Ciri-ciri:
Multiseluler
Eukariotik
Berklorofil
Berdinding sel
Bergerak pasif
Lumut (Bryophyta)
Metagenesis
Reproduksinya dapat secara seksual dan aseksual. Seksual terjadi melalui peleburan sel
gamet jantan dan betina yag angat bergantung pada keberadaa air. Karena spermanya
membutuhkan air untuk berenag membuahi sel telur, sedangkan aseksualnya antara
lain melalui penyebaran spora, pemutusan bagian tubuh/fragmentasi, dan
pembentukna tunas/gemma.
Fase gametofit pada lumut lebih dominan dari sporofit. Beberapa spesies lumut
memiliki anteridium dan arkegonium pada 1 tumbuhan dan disebut homotalus,
sedangkan yang ateridium dan arkegoniumnya pada tubuhan berbeda disebut
heterotalus.
1. Hepaticeae/lumut hati
Memiliki bentuk seperti lembaran daun yang disebut dengan lobus. Masih berupa
thalus sehingga tidak meiliki akar,batang, daun yang sejati. Melekat pada permukaa
dengan rhizoid.
A. Gymnospermae
Akar tunggang
Kelas gymnospermae
1. Cycadinae
2. Ginkgoniae
Sebagian besar sudah punah dan hanya tersisa Ginkgo biloba. Yang memiliki tangai
daun pajang dan tersusun seperti kipas. Pada musim gugur tubuhan ini biasanya
meranggas
3. Coniferae
Memiliki daun berbentuk jarum dan merupaka kelompok tumbuhan yang paling
banyak. Contoh : Agathis alba (damar), Araucaria cunninghamii (cemara), Pinus
merkusii, abies balsamea (penghasil balsam)
4. Gnetinae
• Ada daun-daun yang pipih, lebar, dengan susunan yang beraneka ragam
• Bakal biji/biji tidak tampak,karena terbungkus suatu badan yang berasal dari
daun buah yaitu putik.
Batang dan akar Ada kambium shg. Bisa Tidak ada kambium shg. tidak
membesar bisa membesar
Ujung akar lembaga Tidak punya sarung Punya sarung pelindung yaitu
pelindung koleoriza