Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 10:

 H011191084 Fitri Sahadatun Nita


 H011191085 Muh. Rafli Rendra
 H011191087 Kurnia Safitri
 H011191088 RIZKHA KHAERUNNISA RD

LATIHAN II
1. Summary terkait domain frekuensi dan periodic noise.
a) Domain frekuensi
1) Konsep frekuensi, perubahan intensitas piksel ke piksel (frekuensi rendah
dan tinggi).
2) Pemrosesan berdasarkan pemilihan frekuensi yang akan difilter atau
tidak.
3) Komputasi relatif cepat (terutama citra dengan ukuran spasial tinggi).
4) grafik frekuensi-domain menunjukkan berapa banyak sinyal terletak
dalam setiap pita frekuensi yang diberikan pada rentang frekuensi.
5) Sebuah representasi frekuensi domain juga dapat mencakup informasi
tentang pergeseran fase yang harus diterapkan untuk setiap sinusoid agar
dapat bergabung kembali komponen-komponen frekuensi untuk
memulihkan sinyal waktu asli.
b) Periodic noise
1) Periodic noise dalam gambar muncul biasanya dari gangguan listrik dan /
atau elektromekanis selama akuisisi gambar yang bergantung secara
spasial.
2) Model dari Periodic noise 2-D sinusoid dengan persamaan.
r ( x , y )= A sin ⁡¿) / M +2 π v 0 ( y+ B y )/ N ¿

3) Semakin tinggi frekuensi derau yang mengganggu citra maka letaknya


akan semakin jauh dari titik pusat citra hasil DFT sebaliknya, semakin
rendah frekuensinya makan akan semakin mendominasi citra.

2. Apa perbedaan mendasar antara spatial noise dengan periodic noise

Kedua noise ini hampir sama dimana spatial noise adalah distorsi atau gangguan yang
stabil pada display area, sedangkan periodic noise adalah gangguan yang memiliki pola
teratur atau periodic.
3. Berikan beberapa contoh gambar dalam dunia real yang mengalami periodic noise.
4. Misalkan diberikan gambar digital f. Gunakan periodic noise untuk mendegradasi
gambar tersebut.

%tugas kelompok 10 (periodic noise)


a=imread('war.jpg');
a1=rgb2gray(a);
subplot(1,3,1);
imshow(a);
title('gambar asli');
subplot(1,3,2);
imshow(a1);
title('gambar dengan citra gray');
%untuk periodic noise
[r,c]=size(a1);
[x,y]=meshgrid(1:c, 1:r);
p1=1+sin(x+y);
I2=im2double(a1) + p1;
tgpf=fftshift(fft2(I2));
subplot(1,3,3);
imshow((I2/2));
title('hasil periodic noise');
5. Pada function imnoise3, gunakan beberapa nilai matriks C yang berbeda untuk melihat
pengaruh dari lokasi impulse terhadap bentuk noise yang dihasilkan. Jelaskan hasil yang
anda peroleh
a) a = [0 64; 0 128; 32 32; 64 0; 128 0; -32 32];

[r, R, S] = imnoise3(512, 512, a);

imshow(S, []);

figure,imshow(r,[]);

b) b = [0 30; 0 85; 21 21; 30 0; 85 0; -21 21];

[r, R, S] = imnoise3(512, 512, b);

imshow(S, []);

figure,imshow(r,[]);
c) c = [0 90; 0 145; 35 35; 90 0; 145 0; -35 35];

[r, R, S] = imnoise3(512, 512, c);

imshow(S, []);

figure,imshow(r,[]);

Analisa:
Semakin tinggi nilai c maka hasil gambarnya semakin menyebar atau saling
menjauh antar komponennya. Sebaliknya semakin rendah nilai c maka hasil
gambarnya semakin merapat atau saling mendekat antar komponennya.

Anda mungkin juga menyukai