Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Tugas Akhir Program (TAP)

1.     Petunjuk Soal:

1.      Bacalah kasus pembelajaran di bawah ini dengan cermat

2.      Apabila perlu gunakan buram untuk membuat konsep jawaban sebelum menuangkan
jawaban yang sebenarnya pada kertas yang tersedia

Kasus Pembelajaran 1

Pak Paulinus adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD  di Kokonao yang terletak di
daerah pinggiran pantai. Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Paulinus
menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah
satu penjelasannya adalah sebagai berikut: Pak Paulinus: "Perhatikan anak-anak, kalau
kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian
pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4.
Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"  Anak-anak diam,
mungkin mereka bingung. Pak Paulinus: Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba
kerjakan soal-soal ini." Pak Paulinus menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak
mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal,
namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya.
Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan
ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak bekerja Pak Paulinus
duduk di depan kelas sambil membaca. Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar
hasil pekerjaannya. Pak Paulinus meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan
tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Paulinus lalu menuliskan semua jawaban di
papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan
mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak Paulinus ketika
mengetahui bahwa dari 30 anak, 2 orang  yang benar semua, sedangkan seorang lagi
benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.

Pertanyaan :

1.       Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Paulinus dalam kasus di


atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan.

2.       Jika anda yang menjadi Pak Paulinus, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri
alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh.

3.       Buatlah RPP berdasarkan KD yang diajarkan oleh pak Paulinus


kasus pembelajaran 2

Pak Emericus, guru kelas IV SD Inpres Timika IV memasuki kelas. Anak-anak bergegas ke


tempat duduknya masing-masing. Kemudian Pak Emericus mengucapkan salam. Ketika
melihat seorang anak yang sedang membaca buku, Pak Emericus menanyakan judul buku
yang dibacanya, lalu meminta anak untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah
pelajaran selesai. Selanjutnya Pak Emericus menyampaikan bahwa setelah anak-anak
mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk menceritakan kembali dongeng
tersebut dengan kata-kata sendiri.

Pak Emericus mulai menjelaskan  melalui tanya jawab tentang manfaat belajar


menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri. Pada saat ada seorang anak yang
menyampaikan pendapatnya yang bagus, Pak Emericus memberi pujian terhadap siswa
tersebut. Ketika ada jawaban anak yang belum tepat, Pak Emericus meminta anak lain
untuk menanggapi jawaban temannya.

Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Pak


Emericus menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan
chart,Pak  Emericus menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting,
alur cerita, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula
bahwa penokohan terbagi menjadi dua yaitu protagononis dan antagonis; setting dibagi dua
yaitu setting waktu dan setting tempat; alur terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur
renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa menggunakan contoh. Dengan tidak
memberikan kesempatan bertanya, Pak Emericus langsung memberikan tugas kelompok
untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang disampaikan dengan
menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas yang diberikan,
Pak Emericus langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika anak-anak
sedang mendengarkan cerita, Pak Emericus memberi komentar terhadap isi dongeng dan
selalu mengatakan “Ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.

Setelah dongeng berakhir, anak-anak sibuk mengerjakan tugas secara kelompok. Pak


Emericus berkeliling melihat pekerjaan anak-anak. Pada setiap kelompok, Pak
Emericus berhenti cukup lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang
harus dikerjakan oleh anak-anak. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap kelompok
diminta untuk menceritakan kembali dongeng yang sudah didengarnya. Hampir semua
kelompok belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.

PERTANYAAN

1.      Kemukakan dua hal positif dan dua hal negatif  dari kasus pembelajaran tersebut!

2.       Apakah konsep yang dibahas Pak Emericus dalam kasus pembelajaran tersebut


sudah tepat dan  lengkap? Jelaskan jawaban Anda!
3.      Apakah cara penjelasan Pak Emericus sudah sesuai dengan  karakteristik anak SD?
Jelaskan jawaban Anda!

4.      Rancanglah kegiatan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yang

      dihadapi Pak Emericus dalam kasus pembelajaran tersebut. Rancangan tersebut harus


memuat

a.       Masalah yang dihadapi Emericus

b.      Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah

c.       Skenario kegiatan yang dilaksanakan yang memuat kegiatan awal, inti, dan penutup.
Berilah alasan (minimal 2) mengapa Anda membuat skenario kegiatan seperti itu!

Jawaban

1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Pailinus adalah:


Pak Paulinus tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap, misalnya
pada kasus tersebut tampak Pak Paulinus sama sekali tidak menjelaskan bagaimana
caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya terlalu singkat
sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi
selangkah diperlukan untuk membuat siswa mudah memahami penjumlahan pecahan
tersebut.

Pak Paulinus tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya menanyakan
"Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek pemahaman siswa.
Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung,
misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan
itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi
pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti atau tidak saja.

Pak Paulinus tidak membimbing siswa, setelah memberikan 5 soal latihan, alih-alih
berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di
depan kelas (di kursinya) sambil membaca.
Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak Paulinus
tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan
pembelajaran, padahal apabila Pak Paulinus memanfaatkannya menjadi bahan diskusi
dan kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka
pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik.
2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Pak Paulinus maka
langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

KEGIATAN PENDAHULUAN 
Melakukan apersepsi
Memberikan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran

KEGIATAN INTI
Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut
yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut
secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa.
Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan soal tersebut
selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap siswa.
Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang dilakukan untuk
menyelesaikan soal tersebut.
Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan dengan
teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing.
Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya dengan
hasil pekerjaan pasangan lainnya.
Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru
memberikan bimbingan bila diperlukan.
Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan.
Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang menuliskan jawaban mereka
masing-masing di papan tulis.
memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban siswa.

PENUTUP
Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.
Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai