Anda di halaman 1dari 5

PAPER ETIKA BIROKRASI

Aksa Indra Pratama (3312420027)

Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

Sejarah yang panjang telah menunjukkan kepada kita bukti bahwa birokrasi di Indonesia sangat

jauh dari harapan kebanyakan orang Indonesia. Setelah melalui negara merdeka tiga orde (orde

lama, orde baru, dan orde reformasi),apalagi dalam tatanan reformasi ini, memang seharusnya

begitu bebas dari bayang-bayang birokrasi yang menyesatkan. kenyataannya tidak demikian.

Namun, peran penting birokrasi di Indonesia tidak begitu otomatis menampilkan potret baik

birokrasi yang baik. Pada persepsi orang, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk

meningkatkan citra dan kinerja birokrasi kita. Orang umumnya tidak suka berhadapan dengan

birokrasi. Kata "birokrasi" hampir selalu menunjukkan negative artinya, seperti kualitas

pelayanan publik yang buruk, perilaku koruptif, kolusif, nepotisme ("KKN"); kecenderungan

untuk memusatkan kekuasaan; profesionalisme rendah; tidak ada etika yang baik. Alasan

mendasar mengapa pelayanan publik harus diberikan adalah kepentingan umum Atau

kepentingan umum yang harus diwujudkan pemerintah karena pemerintah punya tanggung jawab

dalam memberikan layanan yang baik kepada publik. Untuk itu, pemerintah diharapkan bekerja

dengan sikap profesional dan menjunjung tinggi nilai etika dan nilai moral. Etika birokrasi

merupakan aspek penting dalam menjalankan fungsi pemerintahan yang baik.

Kata kunci: Etika, birokrasi, budaya masyarakat, moral, pemerintahan.

[Date]
1
A. PENDAHULUAN

Birokrasi berperan penting dalam keseluruhan proses implementasi

rencana nasional yang telah diputuskan dalam kebijakan publik. dalam hidup

negara, birokrat menjadi actor yang berperan dalam berlari tata kelola. Namun, peran tata

kelola negara dalam praktik birokrasi biasanya sulit dipercaya dan diragukan dalam

proses demokratisasi. Birokrasi Indonesia lebih bnayak menghabiskan uang alih-alih

menghasilkan uang. Sebagai sarang korupsi, birokrasi merupakan penyumbang terbesar

krisis keuangan negara. Ironisnya, negara ini sedang menderita krisis, tapi manajer bisa

hidup bergelimang harta. Agar lebih memahami apa itu etika dalam birokrasi, berikut

adalah pembahasan mengenai etika dan birokrasi.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode deskriptif. Metode ini

digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan, system, peristiwa

yang ada di dalam masyarakat.

C. PEMBAHASAN

1. Arti Etika

Kata etika berasal dari bahasa yunani, “ethikos” yang artinya timbul dari

kebiasaan. Widjaja, 2003 mengemukakan istilah etika dalam bahasa latin biasa

disebut “ethicus” artinya adat, kebiasaan akan kesusilaan. Identik dengan kata

moral yang artinya adat. Kumorotomo (2013: 6-7) mengartikan etika sebagai

watak atau kebiasaan. Poedjawidjata dalam pasolong (2010: 190) mengatakan

[Date]
2
bahwa etika adalah cabang filsafat dalam pencarian kebenaran yang sedalam

dalamnya, mencari takaran baik buruknya perilaku manusia.

2. Arti birokrasi

Istilah birokrasi (bureaucracy) berasal dari kata “bureu” (bahasa yunani)

yang artinya kantor dan “kratia” yang artinya pemerintahan. Birokrasi berarti

pemerintahan melalui kantor atau “government by bureau” (Kumorotomo, 2000).

Chandler & Plano dalam Pasolong (2010: 193) mengemukakan empat aliran

etika, yang pertama yaitu empirical theory, yaitu etika didasarkan dari

persetujuan umum dan dari pengalaman manusia. Kemudian rational theory

artinya baik atau buruk tergantung dari logika dan alasan yang menjadi latar

belakang suatu perilaku, bukan pengalaman. Lalu ada intuitive theory yaitu tidak

mengharuskan etika berasal dari logika dan pengalaman, tapi dari diri manusia

sendiri yang secara alamiah mempunyai pemahaman tentang mana yang benar

dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, yang terakhir ada

relevation theory yaitu benar dan salah asalnya dari kekuasaan yang ada diatas

manusia yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi acuan utama untuk

memutuskan mana yang benar dan mana yang salah.

Bagaimana analisis dan refleksi etika birokrasi pemerintah daerah setelah OTT bupati

Kab. Nganjuk dan beberapa orang camat kemarin?

Jual beli jabatan yang dilakukan Bupati Nganjuk (Novi Rahman Hidayat) mencerminkan

kebrobokan dan tidak adanya tanggung jawab pemerintahan. Bareskrim Polri beserta KPK

melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) hari senin, 10 Mei 2021. Divisi Humas Polri Irjen

Argo Yuwono mengatakan “ modus kasus ini berasal dari para camat yang memberikan uang

[Date]
3
dengan jumlah yang banyak kepada Novi Rahman Hidayat agar para camat itu mendapat mutasi

dan promosi jabatan dalam pengisian jabatan tingkat kecamatan di Kabupaten Nganjuk”.

Kasus tersebut merupakan penyimpangan dari etika birokrasi yang biasa disebut etika

jabatan. Etika jabatan yaitu kode etik yang didefinisikan sebagai kebiasaan, aturan yang diterima

dan ditaati oleh para pegawai. Etika jabatan dalam birokrasi mempunyai hubungan dengan

perilaku seseorang di dalam jabatan tertentu, baik di saat kerja, maupun diluar jam kerjadan

dalam kesehariannya, sSaefullah Djaja (2012).

Penyelenggaraan pelayanan publik oleh aparatur birokrasi belum secara optimal dapat

dilaksanakan dengan cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna dan berkualitas, sehingga

sering menyebabkan munculnya ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Selain itu masih sering

terdapat praktek penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan

pelayanan publik seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pungutan liar, dan pemborosan kekayaan

daerah yang dilakukan oleh aparatur birokrasi di daerah yang menimbulkan ketidakpercayaan

masyarakat terhadap birokrasi pelayanan publik. Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh

menunjukkan fenomena lemahnya profesionalitas pelayanan publik tersebut lebih nampak pada

birokrasi tingkat bawah seperti di kantor kelurahan dan kantor Camat yang dibahas di dalam

kasus pernyataan tersebut.

[Date]
4
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Eko Handoyo, M. M. (2016). Etika Politik. Semarang: Widya Karya Press. Reno Esnir. (2021, May
11).
Kamil, I. (n.d.). Bareskrim Ungkap Harga Jual Beli Jabatan di Pemkab Nganjuk, Kepala Desa Rp 10-15
Juta Halaman all - Kompas.com. Retrieved May 16, 2021, from
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/11/07272451/bareskrim-ungkap harga-jual-beli-jabatan-di-
pemkab-nganjuk-kepala-desa-rp-10?page=all
Ismani. (2001). ETIKA BIROKRASI. Jurnal Administrasi Negara
Pananrangi, A. R., & SH, M. P. (2017). Etika Birokrat (Vol. 1). SAH MEDIA.

[Date]
5

Anda mungkin juga menyukai