Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Penggunaan GPS pada Lokasi Pelaksanaan

Rekonstruksi, Scrapping Filling Overlay (SFO), dan


Peningkatan Kapasitas
Jakarta, 23 November 2017
LATAR BELAKANG

Tindak lanjut atas Temuan BPK terkait Surat Edaran Vice President Maintenance
ketidaksesesuaian data antara yang No. CC.PM01.3625 Tanggal 18 September
tercatat dalam dokumen proyek dan 2017 Tentang Penggunaan Titik Koordinat
realisasi lokasi pelaksanaan pekerjaan GPS dalam Pekerjaan Rekonstruksi,
dimana terjadi penggeseran lokasi akibat Scrapping Filling Overlay (SFO), dan
perubahan patok KM; Peningkatan Kapasitas.

2
PENERAPAN PENGGUNAAN GPS (Case Study : Cabang Purbaleunyi)

Pengukuran GPS di Lokasi Pekerjaan


• Uji coba sudah dilakukan pada Pekerjaan SFO dan Rekonstruksi Tahun 2017 dan masih
dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan di lapangan;
• Hal yang serupa akan mulai diaplikasikan untuk Pekerjaan Capex Tahun 2018 (seperti:
Pekerjaan PJU, Perkuatan Lereng / Permasangan Bore Pile, Pekerjaan Guardrail, VMS,
Pekerjaan Penambahan Lajur dan lainnya)

Kategori Patok KM GPS


Penempatan Lokasi Kurang presisi dan tidak tetap Lebih presisi, berdasarkan
tergantung pada lokasi patok koordinat lokasi
KM
Perhitungan Manual Dapat dikonversi di aplikasi
Volume Material (Autocad & Google Earth)
Pelaporan Lokasi/titik pekerjaan dapat Lokasi/titik pekerjaan tidak berubah
berubah-ubah sesuai Patok menyesuaikan titik koordinat GPS
KM
3
PENERAPAN PENGGUNAAN GPS (Case Study : Cabang Purbaleunyi)

Cara Penggunaan :

Memploting titik plot


Melakukan survey lokasi Menentukan dimensi
awal (koordinat awal)
pekerjaan SFO dan (panjang dan lebar)
dan titik plot akhir
Rekonstruksi yang akan lokasi pekerjaan yang
(koordinat akhir) dengan
dikerjakan. akan dilakukan.
menggunakan GPS

Koordinat Awal

Melaksanakan Melakukan pelaporan


monitoring pekerjaan sesuai form (telampir)

Koordinat Akhir

4
CONTOH FORM PELAPORAN

5
CONTOH AS BUILT DRAWING

Penambahan data koordinat


awal dan koordinat akhir pada
dokumen as built drawing

6
PENERAPAN PENGGUNAAN GPS (Case Study : PT JBS)

Cara Penggunaan :
Melakukan survey Pembuatan file
manual untuk format kmz/kml dari
menentukan titik autocad ke aplikasi
STA / KM google earth

Memploting titik plot


manual di lapangan ke file
Melaksanakan
kmz/kml sesuai dengan
monitoring
nilai yang terbaca pada
GPS

Pelaporan Hasil
Memploting titik hasil penembakan GPS
di lapangan ke Google Earth
7
PENERAPAN PENGGUNAAN GPS

KELEBIHAN KEKURANGAN
Proses monitoring pekerjaan Pergeseran derajat relative
bisa dilakukan secara real sangat kecil (baru bergeser
time dan lebih mudah. sebesar 1º apabila objek
berpindah dengan kecepatan 80
km/j selama 4 menit).

Menghindari ketidaksesuaian Tidak cocok untuk diaplikasikan


data antara dokumen proyek untuk pekerjaan spot-spot seperti
dengan realisasi pekerjaan patching, dll.
dilapangan akibat pergeseran
lokasi pekerjaan.

Dokumentasi Proyek menjadi GPS ini dipengaruhi oleh posisi


lebih detail (terdapat lokasi satelit yang berubah dan adanya
koordinat GPS di as built proses sinyal yang tertunda,
drawing). kecepatan sinyal juga sering
berubah karena dipengaruhi oleh
atmosfir.
8
KESIMPULAN

(1). Penggunaan GPS dalam pekerjaan Rekonstruksi ,Scrapping Filling Overlay


(SFO), dan Peningkatan Kapasitas sangat baik dilakukan guna menghindari
terjadinya kesalahan administrasi pada mapping lokasi perbaikan/penanganan;

(2). Penggunaan GPS juga mempermudah Cabang/PT JLJ pada saat


perencanaan program RKAP dan dalam pengendalian pekerjaan dimaksud;

(3). Cabang/PT JLJ diminta agar menambahkan klausul kontrak pada pasal Gambar
Terlaksana yakni : “Kontraktor dalam melaksanakan pengukuran/mapping lokasi
perbaikan/penanganan terhadap lokasi yang telah dilakukan pekerjaan rekonstruksi,
Scrapping Filling Overlay (SFO), dan Peningkatan Kapasitas, harus menggunakan alat
GPS untuk menentukan titik koordinat yang tepat dan akurat sesuai dengan realisasi
pelaksanaan pekerjaan”.

Anda mungkin juga menyukai