Dosen Pengampu:
BETY DWI PRATIWI, M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
AMALIA ADDINUR ROHMAH (191270002)
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEMESTER IV
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi
umat muslim, apalagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.
Tapi sering kali kita menganggap bahwa pendidikan islam sama dengan
pendidikan yang lainnya atau memandang global tentang pendidikan.
Untuk itu, perlu sekali memahami dan mengkaji ulang tentang
pendidikan islam, berawal dari pengertian pendidikan islam, dengan
memahami pengertian kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam, kemudian pendekatan sistem dalam pendidikan islam
yang dilakukan oleh para pendidik sekaligus ciri-ciri sebuah sistem dan
komponen didalam sebuah pendidikan islam.
Tidak hanya sebatas itu, pendidikan secara global dapat membawa
kita kedalam dunia yang berbeda, dalam artian sistem yang digunakan
dalam pendidikan islam tentunya berbeda dengan sistem pendidikan non
islam, dan sekaligus memahami prinsip prinsip sistem pendidikan islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Pendekatan Sistem dalam Pendidikan Islam?
3. Apa saja Ciri-Ciri sebuah Sistem dan Komponennya?
4. Apa saja Perbedaan Sistem Pendidikan Islam dengan Pendidikan Non
Islam?
5. Apa saja Prinsip-Prinsip Sistem Pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Islam.
2. Mengetahui Pendekatan Sistem dalam Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Ciri-Ciri sebuah Sistem dan Komponennya.
4. Mengetahui Perbedaan Sistem Pendidikan Islam dengan Pendidikan
Non Islam.
5. Mengetahui Prinsip-Prinsip Sistem Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tinjauan terminologi,
Tarbiyah
Al-abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah
mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
bahagia, mencintai tanah air, sempurna budi pekertinya
( ahlaknya ) manis tuturkatanya baik dengan lisan atau tulisan.
Ta’lim
Menurut Rasyid ridha adalah proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu.
Ta’dib
Menurut al-naquib al-attas, al-ta’dib adalah pengenalan dan
pengakuan tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang
didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga
membimbing kearah dan kekuasaan dan keagungan tuhan di
dalam tatanan wujud dan keberadaanya.
Al-riadhah
Menurut al-ghazali riyadhah adalah proses pelatihan individu
pada masa kanak kanak.
3. Pendekatan Emosional
Pendekatan emosional ialah usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi peserta didik dalam meyakini ajaran islam serta dapat
merasakan mana yang baik dan mana yang buruk.
4. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan,baik
yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab
antara personal sekolah , perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan
lain yang mencerminkan akhlak terpuji.,maupun yang tidak langsung
melalui suguhan beberapa kisah keteladanan.
2. Pembinaan Rohani
Roh yaitu suatu yang masih, samar dan belum jelas batasannya
semua yang tidak terjangkau oleh indera, menurut mereka, berarti
tidak ada. Sedangkan roh bukanlah sesuatu yang bisa dijangkau
dengan indera ia adalah sesuatu yang tidak mempunyai wujud.Tetapi
kita akan mengatakan bahwa roh itu adalah kekuatan yang
menghubungkan manusia dengan sesuatu yang tidak diketahui,
dengan sesuatu yang tidak mungkin ditangkap oleh indera
mempelajari sesuatu yang tidak tertangkap oleh indera adalah salah
satu aktivitas roh. Mimpi memperoleh satu berita adalah salah satu
bentuk aktivitas roh. Aktivitas-aktivitas itu hanyalah merupakan
aktivitas sampingan. Tugas pokok roh sebenarnya adalah
mengadakan kontak atau hubungan dengan Allah merupakan
pemeliharaan kehidupan manusia penuntun kepada kebenaran
merupakan penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Islam
untuk membina rohani memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah
Al-Qur’an memiliki suatu kekuatan membangunkan hati dari
kebekuan.
3. Pendidikan Intelektual
Pembinaan otak dan pembinaan jasmani dengan dasar-dasar
kerohanian yang berhubungan adalah suatu bangunan yang
sempurna dan terpadu. Dengan akal manusia dapat membedakan
yang satu dari yang lainnya mengenal kemampuannya memahami
cara menggunakannya serta menciptakan sesuatu yang baru dari
“benda” yuang diperolehnya dari lingkungan baik dibumi maupun di
langit.Roh yang selalu mempunyai kontak dengan Tuhan dan
memperoleh hidayah menemukan kebenaran dan menundukkan akal
agar berjalan di atas kebaikan Islam menghormati tenaga akal
mendorongnya dan membinanya supaya berjalan di atas jalan yang
benar. Islam memulai pembinaan akal dengan membatasi pandangan
akal itu.Dengan demikian tenaga akal itu akan terhindar dari
cengkraman hal-hal ghaib tidak bisa dijangkau oleh akal.
4. Pendidikan Jasmani
Jasmani bukan hanya otot, panca indera, dan kelenjar-kelenjarnya
tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani
dan terungkap melalui perasaan jiwa itu secara totalitas dengan rasa,
pikir dan karsanya tak lain adalah pantulan jasmani.Islam dalam
membina tubuh dan energi potensial itu memperhatikan dua hal
sekaligus yaitu memperhatikan tubuh dari segi bahwa ia adalah
tubuh supaya tubuh itu menemukan tujuan psikologis yang ada
kaitannya. Sabda Nabi “Tubuhmu itu mempunyai hak yang harus
kau penuhi yaitu memberikan, memberi kesempatan istirahat,
membersihkannya dan membinanya supaya kuat dengan berolah
raga, memanah, berkuda dengan tujuan menguatkan dan melatih
badan agar tahan menderita dan kuat bekerja keras.Shalat
melukiskan adanya hubungan jasmani, wudhu adalah tingkah laku
jasmani meskipun mempunyai makna rohaniah, maksudnya
membersihkan badan sebelum melakukan shalat.
Shalat itu sendiri adalah gerakan jasmani yang sekaligus diiringi
oleh konsentrasi pikiran dan perasaan serta tubuh bekerjasama dalam
menjaga kesucian, pikiran dan perasaan bila tidak demikian maka
rusaklah shalat. Rohani, akal dan jasmani adalah jaringan-jaringan
yang luas dan komplek saling berhubungan sekaligus saling
bertentangan, perasaan takut perasaan ingin, perasaan cinta dengan
perasaan benci, percaya pada yang dapat dijangkau indra dan
percaya kepada yang tidak dapat dijangkau indra dan sebagainya,
semuanya itu merupakan jaringan-jaringan pada tempat yang
berbeda dan bertentangan, namun di samping berlawanan dan
bertentangan ia juga berguna dalam membawa manusia kedalam
kehidupan, untuk memperkuat bangunan manusia itu seluruhnya dan
terus berkembang.
Allah Berfirman :
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan, bahwasanya
Isi ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan ; ilmu
pendidikan islam merupakan kumpulan teori tentang pendidikan
berdasarkan ajaran islam.
Pendekatan sistem adalah cara berpikir dan bekerja yang
menggunakan konsep-konsep teori sistem yang relevan dalam
memecahkan masalah.
Kemudian sistem pendidikan atas empat unsur yaitu :
Kegiatan pendidikan yang meliputi : pendidikan diri sendiri,
pendidikan oleh lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap
orangb lain.
Binaan pendidikan mencakup jasmani akal, qalbu.
Tempat pendidikan mencakup rumah tangga, sekolah dan
masyarakat.
Komponen pendidikan mencakup dasar, tujuan, materi, metode,
media, evaluasi.
Dan perbedaan system pendidikan islam dengan non islam terletak
pada :Sistem ideology, Sistem nilai, Orientsi pendidikan
Adapun prinsip-prinsip system pendidikan islam adalah:
1. Prinsip Pendidikan Islam Merupakan Implikasi Dari Caracteristic (ciri-
ciri) Manusia Menurut Islam.
2. Prinsip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan Integral dan Terpadu
3. Prisip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan yang Seimbang
4. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan yang universal
5. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA