Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN PENDEKATAN SISTEM


ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
BETY DWI PRATIWI, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
AMALIA ADDINUR ROHMAH (191270002)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEMESTER IV

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM) NU


METRO – LAMPUNG
1441 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Konsep Dasar dan Pendekatan Sistem Ilmu Pendidikan Islam” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ilmu
Pendidikan Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bety Dwi Pratiwi, M.


Pd.I, selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan mata kuliah yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Metro,3 Maret 2021

Amalia Addinur Rohmah


ABSTRAK

Pendidikan merupakan dasar manusia untuk memulai hidup,


sehingga menjadi komitmen bersama bahwa pendidikan sangat mempunyai
peran yang luhur dan agung. Sifat yang agung ini ditunjukkan dari peran
pendidikan yang dipahamai sebagai pemberian bekal peserta didik untuk
menghadapi masa depannya. Dalam lagu kebangsaan Indoneisia Raya salah
satu lirik lagunya menekankan “bangunlah jiwanya, bangunlah raganya” ini
terbukti secara komsuntif pendidikan sangant dibuthkan.

Pendidikan merupakan proses untuk mendewasakan manusia atau


kata lain pendidikan merupakan untuk “memanusiakan manusia” Melalui
pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan
sempurna sehingga dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia.

Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu,


dari perilaku buruk menjadi tabiat yang baik, pendidikan mengubah
semuanya. Begitu penting Pendidikan dalam Islam, sehingga menjadi
kewajiban perorangan. Pendidikan membutuhkan suatu sistem agar tujuan
mulia dari pendidikan itu tercapai. Dan makalah ini akan mencoba
menjelaskan sistem dalam pendidikan itu.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi
umat muslim, apalagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.
Tapi sering kali kita menganggap bahwa pendidikan islam sama dengan
pendidikan yang lainnya atau memandang global tentang pendidikan.
Untuk itu, perlu sekali memahami dan mengkaji ulang tentang
pendidikan islam, berawal dari pengertian pendidikan islam, dengan
memahami pengertian kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam, kemudian pendekatan sistem dalam pendidikan islam
yang dilakukan oleh para pendidik sekaligus ciri-ciri sebuah sistem dan
komponen didalam sebuah pendidikan islam.
Tidak hanya sebatas itu, pendidikan secara global dapat membawa
kita kedalam dunia yang berbeda, dalam artian sistem yang digunakan
dalam pendidikan islam tentunya berbeda dengan sistem pendidikan non
islam, dan sekaligus memahami prinsip prinsip sistem pendidikan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Pendekatan Sistem dalam Pendidikan Islam?
3. Apa saja Ciri-Ciri sebuah Sistem dan Komponennya?
4. Apa saja Perbedaan Sistem Pendidikan Islam dengan Pendidikan Non
Islam?
5. Apa saja Prinsip-Prinsip Sistem Pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Islam.
2. Mengetahui Pendekatan Sistem dalam Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Ciri-Ciri sebuah Sistem dan Komponennya.
4. Mengetahui Perbedaan Sistem Pendidikan Islam dengan Pendidikan
Non Islam.
5. Mengetahui Prinsip-Prinsip Sistem Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Dalam bahasa indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata: “didik”
dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an” mengandung arti:
perbuatan ( hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula
berasal dari bahasa yunani, yaitu: paedagogie, yang berarti bimbingan
yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa inggris diterjemahkan
“education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa
arab diterjemahkan dengan istilah tarbiyah yang berarti pendidikan.
Istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup
dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

A. Tinjauan etimologi, dalam al-quran tidak di temukan kata al-tarbiyat,


namun terdapat istilah lain seakar denganya, yaitu al-rabb,
rabbayani, murabbiy, yurbiy, dan rabbaniy. Sedangkan menurut
abdul mujib masing-masing tersebut sebenarnya memiliki kesamaan
makna, walaupun dalam konteks tertentu memiliki perbedaan.

Menurut abul a’la al maududi kata rabbun ( ‫ ) ﺮﺏ‬tasydid yang


merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti “ pendidikan,
pengasuhan. Kata ini juga merupakan predikat bagi suatu kebesaran,
keagungan, kekuasaan dan kepemimpinan.

B. Tinjauan terminologi,
 Tarbiyah
Al-abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah
mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan
bahagia, mencintai tanah air, sempurna budi pekertinya
( ahlaknya ) manis tuturkatanya baik dengan lisan atau tulisan.
 Ta’lim
Menurut Rasyid ridha adalah proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu.
 Ta’dib
Menurut al-naquib al-attas, al-ta’dib adalah pengenalan dan
pengakuan tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang
didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga
membimbing kearah dan kekuasaan dan keagungan tuhan di
dalam tatanan wujud dan keberadaanya.
 Al-riadhah
Menurut al-ghazali riyadhah adalah proses pelatihan individu
pada masa kanak kanak.

Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan


islam. Isi ilmu adlah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Jika
kita membuka buku ilmu tentang bumi, maka kita akan menemukan
teori-teori tentang bumi, dan begitu sebaliknya dengan ilmu pendidikan.
Isi ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan ; ilmu
pendidikan islam merupakan kumpulan teori tentang pendidikan
berdasarkan ajaran islam.

B. Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam


Pendekatan sistem adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi
kebutuhan, memilih problem mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan
problem serta memilih alternatif pemecahan problem yang paling tepat
mengevaluasi hasil dan merevisi sebagaian atau seluruh sistem yang
dilaksanakan sehingga memenuhi kebutuhan dalam memecah masalah
secara lebih baik.
Secara pengertian sistem adalah gabungan dari komponen-
komponen yang terorganisasi sebagai satu kesatuan dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang di tetetapkan. Pendekatan sistem dalam
pendidikan Islam adalah suatu proses kegiatan mengidentivikasi seluruh
komponen-komponen dalam pembelajaran Islam untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan dalam pendidikan agama Islam.

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan islam


1. Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan
kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai –nilai keagamaan
baik secara individual maupun kelompok. Metode yang dipakai dalam
pendekatan pengalaman , diantaranya :
a. Metode eksperimen (percobaan)
b. Metode drill (latihan)
c. Metode sosiodarma dan bermain peranan
d. Metode pemberian tugas belajar dan resitasi
2. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya
otomatis tanpa di rencanakan terlebih dahulu dan berlalu begitu saja
tanpa dipikirkan lagi. Metode mengajar yang perlu dipertimbangkan
untuk dipilih dan digunakan dalam pendekatan pembiasaan antara lain
a. Metode latihan(drill)
b. Metode pemberian tugas
c. Metode demonstrasi
d. Metode eksperimen

3. Pendekatan Emosional
Pendekatan emosional ialah usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi peserta didik dalam meyakini ajaran islam serta dapat
merasakan mana yang baik dan mana yang buruk.

4. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan,baik
yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab
antara personal sekolah , perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan
lain yang mencerminkan akhlak terpuji.,maupun yang tidak langsung
melalui suguhan beberapa kisah keteladanan.

C. Ciri-Ciri Sebuah Sistem Dam Komponennya


Setiap sistem yang hanya mementingkan satu segi manusia dan
memisahkan nya dari segi lain akan terjerumus dalam kesalahan dan
kehancuran untuk yang lain. Islam di samping yakin akan adanya banyak
segi manusia, jasmani, akal, dan rohaninya dengan berbagai kebutuhan
dan daya setiap itu meyakini pula kesatuan dan keterpaduan. Wujud
manusia tersebut dan tidak mungkin di pisah-pisahkan satu dengan yang
lain fitrah sempurna yang berjalan menurut garis yang telah di tetepkan
Allah SWT roh, akal, tubuh membentuk satu wujud yang utuh yang
disebut manusia.

Bentuk-Bentuk Sistem Pendidikan Islam


1. Sistem Ibadah
Bentuk sistem pendidikan Islam yang paling utama adalah ibadah
tetapi ibadah menurut sistem ini perlu di jelaskan. Ibadah tidaklah
terbatas hanya pada amal ibadah yang sudah dikenal seperti : sholat,
puasa, zakat yaitu kebaktian yang hanya di tunjukkan kepada Allah
SWT mengambil petunjuk hanya dari Nya saja, tentang segala
persoalan dunia dan akhirat dab kemudian mengadakan hubungan
yang terus menerus dengan Allah tentang semuanya itu.Sholat, puasa,
zakat, haji dan seluruhnya adalah ibadah serta semua pikiran, perasaan
manusia bila tujuannya buat Allah dan dia sudah mengucapkan shalat,
tidak hanya sebagai hiasan bibir.

2. Pembinaan Rohani
Roh yaitu suatu yang masih, samar dan belum jelas batasannya
semua yang tidak terjangkau oleh indera, menurut mereka, berarti
tidak ada. Sedangkan roh bukanlah sesuatu yang bisa dijangkau
dengan indera ia adalah sesuatu yang tidak mempunyai wujud.Tetapi
kita akan mengatakan bahwa roh itu adalah kekuatan yang
menghubungkan manusia dengan sesuatu yang tidak diketahui,
dengan sesuatu yang tidak mungkin ditangkap oleh indera
mempelajari sesuatu yang tidak tertangkap oleh indera adalah salah
satu aktivitas roh. Mimpi memperoleh satu berita adalah salah satu
bentuk aktivitas roh. Aktivitas-aktivitas itu hanyalah merupakan
aktivitas sampingan. Tugas pokok roh sebenarnya adalah
mengadakan kontak atau hubungan dengan Allah merupakan
pemeliharaan kehidupan manusia penuntun kepada kebenaran
merupakan penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Islam
untuk membina rohani memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah
Al-Qur’an memiliki suatu kekuatan membangunkan hati dari
kebekuan.

)۱۷ :‫الم يعلم ان هللا له ملك السموت واالرض (البقرة‬

“Tidaklah kau ketahui bahwa Allah yang menguasai kerajaan langit


dan bumi.”

3. Pendidikan Intelektual
Pembinaan otak dan pembinaan jasmani dengan dasar-dasar
kerohanian yang berhubungan adalah suatu bangunan yang
sempurna dan terpadu. Dengan akal manusia dapat membedakan
yang satu dari yang lainnya mengenal kemampuannya memahami
cara menggunakannya serta menciptakan sesuatu yang baru dari
“benda” yuang diperolehnya dari lingkungan baik dibumi maupun di
langit.Roh yang selalu mempunyai kontak dengan Tuhan dan
memperoleh hidayah menemukan kebenaran dan menundukkan akal
agar berjalan di atas kebaikan Islam menghormati tenaga akal
mendorongnya dan membinanya supaya berjalan di atas jalan yang
benar. Islam memulai pembinaan akal dengan membatasi pandangan
akal itu.Dengan demikian tenaga akal itu akan terhindar dari
cengkraman hal-hal ghaib tidak bisa dijangkau oleh akal.

4. Pendidikan Jasmani
Jasmani bukan hanya otot, panca indera, dan kelenjar-kelenjarnya
tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani
dan terungkap melalui perasaan jiwa itu secara totalitas dengan rasa,
pikir dan karsanya tak lain adalah pantulan jasmani.Islam dalam
membina tubuh dan energi potensial itu memperhatikan dua hal
sekaligus yaitu memperhatikan tubuh dari segi bahwa ia adalah
tubuh supaya tubuh itu menemukan tujuan psikologis yang ada
kaitannya. Sabda Nabi “Tubuhmu itu mempunyai hak yang harus
kau penuhi yaitu memberikan, memberi kesempatan istirahat,
membersihkannya dan membinanya supaya kuat dengan berolah
raga, memanah, berkuda dengan tujuan menguatkan dan melatih
badan agar tahan menderita dan kuat bekerja keras.Shalat
melukiskan adanya hubungan jasmani, wudhu adalah tingkah laku
jasmani meskipun mempunyai makna rohaniah, maksudnya
membersihkan badan sebelum melakukan shalat.
Shalat itu sendiri adalah gerakan jasmani yang sekaligus diiringi
oleh konsentrasi pikiran dan perasaan serta tubuh bekerjasama dalam
menjaga kesucian, pikiran dan perasaan bila tidak demikian maka
rusaklah shalat. Rohani, akal dan jasmani adalah jaringan-jaringan
yang luas dan komplek saling berhubungan sekaligus saling
bertentangan, perasaan takut perasaan ingin, perasaan cinta dengan
perasaan benci, percaya pada yang dapat dijangkau indra dan
percaya kepada yang tidak dapat dijangkau indra dan sebagainya,
semuanya itu merupakan jaringan-jaringan pada tempat yang
berbeda dan bertentangan, namun di samping berlawanan dan
bertentangan ia juga berguna dalam membawa manusia kedalam
kehidupan, untuk memperkuat bangunan manusia itu seluruhnya dan
terus berkembang.

D. Perbedaan Pendidikan Islam dan Pendidikan Non Islam


Pendidikan Islam adalah merupakan bagian dari ajaran Islam,
dimana tujuan utamanya adalah membina dan mendasari kehidupan anak
didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama
Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar
sesuai pengetahuan agama, sedangkan pendidikan umum adalah suatu
bagian pendidikan dimana tujuannya umum adalah suatu bagian
pendidikan dimana tujuannya berbeda dengan pendidikan Islam yaitu
membina dan mendasari dengan ilmu-ilmu umum untuk kesenjangan dan
kemaslahatan manusia di dunia.
Model pendidikan Islam yang berorentasi kepada pola pikir bahwa
nilai-nilai lama yang konservatif dan ascetic yang harus dilestarikan
dalam sosok seorang muslim. Sedangkan model pendidikan non Islam
berorientasi pada pola pikir untuk menatap zaman yang berikutnya dan
menjawab tantanganzaman.
Kurikulum pendidikan Islam tetap terpelihjara pada prinsip
keseimbangan dan kesatuan watak asli yang islam.

E. Prinsip-prinsip sistem pendidikan islam


Prinsip berarti asas ( kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir,
bertindak, dan sebagainya).

Dagobert D. Runes mengartikanya sebagai kebenaran yang bersifat


universal ( universal truth ) yang menjadi sifat dari sesuatu.
Berikut ini akan dijelaskan pula prinsip prinsip system Pendidikan
Islam yang merupakan pandangan falsafi diatas yang tercermin nantinya
dalam prinsip pendidikan. Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1. Prinsip Pendidikan Islam Merupakan Implikasi Dari Caracteristic
(ciri-ciri) Manusia Menurut Islam.
Ajaran islam mengemukakan empat macam ciri-ciri manusia yang
membedakan dengan makhluk lain yaitu:
 Fitrah
Agama yang diturunkan melalui Rasulnya adalah agama
fitrah Firman Allah SWT:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama


Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui[1168],(QS.Al-Rum:30)

[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia


diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama
tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu
tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah
lantara pengaruh lingkungan.

 Kesatuan roh dan jasad (wandah al-ruh wa al jism)


Manusia tersusun dari dua unsur yaitu roh dan jasad. Dari
segi jasad sebagian karakteristik manusia sama dengan
binatang, namun dari segi roh manusia sama sekali tidak
sama dengan makhluk lain. Allah menyempurnakan kejadian
manusia dengan meniupkan roh ketika struktur jasad manusia
untuk menerimanya.

Allah Berfirman :

Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan


telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].(QS. AL-
Hajr : 29)

[796] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah,


tetapi sebagai penghormatan.

 Kebebasan berkehendak (hurriyah al-iradah)


Kebebasan sebagai karakteristik manusia meliputi berbagai
dimensi seperti kebebasan dalam beragama, berbuat,
mengeluarkan pendapat, memiliki, berfikir, berekspresi dan
sebagainya.

Allah SWT menegaskan :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);


Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162]
dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan
putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui(QS.
AL-Baqarah : 256).

2. Prinsip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan Integral dan Terpadu.


Pendidikan islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan
agama. Penyatuan antara kedua system pendidikan adalah tuntutan
akidah islam. Sedangkan pedoman hidup dan hokum-hukum untuk
kehidupan manusia telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang
dinamakan din Allah, yang mencakum akidah dan syariah.
Sedangkan study tentang tata kehidupan manusia berupa
pengembangan pengetahuan dari ayat-ayat tanziliyah dilakukan dalam
ilmu hokum, ilmu politik, sosiologi, psikologi, ilmu ekonomi,
antropologi, dan lain sebagainya yang tercakup dalam ilmu-ilmu
social dan humanitas.
3. Prisip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan yang Seimbang
Pandangan islam yang menyeluruh terhadap semua aspek kehidupan
mewujudkan adanya keseimbangan. Ada beberapa prinsip
keseimbangan yang mendasari pendidikan islam yaitu:
1. Keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi
Islam meletakkan beban kewajiban yang berat diatas pundak
pendidik islam dalam makana yang sebenarnya. Sedangakan
dengan karakteristik manusia, maka pendidikan islam berusaha
mengembangkan semua aspek dan daya yang ada pada manusia
secara seimbang. Pendidikan yang oleh Al-Akad disebut sebagai
pendidikan yang tidak melebihkan salah satu unsur sehingga
mengurangi hak unsur yang lainya.

2. Keseimbangan antara jasmani dan rohani


Sesuatu kenyataan yang tidak diingkari bahwa manusia lahir
kedunia ini dibekali dengan kecenderungan pembawaan daya
imaginasi dan akal yang berbeda. Perbedaan ini dalam psikologi
disebut al fard al fardiah yang meliputi aspek fisik dan psikis
(jasmani dan rohani). Pendidikan islam memperhatikan perbedaan
fisik dan psikis seorang sebagai salah satu factor yang harus
dipertimbangkan dalam menysusn program kependidikan. Prinsip
ini didasarkan atas pandangan filosofis bahwa tujuan pendidikan
pada hakekatnya adalah untuk menumbuh kembangkankan aspek
fisik dan psikis anak.

3. Keseimbangan antara individu dan masyarakat.


Di segi lain pendidikan islam berusaha pula mengembangkan
aspek kemasyarakatan berupa kasih mengasihi, hormat
menghormati sesame muslim. Perasaan seperti itu apabila sudah
tertanam dalam jiwa seseorang dapat menimbulkan tindakan positif
berupa tolong menolong menjauhkan segala sesuatu yang dapat
merugikan orang lain.

4. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan yang universal


Prinsip ini dimaksudnya adalah pandangan yang menyeluruh pada
seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam yang manjadi dasar
pendidikan islam itu bersifat menyeluruh terhadap wujud, alam jagad,
dan hidup. Ia menekankan pandangan yang menghimpun roh dan
badan, antara individu dan masyarakat, antara dunia dan akhirat anatra
materil dan spiritual.
Menurut Muhammad Munir Mursyi, yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah pendidikan islam itu hendaknya meliputi seluruh aspek
kepribadian manusia dan hendaknya melihat manusia itu dengan
pandangan yang menyeluruh yang terdiri dari aspek jiwa, badan, akal,
sehingga nantinya pendidikan islam itu diarahkan pada pendidikan
jasmani, pendidikan jiwa, dan pendidikan akal.

5. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan dinamis.


Pendidikan islam dalam prinsip ini tidak statis dalam tujuan materi,
kurikulum media, dan metodenya, tetapi ia selalu membaharui diri dan
berkembang. Ia memberikan respon terhadap kebutuhan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan perkembangan dan perubahan social yang
tidak bertentangan dengan ajaran dasar islam.
Pendidikan islam berusaha mengadakan perubahan yang diinginkan
oleh individu dan masyarakat. Pada hakikatnya pendidikan itu
merupakan proses perubahan tingkah laku, oleh kerena itu pendidikan
islam memerlukan kedianamisan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan, bahwasanya
Isi ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan ; ilmu
pendidikan islam merupakan kumpulan teori tentang pendidikan
berdasarkan ajaran islam.
Pendekatan sistem adalah cara berpikir dan bekerja yang
menggunakan konsep-konsep teori sistem yang relevan dalam
memecahkan masalah.
Kemudian sistem pendidikan atas empat unsur yaitu :
 Kegiatan pendidikan yang meliputi : pendidikan diri sendiri,
pendidikan oleh lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap
orangb lain.
 Binaan pendidikan mencakup jasmani akal, qalbu.
 Tempat pendidikan mencakup rumah tangga, sekolah dan
masyarakat.
 Komponen pendidikan mencakup dasar, tujuan, materi, metode,
media, evaluasi.
Dan perbedaan system pendidikan islam dengan non islam terletak
pada :Sistem ideology, Sistem nilai, Orientsi pendidikan
Adapun prinsip-prinsip system pendidikan islam adalah:
1. Prinsip Pendidikan Islam Merupakan Implikasi Dari Caracteristic (ciri-
ciri) Manusia Menurut Islam.
2. Prinsip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan Integral dan Terpadu
3. Prisip Pendidikan Islam Adalah Pendidikan yang Seimbang
4. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan yang universal
5. Prinsip pendidikan islam adalah pendidikan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

al-Attas,muhammad al-naquib,konsep pendidikan dalam islam ,


1988,Mizan,Bandung

bahri saiful,zain aswan,strategi belajar mengajar, 1997,PT.rineka


cipta,jakarta

umar bukhari,Ilmu Pendidikan Islam,2010,Amzah,jakarta

Ramayulis,ilmu pendidikan islam,2011,kalam mulia,jakarta

Anda mungkin juga menyukai