PELAKSANAAN
Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) Modifikasi yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di
Hemodialisa RSU Dharma Yadnya pada tanggal 10 Mei sampai 17 Mei 2021.
Pelaksanaan MPKP Modifikasi ditekankan pada komponen utama, yaitu : (1)
Penataan tenaga keperawatan, (2) Sistem MPKP Modifikasi, (3) Timbang Terima,
(4) Sentralisasi Obat, (5) Discharge Planning, (6) Supervisi, (7) Ronde
Keperawatan, (8) Dokumentasi Keperawatan
Tanggal
NO NAMA MAHASISWA NIM
10 11 12 13 14 15 16 17
1 Ni Luh Werni Ari Purnama 2014901182 Kr.1 PP.1 PA.2 L
Gambar 5.1 Jadwal Dinas Mahasiswa ITEKES BALI di Ruang Hemodialisa RSU Dharma
Yadnya
3. Hambatan
Kelompok tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaan perhitungan tenaga selama
praktek manajemen keperawatan berlangsung.
4. Dukungan
Kepala ruangan dan perawat ruangan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan serta
memberikan masukan, saran yang bersifat positif saat mahasiswa melakukan praktik
manajemen keperawatan dan pemberian asuhan keperawatan.
Kepala Ruangan
berikut:
Perawat Primer
Perawat Associate
Bagan.51 Model Praktek Keperawatan Profesional
2. Pelaksanaan
Penerapan model praktik keperawatan professional modifikasi dilaksanakan
selama 1 minggu pada minggu pertama mulai tanggal 10 s/d 17 Mei 2021. Masing-
masing anggota kelompok berperan sebagai Kepala Ruangan, PP, PA yang terbagi
menjadi 2 shift, yaitu pagi dan sore (jadwal dinas terlampir).
Pada minggu pertama Hari Senin tanggal 10 Mei 2021 dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan MPKP Modifikasi dengan hasil pasien yang kita kelola
menyatakan puas terhadap pelayanan yang kita berikan.
3. Hambatan
Pada minggu awal pelaksanaan MPKP di Ruang Hemodialisa RSU Dharma Yadnya
ditemukan beberapa hambatan, antara lain :
a. Adanya pergantian peran setiap harinya pada mahasiswa menyebabkan kurang
maksimalnya peran yang dilakukan oleh mahasiswa dalam melakukan asuhan
keperawatan
b. Tingkat adaptasi mahasiswa terhadap peran bervariasi
C. Timbang Terima
1. Persiapan
Persiapan timbang terima dilaksanakan pada minggu pertama. Persiapan yang
dilakukan antara lain:
a. Menentukan penanggung jawab timbang terima.
b. Menyusun format timbang terima keperawatan serta petunjuk teknis
pengisiannya.
c. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan secara penuh pada minggu pertama
saat rotasi dinas 12 jam. Dilakukan pada pergantian shift pagi ke shift sore pada
pukul 12.00 Wita. Untuk mendapatkan persepsi yang sama dan peningkatan
keterampilan, pengetahuan, sikap mengenai pelaksanaan timbang terima yang
benar, kelompok telah mempraktikkan timbang terima setiap pergantian shift jaga
yang dibimbing dan diarahkan oleh pembimbing klinik. Adapun alur
pelaksanaannya dimulai pada nurse station dimana PP dan PA yang bertugas pada
shift itu menyampaikan jumlah pasien, identitas klien, diagnose medis, berat badan
sebelum Hd dan setelah HD, Kualitas mesin, dan Jumlah Pasien, setelah semua
laporan dimengerti dengan jelas, lanjutkan dengan timbang terima pasien ke tempat
perawatan dimana waktu untuk timbang terima setiap pasien tidak lebih dari 5
menit. Kemudian kembali ke nurse station untuk klarifikasi dan akhirnya
penandatanganan timbang terima oleh PP antar shift dan penyerahan status
3. Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima tidak ada hambatan yang berarti karena
adanya koordinasi yang baik antara anggota kelompok yang berperan. Serta adanya
komunikasi dan koordinasi yang baik antara perawat Ruang Hemodialisa dengan
mahasiswanya serta antara mahasiswa dengan perawat.
4. Dukungan
Kepala ruangan mendukung dan mengikuti proses timbang terima saat
mahasiswa melakukan kegiatan timbang terima keperawatan. Pembimbing klinik
dan pembimbing akademik memberikan asuhan dalam pelaksanaan timbang terima
keperawatan sehingga timbang terima berlangsung dengan lancar.
D. Sentralisasi Obat
1. Persiapan
a. Menentukan penanggung jawab sentralisasi obat.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana sentralisasi obat yaitu tempat obat, kotak
penyimpanan obat, lembar informed consent, format penyerahan obat antara
keluarga dan perawat, buku obat, dan daftar pemberian obat.
c. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai rencana
pelaksanaan sentralisasi obat, menjelaskan tujuan dan manfaat sentralisasi
obat kepada pasien dan keluarga, meminta persetujuan pasien dan keluarga.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan sentralisasi obat dimulai dari minggu pertama yaitu tanggal 10 -17
Mei 2021. Kegiatan sentralisasi obat dapat terlaksana sesuai dengan alur yang telah
dibuat. Selama praktek di Ruang Hemodialisa RSU Dharma Yadnya kami belum
dapat melaksanakan Sentralisasi obat karena keterbatasan waktu.
3. Dalam penyimpanan obat disimpat dalam kulkas
Selama pelaksanaan semua pasien kelolaan Ruang Hemodialisa RSU Dharma
Yadnya menyetujui dilaksanakannya sentralisasi obat.
4. Hambatan
Hambatan yang dialami selama pelaksanaan sentralisasi obat adalah
tidakan adanya format sentralisasi obat dan lembar persetujuan dilakukan sentralisasi
obat. Pada saat melakukan sentralisasi obat selama di ruangan kami tidak dapat
melaksanakan kegitan tersebut sehingga dikemas dengan roleplay.
5. Dukungan
Adanya dukungan, kerjasama, komunikasi, serta koordinasi yang baik
antara kelompok dengan keluarga pasien dan perawat Ruang HD, menjadikan
proses sentralisasi dapat berjalan dengan lancar.
E. Discharge Planning
1. Persiapan
a. Ditunjuk penanggung jawab Disharge Planning
b. Penanggung jawab menyusun format discharge planning, kartu discharge
planning, dan leaflet sesuai dengan kasus.
c. Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan discharge planning
d. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai discharge
planning.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu pertama berupa :
4. Dukungan
a. Kepala ruangan, pembimbing ruangan dan perawat memberikan dukungan
penuh pada kelompok untuk melaksanakan discharge planning pada pasien yang
akan pulang.
b. Format dan kartu kontrol sudah tersedia.
F. Suvervisi Keperawatan
1. Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :
a. Menyusun konsep supervisi keperawatan
b. Menetapkan materi supervisi keperawatan
c. Mempelajari format supervisi keperawatan
d. Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama dengan kepala ruangan dan
staff keperawatan.
2. Pelaksanaan
G. Ronde Keperawatan
1. Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok, dengan uraian sebagai
berikut:
a. Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan
b. Menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan
c. Persiapan pasien dengan informed consent, hasil pengkajian/ validasi data
d. Menentukan tim ronde
e. Menyiapkan materi atau literature untuk ronde keperawatan sesuai dengan kasus
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan ronde keperawatan yang seharusnya dilakuan di Ruang Hemodialisa
digantikan mengunakan Metode RDK ( Repleksi Diskusi Kasus) yang hanya
melibatkan profesi keperawatan. Selama kami praktek di Rungan Hemodialisa kami
tidak dapat melaksanakan ronde keperawatan dikarenakan keterbatasan waktu dan
hanya fokus pada pengkajian.
3. Hambatan
Habatan dalam melaksanakan ronde keperawatan yaitu kekurangannya waktu dan di
rungan tidak melakukan ronde keperawatan akibat Dr yang tidak stand by setiap saat.
4. Dukungan
Adanya bimbingan dari pemimbing akademik dan pembimbing ruangan menjelaskan
cara mereka melakukan kegiatan Ronde meskipun kami tidak dapat melaksanakannya
secara langsung karena hambatan yang ada.
H. Dokumentasi Keperawatan
1. Persiapan
a. Menyusun format pengkajian model ROS (Review of Sistem).
b. Mendiskusikan bersama staf perawat Ruang Hemodialisa RSU Dharma Yadnya
mengenai format pengakajian dan pendokumentasian yang telah dibuat sesuai
dengan 10 diagnosa keperawatan yang sering dijumpai di Ruang Hemodialisa.
c. Membuat SAK terdiri dari 10 diagnosa keperawatan yang sering dijumpai di
Ruang Hemodialisa.
d. Menyiapkan petunjuk teknis pengisian format dokumentasi keperawatan.
e. Melaksanakan pendokumentasian bersama dengan perawat ruangan.
f. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan dokumentasi keperawatan.
2. Pelaksanaan
Evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari selama 1 minggu dimulai dari tanggal
10 s/d 17 Mei 2021. Evaluasi keperawatan dilakukan di akhir tindakan keperawatan
oleh anggota kelompok bersama perawat rungan Hemodialisa. Adapun pelaksanaan
evaluasi keperawatan di ruangan Hemodialisa yaitu :
a. Persiapan dilakukan sebelumnya dengan persetujuan pembimbing
b. Kegiatan dokumentasi keperawatan dilaksanakan di Ruang Hemodialisa.
c. Setiap akhir tindakan keperawatan dilakukan evaluasi.
d. Evaluasi melibatkan keluarga dan tim kesehatan lainnya.
e. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan.
3. Hambatan
Kelompok tidak mengalami hambatan dalam melakukan dokumentasi keperawatan.
4. Dukungan
Kepala ruangan dan perawat ruangan senantiasa membantu anggota kelompok dalam
mempelajari dan memahami cara melakukan dokumentasi keperawatan yang baik dan
benar.
I. Keuntungan dan kelemahan dari metode modifikasi
Adapun keuntungan dan kelemahan dari metode modifikasi, berdasarkan hasil
pengkajian dan pengalaman anggota kelompok selama satu minggu menerapkan metode
modifikasi, yaitu :
1. Keuntungan metode primer modifikasi:
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehinggah konflik mudah di atasi dan
memberikan kepuasaan pada anggota tim
d. Saling memberi pengalaman antar sesama tim
e. Memungkinkan pengembangan diri
f. Mendorong kemandirian perawat
2. Kelemahan metode primer modifikasi
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung
jawabnya.
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan
atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.