ABSTRAK
Sejarah yang panjang telah menunjukkan kepada kita bukti bahwa birokrasi di Indonesia sangat
jauh dari harapan kebanyakan orang Indonesia. Setelah melalui negara merdeka tiga orde (orde
lama, orde baru, dan orde reformasi),apalagi dalam tatanan reformasi ini, memang seharusnya
begitu bebas dari bayang-bayang birokrasi yang menyesatkan. kenyataannya tidak demikian.
Namun, peran penting birokrasi di Indonesia tidak begitu otomatis menampilkan potret baik
birokrasi yang baik. Pada persepsi orang, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan citra dan kinerja birokrasi kita. Orang umumnya tidak suka berhadapan dengan
birokrasi. Kata "birokrasi" hampir selalu menunjukkan negative artinya, seperti kualitas
pelayanan publik yang buruk, perilaku koruptif, kolusif, nepotisme ("KKN"); kecenderungan
untuk memusatkan kekuasaan; profesionalisme rendah; tidak ada etika yang baik. Alasan
mendasar mengapa pelayanan publik harus diberikan adalah kepentingan umum Atau
kepentingan umum yang harus diwujudkan pemerintah karena pemerintah punya tanggung jawab
dalam memberikan layanan yang baik kepada publik. Untuk itu, pemerintah diharapkan bekerja
dengan sikap profesional dan menjunjung tinggi nilai etika dan nilai moral. Etika birokrasi
[Date]
1
A. PENDAHULUAN
rencana nasional yang telah diputuskan dalam kebijakan publik. dalam hidup
negara, birokrat menjadi actor yang berperan dalam berlari tata kelola. Namun, peran tata
kelola negara dalam praktik birokrasi biasanya sulit dipercaya dan diragukan dalam
krisis keuangan negara. Ironisnya, negara ini sedang menderita krisis, tapi manajer bisa
hidup bergelimang harta. Agar lebih memahami apa itu etika dalam birokrasi, berikut
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode deskriptif. Metode ini
C. PEMBAHASAN
1. Arti Etika
Kata etika berasal dari bahasa yunani, “ethikos” yang artinya timbul dari
kebiasaan. Widjaja, 2003 mengemukakan istilah etika dalam bahasa latin biasa
disebut “ethicus” artinya adat, kebiasaan akan kesusilaan. Identik dengan kata
moral yang artinya adat. Kumorotomo (2013: 6-7) mengartikan etika sebagai
[Date]
2
bahwa etika adalah cabang filsafat dalam pencarian kebenaran yang sedalam
2. Arti birokrasi
yang artinya kantor dan “kratia” yang artinya pemerintahan. Birokrasi berarti
Chandler & Plano dalam Pasolong (2010: 193) mengemukakan empat aliran
etika, yang pertama yaitu empirical theory, yaitu etika didasarkan dari
artinya baik atau buruk tergantung dari logika dan alasan yang menjadi latar
belakang suatu perilaku, bukan pengalaman. Lalu ada intuitive theory yaitu tidak
mengharuskan etika berasal dari logika dan pengalaman, tapi dari diri manusia
sendiri yang secara alamiah mempunyai pemahaman tentang mana yang benar
dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, yang terakhir ada
relevation theory yaitu benar dan salah asalnya dari kekuasaan yang ada diatas
manusia yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi acuan utama untuk
Bagaimana analisis dan refleksi etika birokrasi pemerintah daerah setelah OTT bupati
Jual beli jabatan yang dilakukan Bupati Nganjuk (Novi Rahman Hidayat) mencerminkan
kebrobokan dan tidak adanya tanggung jawab pemerintahan. Bareskrim Polri beserta KPK
melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) hari senin, 10 Mei 2021. Divisi Humas Polri Irjen
Argo Yuwono mengatakan “ modus kasus ini berasal dari para camat yang memberikan uang
[Date]
3
dengan jumlah yang banyak kepada Novi Rahman Hidayat agar para camat itu mendapat mutasi
dan promosi jabatan dalam pengisian jabatan tingkat kecamatan di Kabupaten Nganjuk”.
Kasus tersebut merupakan penyimpangan dari etika birokrasi yang biasa disebut etika
jabatan. Etika jabatan yaitu kode etik yang didefinisikan sebagai kebiasaan, aturan yang diterima
dan ditaati oleh para pegawai. Etika jabatan dalam birokrasi mempunyai hubungan dengan
perilaku seseorang di dalam jabatan tertentu, baik di saat kerja, maupun diluar jam kerjadan
Penyelenggaraan pelayanan publik oleh aparatur birokrasi belum secara optimal dapat
daerah yang dilakukan oleh aparatur birokrasi di daerah yang menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap birokrasi pelayanan publik. Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh
menunjukkan fenomena lemahnya profesionalitas pelayanan publik tersebut lebih nampak pada
birokrasi tingkat bawah seperti di kantor kelurahan dan kantor Camat yang dibahas di dalam
[Date]
4
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Eko Handoyo, M. M. (2016). Etika Politik. Semarang: Widya Karya Press. Reno Esnir. (2021, May
11).
Kamil, I. (n.d.). Bareskrim Ungkap Harga Jual Beli Jabatan di Pemkab Nganjuk, Kepala Desa Rp 10-15
Juta Halaman all - Kompas.com. Retrieved May 16, 2021, from
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/11/07272451/bareskrim-ungkap harga-jual-beli-jabatan-di-
pemkab-nganjuk-kepala-desa-rp-10?page=all
Ismani. (2001). ETIKA BIROKRASI. Jurnal Administrasi Negara
Pananrangi, A. R., & SH, M. P. (2017). Etika Birokrat (Vol. 1). SAH MEDIA.
[Date]
5