Anda di halaman 1dari 6

Job Sheet

ALIGNMENT

 Alignment adalah suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua objek atau sumbu
poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakan
dengan dua tumpuan saling berkaitan. Tetapi dalam kenyataannya pengertian lurus tidak
bisa didapatkan 100% sehingga harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm, untuk
mendapatkan kesentrisan antara kedua poros pemutaran dan poros yang diputar hingga
tidak menimbulkan gesekan, getaran, dan faktor-faktor lainnya. Alignment dapat
meminimalisir atau menghindari kerusakan mesin

Dalam penelitian sekitar 40% kerusakan mesin rotasi disebakan oleh misalignment
Kerugian – kerugian misalignment antara lain:

– Konsumsi energi ( listrik, bahan bakar, steam) penggerak meningkat sekitar 5 -10%.
– Beban yang derita mesin  bertambah
– Kerusakan premature pada bearing,poros,seal,kopling dll.
– Temperatur  tinggi pada casing,bearing atau minyak lubrikasi
– Kebocoran pada sealnya bearing, mechanical seal.
– Kopling menjadi panas dan cepat rusak.
– Baut koping mudah kendor
– Vibrasi tinggi kearah radial dan axial.
 Macam Cara / Metode Alignment 

1. Metode Penggaris

2. Metode Dial Indicator

3. Metode Laser

4. Metode Level Precision


1. Metode Penggaris

Cara ini dapat dilakukan hanya jika diameter hub-kopling sama, atau langsung
menggunakan penggaris pada poros jika diameter poros juga sama.

Keuntungan :

– Kopling tidak perlu diputar

– Alat cukup sederhana , murah harganya

– Cara sangat sederhana , cepat dan mudah mengerjakannya .

Kerugian :

– Kurang teliti/akurat.

– Hasil kurang dapat dipertanggung-jawapkan.

– Tidak direkomendasikan untuk mesin2 kapasitas besar, putaran tinggi,

– Sulit dibuat perhitungan2 dan catatan yang akurat.

– Hanya untuk kopling yang mempunyai toleransi sangat tinggi.

2. Metode Dial Indicator

Metode ini sangat popular dan paling sering dipakai dalam pekerjaan alignment karena
disamping hasilnya akurat (teliti) juga karena harganya relative murah dibandingkan
optical/laser.

Metode Dial Indicator ada 2 cara yaitu

1.Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)

2.rim and Face Dial Indicator (kedua poros diputar bersamaan)

Reverse Dial Indicator (memutar satu poros)

Cara ini dilakukan jika salah satu poros sulit untuk diputar atau salah satu poros tidak
cukup ruang untuk dial

Keuntungan :

1. Cukup satu poros’shaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-align
pasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidak
memiliki thrust bearing.

2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak perlu diputar,
karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan penunjukan dial-indicator.
3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang untuk
penempatan dial-indicato

4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros.

Kerugian :

1. Sulit mendapatkan data yang akurat pada muka kopling jika rotor mempunyai thrust
bearing yang hydrodinamis, karena permindahan aksial.

2. Sulit juga untuk motor listrik yang tidak mempunyai thrust bearing, karena jika di
putar akan lari kearah aksial atau maju-mundur.

3. Biasanya memerlukan melepas spool kopling.

4. Agak sulit digambar untuk kalkulasi perpindahan.

Rim and Face Dial Indicator ( memutar kedua poros)

Metode ini dilakukan dengan cara memutar kedua poros secara bersamaan dan searah

Keuntungan :

1. Metode ini cukup akurat.

2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil

3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros

4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu

5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,

6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan2, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih


cepat .

7. Cukup sesuai untuk mesin2 besar, putaran tinggi

Kerugian :

1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh, sehingga
dapat dihindari salah baca / salah penunjukan.

2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.

3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan dial
indicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan2 menjadi
salah.
3. Metode SINAR LASER

Laser alignment adalah proses mensimetriskan objek (poros) dengan menggunakan


sensor infrared (inframerah). Dimana objek (poros) diukur dengan sensor sinar laser
infra merah untuk menguji tingkat simetris serta berlangsungnya proses mensimetriskan
objek (poros)

keuntungan antara lain:

1. Proses Cepat

2. Panjang Poros ±20M

3. Ketelitian tinggi

4. Penghitungan otomatis

5. Laporan pengukuran otomatis tercatat

6. Data dapat disimpan dan dilihat kembali


CONTOH PROSES
ALIGNMENT COUPLING DENGAN METODE DOUBLE DIAL INDICATOR RIM
AND FACE

I. Alat dan bahan


1. Dial indicator
2. Mistar
3. Feeler gauge
4. Magnet base
II. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya misalignment pada komponen
trasmisi putaran dan bagaimana cara melakukan alignment yang benar serta
melakukan pengujian alignment, metode yang digunakan adalah double dial indikator
rim and face .
III. Langkah Pengerjaan
a. Tahap Langkah Pra- Aligment Metode Alignment Rim And Face
Sebelum melaksanakan alignment double dial indikator terlebih dahulu lakukan
pengecekan terhadap run out poros dan kopling.
Langkah pengecekan run out :
1. Pasang bracket/pemegang pada hub kopling driven
2. Jarum dial menunjuk pada hub kopling motor driver
3. Hub kopling motor dibagi mejadi 4 dan beri tanda jam 12.00 , 3.00 , 6.00 , 9.00 di
lihat dari bagian depan motor.
4. Jarum set menyentuh hub bagian atas dan penunjukan di angka skala 0.00
5. Putar hub kopling motor, hub kopling driven tetap/dial tidak diputar.
6. Putar 360 derajat, catat setiap posisi minimal 4 posisi, yaitu jam 12.00, jam 3.00,
jam 6.00, jam 9.00.
7. Setelah kembali ke jam 12.00 jarum dial seharusnya menunjuk kembali ke angka 0,
jika tidak nol kemungkinan ada kesalahan saat memutar atau kesalahan dalam dial
indicator.
8. Disarankan untuk mengambil data lebih dari satu-kali, kemudian di rata- rata.
b. Langkah pelaksanaan Pelaksanaan Metode Alignment Rim and Face
1. Pasang pemegang/bracket pada mesin atau poros pertama driven yang mudah
diputar, cukup kokoh tidak goyang, supaya tidak terjadi kesalahan.
2. Pasang dial indicator ke muka (face) dan lingkaran (rim) poros yang kedua driven.
3. Reset indicator ke posisi jam 12.
4. Putarkan poros dan bracket dengan pelan ke posisi jam 3, 6 & 9, jik memungkinkan
dan ambil pengukuran pada posisi ini (positif atau negatif).
5. Kembali ke posisi jam 12 untuk memeriksa apakah indicator mempunyai nilai 0
lagi.
6. Ulangi prosedur 1 sampai 4 untuk memeriksa ulang pengukuran pada pengambilan
data pertama.
7. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran harus dilakukan 2 s/d 4 kali,
kemudian di rata-rata.
8. Pasang konektor ke arus listrik yang sesuai dengan tegangan motor
9. Nyalakan alat simulasi kelurusan poros / kopling dengan menekan saklar on.
10. Lihat running alat setelah proses alignment dilakukan

Anda mungkin juga menyukai