PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek antara lain:
a. Mengenal dan mengetahui secara langsung instansi tempat praktek sebagai
salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karir.
b. Mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari
bangku kuliah.
c. Meningkatkan hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan
instansi.
d. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan.
e. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja.
2
a. Dapat meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan khususnya
Akademik dan Instansi.
b. Dapat mempromosikan keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia
kerja khususnya Instansi BPPBAP sehingga dapat mengantisipasi
kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang professional dan
kompeten di bidang masing-masing.
1.3.3 Manfaat Bagi Instansi
a. Dapat meningkatkan kerjasama antara Akademik dengan
Instansi/Lembaga.
b. Membantu Instansi/Lembaga dalam menyelesaikan tugas sehari-hari
selama Kerja Praktek.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
Gambar 2.1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP)
didirikan dengan maksud mendapatkan teknologi yang diperlukan dalam
meningkatkan produktivitas pesisir terutama komoditas yang memiliki nilai
ekologis dan ekonomis yang tinggi, mengingat Indonesia merupakan negara
kepulauan di wilayah tropis yang memiliki daerah pesisir yang luas dan
nberpotensi dalam pengembangan usaha perikanan.
BPPBAP yang berlokasi di Kabupaten Maros (±30 km dari arah utara Kota
Makassar, Sulawesi Selatan) yang telah beberapa kali berganti nama, yaitu:
1. Pada tahun 1696, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/um/12/1696 diberi
nama cabang Lembaga Penelitian Perikanan Darat (Cabang LPPD) berlokasi
di Makassar.
2. Pada tahun 1980, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/12/1980 diubah
menjadi Sub Balai Penelitian Perikanan Darat (Sub PPD) Maros dibawah
BALITKANDAT Bogor.
4
3. Pada tahun 1984, dari Sub BPPD diganti menjadi BALITDITA (Balai
Penelitian Perikanan Budidaya Pantai) Maros yang dikepalai oleh ALIE
POERNOMO, M.Sc (1984-1986).
4. Pada tahun 1990, Nama BALITDITA diganti menjadi BALITKANDITA
(Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai) yang dikepalai oleh Dr.
FUAD CHOLIK (1986-1991) dan Dr. ACHMAD SUDRAJAD (1991-1995).
5. Pada tahun 1995, Berdasarkan SK Menteri No.796/kpts/07/210/12/1994
nama Sub BALITKANDITA diganti menjadi Balai Penelitian Perikanan
Pantai (BALITKANTA) yang dikepalai oleh Prof. Dr.Ir. Taufik Ahmad,
M.Sc (1995-2001).
6. Pada tahun 2002, Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan
No.KEP 51/MEN/2002, nama BALITKANTA diganti menjadi Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) yang dikepalai oleh Ir.
Muharijadi Atmomarsono, M.Sc (2001-2005) dan Dr. Ir. Rachman Syah, MS
(2005-2012).
7. Pada tahun 2011, Berdasarkan SK Kementerian Kelautan dan Perikanan
No.32/men/2011 tanggal 12 Oktober 2011 Balai Penelitian dan
Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) berubah
menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau
(BPPBAP) yang dikepalai oleh Dr. Ir. Andi Parenrengi, MS (2012-Sekarang)
A. Tujuan
Tujuan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) merupakan
penjabaran atau implementasi dan pernyataan mini yang dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai lima tahun, dengan diformulasikannya tujuan ini
maka (BPPBAP) dapat mengetahui apa yang mempertimbangkan sumber daya
dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan dirumuskannya fungsi
tersebut untuk mengukur sejauh mana visi dan misi (BPPBAP) telah
dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) telah
menetapkan tujuan sebagai berikut :
5
1. Mendapatkan data dan informasi tentang kelayakan lahan dan komoditas
perikanan budidaya air payau.
2. Mendapatkan teknologi budidaya air payau yang bertanggung jawab dan
beriorientasi pada masyarakat dan industri perikanan.
3. Meningkatkan sumber daya riset kerja sama.
1. Visi
2. Misi
Misi adalah sesuatu yang konkret yang harus dilaksanakan oleh suatu
organisasi sesuai visi yang telah ditetapakan agar tujuan yang dapat dicapai
sebagai langkah-langkah konkret untuk mewujudkan misi tersebut. Misi
BPPBAP adalah sebagai berikut :
2.3 Fasilitas
Beberapa fasilitas yang tersedia untuk manunjang pelaksana riset terdiri atas
tambak percobaan, keramba jaring apung, laboratorium kering ( tanah, biologi,
6
patologi, kimia, bioteknologi, nutrisi) dan laboratorium basah, selain itu terdapat
perpustakaan, ruang rapat, bengkel, garasi, rumah dinas dan mess.
7
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau bertempat di jalan
Makmur Daeng Sitakka Kelurahan Raya Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros
dan terletak pada 199 derajat 35’ 21”BT dan 05 derajat 06’ 15” LS.
Secara total berjumlah 124 orang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
(PNS) sumber daya menusia tersebut 56 orang berfungsi sebagai penaliti, 1 orang
pustakawan, 23 orang teknisi litkayasa dan terdapat 35 orang sebagai tenaga
penunjang.
8
Gambar 2.2. Struktur Organisasi BPPBAP Maros
9
bagian tata usaha, seksis pelayanan teknis, jabatan fungsional, serta seksi program
dan kerja sama.
Sub tata usaha membawahi urusa umum dan urusan keuangan seksi
program dan kerja sama membawahi sub seksi program dan kerja sama seksi
pelayanan teknis membawahi sub seksi penelitian dan sub seksi layanan jasa dan
informasi dan jabatan fungsional yaitu kepala laboratorium.
1. Fasilitas penelitian
Lab. Gizi
Lab. Tanah
Lab. Patologi
Lab. Air
Lab. Biologi
Lab. Bioteknologi
Lab. Nutrisi
Prossesing Pakan
Hatchery dan KJA Barru
Instalasi tambak percobaan Maranak-Maros
Instalasi tambak percobaan Takalar
2. Fasilitas penunjang
Mess, perpustakaan, jaringan internet, musolah dan bengkel.
3. Media publikasi hasil riset
4. Riset unggulan tahun 2004-2008 :
Riset pemetaan dan daya dukung lahan perikanan pesisir
Riset lingkungan perikanan budidaya
Riset pakan kerapu macan
10
Riset kepiting bakau
Riset udang windu
Riset rumput laut
Riset tanah sulfat masam (TSM)
5. Kerjasama (MoU)
6. Laboratorium
Laboratorium tanah
Laboratorium tanah merupakan laboratorium yang dapat
menganalisis peubah-peubah kualitas tanah dan sediment, dimana
contoh atau sampel yang diambil di lapangan dapat dianalisis guna
mendapatkan data-data yang diperlukan menyangkut peubah-peubah
kualitas tanah dan sedimen untuk budidaya dan sumber daya perikanan
pesisir.
Laboratorium Biotek
Laboratorium biotek merupakan laboratorium yang dapat
menganalisis hal-hal yang bersifat bioteknologi .
Laboratorium Nutrisi
Laboratorium nutrisi merupakan laboratorium yang dapat
menganalisis kandungan pakan dan bahan pakan. Namun
dilaboratorium nutrisi dapat pula menganalisis sampel atau contoh
sedimen tanah yang berasal dari kawasan pesisir
11
Laboratorium Air
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
13
Dalam istilah teknik, pengertian tanah adalah butiran kerikil kasar, pasir
tanah lempung, tanah liat dan semua bahan lepas lainnya termasuk lapisan tanah
paling atas sampai pada lapisan tanah paling keras.
14
b. Humus : telah diubah dari sifat aslinya secara menyeluruh,
berwarna hitam, bersifat kolodial, kemampuan menahan air dan
ion lebih besar dari liat.
3) Air
Dalam tanah terdapat dalam ruang pori tanah.
Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi
tingkat ketersediaan air tanah bagi tanaman.
Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena
segera hilang merembes kebawah.
Air dalam pori sedang : mudah diserap oleh tanah.
Air dalam pori halus : sulit diambil oleh tanaman. Jadi, tidak
semua air dalam tanah tersedia bagi tanaman, sebagian tetap
tinggal dalam tanah.
Larutan tanah mengandung garam-garam larut, sebagian besar
berupa hara tanaman :
a. N, P, K, Ca, Mg dan S (hara makro)
b. Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn dan Cl (hara mikro)
Terjadi dinamika hara dengan adanya pertukaran antara hara dalam
larutan dengan yang terdapat di permukaan tanah.
4) Udara
Menempati pori tanah (terutama sedang dan besar)
Jumlahnya nerubah-ubah tergantung kondisi air tanah.
Susunanya tergantung dari reaksi yang terjadi dalam tanah :
b. CO2 ˃ atmosfer
15
a. Ukuran partikel penyusun tanah, makin harus maka makin padat tanah,
sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin
kasar.
c. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi
(penguapan) rendah porsi air meningkat (porsi udara menurun)
d. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak
mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai (Kemas.A, 2005)
16
tipe liat. Hasil penguraian bahan organik menjadi sumber nutrien dari
mikroorganisme dalam tanah dapat langsung dimanfaatkan oleh plankton. Karbon
merupakan sumber energi bagi mikroorganisme, sedangkan nitrogen dalam bahan
organik lebih banyak sebagai nitrogen organik, selain dalam bentuk nitrat dan
ammonium. Nitrogen dalam bentuk nitrat dimanfaatkan fitoplankton sebagai
sumber nutrient.
Kandungan N-total tertinggi umumnya terdapat pada lapisan 0-20 cm, dan
20-40 cm, dimana aktifitas perakaran dan mikroorganisme cukup intensif di
daerah tersebut. Hal ini juga akibat pemupukan yang intensif pada lapisan
tersebut. Namun kadar N-total semakin menurun dengan bertambahnya
kedalaman dimana pengaruh pengelolaan semakin rendahnya. Dengan
meningkatnya umur dan pembukaan lahan gambut, kandungan N akan meningkat
dan berkorelasi dengan tingkat dekomposisi. Tingginya permukaan air tanah
berpengaruh terhadap jumlah N yang dilepaskan, karena efeknya terhadap zone
perakaran, aerasi dan temperatur. Makin tinggi muka air tanahnya, jumlah N yang
tersedia bagi tanaman makin rendah (Ervina dkk, 2015). Sebagaimana diketahui
bahwa sumber utama N adalah bahan organik (Harjadi, 1960), perubahan
kandungan N tanah boleh jadi terkait dengan meningkatnya bahan organik dari
sangat rendah menjadi rendah akibat perlakuan imbangan pemberian pupuk
organik dan anorganik yang diberikan.
17
Oleh karena itu, diperlukan teknik yang akurat, tepat dan terstandar dalam
penetapannya.
18
BAB IV
19
4.2.2 Prosedur Kerja
Adapun cara kerja dari penetapan N-Total sebagai berikut:
4.2.2.1 Destruksi
1) Timbang sekitar 2 g contoh tanah.
2) Masukkan ke dalam labu kjeldahl 250 ml.
3) Tambah sedikit campuran selen dan batu didih + 1 g, kemudian tambah 7
mL asam sulfat pekat.
4) Dipanaskan di atas alat destruksi, mula-mula dengan menyalakan api kecil,
lalu nyalakan api diperbesarkan sampai asapnya hilang dan warna larutan
menjadi kehijauan atau tak berwarna lalu diangkat dan didinginkan.
4.2.2.2 Destilasi
1) Setelah larutan di dalam labu kjeldahl menjadi dingin, dilarutkan dengan
100 mL aquades ke dalam labu ukur.
2) Mengambil erlemeyer 100 mL lalu diisi dengan 10 mL asam borak dan
ditambahkan 3 tetes indicator conwey.
3) Erlenmeyer tersebut di tempatkan dibawah pendingin destilasi sehingga
ujung alat peendingan tersebut tercelup di bawah permukaan asam.
4) Memipet 10 mL larutan hasil dekstruksi ke dalam labu kjeldahl,
menambahkan 100 mL aquadest dan 10 mL NaOH 40%. Penambahan
NaOH harus melalui dinding labu. Penyulingan dihentikan setelah
volumenya mencapai 60 ml.
5) Setelah destilasi selasai, erlenmeyer diambil dan alat destilasi di matikan.
6) Dibilas dengan aquades diujung atas dan bawah dari alat pendingin.
4.2.2.3 Titrasi
1) Larutan dalam erlenmeyer di titrasi dengan asam sulfat 0,1 N sampai
warna merah.
2) Kemudian dicatat hasil titrasi.
4.3 Rumus
20
( Vc−Vb ) x N x 14 x p ……………………. ( 4.1 )
Nitrogen Total %= x 100 %
mgcontoh
Dimana :
Vc : mL titran contoh
Vc : mL titran blanko
P : factor pengenceran
4.4 Hasil
21
Tabel 4.1. Hasil analisis N total pada sampel tanah
4.5 Pembahasan
Nitrogen merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan biota
budidaya. Selain itu juga akan mengikat unsur-unsur beracun pada tanah asam
sehingga akan meningkatkan kapasitas penyangga tanah yang sangat erat
kaitannya efesiensi penggunaan unsur hara termasuk pupuk.
Dari hasil perhitungan didapatkan konsentrasi nitrogen total pada tanah
berkisar antara 0,03% - 0,11% (Tabel 4.1.). Dan kisaran konsentrasi yang
didapatkan menunjukkan bahwa konsentrasi nitrogen total pada sampel tanah
22
yang di analisis termasuk dalam kategori rendah, berdasarkan kriteria
penilaian tanah pusat penelitian tanah, dimana konsentrasi 0,01% - 0,15%
dikategorikan rendah, konsentrasi 0,16% - 0,50% dikategorikan sedang,
konsentrasi 0,51% - 0,70% dikategorikan tinggi sedangkan untuk konsentrasi
˂ 0,71% dikategorikan sangat tinggi.
Dari hasil konsentrasi nitrogen total yang didapatkan termasuk kategori
rendah sehingga apabila konsentrasi nitrogen kategori rendah pada tanah
tambak yang dibudidayakan maka sewajarnya ditingkatkan konsentrasi
nitrogennya sebagaimana diketahui bahwa semua organisme memerlukan
nitrogen untuk kelangsungan hidup. Demikian juga dengan kriteria kesesuaian
untuk (Tabel 4.2.) terlihat bahwa sampel-sampel yang dianalisis termasuk
kategori tidak sesuai (N).
Oleh karena itu kondisi tanah tambak yang konsentrasi N-totalnya rendah
maka sangat membutuhkan masukan pupuk nitrogen sehingga mencukupi dan
penambahan pupuk sesuai yang dibutuhkan pada tambak tersebut. Pupuk
nitrogen mengandung hara Nitrogen, bentuk senyawa nitrogen umumnya
berupa Nitrat, Amonium, Sianida. Contoh pupuk nitrogen yang biasa
digunakan ditambak, yaitu : Kalium Nitrat (KNO3), Amonium Fosfat (NH4),
Urea (NH2CCONH2) dan Kalium Sianida (CaCN2).
Kelas Lahan
S1 S2 S3 N
Karbon Organik (%) 1,5-2,5 0,5-1,5 ˂ 0,5 atau 2,5-8,0 ˃8,0
Bahan Organik (%) 3-5 1-3 ˂1 atau 5-1,5 ˃15
N-total (%) ˃ 0,5 0,4-0,5 0,25-0,4 ˂ 0,25
PO4 (mg/L) ˃ 0,6 45-60 30-45 ˂ 30
Ket: S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (kurang sesuai) dan N (tidak sesuai)
23
Pada prosedur kerja penetapan kandungan nitrogen total diatas terdapat
beberapa penambahan bahan dan juga bahan kimia yang masing-masing memiliki
fungsi yaitu : batu didih yang berfungsi untuk meratakan panas sehingga panas
menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat
didih. Batu didih adalah benda yang kecil, bentuknya tidak rata dan berpori, yang
biasanya dimasukkan kedalam cairan yang sedang dipanaskan. Adapun tambahan
untuk campuran selenium yang dapat mempercepat proses oksidasi karna zat
tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari
valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya. Dan pada proses destilasi atau
penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Fungsi penambahan
NaOH adalah untuk memberikan susasana basah karena reaksi tidak dapat
berlangsung dalam keadaan asam.
Tahapan reaksi analisis nitrogen total dapat dilihat pada reaksi dibawah ini :
Tahap destruksi :
Tahap destilasi
24
(NH4)2SO4 + 2 NaOH 2NH4OH + Na2SO4
NH3(g) NH3(I)
Tahap Titrasi
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dalam hasil analisis konsentrasi nitrogen dalam tanah tambak diperoleh
konsentrasi terendah yaitu 0,03% pada kode T.0013 dan kode T.0014, dan
konsentrasi tertinggi yaitu 0,19% pada kode sampel tanah T.0004, sehingga
dari 20 sampel tanah tambak yang dianalisiskan konsentrasi nitrogen totalnya
termasuk kategori rendah.
25
5.2 Saran
Sebaiknya pada proses kerja praktek berlangsung, pembimbing cukup
memberitahukan apa yang semestinya dikerjakan agar mahasiswa/mahasiswi
mengetahui banyak apa yang telah dikerjakan.
Dan semoga BPPBAP Maros senantiasa memberikan kesempatan untuk
para mahasiswa/mahasiswi yang akan melakukan Kerja Praktek (KP), KKN,
Penelitian dll. Semoga BPPBAP Maros tambah berkembang dimasa sekarang
maupun dimasa yang akan datang. AMIIN.
DAFTAR PUSTAKA
26
Ervina Indrayani1., Kamiso Handoyo Nitimulyo., Suwarno
Hadisusanto., Rustadi. (2015), “Analisisi kandungan Nitrogen,
fosforani-Papua”, Jurnal Manusia Dan Lingkungan, Vol. 22, No.2,
Juli 2015: 217-225
27
28
Lampiran 1.
N-TOTAL
1. Tujuan
Instruksi Kerja ini sebagai pedoman laboratorium dalam melakukan
penetapan kadar N-Total dalam tanah.
2. Ruang Lingkup
Instruksi Kerja ini meliputi tata cara penetapan nitrogen total dalam tanah
dengan teknik volumetrik, dengan metode kjeldahl.
3. Acuan
Wiryawan A. at all Kimia Analitik untuk SMK, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menenga, Departemen Pendidikan Nasional.
29
8) Buret
4.2 Bahan
1) Asam sulfat pekat
2) H2SO4 4N. Masukkan 111 mL Asam Sulfat pekat (95-97%)
kedalam sedikit demi sedikit melalui dinding labu ukiur 1000 mL
yang telah berisi 700 mL aquades bebas ion, kocok dan biarkan
hingga dingin. Tambahkan air bebas ion hingga tanda garis, kocok.
3) H2SO4 0,01N. Pipet 5 mL H2SO4 4N kedalam labu ukur 2000 mL,
impitkan dengan air bebas ion.
4) Borax diovenkan dan didinginkan dalam eksikator.
5) Indikator PP
6 Prosedur Pelaksanaan
5.1 Cara kerja
1) Timbang sekitar 0,1 g borax anhidrat, masukkan kedalam labu ukur 100
mL, kocok lalu impitkan dengan air bebas ion.
2) Pipet 10 mL kedalam erlemeyer tetesi PP sebagai penunjuk
3) Titar dengan asam sulfat 0,01 N.
5.2 Perhitungan
mgram. borax
N=
VxBst . xfp
Dimana :
V : Volume penitaran
30
Bst : Bobot borax (191)
7. Dokumentasi
Instruksi Kerja Khusus ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam
komputer dengan status legalitas yang sama. Adapun dokumen terkait
yang digunakan dalam instruksi kerja ini adalah:
31
LAMPIRAN 2
PENETAPAN NITROGEN TOTAL
Sampel 2 gram
7 mL H2SO4
Destruksi
10 mL hasil Destruksi +
100 mL aquadest
10 mL NaOH
Tampung dalam
Destilasi sampai 50-60 mL
10 mL asam borat
32
Titar dengan H2SO4 0,01
LAMPIRAN 3
33
Menimbang sampel tanah untuk pH
Mengukur pH tanah
11 Kamis, 18/08/2016 Membersihkan laboratorium
Menimbang sampel tanah
Analisis N-total
12 Jumat, 19/08/2016 Membersihkan laboratorium
Senam pagi
Preparasi sampel
Merapikan sampel
13 Sabtu, 20/08/2016 Libur
14 Minggu,21/08/2016 Libur
15 Senin, 22/08/2016 Membersihkan laboratorium
Menimbang sampel tanah
Analisis N-total
16 Selasa, 23/08/2016 Membersihkan laboratorium
Mengocok sampel bray
Mencuci alat laboratorium
17 Rabu, 24/08/2016 Membersihkan laboratorium
Menimbang sampel tanah
Mengukur pH sampel tanah
18 Kamis, 25/08/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis pospat
19 Jumat, 26/08/2016 Membersihkan laboratorium
Senam
Menghapus kode
Mencuci alat
20 Sabtu, 27/08/2016 Libur
21 Minggu, 28/08/2016 Libur
22 Senin, 29/08/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis N-total
Mencuci alat Laboratorium
23 Selasa, 30/08/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis Fe
Mencuci alat laboratorium
24 Rabu, 31/08/2016 Membersihkan laboratorium
34
Menimbang sampel tanah untuk pH
Mengukur pH tanah
25 Kamis 01/09/2016 Membersihkan laboratorium
Menimbang sampel tanah
Analisis N-total
26 Jumat, 02/09/2016 Membersihkan laboratorium
Senam pagi
Preparasi sampel
Membuat pereaksi
27 Sabtu, 03/09/2016 Libur
28 Minggu,04/09/2016 Libur
29 Senin, 05/09/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat pereaksi
Preparasi sampel
Analisis kadar air
30 Selasa, 06/09/2016 Membersihkan laboratorium
Menghapus kode
Menulis kode
Analisis N-total
Mencuci alat laboratorium
31 Rabu, 07/09/2016 Membersihkan laboratorium
Mencuci alat laboratorium
32 Kamis, 08/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis tekstur tanah
Membuat kertas pengering
Mengeringkan tanah
33 Jumat, 09/09/2016 Membersihkan laboratorium
Senam
Preparasi sampel tanah
34 Sabtu, 10/09/2016 Libur
35 Minggu,11/09/2016 Libur
36 Senin, 12/09/2016 Libur
37 Selasa, 13/09/2016 Analisis N-total
Mencuci alat laboratorium
Anlisis alumunium
35
38 Rabu, 14/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis tekstur tanah.
39 Kamis,15/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis tekstur tanah
Mencuci alat laboratorium
40 Jumat, 16/09/2016 Membersihkan laboratorium
Senam
Analisis phospat
41 Sabtu, 17/09/2016 Libur
42 Minggu,18/09/2016 Libur
43 Senin, 19/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis kadar air
Menimbang sampel tanah
44 Selasa, 20/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis N-total
45 Rabu, 21/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis sulfat
Mencuci alat laboratorim
46 Kamis, 22/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis N-total
Mencuci alat laboratorium
47 Jumat, 23/09/2016 Membersihkan laboratorium
Senam
Preparasi sampel tanah
Membuat pereaksi
48 Sabtu,24/09/2016 Libur
49 minggu,25/09/2016 Libur
50 Senin, 26/09/2016 Membersihkan laboratorium
Analisis kadar air
Analisis N-total
51 Selasa,27/09/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat wadah kertas pengering
Mengeringkan sampel
Preparasi sampel tanah
52 Rabu,28/09/2016 Pembersihan laboratorium
36
Analisis kadar air
Analisis N-total
53 Kamis,29/09/2016 Preparasi sampel tanah
Membuat pereaksi
54 Jumat,30/09/2016 Pembersihan laboratorium
Senam
Menimbang sampel tanah 2 gram
Analisis N-total
55 Sabtu,01/10/2016 Libur
56 Minggu,02/10/2016 Libur
57 Senin,03/10/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat Laporan KP
58 Selasa,04/10/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat Laporan KP
59 Rabu,05/10/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat Laporan KP
Asistensi laporan
60 Kamis,06/10/2016 Membersihkan laboratorium
Membuat Laporan KP
Asistensi laporan
61 Jumat,07/10/2016
Membersihkan laboratorium
Senam
Penarikan
37
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam mengerjakan laporan KP ini kami
tidak melakukan pemalsuan (fabricating) data dan tidak menjiplak karya orang
lain. Semua materi dalam laporan KP ini merupakan hasil karya kami sendiri,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka. Jika di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam laporan KP, maka
kami tidak bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.
Maryam
NIM : 1320422038
38
SURAT KETERANGAN TELAH MENYELESAIKAN
KERJA PRAKTEK (KP)
39
( Maryam ) ( Kamariah, S.Si)
Nim : 1320422038 NIP:19820223 2 010012 027
Makassar,
Dosen Pembimbing
40
(……………………)
41