TATA KELOLA ORGSANISASI
MAHASISWA DAN PERATURAN
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
AKADEMI ANALIS KESEHATAN PEKALONGAN
JLAde Irma Suryani No.6 Wiradesa Kab.Pekalongan
Telp./Fax : 0285 4416833BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Dokumen ini yang dimaksud dengan:
‘Akademi adalah Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
Direktur adalah Direktur Akademi Analis Kesehatan Pekalongan.
Wakil Direktur adalah Wakil Direktur yang membidangi urusan kemahasiswaan.
Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi di Akademi Analis
Kesehatan Pekalongan (AAK Pekalongan) yang terdaftar aktif pada tahun berjalan
5. Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di luar
kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk melengkapi Kegiatan kurikuler dalam
mencapai tujuan pembelajaran di AAK Pekalongan
6. Organisasi Kemahasiswaan adalah organisasi yang berfungsi sebagai wadah
pengembangan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan AAK Pekalongan yang
keberadaannya diakui secara resmi dan disahkan oleh pimpinan AK Pekalongan
7. Anggota Organisasi Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Anggota adalah
‘mahasiswa aktif yang terdaftar di Akademi
8. Pembina adalah seseorang yang ditugaskan oleh Direktur untuk melakukan
pembimbingan, pendampingan, koordinasi, membantu mencari solusiatas
permasalahan, dan memberi masukan agar Organisasi Kemahasiswaan_melakukan
kegiatan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Akademi
9. Pelatih adalah seseorang yang ditugaskan oleh Direktur untuk melatih pengembangan
keterampilan Mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi dan pencapaian prestasi
10. Surat Keterangan Pendamping Ijazah, yang selanjutnya disebut SKP1. adalah surat
pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Akademi, berisi informasi tentang pencapaian
akademik atau kualifikasi dari lulusan AK pekalongan
BABII
ASAS, TUJUAN, DAN FUNGSI
Pasal 2
1. Kegiatan yang ditaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan adalah terbuka, tidak
diskriminatif, nirlaba, mandiri, dan kekeluargaan
2. Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk
mahasiswa secara bertanggung jawab
3. Organisasi Kemahasiswaan bertujuan untuk:
a. meningkatkan Kesehatan jasmani dan rohani serta kecerdasan_ intelektual,
‘emosional, spiritual, dan sosial mahasiswa secara komprehensif:
b. membentuk lulusan yang kreatif, inovatif, solutif, berkarakter, berintegritas,
berbudaya, dan berakbilakul karimah
€. menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan
kewirausahaan;
4. meningkatkan prestasi mahasiswa untuk reputasi Akade
Bangsa dan NegaraPasal 3
Organisasi Kemahasiswaan berfungsi sebagai wadah:
1. pengembangan bakat, minat, potensi, dan jati diri mahasiswa;
2. penguatan jiwa sportivitas, toleransi, kepedulian, kepemimpinan,
kemandirian mahasiswa;
3. pengembangan kreativitas, inovasi, dan hilirisa:
dan seni budaya
4. pengembangan jiwa nasionalisme, kebangsaan, dan kemanusiaan berbasis kearifan lokal
dan
5. peningkatan prestasi dan kompetensi mahasiswa yang berorientasi masa depan dan
berdaya saing global
kewirausahaan, dan
ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga.
BAB II
PENYELENGGARAAN ORGANISASI KEMAH.
Pasal 4
1. Organisasi Kemahasiswaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pendidikan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Akademi.
2. Organisasi_ Kemahasiswaan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan untuk
mewadahi, menyalurkan dan mengembangkan potensi dan kreatifitas mahasiswa dalam
bidang penalaran dan keilmuwan, kerohanian, minat dan bakat, kewirausahaan,
kepedulian sosial, olahraga dan seni
3. Organisasi Kemahasiswaan dapat berbentuk Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan
Mahasiswa atau organisasi lain yang disahkan oleh pimpinan akademi
4. Badan Eksekutif Mahasiswa, yang selanjutnya disebut BEM adalah organisasi
mahasiswa yang menaungi seluruh kegiatan kemahasiswaan di akademi
5. Unit Kegiatan Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat UKM, adalah unit kegiatan
khusus yang menyelenggarakan kegiatan mahasiswa dalam bidang yang spesifik
BABIV
PEMBENTUKAN, PEMBEKUAN, DAN PENUTUPAN
PasalS
1. Direktur dapat membentuk, membekukan atau menutup Organisasi Kemahasiswaan.
Pembentukan Organisasi Kemahasiswaan dapat dilakukan oleh Direktur atau atas
usulan perwakilan mahasiswa yang memenuhi syarat kepada Direktur melalui Wakil
Direktur.
3. Setiap Organisasi Kemahasiswaan dinyatakan sah apabila pembentukannya telah
mendapat persetujuan dari Direktur
Pasal 6
Persyaratan pembentukan UKM adalah:1. keberadaan dan kegiatan UKM harus memiliki peran strategis untuk mendukung
pencapaian visi, misi, dan tujuan Akademi;
diusulkan oleh komunitas yang beranggotakan sekurang-kurangnya 20 orang dari dua
angkatan yang berbeda.
3. sudah membuktikan diri mampu berkegiatan sebagai komunitas selama minimal dua
tahun
4, memiliki struktur kepengurusan
5. memiliki perencanaan program kegiatan tahunan
6. memiliki potensi prestasi dan’ atau reputasi
Pasal 7
1. Organisasi Kemahasiswaan dapat dibekukan apabila
a. terjadi konflik kepengurusan yang tidak bisa diselesaikan secara internal:
b. melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Akademi; dan
¢. melakukan kegiatan yang dapat mencemarkan nama baik dan/atau menciderai
reputasi Akademi.
2. Pembekuan organisasi kemahasiswaan berlaku. sesuai waktu tertentu yang ditetapkan
oleh Direktur.
3. Pembekuan organisasi kemahasiswaan dapat dicabut apabila telah memperbaiki
kekurangankesalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pasal 8
Organisasi Kemahasiswaan dapat ditutup apabila
1, keberadaan dan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Kurang. signifikan mendukung
pencapaian visi, misi, dan tujuan Akademi;
2. melanggar larangan yang telah ditentukan; dan
3. tidak aktif melakukan kegiatan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.
Pasal9
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, pembekuan, dan penutupan Organisasi
Kemahasiswaan akan ditetapkan oleh Wakil Direktur.
BABV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
1, Struktur Organisasi Kemahasiswaan terdiri dari
a. Pembina
b, Pengurus; dan
cc Anggota
2. Kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan diatur sebagai berikut:
a. pengurus Organisasi Kemahasiswaan sekurang-kurangnya terdiri dari ketwa,
sekretaris dan bendaharab. pengurus Organisasi Kemahasiswaan dapat dilengkapi dengan pengurus lain sestiti
kebutuhan organisasi;
¢. ketua Organisasi Kemahasiswaan dipilih melalui musyawarah anggota; dan
ketua berhak menyusun kepengurusan organisasi sampai lenekap
€.ketentuan lain secara lebih rinei diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga masing-masing organisasi kemahasiswaan
3. Syarat menjadi ketua Organisasi Kemahasiswaan:
a, tercatat sebagai mahasiswa aktif minimal semester 2 (dua)
b. _sehat jasmani dan rohani;
¢. _mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,75 (dua koma tujuh puluh lima)
d.tercatat sebagai anggota aktif organisasi kemahasiswaan yang bersangkutan
€. memiliki integritas, rasa tanggung janji (commitment), dan moralitas yang tinggi;
£ berwawasan luas dan jauh ke depan dalam rangka mengembangkan Organisasi
Kemahasiswaan sesuai visi, misi, dan tujuan Akademi;
Pasal 11
1. Direktur wajib_ melakukan pembinaan kepada Organisasi Kemahasiswaan,
2. Direktur dapat mengangkat Pembina dan Pelatih Organisasi Kemahasiswaan,
3. Pembina dan Pelatih Organisasi Kemahasiswaan Akademi di bawah koordinasi Wakil
Direktur
Pasal 12
Pengurus Organisasi Kemahasiswaan bertugas
1, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan
bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di akademi
2. merencanakan pengembangan organisasi untuk peningkatan prestasi dan reputasi;
BAB VI
MASA BAKTI KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 13
1 Masa bakti pengurus Organisasi Kemahasiswaan adalah | (satu) tahun mulai bulan Juli
dan berakhir bulan Juni tahun berjalan,
2. Pengurus Organisasi Kemahasiswaan ditetapkan oleh Direktur
BAB VII
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Pasal 14
Organisasi Kemahasiswaan berhak:
1. memperoleh pelayanan administrasi
2. memperoleh pelayanan izin kegiatan;
3. dapat memperoleh bantuan dana kegiatan
4, — melaksanakan program dan kegiatan organisasi;5. menggunakan fasilitas dan atribut Akademi;
6, melakukan konsultasi kepada Wakil Direktur
Pasal 15
Setiap Organisasi Kemahasiswaan memiliki kewajiban
1, mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
melaksanakan kegiatan secara sungguh-sungguh dan bertanggungawab:
‘memelihara nama baik almamater dan sivitas akademika Akademi,
‘menjaga netralitas, tidak mengarah dan/atau berpihak pada satu kelompok tertentu
yang menimbulkan perpecahan suku, agama, dan ras;
membuat laporan pertanggungjawaban setiap kegiatan;
‘membuat laporan kegiatan, prestasi, dan keuangan akhir tahun;
‘melaksanakan regenerasi kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan secara baik: dan
bersedia diaudit oleh auditor intenal maupun eksternal Akaden
waa
Pasal 16
Setiap Organisasi Kemahasiswaan dilarang
1. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Akademi;
3. berafiliasi dengan partai politik, perusahaan rokok, perusahaan minuman keras, dan
jaringan penyalahgunaan napza;
4, melakukan kegatan politi praktis untuk kepentingan partai politik;
5. melakukan perploncoan, kekerasan, pelecehan verbal maupun non verbal dalam semua
kegiatan; dan
6. — melakukan kegiatan yang dapat mencemarkan nama baik dan/atau menciderai reputasi
Akademi.
Pasal 17
Selain hak, kewajiban, dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Pasal 15, dan
Pasal 16, setiap Anggota wajib menaati aturan tentang Tata Tertib dan Disiplin Mahasiswa
Akademi Analis Kesehatan Pekalongan.
Pasal 18
Organisasi Kemahasiswaan dan Anggota yang berprestasi mendapat penghargaan dari
‘Akademi sesuai dengan aturan yang berlaku
BAB VIII
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Pasal 19
1, Setiap kegiatan kemahasiswaan harus disetujui oleh Direktur melalui pengesahan
proposal kegiatanPenyusunan proposal kegiatan bertujuan untuk menguatkan pengendalian, penjaminan
keamanan dan keselamatan, dan pendampingan demi mencapai tujuan kegiatan
Penyusunan proposal kegiatan dilakukan oleh organisasi mahasiswa pengusul dengan
dikonsultasikan bersama Wakil Direktur
Proposal kegiatan berisi sekurang-kurangnya
Latar Belakang
Dasar/Landasan Kegiatan
‘Nama dan tema Kegiatan
‘Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Bentuk Kegiatan
Susunan Panitia Kegiatan
Rencana Anggaran Kegiatan
Penutup
Kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan dengan mengoptimalkan seluruh sarana dan
prasarana yang ada di Akademi
Kegiatan kemahasiswaan yang beresiko keamanan dan keselamatan anggota harus
dilengkapi dengan surat izin orang tua
Kegiatan kemahasiswaan yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan dalam bentuk
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan berisi sekurang-kurangnya
Latar Belakang
Dasar/Landasan Kegiatan
Nama dan Tema Kegiatan
‘Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Bentuk Kegiatan
Peserta Kegiatan
Evaluasi Kegiatan
‘Susunan Panitia Kegiatan
Laporan Keuangan
Penutup:
rer meee se
poo ep meee se
Pasal 20
Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan kemahasiswaan dapat berasal dari
a. Anggaran Akademi
b, Usaha organisasi kemahasiswaan yang dilakukan secara sah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
c. Bantuan lain yang tidak mengikat
Bantuan dana untuk kegiatan kemahasiswaan yang bersumber dari anggaran Akademi
berlandaskan asas
a, Proporsionalb. Persamaan hak, dimana semua organisasi kemahasiswaan mempunyai hak untuk
mendapatkan bantuan dana
. Skala Prioritas kegiatan
4. Bertanggungjawab
Pasal 21
tem Kredit Keaktifan Mahasiswa
Keaktifan dalam organisasi mahasiswa dan kegiatan kemahasiswaan mempunyai nilai poin
dalam Sistem Kredit Keaktifan Mahasiswa (SKKM) yang rinciannya akan diatur dalam
peraturan lain
BABX
KETENTUAN PERALI
Pasal 22,
Pada saat Peraturan ini berlaku, Organisasi Kemahasiswaan yang ada wajib menyesuaikan
tata laksana Organisasi Kemahasiswaan paling lambat pada periode kepengurusan
berikutnya,
N
BAB XI
PENUTUP:
Pasal 23
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,YAYASAN WIRA PURNAMA HUSADA PEKALONGAN
BADAN PENYELENGGARA
AKADEMI ANALIS KESEHATAN ( AAK ) PEKALONGAN
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. : AHU - 547. AH 10.04. Tahun 2011
Jl. Ade lnma Suryani No. 6 Tirto Kab. Pekalongan Telp./Fax. (0285) 4416833,
‘www.aak-pekalongan.ac.id
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR AKADEMI ANALIS KESEHATAN PEKALONGAN
No.013/SK-1/02/111/2020
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI MAHASISWA DAN PERATURAN KE
KEMAHASISWAAN
IATAN
DIREKTUR AKADEMI ANALIS KESEHATAN PEKALONGAN
Menimbang +, Bahwa mahasiswa adalah anggota sivitas akademika yang diposisikan
sebagai insan dewasa memiliki kesadaran diri dalam mengembangkan
ilmu- pengetahuam, teknologi, minat dan bakat dalam bidang
kerohanian, kepemimpinan, olahraga dan seni
b. Bahwa mahasiswa sebagai salah satu unsur sivitas akademika Akademi
Analis Kesehatan Pekalongan memegang peranan penting dalam
mewujudkan Visi dan Misi Akademi Analis Kesehatan Pekalongan,
maka diperlukan adanya tata kelola organisasi mahasiswa dan peraturan
kegiatan kemahasiswaan,
¢. Bahwa untuk memberikan jaminan kepastian hukum, Tata Kelola
Organisasi Mahasiswa dan Peraturan Kegiatan Kemahasiswaan
‘Akademi Analis Kesehatan Pekalongan perlu ditetapkan dengan surat
keputusan direktur
Memperhatikan : 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Statuta Akademi Analis Kesehatan Pekalongan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI ANALIS KESEHATAN
PEKALONGAN TENTANG TATA KELOLA ORGANISASI
MAHASISWA DAN PERATURAN KEGIATAN
KEMAHASISWAAN
2. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya,
Ditetapkan di : Pekalongan
Pada Tanggal : 10 Maret 2020
NIDN. 0623068101