Anda di halaman 1dari 7

JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No.

1 / Maret 2015

Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di


Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang
Dade Bachtiar1, Atikah2
1
Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global
Email : 1dadebachtiar@stmikglobal.ac.id, 2atikah@stmikglobal.ac.id

Abstrak— Kantor Kelurahan Manis Jaya, merupakan salah permohonan pembuatan KTP, Permohonan pembuatan KK,
satu perangkat daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan Surat keterangan pindah dan lain-lain. Kelurahan Manis jaya
sebagian urusan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam ini semua data ditangani dengan cara manual awalnya
melaksanakan tugas pokok. Kantor Kelurahan Manis Jaya
penduduk yang ingin membuat permohonan harus mendatangi
mempunyai fungsi yaitu melayani Penduduk, meningkatkan
mutu pelayanan Penduduk, memajukan dalam pemberdayaan kantor kelurahan dengan membawa seluruh persyaratan yang
penduduk sebagai Aparatur Pemerintah yang mengatur di butuhkan namun karena kurang jelasnya informasi yang
wilayahnya tertib dan aman, serta melaksanakan pembangunan diperoleh terkadang penduduk harus kembali pulang untuk
Penduduk yang lebih maju. Permasalahan yang umum terjadi melengkapi persyaratan yang kurang. Setelah persyaratan
pada sistem informasi kependudukan yang ada pada Kelurahan lengkap penduduk yang ingin membuat permohonan harus
Manis Jaya adalah tidak efektifnya pendataan dan informasi
mengisi formulir yang di berikan oleh staff kelurahan, jika
yang didapat serta tidak akurat, terkadang dalam hal
pembuatan surat pengatar untuk KTP (Kartu Tanda Penduduk), tidak terlalu ramai terkadang staff kelurahan yang mengisi
KK (Kartu Keluarga), surat pindah, surat kelahiran ataupun formulir tersebut. Apabila ramai penduduk yang ingin
surat kematian prosesnya masih sangat rumit. Setelah membuat permohonan mengisi formulirnya sendiri secara
melakukan berbagai analisa berkaitan dengan kesimpulan diatas manual hal ini memperlambat proses pelayanan karena tidak
maka peneliti mengusulkan sebuah sistem informasi berbasis sedikit penduduk yang kurang memahami prosedur pengisian
dashboard yang dapat digunakan. dikembangan menggunakan
formulir dengan benar sehingga terjadi resiko kesalahan dalam
Unified Modelling Language (UML) serta digambarkan
rancangan interface sistem yang nanti akan dikembangkan penulisan, selain itu resiko yang terjadi ketika tulisan yang
sebagai media Informasi Kependudukan berbasis website. ditulis tidak terbaca oleh staff kelurahan akan menyulitkan
Aplikasi ini akan mempermudah dalam pengontrolan dan memperlambat proses penambahan data atau penginputan
perkembangan penduduk dengan adanya sistem berbasis data pada komputer yang masih menggunakan word prossesor
dashboard tersebut, serta menampilkan infomasi kepada yang menyebabkan proses semakin lama.
penduduk dengan lebih real time, serta memberikan kemudahan
bagi penduduk maupun staff kelurahan dalam pengisian Form
Surat Pengantar maupun dalam pembuatan surat keterangan. II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
Kata kunci— Sistem Berbasis Dashboard, Informasi
Kependudukan, Real Time. Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan, untuk mencapai tujuan penelitian,
I. PENDAHULUAN metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
pengamatan, wawancara, kuisioner, study pustaka dan lain
Data informasi kependudukan merupakan salah satu faktor
sebagainya. Cara yang dilakukan penulis dalam metode
utama dalam sebuah kelurahan, karena dengan informasi
pengumpulan data untuk penelitian ini adalah:
kependudukan ini maka dapat memudahkan dan mempercepat
1. Observasi (Pengamatan)
dalam pelayanan kepada masyarakat, serta informasi
Melakukan tinjauan langsung ke kelurahan Manis jaya
kependudukan yang lebih informatif karena biasanya dalam
kota Tangerang , untuk mendapatkan data dan informasi
melayani masyarakat misalnya dalam hal pembuatan
mengenai data kependudukan.
permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga
2. Wawancara
(KK), Surat Keterangan Kelahiran, Kematian, surat
Selain obsevasi penulis juga melakukan wawancara
keterangan Kepindahan penduduk dan penyampaian
kepada stakeholder, dengan mengajukan bebrapa
informasi kepada penduduk itu sendiri masih sangat kurang
pertanyaan kepada stakeholder mengenai sistem
informatif serta membutuhkan waktu proses yang sangat lama
pelaporan yang berjalan saat ini.
dan tidak efisien.
3. Study Pustaka
Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang memiliki jumlah
Selain melakukan observasi penulis juga melakukan
Kepala Keluarga (KK) sebanyak 6.517, dengan jumlah
pengumpulan data dengan cara study pustaka dalam
penduduk laki-laki sebanyak 8.624 dan jumlah penduduk
metode ini penulis melengkapi data-data yang diperoleh
perempuan 7.864, data ini diambil pada akhir tahun 2014.
dengan membaca dan mempelajari dari buku, media
Kelurahan Manis Jaya merupakan suatu instansi pemerintahan
internet dan data-data yang releva dalam penulisan judul
yang menangani semua data kependudukan seperti
yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan

71
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang menjadi 3 bagian, yaitu :


dilakukan. a. Informasi strategis. Informasi ini digunakan untuk
mrngambil keputusan jangka panjang, yang mencangkup
B. Metode Perancangan Sistem
informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam sebagainya.
penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life b. Informasi taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk
Cycle) dengan tahap sebagai berikut : mengambil keputusan jangka menengah, seperti
a. Inisiasi (initiation) informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
b. Pengembangan konsep sistem (System Concept menyusun rancana penjualan.
Development) c. Informasi teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk
c. Perencanaan (planning) keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi
d. Analisis kebutuhan (requirements analysis) persediaan stock, return penjualan dan laporan kas
e. Desain (design) perhari.
f. Pengembangan (development) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau
g. Integrasi dan pengujian (integration and test) diolah utnuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
h. Implementasi (implementation) Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi
i. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance) informasi atau mengolah data dari bentuk tidak berguna
menjadi bentuk yang berguna bagi yang menerimanya. Nilai
III. TINJAUAN PUSTAKA informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada
A. Definisi Sistem pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan,
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu keputusan berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan
yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan. [7]
sama lain dan terpadu. C. Pengertian Analisa Sistem Informasi
Teori sistem pertama kali dikeluarkan oleh Kenneth Analisa sistem atau analisi sistem adalah langkah-langkah
Boulding, terutama menekankan pentingnya perhatian melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta
terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem,
Kecenderungan manusia yang mendapat tugas untuk dan apa saja kekurangannya.”
memimpin organisasi adalah dia terlalu memusatkan Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem
perhatiannya pada satu komponen sistem organisasi. Teori informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan
itu penting dan harus mendapatkan perhatian yang utuh masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang
supaya manajer dapat bertindak lebih efektif. Unsur atau baru atau sistem yang akan diusulkan dan di modifikasi. [7]
komponen pembentuk organisasi di sini bukan hanya bagian- 1. Tahap-tahap Analisa Sistem Informasi
bagian yang nampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang Tahap analisi sistem adalah tahap penguraian dari suatu
mungkin bersifat abstrak atau konseptual, seperti misi, sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
pekerjaan, kegiatan kelompok informasi, dan lain sebagainya. dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
Konsep lain yang terkandung di dalam konsep definisi sistem permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi
adalah konsep sinergi. Konsep ini mengandaikan bahwa di dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
dalam suatu sistem, output dari suatu organisasi diharapkan dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.
lebih besar dari output individual atau output masing-masing Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan
bagian. Kegiatan yang dilakukan bersama tetapi saling sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan
berhubungan akan menghasilkan efek total yang lebih besar menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.[2]
daripada jumlah bagian yang secara individual dan terpisah. 2. Fungsi Analisa Sistem Informasi
Ini berarti bahwa 2 + 2 tidak sama dengan 4, tetapi mungkin Adapun fungsi analisa sistem adalah:
sama dengan 5 atau lebih. Karena itulah sistem organisasi a. Mengidetifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai
mengutamakan pekerjaan-pekerjaan dalam tim. Selain itu cara (user).
pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjanan b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai
secara integratif baik menyangkut manusia, perkakas, metode, untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).
maupun sumber daya yang digunakan. Oleh sebab itu, ada c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
berbagai macam cara mengatagorikan suatu sistem. Ada yang paling tepat.
sistem terbuka atau tertutup, sistem deterministik atau d. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif
probabilistik, dan masih banyak lagi. [7] pemecahan masalah yang paling tepat.
B. Definisi Informasi e. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.
Informasi merupakan proses lanjut dari data yang sudah Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah
memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah

72
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

disetujui oleh pemakai.[2] i. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengoreksi


3. Tugas-tugas Umum Analisa Sistem Informasi kecenderuungan negatif.
a. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, ii. Kemampuan uantuk membuat keputusan yang lebih
file-file, formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem baik berdasarkan informasi yang di dapat melalui
yang berjalan. intelejen bisnis.
b. Menyusun dan menyajikan rekomendasi. iii. Kemampuan untuk mengukur tingkat efisiensi atau
c. Merancang suatu sistem perbaikan dan inefisiensi organisasi.
mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk iv. Kemampuan untuk melakukan analisis yang lebih
penerapannya pada komputer. baik melalui presentasi visual dari pengukuran kerja.
d. Menganalisis dan menyusun baiya-biaya dan keuntungan v. Kemampuan untuk menyelaraskan strategi dengan
dari sistem yang baru, selajutnya analisa sistem setelah tujuan organisasi.
merancang sistem baru, juga harus menganalisa dan b. Meningkatkan efisiensi karyawan :
menyusun perkiraan yang diperlukan dalam menerapkan i. Meningkatnya produktivitas.
serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat dari ii. Menghemat waktu karena karyawan tidak perlu
sistem yang baru. menyusun laporan berlembar-lembar.
e. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru. iii. Mengurangi kebutuhan membuat dan mengelola
laporan statis dalam jumlah besar.
D. Dashboard
iv. Mudah untuk dipelajari sehingga tidak memerlukan
Dashboard system merupakan sebuah sistem yang mudah pelatihan yang rumit.
dibaca dan real time dalam bentuk grafis dari status terakhir c. Motivasi karyawan :
dan trend historis sebuah indikator kinerja kunci organisasi i. Penggunaan dapat menyusun laporan detail mengenai
yang memudahkan dan menginformasikan sehingga kondisi terbaru.
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. [1] ii. Pengguna lebih memilki banyak waktu untuk
Sistem panel (dashboard) merupakan alat untuk menyajikan menganalisis dan tidak memerlukan waktu banyak
informasi secara sekilas, solusi bagi kebutuhan informasi untukk mengumpulkan dan memformat data.
organisasi. Dashboard memberikan tampilan antar muka iii. Dashboard yang di desain lebih menarik dari pada
dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator laporan “model lama” yang berbentuk tabel.
visual, mekanisme alert, yang dipadukaan dengan informasi iv. Dashboard menyediakan media untuk berbagi
yang dinamis dan relevan. strategi, taktik, dan data operasional yang
Dengan memahami berbagai jenis dashboard dapat memilih memberdayakan karyawan untuk memahami tujuan
jenis dashboard yang sesuai dengan tujuan pembuatan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat. [6]
keputusan yang akan kita lakukan”. Dashboard dikelompokan
menjadi tiga jenis utama yaitu : E. Sistem Kependudukan
1) Dashboard strategis, untuk mendukung ke selarasan Secara khusus UU No. 24 tahun 2013 pasal 1 poin 9,
(alignment) organisasi dengan tujuan strategis. menyebutkan bahwa data kependudukan adalah data
2) Dashboard Taktis, yang mendukung pengukuran perseorangan atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil
pencapaian hasil dari suatu proyek atau kebijakan. dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
3) Dashboard Operasional, yang mendukung pengendalian Beberapa contoh dokumen data yang diproses pada kelurahan
aktivitas bisnis baru. yaitu :
a. Kartu tanda penduduk electronik atau electronik-KTP (E-
Peran dalam organisasi KTP)
Menurut wikipedia, E-KTP adalah Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang dibuat secara electronik. Dalam
artian baik dari segi fisik maupun penggunaanya
berfungsi secara komputerisasi. Program E-KTP
diluncurkan oleh kementrian dalam negeri Republik
Indonesia pada bulan Februari 2011 dimana
pelaksanaanya terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama
dimulai tahun 2011 dan berakhir pada 30 april 2012 yang
mencangkup 67 juta penduduk di 2.348 kecamatan dan
197 kabupaten/kota. Sedangkan tahap kedua mencangkup
105 juta penduduk yang tersebar di 300 kabupaten/kota
lainnya di Indonesia. Secara keseluruhan, pada akhir
Gambar 1. Penggunaan 3 Kategori Dashboard 2012, di targetkan setidaknya 172 juta penduduk sudah
Berikut adalah beberapa manfaat dari Dashboard : memiliki e-KTP.
a. Meningkatkan proses pengambilan keputusan dan b. Kartu Keluarga
kinerja: Menurut wikipedia, KK (Kartu Keluarga) adalah kartu

73
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

identitas keluarga yang memuat data tentang susunan, cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I
hubungan dan jumlah anggita keluarga. Kartu Keluarga pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang
wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu Keluarga berisi tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,
data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan yaitu sebagai berikut:
anggota keluarganya. a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata
c. Surat Keterangan Kepindahan cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam
Menurut wikipedia, Surat keterangan kepindahan adalah sistem yang diusulkan.
surat yang menerangkat penduduk yang melakukan b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara
perubahan lokasi tempat untuk menetap karena penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang
perpindahan dari tempat lema ke tempat yang baru.[8] akan dikembangkan.
c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang
F. Definisi Kelurahan
diperlukan guna membangun requirement tersebut
Menurut Wikipedia Kelurahan adalah pembagian wilayah didalam sistem.
administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa
konteks otonomi daerah di Indonesia. Kelurahan merupakan option, yaitu:
wilayah kerja lurah sebagai perangkat desa kabupaten atau a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik
kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya
sebagai pegawai negeri sipil. Kelurahan merupakan unit mahal, sehingga requirement tersebut harus
pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan dieliminasi.
desa kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah dasa dapat diubah c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
statusnya menjadi kelurahan. 4. Final Draft Elisitasi
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2005 Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses
tentang kelurahan. (1) Kelurahan merupakan perangkat daerah elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan
kabupaten/kota yang berkependudukan di wilayah kecamatan. suatu sistem yang akan dikembangkan.[4]
(2) Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat dipimpin oleh
lurah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui IV. PERANCANGAN SISTEM
Camat.
A. Use Case Diagram
G. Konsep Dasar Elisitasi
Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan
oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis
untuk dieksekusi.” Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu
sebagai berikut :
1. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh
pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I
berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan
untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting
dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang
disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).
Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak
boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
Gambar 2. Use Case Diagram
b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya
requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh
dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut
digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat
sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya
bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari
sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar
sistem.
3. Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan

74
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

B. Activity Diagram
1. Aktivity Login 3. Aktivity Laporan

Gambar 3. Aktivity Login


Gambar 5. Aktivity Laporan
2. Aktivity Data User
C. Sequence Diagram
1. Sequence Admin

Gambar 6. Sequence Admin

2. Sequence Penduduk

Gambar 4. Aktivity Data User

Gambar 7. Sequence Penduduk

75
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

D. Class Diagram B. Halaman Transaksi

Gambar 10. Halaman Transaksi

C. Tampilan Master Penduduk

Gambar 8. Class Diagram

V. RANCANGAN PROTOTYPE SISTEM


A. Halaman Master User

Gambar 11. Tampilan Master Penduduk

D. Tampilan Transaksi

Gambar 9. Halaman Master User

Gambar 12. Tampilan Transaksi

76
JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 5 No. 1 / Maret 2015

E. Tampilan Laporan Kependudukan 2. Berdasarkan masalah yang dihadapi pada Kelurahan


Manis Jaya maka penulis sudah melakukan sebuah
rancangan sistem usulan yang dapat memenuhi
kebutuhan dalam pengolahan data baik berupa pelayanan
kepada penduduk maupun kinerja staf kelurahan Manis
Jaya. Perancangan sistem dimulai dari pembuatan UML
Diagram seperti use case diagram, activity diagram,
sequence diagram, class diagram. Setelah itu dilakukan
desain tampilan / interface web site Kelurahan Manis
Jaya kota Tangerang, dengan bahasa pemograman PHP,
menggunakan database MySQL untuk menyimpan data
penduduk yang telah dibuat dan akan dijadikan sebuah
laporan dalam bentuk dashboard yang lebih real time.
3. Dengan adanya sistem Informasi kependudukan berbasis
Dashboard ini, proses pengajuan pembuatan surat
Gambar 13. Tampilan Laporan Kependudukan pengantar KK, KTP, Kelahiran, Pindah dan surat
keterangan Kematian dapat membantu penduduk maupun
VI. KESIMPULAN DAN SARAN staff kelurahan pelayanan menjadi lebih cepat dan sesuai
A. Kesimpulan dengan kebutuhan. Karena penyimpanan data penduduk
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan telah tersimpan dalam database maka dapat membantu
penulis pada sistem Data Kependudukan pada Kelurahan staff kelurahan dalam pengarsipan data, dan dalam
Manis Jaya Kota Tangerang, maka penulis dapat menarik pengisian formulir serta penyampaian informasi yang
kesimpulan sebagai berikut : bisa dilihat oleh Lurah, RT maupun RW yang ada pada
1. Dalam melayani administrasi kependudukan tersebut, lingkungan Kelurahan Manis Jaya.
Kelurahan Manis Jaya kota Tangerang dalam melakukan B. Saran
pengolahan data kependudukan sudah terkomputerisasi Berikut adalah saran untuk penelitian selanjutnya :
tetapi masih menggunakan aplikasi Microsoft Office dan 1. Peningkatan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan
sebagi media penyimpanan data menurut penulis masih cara training atau pelatihan terhadap sistem yang akan
kurang efektif dan efisien karena dalam penggunaanya dipakai, terutama bagi staf kelurahan yang
diperlukan waktu yang cukup lama sehingga dapat mengoperasikan komputer karena komputer tidak akan
menghambat proses pelayanan administrasi lainnya. bermanfaat jika tidak ada sumber daya manusia yang
Didalam prosedur pengajuan pembuatan surat pengantar mampu mengoperasikannya.
KK, KTP, Kelahiran, Pindah dan surat keterangan 2. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplemantasikan
Kematian, penduduk harus melengkapi persyaratan berkala untuk menghindari terjadinya kehilangan atau
umum karena kurangnya informasi yang didapat kerusakan data.
terkadang syaratnya tidak lengkap sehingga harus datang 3. Diharapkan suatu saat nanti ada pengembangan desain
kembali untuk melengkapi persyaratan tersebut. Hal ini atau fasilitas yang lebih baik dari sistem informasi data
dapat membuang-buang waktu karena mengingat penduduk yang dibuat.
penduduk memiliki kesibukan lain yang lebih penting,
selain itu dalam hal pengisian formulir saat mengajukan DAFTAR PUSTAKA
pembuatan surat pengantar maupun surat keterangan
[1] S. Alfeno, Prototype Performance Dashboard Information System (DIS)
masih dalam proses manual, belum lagi dalam hal Sebagai Penunjang Raharja Multi Media Edutaintment (RME) Untuk
penyampaian laporan kepada Lurah masih manual dalam Mengukur Indeks Mutu Dosen (IMD), STMIK Raharja, 2014.
bentuk selembaran kertas atau beberapa tumpukan kertas [2] Henderi, et al., Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media
yang kurang menarik dan hanya dapat dinikmati oleh Pembelajaran Artificial Informatics, Journal CCIT Vol-4 – Mei 2011
ISSN: 1978-8282, STMIK Raharja, 2011.
Lurah saja, untuk RT/RW untuk mengetahui [3] E. Herlian, Perancangan Sistem Informasi Data Kependudukan pada
perkembangan penduduknya sangat sulit karena Kelurahan Kuta Baru Kabupaten Tangerang, STMIK Raharja, 2014.
pendataan hanya dilakukan di tingkat Kelurahan, [4] Hidayati, et al., Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui
sedangkan RT/RW sebagian besar hanya sebagai Metode DMQ base Level, Journal CCIT Vol – 4 No. 3 - Mei 2011
ISSN: 1978-8282, STMIK Raharja, 2011.
mengetahui serta mangawasi penduduk di wilayahnya, [5] P. Hidayatullah, et al., Pemrograman WEB, Informatika, Bandung,
itu dilakukan dari pintu ke pintu tidak bisa secara 2014.
langsung. Dari permasalahan yang ada sistem [6] N. Rasmussen, Business Dashboard, PT Dian Rakyat, Jakarta, 2010.
konvensional yang ada pada Kelurahan Manis Jaya [7] T. Sutabri, Konsep Dasar Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2012.
[8] UU No. 24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 tentang Data Kependudukan.
belum memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data baik [9] UU No. 26 Tahun 1945 pasal 1 tentang Kependudukan dan Catatan
berupa pelayanan kepada penduduk maupun kelurahan Sipil.
itu sendiri.

77

Anda mungkin juga menyukai