Tugas Ips Pendalaman SD Dwi Marwanti
Tugas Ips Pendalaman SD Dwi Marwanti
: Dwi marwanti
Nim : 2019143602
Kelas : 4 O
Soal
1. Bagaimana cara anda sebagai calon guru untuk mengajarkan pada siswa mengenai
kemajemukan masyarakat, etnis, ras, dan agama!
2. Sikap-sikap apa saja yang akan anda tanamkan pada siswa dalam memahami
kemajemukan, etnis, ras, dan agama!
3. Jelaskan bagaimana lingkungan anda dalam menerapkan sosial, budaya, dan
keberagamaan!
Jawaban
dengan cara yang saya lakukan dalam mengenalkan pendidikan multikulutral pada
anak adalah:
1. Hoy morning
Dalam holy morning saya bisa mengajarkan lagu-lagu tradisional dari berbagai daerah
untuk dinanyikan bersama.
2. Story telling
3. tarian
dalam tarian saya akan mengajarkan beberapa tarian tradiisional yang ada di
Indonesia. Selain itu saya juga akan mempertontonkan beberapa tarian yang ada di
Indonesia.
4. masakan
dalam masakan saya akan mencoba mengajari cara memasaka makanan tradisional
secara sederhana dan saya juga akan memasakkan makanan atau memesan makanan
tradisional untuk diperlihatkan dan dinikmati oleh anak-anak.
5. perayaan.
Dalam Perayaan saya akan memperkenalkan hari perayaan agama besar di Indonesia.
selain itu saya juga akan memperkenalkan beberapa agama lokal yang ada di
Indonesia. dari pengenalan ini saya akan mengajarkan mereka beberapa pakaian
tradisional dan pantangan dalam agama lokal.
Dalam pembiasaan tiap hari saya akan mengajarkan anak-anak untuk terbiasa
berbicara bahasa tradisional setidaknya jikalau di rumah. saya juga akan mengajarkan
kepada anak-anak untuk bersikap sopan santun, tata krama dan juga sikap bergotong
royong terhadap anak-anak.
setelah melakukan cara tersebut saya akan meninjau perkembangan mereka dari
Rencana Pendiidikan Harian dan program tahunan
Dan
Guru (pendidik) yang merupakan bagian dari anggota lingkungan sekolah sangat
berperan penting dalam menanam, menumbuhkan dan melestarikan keeragaman itu
dengan selalu mengingatkan jiwa toleransi dan menghindari sikap diskriminatif.
Melalui pendekatan dan model pembelajaran yang asyik, peserta didik (siswa) perlu
diajak berdiskusi, berdialog bahkan bersimulasi bagaimana cara hidup saling
menghormati dengan tulus dan toleran terhadap keberagaman agama dan budaya yang
ada di tengah-tengah masyarakat yang plural.
Toleransi, sikap ini diperlukan agar masyarakat ataupun siswa bisa saling
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Tidak saling merendahkan dan
menghina kebudayaan yang satu dengan yang lain. Bisa hidup berdampingan dengan
masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, dan ras.
2. Empati.
Dengan sikap ini akan tumbuh kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Suatu
permasalahan sosial yang muncul bisa dirasakan menjadi milik dan tanggung jawab
bersama sehingga akan menciptakan semangat saling membantu dan gotong royong
dalam keberagaman.
3. Inklusif.
Sikap ini akan menjauhkan dari sikap tertutup dan menganggap bahwa kelompoknya
sendirilah yang paling baik dan benar. Sikap eksklusif harus dihindari karena akan
menuntun sikap tertutup terhadap kelompok lain yang bisa mempersubur sentimen
antarkelompok, rasa saling curiga yang dapat mempersulit bagi terciptanya integrasi
sosial.
1.Gotong royong
merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial
masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya yang telah eksis secara turun-temurun.
Gotong royong adalah bentuk kerja-sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu
hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama.
Gotong-royong muncul atas dorongan keinsyafan, kesadaran dan semangat untuk
mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya, terutama yang benar-benar,
secara bersama-sama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagian
bersama, seperti terkandung dalam istilah ‘Gotong.’