas keluar masuk industri
4. Jumlah pembeli dan penjual banyak sekali, tidak ada satu pun yang mempengaruhi harga.
5. Informasi yang sempurna, baik itu barang maupun jasa

Di dalam keseimbangan pasar seperti yang dijelaskan Alfred Marshall, semua harga
barang tidak sama disebabkan oleh 5 persoalan :

1. Perusahaan menawarkan barang-barang yang kecil. Sedangkan konsumen sangat banyak


sehingga tidak ada pengaruh harga.
2. Barang-barang yang ditawarkan homogen.
3. Tidak ada rintangan masuk atau keluar. Di dalam pasar persaingan sempurna tidak ada
subsidi atau kredit.
4. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba maksimum apakah diperoleh atau tidak.
5. Dalam Pasar Persaingan Sempurna tidak ada regulasi atau aturan pemerintah.

 Industri Monopolistik

Sifat / karakteristik antara lain :

1. Dalam dunia nyata, terdapat banyak penjual dan pembeli


2. Kebebasan keluar masuk dalam industry. Produk-produk yang dihasilkan tidak
standar/memiliki perbedaan dan bersubstitusi dekat.
Ciri-ciri :

1. Menghasilkan barang yang terdepresiasi (komoditi yang berbeda karakter)


2. Kurva permintaan yang diharapkan perusahaan berkemiringan negatif dengan ciri-ciri:
a. Terdapat beberapa perusahaan lain/banyak dalam artian perusahaan yang kecil
b. Kurva permintaan perusahaan secara individual
c. Industri monopolistik susah diindustrikan dikarenakan banyaknya perusahaan bebas
keluar masuk
d. Tidak terdapat hambatan (Barrier to entry)

Masalah – masalah pasar monopolistik :

1. Terjadinya masalah kumuh


2. Gampang digusur
3. Tidak dibantu oleh pemerintah

Gambar siklus industri

Fase dewasa

Fase pertumbuhan Fase penurunan

Fase awal
Siklus industri

Secara umum siklus industri terdiri dari

a. Fase awal

Pada fase awal, perusahaan berusaha untuk memperkenalkan produk, sebab perusahaan
belum memperoleh keuntungan (profit) karena kapasitasnya masih rendah. Pada tahap
ini, perusahaan harus melakukan riset, perusahaan harus mampu mengetahui selera
konsumen, pendapatan masyarakat, input perusahaan, dan melihat tenaga kerja. Pada
tahap ini juga perusahaan akan berusaha mencari pengalaman untuk pasar dan mampu
mengetahui strategi pasar. Pada tahap ini juga terdapat resiko yang tinggi untuk
menghadapi persaingan pasar.

b. Fase pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan, perusahaan sudah memiliki keuntungan (profit) dan akumulasi
modal. Pada tahap ini, terdapat persaingan antara perusahaan-perusahaan industri.
Persaingan-persaingan itu antara lain persaingan dari segi kualitas, harga, bonus, dan
lain-lain.

c. Fase dewasa

Pada fase ini, perusahaan sudah mencapai profit maksial. Adapun strategi untuk
mempertahankan profit yaitu

a) Memperluas promosi/iklan

b) Pelayanan yang prima

c) Memperpendek jarak distribusi

d) Rancangan produk yang selalu penuh inovasi

e) Perbaikan proses produksi

d. Fase penurunan
Di dalam persaingan selalu berhadapan dengan lawan.

1. Memperluas promosi
2. Pelayanan yang prima
3. Memperpendek jarak distribusi
4. Rancangan produk yang selalu diperbarui
5. Perbaikan proses produksi misal, kita memproduksi 5 hari tetapi kita memperpendek
menjadi 3 hari

Prilaku perusahaan dinamis

1. Memperluas pasar

2. Memproduksi produk yang menarik konsumen

3. Pelayanan yang semakin prima/memuaskan

4. Memperbanyak pelanggan

D. Kinerja Ekonomi Dan Industri


- Selama periode 2005 – 2011, perekonomian nasional menunjukkan kinerja yang terus
membaik meski sedikit, terganggu akibat adanya krisis global.
- Regulasi adalah kebijakan – kebijakan Negara untuk memancing investor luar negeri.
- Visi pembangunan industri nasional jangka panjang (2005) adalah membawa Indonesia
pada tahun 2005 untuk menjadi Negara industry tangguh dunia.

VISI 2014 :

Pemantapan daya saing industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar
industri dalam masa depan.
MISI 2014 :

1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri


2. Mendorong peningkatan perluasan domestik dan Internasional
3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung
4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri
5. Memfasilitasi penguatan struktur industri
6. Mendorong penyebaran industri keluar pulau Jawa
7. Mendorong peran IKM terhadap PDB

Anda mungkin juga menyukai