BEST PRACTICE
SMK MUHAMMADIYAH 2
GENTENG BANYUWANGI
Alamat : Jalan Hasanudin No: 103 Telp/Fax 0333 846292 Post. 68465
Email : smk_stm2_gtg@yahoo.co.id
Website : www.smkmuh2Genteng.sch.id
Genteng - Banyuwangi
LAPORAN BEST PRACTICE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
TAHUN 2019 / 2020
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
NUPTK : 8639761664130192
KABUPATEN/KOTA : BANYUWANGI
KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2019
BEST PRACTICE
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM KEMUDI
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA
KENDARAAN RINGAN
KELAS XII TKR SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG TAHUN AJARAN
2019/2020
Oleh:
EDY ABDUL GHOFUR.ST
NUPTK: 8639761664130192
Hari : Kamis
Kepala
BIODATA PENULIS
1. Nama EDY ABDUL GHOFUR.ST
2. NUPTK 8639761664130192
4. Telp / HP 085236921243
5. Email Edyghofur84@gmail.com
8. Agama Islam
12 Pendidikan S1
terakhir
BANYUWANGI, 07 Desember 2019
Penulis
Assalammualaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat.
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten BANYUWANGI
2. Guru Inti diklat PKP PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA
KENDARAAN RINGAN kelas A yang selalu siaga memberikan penjelasan
saat penulis membutuhkan bantuan.
3. Kepala SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG yang telah memberi izin,
kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian
ini seluas – luasnya
4. Semua rekan guru di SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG yang telah
memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam
bentuk Best Practice ini.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice
ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
BANYUWANGI, 07 Desember 2019
Penulis
JUDUL ………………………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. ii
BIODATA PENULIS ……………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar belakang masalah ……………………………………………… 1
B. Jenis kegiatan ………………………………………………………... 2
C. Manfaat kegiatan …………………………………………………….. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………. 3
A. Tujuan dan sasaran …………………………………………………... 3
B. Bahan/materi kegiatan ……………………………………………….. 3
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan ………………………………... 3
D. Media/instrument ……………………………………………………. 6
E. Waktu dan tempat kegiatan ………………………………………….. 6
BAB III HASIL KEGIATAN ……………………………………………….. 7
A. Hasil ………………..………………………………………………... 7
B. Masalah Yang Dihadapi ……………………………………………... 8
C. Cara Mengatasi Masalah ...…………………………………………... 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI …………………………….. 10
A. Simpulan ……………………………………………………………... 10
B. Rekomendasi ………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 11
DAFTAR LAMPIRAN ...……………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas
XII yaitu Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi, sesuai dengan pembelajaran Unit 2
pada program PKP.
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari Bast Practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Mendiagnosis kerusakan sistem kemudi yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung
aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan siswa aktif
selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan LKPD tentang Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi, siswa tidak hanya memahami konsep Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat
ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga dapat menyelesaiakan
masalah-masalah kehidupan nyata yang berkaitan dengan Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi (meta kognitif).
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-
sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli
pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
selalu disajikan dengan pola deduktif membuat siswa cenderung menghafalkan
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru yang
masih bersifat konseptual.
Berbeda kondisinya dengan pembelajaran berorientasi HOTS dengan menerapkan
Problem Based Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi benar-benar dibangun oleh
siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Problem
Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan data dari hasil pengamatan
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Problem based learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan.
Dengan menerapkan Problem based learning, siswa tak hanya belajar dari teks
tulis, tetapi juga diberi kesempatan terbuka untuk mencari data materi dari sumber
lainnya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Best Practice pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem
Kemudi dengan model pembelajaran Problem Based Learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis untuk menulis Best Practice ini dan diharapkan akan menambah
wawasan baru bagi guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan,
penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis sistem kemudi, penerbit erlangga.
3. Toyota, Training Manual Chasis Group Step 2, penerbit Toyota Astra Motor
4. Media internet : http://dutro99.blogspot.com/2013/01/memperbaiki-sistem-kemudi-
mobil.html
DAFTAR LAMPIRAN
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
Lampiran 2. RPP
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a) Menjelaskan bagian-bagian dan fungsi komponen pada Sistem Kemudi sesuai
buku informasi pada New Step 2 dengan santun.
b) Menjelaskan prinsip dasar kerja sistem kemudi sesuai buku informasi pada New
Step dengan santun.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan
cara melakukan pemeriksaan, perbaikan dan penyetelan komponen utama dan
Sistem Kemudi,yaitu :
Roda kemudi
Steering gear.
Lingkage joint
Linkage bracket
3. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi, peserta didik akan dapat
menjelaskan alur sebuah kerusakan Sistem Kemudi dengan percaya diri.
4. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi, peserta didik akan dapat
mendiagnosis sebuah kerusakan Sistem Kemudi dengan percaya diri.
5. Disediakan peralatan perbaikan kemudi/toolset dan unit mobil, peserta didik
akan dapat mendemonstrasikan perbaikan pada komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan penuh percaya diri.
6. Disediakan peralatan perbaikan kemudi/toolset dan unit mobil, peserta didik
akan dapat mengontrol hasil perbaikan sesuai prosedur pada service manual
dengan penuh percaya diri.
D. Materi Pembelajaran
1. Prinsip kerja Sistem Kemudi.
2. Alur permasalahan Sistem Kemudi.
3. Prosedur perawatan dan perbaikan komponen Sistem Kemudi.
4. Perawatan dan perbaikan pada komponen Sistem Kemudi.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Praktik dan Penugasan
3. Model : Problem Based Learning (PBL)
F. Media Pembelajaran
1. Unit Mobil/Trainer kemudi
2. Peralatan perbaikan kemudi/toolset
3. LCD proyektor
G. Sumber belajar
1. Supriyadi,2011, Memelihara/servis sistem kemudi, penerbit erlangga.
2. Toyota, Training Manual Chasis Group Step 2, penerbit Toyota Astra Motor
3. Media internet : http://dutro99.blogspot.com/2013/01/memperbaiki-sistem-kemudi-
mobil.html
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang
baru saja didiskusikan dan dipresentasikan
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya.
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a
(Nilai Karakter: Religius)
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian
I. Bahan Ajar
1. Media flash player sistem kemudi
2. Power point sistem kemudi
3. Buku servis manual sistem kemudi
4. Trainer kemudi
Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda
depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi).
Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir
yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage.
Bila kita melihat gambar diatas maka dapat terlihat bahwa yang menyebabkan
bergetarnya adalah pada STEERING LINKAGE atau untuk bahasa umumnya adalah
komponen-komponen steering seperti, Tie Rod, Rack end, Balljoint, Steering Gear.
Lalu kerusakan apa yang terjadi pada komponen-komponen tersebut. Berikut ini adalah
kerusakan yang terjadi pada Tie Rod End dan Balljoint
a. Tie Rod End
Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke
dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint
dapat disetel.
Biasanya kerusakan secara kasat mata adalah ketika roda di angkat kemudian kita
goyangkan rodanya (arah seperti membelok) maka akan terasa abnormal kalo
diterjemahkan dengan suara glek-glek suara yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
komponen didalam tierod end terjadi keausan.
b. Balljoint
Balljoint ini merupakan pivot roda saat berbelok, apabila balljoint ini sudah aus maka akan
membuat getaran yang besar pada roda saat berputar. Apalagi jika struktur dari sistem
Machpearshon yang hanya menggunakan satu balljoint ini tentunya akan membuat
getaran yang cukup hebat.
A. Saat melaju di jalan datar dengan kecepatan agak tinggi (jalan tol), roda depan sulit
dikendalikan. Kemungkinan Penyebab Gangguan pada sistem kemudi.
1. Gangguan sistem suspensi, terutama bagian belakang.
Periksa gerak bebas setir dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua
roda terangkat. Periksa sistem kemudi. Jika ada sambungan longgar, kencangkan. Jika ada
yang rusak, ganti segera. Bagian sistem kemudi yang perlu diperiksa :
Kendaraan besar yang menggunakan pegas daun, jika baut pusat pegas
daun patah menimbulkankan efek pengemudian yang sulit dikontrol dan
kendaraan tidak stabil.
Lampiran 4. LKPD/Work Sheet
Nama Bengkel :
Nama Teknisi :
Tipe Kendaraan :
Periksa gerak roda kemudi keatas bawah,kiri kanan 1 menit Baik / Buruk
dan maju mundur.
1 menit Baik / Buruk
Periksa kelonggaran steering lingkage
Periksa kelonggaran bantalan roda 1 menit Baik / Buruk
Batas :
Batas :
Item Analisa
1 2 3 4 5 6 7
Soal
Saat berkendara Pak Amin merasa tidak nyaman dan aman,karena mobil Kijang LGX
yang dikemudikannya liar,dan saat jalan lurus Pak Amin harus menahan kemudi terus
menerus. Saat diperiksa oleh mekanik Munir diperoleh data sebagai berikut :
Aktual Spesifikas
i
70 mm 30 mm
Dari data tersebut kemungkinan yang menyebabkan kerusakan atau keausan pada
komponen bak roda gigi kemudi adalah?
a. Sector shaft
b. Intermediate shaft
c. Steering coloum
d. Pitman arm
A. Steering wheel
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. A
Keterangan:
Soal
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara Mardi melakukan
perawatan sistem kemudi kendaraan Suzuki APV miliknya . Dari pemeriksaan
tersebut diperoleh data sebagai berikut :
Aktual Spesifikas
i
70 mm 30 mm
Berdasarkan data hasil pengukuran diatas, menurut pendapat Anda komponen
apa yang mengalami gangguan atau kerusakan serta bagaimana dampak atau
pengaruh yang terjadi pada kendaraan ?Jelaskan
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2. Dari data tersebut memperlihatkan bahwa gerak bebas kemudi
berlebihan karena melebihi dari spesifikasi. Pada sistem kemudi
terdapat sambungan sehingga memungkinkan adanya gerak
bebas. Tetapi gerak bebas yang berlebihan berasal dari bagian
sistem yang longgar diantaranya:
Religiositas
Nasionalisme
Kemandirian
Gotong royong
Integritas
Konversi Nilai:
1. 61-70 Kurang
2. 71-80 Cukup
3. 81-90 Baik
Kompeten
Ya
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Hasil
1. 61-70 Kurang
2. 71-80 Cukup
3. 81-90 Baik
No. Capaian
Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Hasil Kerja
No. Capaian
Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
Metode Jawaban
Indikator Pencapaian Kompetensi Tes Tulis Benar Salah
1 2 3 4
1 2 3 4
Konversi Nilai:
1. 61-70 Kurang
2. 71-80 Cukup
3. 81-90 Baik
A. IDENTITAS OBSERVER
Nama : Drs. MOH. SAUMI, M.Si
Tempat/Tanggal Lahir : BWI/ 01 Juni 1964
NUPTK :
Pendidikan Terakhir : 1. S1 2. S2 3. S3
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
UPT : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
Alamat UPT : JL. Hasanuddin 103
Kecamatan : Genteng
Kota/Kabupaten : BANYUWANGI
Propinsi : JAWA TIMUR
No. Telepon/HP : 085259729092
E-mail : smk_stm2_gtg@yahoo.co.id
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
B. Kegiatan Praktik
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai