Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh:

NI PUTU DIYAH GUNARTI

NPM : 1833121351

D2 AKUNTANSI / IV

Dosen Pengampu:

Ni Ketut Sariani, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2020
MARKETING MIX
HARGA (PRICE)

Marketing mix adalah strategi pemasaran yang di dalamnya memiliki beberapa


komponen, komponen tersebut berupa product, price, place, dan promotion yang kini biasa
disebut dengan 4P. Yang akan dibahas kali ini adalah komponen marketing mix yang kedua
yaitu price (harga).
Dalam Marketing Mix harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan unsur lainnya dalam (Marketing Mix) menunjukkan biaya. Harga
adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah Break Even Price, yaitu harga terkecil yang bisa
dipasang pada produk agar bisnis tidak merugi.
Untuk mendapatkan nilai break even price ada rumus tersendiri, yaitu
(Total Fixed Cost/Production Volume)+Variable Cost Per Unit = Break Even Price
Total Fixed Cost adalah biaya keseluruhan pembuatan produk. Termasuk di
dalamnya ongkos material, ongkos tenaga, dan ongkos lain-lain (alat tulis kantor, marketing,
dll)
Production Volume adalah jumlah keseluruhan produk yang dibuat
Variable Cost Per Unit adalah biaya pembuatan satu buah produk.
Suatu harga ditetapkan pada umumnya bertujuan untuk :
 Meningkatkan penjualan
Dalam tujuan ini harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target
penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar . tujuan ini biasanya dilandaskan strategi
mengalahkan atau mengatasi persaingan.

 Mempertahankan citra suatu perusahaan


Citra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi pentapan harga. Penetapan harga,
baik itu penetapan harga tinggi maupun penetapan harga rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkan perusahaan

 Menstabilkan tingkat harga


Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan
dengan harga pemimpin industry (industry leader).

 Mencapai laba maksimum


Salah satu tujuan dari penetapan harga yaitu untuk mencapai laba yang maksimum.
Suatu perusahaan pastinya ingin produk yang dihasilkannya dapat di jual dengan
harga yang mahal yang nantinya akan menghasilkan laba atau keuntungan yang
maksimal.
 Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target
pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin.
Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang
dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut
diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan

 Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha


Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi
dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka
penjualan
Di dalam penetapan harga, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang turut
berpengaruh, misalnya ;
 Harga dari sejenis atau produk pengganti dari para pesaing.
Apabila perbedaan harga di antara produk pengganti atau produk sejenis cukup
berarti, maka konsumen akan beralaih ke harga yang lebih murah.

 Kemampuan membeli dari masyarakat.


Meskipun harga telah ditetapkan tidak terlalu mahal, tetapi apabila konsumen tidak
mampu menjangkaunya karena terbatasnya penghasilan konsumen tersebut, maka
produk itu juga tidak akan dapet terjual. Apalagi jika produk tersebut tidak termasuk
kebutuhan primer.

 Jangka waktu perputaran dana.


Jika modal perusahaan terbatas, maka tentu saja berusaha agar jangka waktu
perputaran dana dapat dipercepat. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi, meskipun untuk itu keuntungan yang
didapat perusahaan juga rendah.

 Peraturan pemerintah.
Untuk produk tertentu seperti minyak tanah, beras, gula, maka ada peraturan dalam
menetapkan harganya yang harus ditaati oleh penjual. Dalam hal ini penjual tidak
dapat menetapkan besarnya keuntungan seperti jika menjual produk yang lain.
 
 Modifikasi Harga
1. Menurut Pelanggan (Customer Basis)
yaitu harga yang dibedakan berdasarkan konsumen utama (primer) atau konsumen
biasa (sekunder).
2. Menurut Bentuk Produk (Product Form Basis)
yaitu harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan yang
dimiliki suatu produk.
3. Menurut Tempat (Place Basis)
yaitu harga yang ditentukan berdasakan lokasi/wilayah, daerah dimana produk atau
jasa ditawarkan.
4. Menurut Waktu (Time Basis)
yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa jam,
hari, minggu, atau bulanan.

Strategi menentukan harga yang tepat merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah
produk. Harga sebuah produk harus di analisa melalui kebutuhan konsumen, tingkat pesaing,
kesulitan mendapatkan bahan, hingga biaya produksi juga harus diperhatikan dengan baik
untuk mendapatkan harga yang optimal.
Batik Air adalah contoh perusahaan yang menerapkan konsep price yang baik dan
sistematis, disini perusahaan maskapai ini memiliki banyak pesaing, konsumen terbatas, dan
biaya operasi yang mahal namun tetap menyediakan harga yang terjangkau. Hal tersebut
tidak lepas dari perencanaan yang matang dalam pemasarannya berupa price atau harga yang
ditawarkan.
Saat menetapkan harga produk, Anda harus mempertimbangkan nilai yang dipersepsikan
untuk setiap produk yang Anda tawarkan. Strategi penetapan harga utama, dan ini adalah:

1. Penetapan harga pasar


yaitu dengan menetapkan harga yang paling rendah dengan tujuan untuk mengusai
pasar.

2. Harga skimming pasar
yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa
produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.

Untuk berhasilnya diskriminasi harga, diperlukan beberapa kondisi ;


 Pasar harus dapat disegmentasikan dan segmen tersebut harus memperlihatkan
intensitas permintaan yang berbeda.
 Anggota pangsa pasar yang membayar harga yang rendah harus tidak boleh berpaling
dan menjual kembali produk itu pada pangsa pasar yang membayar harga tinggi.
 Pesaing tidak boleh menjual dibawah harga pada pangsa pasar yang dibebankan harga
lebih tinggi.
 Biaya penetapan pangsa pasar dan penentuan kebijakan pasar haruslah tidak melebihi
hasil ekstra yang diperoleh dari diskriminasi harga.
 Bentuk diskriminasi harga tertentu haruslah tidak dianggap bertentangan dengan
hukum.

Metode Penetapan Harga


Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka
langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum
metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1.      Penetapan harga berdasarkan biaya
a)      Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit
tersebut ( margin )
Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual
b)     Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga
pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus ;  Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c)      Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya
keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
2.      Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi,
dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar
oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan
biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan
untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga
pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
3.      Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang
diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari
harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu
bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan
pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu
mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
Penentuan harga selalu membantu membentuk persepsi produk Anda di mata
konsumen. Perlu diingat, bahwa harga  terlalu rendah di mata konsumen biasanya akan dicap
sebagai barang bermutu rendah karena mereka membandingkan barang Anda dengan
pesaing.

Sebaliknya, harga yang terlalu tinggi akan membuat konsumen memiliki ekspektasi
yang besar untuk produk Anda, tentunya mereka akan menghargai uang yang mereka
keluarkan atas produk Anda, apakah sudah pantas apa yang mereka keluarkan dengan yang
mereka dapatkan? Pastikan untuk memeriksa harga pesaing dan harga yang sesuai.

Berikut adalah beberapa pertanyaan penting yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri
ketika Anda menetapkan harga produk:
 Berapa biayanya untuk menghasilkan produk?
 Apa nilai produk yang dirasakan pelanggan?
 Apakah Anda berpikir bahwa sedikit penurunan harga dapat secara signifikan
meningkatkan pangsa pasar Anda?
 Dapatkah harga produk saat ini mengikuti harga pesaing produk?

 
.

Anda mungkin juga menyukai