Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GIZI DAN DIET

KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Penyusun:

Nur Alisa

PO71201180058

DIII Keperawatan

POLITEKKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Gizui dan Diet dengan
judul “KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI’’

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palu, 18 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Masa Kehamilan............................................................................................6
B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester....................................6
C. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil......................................................7
D. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan................................................7
E. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan...........................................................8
F. Makanan Yang di Hindari..............................................................................8
G. Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui............................................................9

BAB III PENUTUP

A. Saran.............................................................................................................12
B. Kesimpulan....................................................................................................12

Daftar Pustaka............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil.


Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk
pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana
organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat
menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi
seimbang penting untuk pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel yang cepat terjadi
sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk plasenta.

Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti


jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis,
hingga sampai akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah
normal. Ini menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar
hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu


kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.

Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan


dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari pembuluh darah
ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna. Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah
Sumber kalori (Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat
seng, kalsium,vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani dalam kandungan diantaranya DHA,
gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.

B. Tujuan

4
1. Tujuan Umum Setelah di lakukan penyusunan makalah dan seminar
diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan Nutrisi
pada Ibu Hamil dan Menyusui.
2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami factor yang mempengaruhi
gizi ibu hamil dan menyusui Mengetahui dampak kekurangan gizi pada
ibu hamil Memahami peningkatan berat badan selama kehamila
3. Mengetahui makanan yang harus di hindari ibu hamil dan menyusui
Mengetahui pengaruh gizi bagi ibu menyusui

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Masa Kehamilan

Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang
sedang hamil memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi
tergantung dari kesehatan ibunya, terutama pada masa hamil. Makanan dengan
gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur.

Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua


kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional. Pada dasarnya menu makanan
untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu,
diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama
hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok
dan lain-lain.

Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau
bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan.
Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
(keracunan kehamilan).

Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,


kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki. Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain : faktor sosial,
psikologis, ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta usia.

B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil berdasarkan Trimester

(a) Trimester I ( minggu 1 – 13 ), kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa

6
(b) Trimester II ( minggu 13 - 26 ), dimana pertumbuhan janin cepat, ibu
memerlukan tambahan kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari
biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
(c) Trimester III ( 27 – lahir ), kalori sama dengan trimester II tetapi protein
naik menjadi 2 gr / kg BB

C. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil

1. Anemia gizi besi, Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia


sehingga ibu hamil dinajurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau
makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.
2. Kenaikan BB yang rendah selama hamil Di negara maju rata-rata kenaikan
BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan BB hanya
7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan
terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama
kehamilan tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu
yang penambahan BB nya cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan
ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama kehamilan
tapi BB janinnya sesuai.
3. Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan
(hiperemesis gravidarum) memerlukan penanganan khusus. Namun,
biasanya hiperemesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalu besar. Diet pada hiperemesis: Tinggi
karbohidrat dan rendah lemak Makan sedikit kuah ( minum di pisahkan
dari waktu makan ) Mudah dicerna dan bau tidak merangsang Porsi kecil
tapi sering Makanan yang menyegarkan

D. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

Kenaikan berat badan rata – rata selama kehamilan adalah 9 – 13,5 kg.
Kenaikan bervariasi pada masing-masing wanita dan bergantung pada faktor besar
bayi, keadaan plasenta, cairan amnion, penambahan sirkulasi darah, penambahan
jaringan cadangan ibu baik dalam bentuk protein maupun lemak, untuk keperluan
melahirkan maupun menyusui. Penambahan berat badan per trimester lebih
penting daripada penambahan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama
kenaikan hanya sedikit antara 0,7 – 1,4 kg. Pada trimester selanjutnya akan terjadi
kenaikan berat badan yang dikatakan teratur yaitu 0,35 – 0,4 kg per minggu.

E. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

7
Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi
kesehatan ibu juga bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita
anemia dan kurang gizi, sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir
rendah, prematur bahkan keguguran. Berikut nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu
selama kehamilan :

F. Makanan yang Harus Dihindari

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari, dan di kurangi


konsumsinya selama hamil. beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh calon
ibu maupun ibu yang sedang hamil adalah:

1) Hindari makanan daging maupun telur hewan yang dimasak


setengah matang atau dalam kondisi mentah. Bakteri maupun
parasit biasanya belum akan mati sebelum berada dalam suhu
mendidih atau di atas 90 derajat celcius, sehingga akan dapat
membahayakan janin maupun ibu. Untuk makanan sayuran,
sebaiknya dimasak hingga matang. Kalau ingin mengkonsumsi
lalapan mentah, sebaiknya sayuran dibersihkan terlebih dahulu
dengan baik dan benar, dengan menggunakan air yang mengalir.
Sayuran mentah biasanya masih menyisakan bahan pupuk kimia
maupun kotoran hewan bila menggunakan pupuk organik.
Tentunya berbahaya untuk keselamatan janin.
2) Hindari makanan keju maupun produk susu yang berasal dari
kambing ataupunproduk susu lain yang tidak melalui proses
pasteurisasi. Dikhawatirkan membawa bakteri yang sangat
berbahaya terhadap plasenta dan pertumbuhan janin.
3) Hindari mengkonsumsi makanan, seperti hati atau daging ayam
maupun makanan yangmerupakan sumber salmonella.
4) Hindari makanan yang pedas selama masa kehamilan, terutama
bagi Anda yang senang dengan makanan pedas. Makanan atau
masakan pedas dapat memberi efek kurang baik bagi
perkembangan janin.
5) Kurangi atau hindari makanan yang banyak mengandung gula atau
terlalu banyak garam. mengkonsumsi garam dapat menimbulkan
pembengkakan kaki atau memperberat pembengkakan kaki pada
ibu hamil.
6) Hindari dan jangan makan buah-buahan yang panas, seperti durian
atau nanas, dapatmengganggu pertumbuhan janin, dan bahkan bisa
menyebabkan keguguran.
7) Jangan minum minuman beralkohol maupun yang mengandung
kafein, seperti kopi karena akan mempengaruhi kesehatan maupun

8
perkembangan janin. Begitu juga dengan rokok, sebaiknya hindari
atau jauhi asap rokok karena juga dapat mengganggu kesehatan
janin. Bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur
sebagai berikut :

Trimester I

Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat


badan.Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk
itu dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau
tidak berkuah.

Trimester II

Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan: 3 x sehari


ditambah 1 x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan,
daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.

Trimester III

Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan
dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak
pada kaki) maka tidak menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.

G. Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui

1) Kalori Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita
menyusui adalah kalori. Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa
mengurangi volume air susu.Bagaimanapun juga kualitas sisa susu
secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah
pemasukan kalorinya mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan
kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari kebutuhan kehamilan).
Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari
untuk kebanyakan wanita. Berdasarkan pada pilihan diet, ibu
menyusui bisa menggunakan panduan piramid makanan umum
atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan
selama diet. Dia perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi
makanan-makanan dari beberapa kelompok makanan. Pemasukkan
kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang masa
menyusui masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari
16 minggu untuk ibu menyusui
2) Protein Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena
protein adalah komponen yang penting dari susu ibu. Pemasukkan

9
65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr direkomendasikan
selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat
penting bahwa cukup mengkonsumsi protein non kalori untuk
mencegah protein sebagai sumber energi.
3) Kalsium Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan
diharapkan meningkatkan keperluan diluar kehamilan. Keperluan
selama menyusui sama dengan kebutuhan selama kehamilan : 1200
mg/hr. Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan
mengharuskan penggunaan kalsium yang melengkapi.
4) Zat besi Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada
hakekatnya berbeda dari wanita yang tidak hamil, karena zat besi
bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu
bagaimanapun juga sebagaimana disebutkan sebelumnya
pemberian suplemen yang terus menerus untuk mengisi kehilangan
simpanan maternal yang dikarenakan kehamilan.
5) Cairan-cairan Cairan yang sangat penting selama menyusui karena
ketidakcukupan pemasukan cairan bisa mengurangi volume susu.
Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas tiap hari bisa
kita temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup. Dalam
pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada
ibu mengenai hal-hal seperti berikut :
(a) Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk
diri sendiri dan untuk keperluan bayi.
(b) Bahwa dalam penyusunan hidangan terutama yang diperhatikan adalah
bukanbanyaknya, tetapi mutu dari makanan yang cukup mengandung
protein, vitamin, dan zat besi.
(c) Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi selalu
mahal harganya.
(d) Mempelajari cara memasak bahan-bahan dan banyaknya makanan yang
dihidangkan.
(e) Pada waktu pendidikan gizi hendaknya sebanyak mungkin bersifat
demontrasi.
(f) Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang
memakan sesuatu dimana keluarga tidak mungkin memperoleh karena
tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di daerah itu. H. Prinsip Gizi
Bagi Ibu Menyusui Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan
produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan memuaskan.Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

10
bayinya. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan nutrisi
selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk
aktivitas ibu itu sendiri.

BAB III

11
PENUTUP

A.Kesimpulan

Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu.


Saat ini pun ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih
menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin
dalam kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia
harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu
mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan
berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output
persalinannya kelak. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber
tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-
umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari
daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin
dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

B.Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami sadar di dalam makalah ini masih
begitu banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan makalah yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC Gibshon, Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC Wiryo, H.
2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan bahan
makanan lokal. Jakarta: Sagung Seto.

13

Anda mungkin juga menyukai