Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 1, Ed. April 2015, Hal.

39-44

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM SARAF PADA BUKU


TEKS BIOLOGI KELAS XI

1
Irma Hidayati, 2Abdullah dan 3Mustafa Sabri
1
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP STKIP Getsempena, 3 Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Unsyiah, 3 Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah
Email: irma_boice@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian dengan judul “Identifikasi miskonsepsi Sistem saraf pada buku teks Biologi kelas XI”
bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi sistem saraf pada buku teks Biologi kelas XI. Obyek
penelitian sebanyak 7 buku teks Biologi kelas XI terbitan 5 tahun terakhir. Hal ini mengacu pada
ketentuan Permendiknas Nomor 1 Tahun 2011 Tanggal 4 Januari 2011 tentang buku teks yang
digunakan di sekolah minimal 5 tahun. Instrumen penelitian berupa lembar observasi yang digunakan
untuk mengisi perbandingan konsep dari buku yang diteliti dengan buku sumber teks asing yang
dijadikan acuan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan adanya miskonsepsi sistem saraf pada 7 buku teks yang diteliti. Miskonsepsi terdapat
pada konsep struktur dan fungsi neuron, impuls saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.

Kata Kunci: Miskonsepsi, buku teks Biologi, sistem saraf

ABSTRACT

This study entitled “Identifying the misconceptions in nervous system in12th Grade of biology
textbook” aims to identify misconception on biology textbooks’ about nervous system. The method of
the research was descriptive. The objects of the research were 7 of biology textbooks for grade xi
published within the last 5 years. The national education regulation no. 1 year 2011, 4 january 2011
states that the textbook used at school should be at least in the last 5 years. The instrument used were
observation sheet to compare the concept of the investigated book to the foreign source textbook as
guidance. The results showed that there were misconceptions in the material of nerve system
contained in 7 textbooks investigated, they were in the concept of structure and function of nervous,
impuls, central nervous system and peripheral nervous system.

Keywords:Misconception, Biology textbook, nervous system

PENDAHULUAN
iskonsepsi masih menjadi masalah biasanya digunakan sebagai bahan pengajaran
utama dalam pembelajaran Biologi dan yang efektif dan tampaknya merupakan
titik fokus penelitian pendidikan sumber signifikan dari masalah-masalah
beberapa tahun terakhir. istilah konseptual yang telah terdeteksi pada siswa [2].
Miskonsepsi diciptakan untuk menggambarkan Guru dan siswa biasanya menggunakan
konsep alternatif atau pandangan ilmu yang buku teks yang sama di sekolah. Menurut
tidak konsisten dengan konsep ilmiah. Nusantari (2011), seharusnya guru memiliki
miskonsepsi yang dialami siswa diperparah oleh buku pegangan sendiri yang berasal dari sumber
guru dan buku teks [1]. terpercaya misalkan teksbook [3].
Buku teks masih menjadi sumber Buku teks digunakan guru untuk
informasi utama dalam pembelajaran di sekolah. menyampaikan materi dan bahkan menentukan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Dikmenli, strategi pembelajarannya dan siswa
Cardak, dan Oztaz (2009) bahwa buku teks menggunakannya sebagai sumber informasi

[39]
Indentifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf pada Buku Teks Biologi XI

untuk mengerjakan tugas di sekolah dan penelitian yang berkaitan dengan komponen
pekerjaan rumah [4]. Penjelasan buku teks yang pendidikan lainnya. Penelitian yang berkaitan
rancu atau terlalu sulit dapat menumbuhkan dengan buku teks dintaranya berkaitan dengan
miskonsepsi karena pembaca sulit memahami isi analisis materi dari segi kedalaman, keluasan
buku. dan kesesuaiannya dengan kurikulum yang
Dari hasil wawancara awal dengan guru berlaku [4].
dan siswa, mereka mengemukakan sulit Berdasarkan latar belakang yang telah
memahami beberapa konsep dalam biologi disebutkan maka penulis merasa tertarik untuk
karena bersifat abstrak. Salah satu konsep yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan
sulit dipahami siswa adalah sistem saraf. Dari identifikasi miskonsepsi sistem saraf pada buku
hasil gambar mahasiswaTranava Slovakia teks Biologi kelas XI. Penelitian ini bertujuan
tentang tubuh manusia, ditemukan adanya untuk mengidentifikasi dan meluruskan
miskonsepsi pada beberapa sistem organ miskonsepsi sistem saraf yang terdapat pada
termasuk sistem koordinasi [5]. buku teks Biologi kelas XI.
Penelitian yang berkaitan dengan buku
teks masih sangat jarang dibanding dengan

METODE PENELITIAN
acuan dalam mengidentifikasi kesalahan dan
Metode yang digunakan dalam penelitian miskonsepsi buku teks biologi objek penelitian.
ini adalah metode deskriptif karena hanya Buku teks asing harus memiliki kriteria,
bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi digunakan sebagai buku acuan penulisan buku
sistem saraf yang terdapat di dalam buku teks teks biologi dan tercantum di dalam daftar
Biologi kelas XI. Obyek penelitian sebanyak 7 pustaka serta edisi terbaru. Selanjutnya
buku teks Biologi kelas XI terbitan 5 tahun menyusun lembar observasi yang berisi
terakhir. Hal ini mengacu pada ketentuan perbandingan konsep-konsep pada buku teks
Permendiknas Nomor 1 Tahun 2011 Tanggal 4 Biologi dengan buku acuan.
Januari 2011 tentang buku teks yang digunakan
di sekolah minimal 5 tahun. Tahap Pelaksanaan dan Analisis
Instrumen penelitian berupa lembar Mengidentifikasi dan menguji konsep
observasi yang digunakan untuk mengisi sistem saraf di dalam buku teks Biologi Kelas
perbandingan konsep dari buku yang diteliti XI mulai dari tiap kata, baris, paragraf, halaman
dengan buku sumber teks asing yang dijadikan kemudian mentabulasikan setiap konsep ke
acuan. dalam lembar observasi dan disertai dengan
Rancangan penelitian terdiri dari 3 tahap konsep yang berasal dari buku acuan.
yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan Terdapat 6 kelompok konsep tentang
tahap analisis. sistem saraf yang dibahas dalam buku teks,
yaitu: struktur dan fungsi neuron, impuls saraf,
Tahap Persiapan sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, gerak sadar
Menentukan buku yang dijadikan objek dan gerak refleks, serta kelainan pada sistem
penelitian, yaitu buku teks terbitan depdikbud saraf.
yang merupakan buku wajib walaupun jarang Lembar observasi yang telah diisi
digunakan tetapi sering dijadikan acuan untuk selanjutnya dinilai oleh tiga orang dosen ahli
menulis buku teks biologi lainnya. Objek dalam bidangnya untuk mengevaluasi
penelitian berikutnya adalah buku teks biologi kebenaran atau keberterimaan tentang konsep-
dari penerbit lain yang sering digunakan dan konsep yang teridentifikasi sebagai miskonsepsi.
diterbitkan minimal 5 tahun terakhir. Setelah lembar observasi yang berisi
Menentukan buku biologi lainnya terutama perbandingan konsep dievaluasi kemudian
terbitan asing yang akan digunakan sebagai dihitung persentase miskonsepsi yang ditemukan

[40]
Irma Hidayati, dkk.

dari buku teks biologi yang dijadikan objek pada kelompok konsep gerak sadar dan gerak
penelitian. refleks serta kelainan sistem saraf tidak
ditemukan miskonsepsi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Seluruh buku teks yang diteliti
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang mengandung miskonsepsi pada konsep yang
sudah dilakukan diketahui bahwa Dari 6 berbeda-beda. Buku teks I dan II merupakan
kelompok konsep yang dibahas dalam buku yang paling banyak mengandung miskonsepsi.
teks, ditemukan miskonsepsi paling banyak Sementara buku teks yang paling minimal
terdapat pada sistem saraf pusat. mengandung miskonsepsi adalah buku III.
Miskonsepsi lainnya juga terdapat pada Hasil analisis buku teks dapat dilihat pada
kelompok konsep struktur dan fungsi neuron, Tabel 1.
impuls saraf, dan sistem saraf tepi. Sedangkan

Tabel 1. Tabulasi Miskonsepsi Sistem Saraf dari 7 Buku Teks Kelas XI

Kelompok Konsep I II III IV V VI VII ∑


Struktur dan fungsi neuron 3 1 1 3 - 1 - 9
Impuls saraf 2 - - - - 3 - 5
Sistem saraf pusat 3 7 - 2 3 1 2 18
Sistem saraf tepi 2 - - - - 1 - 3
Gerak sadar dan refleks - - - - - - - 0
Kelainan sistem saraf - - - - - - - 0
Total 10 8 1 5 3 6 2 35

Kelompok konsep yang mengandung often called nerve fibers”. Pernyataan tersebut
miskonsepsi tersebut yakni: struktur dan fungsi sesuai dengan pendapat Bevelander dan
neuron; impuls saraf; sistem saraf pusat; dan Ramalay (1979) bahwa dendrit merupakan
sistem saraf tepi. Adapun hasil analisis buku perluasan perikaryon suatu neuron dan
teks akan dijabarkan berdasarkan kelompok mengandung bahan yang serupa dengan
konsep yang mengandung miskonsepsi. kandungan perikaryon [6]. Dendrit merupakan
tonjolan-tonjolan protoplasma neuron yang
Struktur dan Fungsi Neuron mengantarkan impuls saraf ke arah tubuh sel
Miskonsepsi struktur dan fungsi saraf [7].
neuron ditemukan pada 3 buku teks, yaitu buku Buku teks III menyatakan, “Fungsi akson
teks I, III, IV, dan VI. Buku teks I menyatakan ialah meneruskan impuls dari badan sel saraf ke
bahwa, “Dendrit merupakan serat-serat yang kelenjar dan serabut-serabut otot”. Pernyataan
melekat pada sel”. Kata melekat disini kurang ini terlalu umum mengenai fungsi akson, seolah-
tepat untuk menggambarkan posisi dendrit pada olah akson hanya berhubungan dengan sel
sel neuron. Menurut Kamus besar bahasa kelenjar dan sel otot. Pada kenyataannya,
indonesia, kata melekat mengandung makna Akson tidak hanya meneruskan impuls ke
menempel sehingga sulit untuk dipisahkan. Kata kelenjar dan otot namun juga ke sel-sel saraf
melekat dapat menimbulkan pemahaman bahwa lainnya. Sesuai dengan pernyataan Bevelander
dendrit dan badan sel merupakan dua bagian dan Ramalay (1979) “Berdasarkan susunan dan
yang saling menempel. Pada konsep sebenarnya fungsinya, neuron dibagi dalam tiga kelompok
dendrit dan badan sel neuron merupakan satu dasar yaitu: 1) Neuron sensorik yang tanggap
kesatuan yang utuh. Dendrit adalah penjuluran terhadap stimulans-stimulans dari dalam atau
badan sel, sehingga sitoplasma dendrit berasal luar organisme dan mengirimkan impuls ke
dari sitoplasma badan sel. “All neuron consist of sistem saraf pusat; 2) Neuron asosiasi yang
a cell body (also called the perikaryon or soma), berfungsi sebagai mata rantai antara neuron
because dendrites and axons are threadlike sensorik dengan neuron motorik; 3) Neuron
extensions from a neuron’s cell body, they are motorik yang membawa impuls ke otot atau

[41]
Indentifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf pada Buku Teks Biologi XI

kelenjar dan merangsang mereka menjadi aktif”. Sistem Saraf Pusat


Dari pernyataan Bavelander dan Ramalay dapat Miskonsepsi sistem saraf pusat ditemukan
kita simpulkan bahwa sel target penghantaran pada 6 buku teks yaitu buku teks I, II, IV, V, VI,
impuls oleh akson berbeda-beda, tidak hanya dan VII. Keenam buku teks tersebut
menuju ke sel kelenjar dan otot tetapi juga mengandung miskonsepsi yang hampir sama
menuju sel neuron pada sistem saraf pusat dan mengenai fungsi lobus temporal dan parietal di
sel neuron lainnya [6]. otak. Buku teks V dan VI menyatakan, “Lobus
Buku teks IV menyatakan “Sistem saraf temporal berfungsi sebagai pusat pendengaran”.
terdiri dari 3 macam sel yang memiliki struktur Buku teks II menyatakan, “Lobus temporal
dan fungsi berbeda yaitu, neuron, sel schwann, sebagai pusat pendengaran, pengecapan, dan
dan sel penyokong (neuroglia)”. Konsep ilmiah penciuman sedangkan lobus parietalis sebagai
menyatakan bahwa Sistem saraf tersusun atas 2 pusat penerima informasi dari indra di kulit”.
jenis sel yang utama yaitu neuron dan sel glia. Buku teks I menyatakan, “Lobus temporal
Buku teks VI menyatakan bahwa, “Badan sebagai pusat berbicara dan pendengaran”. Buku
sel terletak di dalam otak dan sumsum belakang I juga menyatakan “Pusat bicara, kemampuan
membentuk suatu kelompok yang disebut bicara, dan bahasa hanya terdapat pada manusia
ganglion”. Penjelasan ini bersifat umum dan dan pusatnya terletak pada lobus temporalis dan
menyiratkan makna penggunaan istilah ganglion lobus parietalis”. Buku teks VII juga
tersebut ditujukan untuk setiap kumpulan badan menyatakan “Pusat pengecapan di temporal,
sel, baik di otak maupun di sumsum tulang sedangkan lobus parietal sebagai pengatur
belakang. Pada konsep ilmiah, istilah untuk perubahan pada kulit dan otot”. Pada konsep
kelompok badan sel di otak berbeda dengan ilmiah dijelaskan bahwa lobus temporal adalah
istilah kelompok badan sel di sumsum tulang pusat pendengaran, penciuman, dan daerah
belakang. Ganglion merupakan sekelompok asosiasi auditoris. Lobus parietal sebagai pusat
badan sel di sistem saraf pusat sedangkan berbicara, membaca, pengecapan, dan asosiasi
nukleus merupakan sekelompok badan sel di somatosensoris [8].
otak [8]. Buku teks V dan VI bersifat
menyederhanakan fungsi lobus temporal karena
Impuls Saraf hanya menyatakan sebagai pusat pendengaran.
Miskonsepsi impuls saraf hanya ditemukan Pada kenyataannya lobus temporal juga sebagai
pada buku teks I dengan pernyataan “Presinaps pusat penciuman dan daerah asosiasi auditoris.
menghasilkan enzim kolinesterase”. Presinaps Buku teks II menyebutkan banyak fungsi pada
merupakan bagian terminal akson dimana lobus temporal tetapi sekaligus menyebutkan
terdapat banyak vesikula sinaptik. Pada konsep fungsi yang tidak tepat yaitu sebagai pusat
ilmiah enzim kolinesterase tidak dihasilkan pada pengecapan. Pada konsep sebenarnya pusat
bagian presinaps melainkan pada celah sinaptik pengecapan terdapat pada lobus parietal. Konsep
dan membran pascasinaptik atau membran sel lobus temporal pada buku I lebih menyimpang
neuron berikutnya yang menerima impuls. Hal dari sebenarnya karena dijelaskan lobus
ini sesuai dengan pernyataan Waxman (2010), temporal berfungsi sebagai pusat berbicara,
enzim kolinesterase ditemukan pada celah pendengaran, dan bahasa.
sinaptik dan membran pascasinaptik. Enzim Penjelasan fungsi lobus otak lainnya juga
tersebut berfungsi untuk merombak asetilkolin mengandung miskonsepsi. Buku teks V
secara cepat sehingga impuls saraf dapat menyatakan, “Otak tengah menjaga
dihantarkan pada sel neuron berikutnya. keseimbangan”. Pada konsep ilmiah dijelaskan
“Postsynaptic membranes contain the enzyme bahwa fungsi otak tengah adalah sebagai pusat
acetylcholinesterase, which rapidly inactivates penerimaan dan integrasi beberapa jenis
the acetylcholine bound to postsynaptic informasi sensoris, dan pusat proyeksi
receptors”. Pernyataan patton dan Thibodeau sedangkan keseimbangan diatur oleh cerebelum
menegaskan bahwa enzim kolinesterase terdapat atau otak kecil [10].
pada membran postsinaps bukan pada presinaps Miskonsepsi lainnya mengenai fungsi
[9]. lobus otak ditemukan pada buku I dengan

[42]
Irma Hidayati, dkk.

pernyataan, “Orang yang mengalami geger otak diberi keterangan sebagai pusat pendengaran
dapat mengalami gangguan pada bagian dan penglihatan. Lobus temporal memang
oksipitalis. Akibatnya orang tersebut tidak dapat sebagai pusat pendengaran tetapi tidak sebagai
mengingat sesuatu yang pernah dialaminya”. pusat penglihatan. Lobus oksipital berfungsi
Gangguan pada oksipitalis tidak mengganggu sebagai pusat penglihatan.
memori seseorang melainkan mengalami
gangguan penglihatan, karena lobus oksipitalis Sistem Saraf Tepi
merupakan pusat penglihatan. Seseorang yang Miskonsepsi sistem saraf tepi ditemukan
tidak mampu mengingat sesuatu yang pernah pada buku teks I dan VI. Gambar fungsi saraf
dialaminya mengalami gangguan pada sistem simpatik pada buku teks I juga mengandung
lymbik. Sesuai pernyataan Campbell, Reece, dan miskonsepsi. Keterangan pada gambar tersebt
Mitchell (1999), “Sistem limbik yang berada di adalah “saraf simpatik merangsang aktivitas
diensefalon (otak depan) meliputi amigdala dan pankreas dan menghambat ereksi pada organ
hippokampus sebagai pusat emosi dan memori kelamin”. Konsep ilmiah sebenarnya adalah
manusia” [8]. saraf simpatik menghambat aktivitas pankreas
Penjelasan bagian otak depan juga dan meningkatkan ejakulasi dan kontraksi otot
mengalami miskonsepsi. Buku teks II vagina [8].
menyatakan “Otak depan (diensefalon) terdiri Terdapat keterangan yang keliru pada
dari 2 lobus yaitu talamus dan hipotalamus. gambar buku teks VI tentang fungsi saraf
Konsep ilmiahnya adalah diensefalon terdiri dari simpatik dan parasimpatik. Keterangan tersebut
3 wilayah yaitu epitalamus, talamus, dan menjelaskan fungsi simpatik menghantarkan
hipotalamus [12]. kerja jantung dan pankreas. Menurut Snell, R.S
Penggunaan istilah pada buku teks V (2001) saraf simpatik berfungsi mempercepat
berbeda dengan buku acuan. Buku teks V denyut jantung dan menghambat aktivitas
menyebutkan istilah untuk otak tengah adalah pankreas [12].
diensefalon. Pada konsep ilmiah, otak tengah Dari ketujuh buku yang dianalisis
disebut mesensefalon, sedangkan diensefalon diperoleh gambaran miskonsepsi yang terdapat
merupakan otak depan (Snell, 2001). Perbedaan pada buku teks berupa kesalahan dalam
istilah ini dapat menimbulkan miskonsepsi pada menjelaskan struktur dan fungsi dari sistem saraf
pembacanya [12]. dan salah dalam memberikan keterangan
Miskonsepsi lain mengenai sistem saraf gambar. Kesalahan-kesalahan dalam buku teks
pusat terdapat pada penjelasan bahan abu-abu tersebut sangat berakibat fatal. Pembaca akan
dan bahan putih di sumsum tulang belakang. salah memahami konsep yang dipaparkan dari
Pernyataan buku teks VI adalah “Pada sumsum buku tersebut sehingga menimbulkan
tulang belakang, bahan kelabu terdiri atas badan miskonsepsi. jika seorang guru yang memiliki
sel dan bahan putih terdiri atas ikatan akson dan kesalahpahaman konsep, maka besar peluang
dendrit”. Penjelasan buku tersebut bersifat mereka akan menjelaskan konsep yang salah
umum karena tidak disebutkan badan sel saraf pada siswa mereka. Hal ini akan memperparah
apakah yang terdapat dalam bahan abu-abu. miskonsepsi dalam pembelajaran di sekolah.
Demikian juga pada penjelasan buku teks I yang Seperti pernyataan Dikmenli (2010),
menyebutkan, “Bagian dalam sumsum tulang “miskonsepsi diperparah oleh informasi rancu
belakang berwarna abu-abu terdiri atas saraf yang didapatkan dari guru dan buku teks” [2].
sensoris, motoris, dan konektor”. Menurut Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan
Waxman, S.G (2010), “Bahan abu-abu pada bahwa buku teks hampir menjadi satu-satunya
sumsum tulang belakang mengandung badan sel sumber informasi bagi guru. Sebagian besar
motorik dan interneuron. Bahan putih guru hanya menggunakan buku teks dan buku
mengandung akson motoris dan sel sensoris” pegangan lainnya dalam mencari informasi,
[9]. hanya beberapa guru saja yang mampu
Keterangan gambar fungsi lobus otak pada menggunakan internet dan aktif dalam mencari
buku teks I juga mengandung miskonsepsi. informasi tentang bahan ajar di internet. Begitu
Bagian lobus temporal pada gambar tersebut juga dengan siswa, sebagian besar siswa hanya

[43]
Indentifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf pada Buku Teks Biologi XI

menggunakan buku teks sebagai bahan belajar. miskonsepsi,.maka tak mengherankan jika
Keadaan seperti ini akan memperparah dikatakan bahwa keadaan miskonsepsi pada
miskonsepsi dikalangan guru dan siswa karena siswa dapat dilipatgandakan oleh buku teks,
mereka hanya memperoleh informasi dari satu karena buku teks merupakan sumber informasi
sumber. Jika guru hanya menggunakan buku utama bagi guru [4].
sumber yang mengandung kesalahan dan

KESIMPULAN
Miskonsepsi pada konsep sistem saraf Diharapkan penelitian tentang miskonsepsi pada
yang ditemukan dari penelitian adalah pada konsep yang berbeda dapat dilanjutkan sehingga
konsep struktur dan fungsi neuron, impuls saraf, kualitas pendidikan dan khususnya kualitas buku
sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. akan semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA
Know. Journal of Baltic Science
[1] Dikmenli, M. 2010. Misconceptions of Cell Education, 2 (10), pp: 86-95.
Division Held by Student Teachers in
Biology: A Drawing Analysis. Academic [6] Bevelander, G and J.A. Ramalay. 1979.
journal, 5 (2): 235-247. Essentials of Histology. Terjemahan oleh
Wisnu Gunarso. Jakarta: Erlangga.
[2] Dikmenli, M., O. Cardak and F. Oztas.
2009. Conceptual Problems in Biology- [7] Sukardi, E. 1985. Neuroanatomi Medica.
Related Topics in Primary Science and Jakarta: UI-Press.
Technology Textbooks in Turkey. [8] Campbell, N.A., J.B. Reece and L.G.
International Journal of Environmental Mitchell. 1999. Biologi edisi kelima jilid
& Science Education, 4 (4): 429-440. 1. Terjemahan oleh Wasmen manalu.
[3] Nusantari, E. 2011. Analisis dan Penyebab 2004. Jakarta: Erlangga.
Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku [9]Waxman, S.G. 2010. Clinical Neuroanatomy.
SMA Kelas XII. Bioedukasi, 4 (2): 47- United States of America: The Mc
55. Graw-Hill Company.
[4] Adisendjaja, Y.H., & Romlah, O. 2007. [11] Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Manusia
Identifikasi kesalahan dan Miskonsepsi dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC
Buku Teks Biologi SMAN. Biologi
[12] Snell, R.S. 2001. Neuroanatomi Klinik.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Terjemahan oleh Sugihartono, L. 2006.
(online). Tersedia
Jakarta: EGC.
padahttp://sakola.net/content/document/
658. Diakses tanggal 17 Januari 2013.
[5] Prokop, P and J. Fancovicova. 2006.
Students’ Ideas About The Human
Body: Do They Really Draw What They

[44]

Anda mungkin juga menyukai