Anda di halaman 1dari 46

laporan

BEST PRACTICE

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TAHUN PELAJARAN 2019 - 2020

SMK MUHAMMADIYAH 2
GENTENG BANYUWANGI

Alamat : Jalan Hasanudin No: 103 Telp/Fax 0333 846292 Post. 68465

Email : smk_stm2_gtg@yahoo.co.id

Website : www.smkmuh2Genteng.sch.id

Genteng - Banyuwangi
LAPORAN BEST PRACTICE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
TAHUN 2019 / 2020

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM KEMUDI

MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING

MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA


KENDARAAN RINGAN

KELAS XII TKR SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG TAHUN AJARAN


2019/2020

NAMA PESERTA : EDY ABDUL GHOFUR.ST

NUPTK : 8639761664130192

SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG

KABUPATEN/KOTA : BANYUWANGI

PROVINSI : JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN BANYUWANGI

TAHUN 2019
BEST PRACTICE
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM KEMUDI
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA
KENDARAAN RINGAN
KELAS XII TKR SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG TAHUN AJARAN
2019/2020

Oleh:
EDY ABDUL GHOFUR.ST
NUPTK: 8639761664130192

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Pembelajaran Mendiagnosis


Kerusakan Sistem Kemudi melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Problem
BasedLearning di SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG Kabupaten BANYUWANGI
Provinsi Jawa Timur.

Nama : EDY ABDUL GHOFUR .ST

Asal Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG

Telah disetujui dan disahkan pada / oleh

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Desember 2019

Kepala

SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG

Drs. MOH. SAUMI, M.Si

BIODATA PENULIS
1. Nama EDY ABDUL GHOFUR.ST

2. NUPTK 8639761664130192

3. Kompetensi TEKNIK KENDARAAN RINGAN

4. Telp / HP 085236921243

5. Email Edyghofur84@gmail.com

6. TTL Kab/Kota 07-03-1983


BANYUWANGI

7. Jenis Kelamin Laki-laki

8. Agama Islam

9. Alamat DSN Dadapan RT: 002 RW: 005

Kec. Sempu Kab/Kota. BANYUWANGI

10. Unit kerja SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG

Jabatan Guru Produktif TKR

Alamat Jl. Hasanuddin No. 103 RT: RW:

Kec. Genteng Kab/Kota. BANYUWANGI

11. Email smk_stm2_gtg@yahoo.co.id

12 Pendidikan S1
terakhir
BANYUWANGI, 07 Desember 2019
Penulis

EDY ABDUL GHOFUR.ST


KATA PENGANTAR

Assalammualaikum. Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat.
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten BANYUWANGI
2. Guru Inti diklat PKP PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA
KENDARAAN RINGAN kelas A yang selalu siaga memberikan penjelasan
saat penulis membutuhkan bantuan.
3. Kepala SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG yang telah memberi izin,
kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian
ini seluas – luasnya
4. Semua rekan guru di SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG yang telah
memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam
bentuk Best Practice ini.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice
ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
BANYUWANGI, 07 Desember 2019
Penulis

EDY ABDUL GHOFUR.ST


DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. ii
BIODATA PENULIS ……………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar belakang masalah ……………………………………………… 1
B. Jenis kegiatan ………………………………………………………... 2
C. Manfaat kegiatan …………………………………………………….. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………. 3
A. Tujuan dan sasaran …………………………………………………... 3
B. Bahan/materi kegiatan ……………………………………………….. 3
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan ………………………………... 3
D. Media/instrument ……………………………………………………. 6
E. Waktu dan tempat kegiatan ………………………………………….. 6
BAB III HASIL KEGIATAN ……………………………………………….. 7
A. Hasil ………………..………………………………………………... 7
B. Masalah Yang Dihadapi ……………………………………………... 8
C. Cara Mengatasi Masalah ...…………………………………………... 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI …………………………….. 10
A. Simpulan ……………………………………………………………... 10
B. Rekomendasi ………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 11
DAFTAR LAMPIRAN ...……………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah
kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Keterampilan berfikir untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan
mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini,
pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD dan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP dan SMA/SMK yang selama ini
dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui
zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,seperti
status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN dan
USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya. Dalam praktik pembelajaran
Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku
siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik
digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan
seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih
dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak
pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/ HOTS). Penulis juga jarang
menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas
kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran penemuan (Discovery Learning).
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) diartikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung
tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi
tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis
(ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa
berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan.
Setelah melaksanakan pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem
Kemudi dengan model Discovery Learning, penulis menemukan bahwa proses dan
hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Ketika model PROBLEM BASED LEARNING ini diterapkan pada kelas
yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik
pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah Best Practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi
HOTS dengan model Discovery Learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan
pembelajaran PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN
RINGAN di kelas XII dengan materi Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah meningkatkan kompetensi siswa
dalam pembelajaran PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA
KENDARAAN RINGAN yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan Best Practice
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah siswa kelas XII TKR semester
Ganjil di SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG sebanyak 30 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas
XII yaitu Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi, sesuai dengan pembelajaran Unit 2
pada program PKP.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan Best Practice ini adalah menerapkan
pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi dengan model pembelajaran
Problem Based Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan Best Practice yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD dan Target Kompetensi
KOMPETENSI DASAR (KD) TARGET KOMPETENSI
KD PENGETAHUAN
3.21 Mendiagnosis kerusakan Sistem Menentukan nilai Mendiagnosis
Kemudi Kerusakan Sistem Kemudi
KD KETERAMPILAN
4.21 Memperbaiki Sistem Kemudi Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi

2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi


IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
1.4.1 Menjelaskan prinsip kerja Sistem 4.21.1 Meniru perbaikan pada komponen
Kemudi. Sistem Kemudi berdasarkan
1.4.2 Menjelaskan alur permasalahan contoh.
Sistem Kemudi 4.21.2 Melaksanakan perbaikan pada
1.4.3 Menerapkan prosedur perbaikan komponen Sistem Kemudi
komponen Sistem Kemudi. berdasarkan tugas.
1.4.4 Mendiagnosis sebuah kerusakan 4.21.3 Mendemontrasikan perbaikan pada
Sistem Kemudi komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas.
4.21.4 Mengontrol hasil perbaikan
komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran.
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based Learning.
Aktivitas pembelajaran materi Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi
ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah Deskripsi Kegiatan


Sintak Model Mengamati
Pembelajaran 1
1. Guru menampilkan tentang permasalahan pada
Merumuskan kendaraan, gerak bebas kemudi terlalu besar. (HOTS
Uraian Masalah :Transfer Knowledge/kognitif)
2. Siswa mengamati pada kendaraan tentang permasalahan
kendaraan, gerak bebas kemudi terlalu besar.
Menanya

3. Guru menggali pertanyaan pada siswa mengapa gerak


bebas kemudi terlalu besar.
4. Guru meminta siswa berdiskusi kelompok untuk
mendiagnosis kerusakan yang terjadi.
5. Siswa berdikusi dengan kelompoknya untuk mencari
penyebab masalah.
(nilai karakter: gotong royong, menerima pendapat orang
lain)

(HOTS : Kolaboratif, Komunikatif)

Sintak Model Menggali Informasi


Pembelajaran 2 :
1. Guru menugaskan siswa untuk mengembangkan
Mencari kemungkinan penyebabnya
Penyebab Atau (HOTS: Berfikir Kritis dan pemecahan masalah)
Mengembangka
n Kemungkinan 2. Siswa membaca buku manual alur permasalahan pada
Penyebab sistem kemudi.
(Keterampilan literasi : Numerik)

3. Siswa berdiskusi untuk mengembangkan kemungkinan


penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi
(nilai karakter: gotong royong, menerima pendapat orang
lain)

4. Guru menugaskan siswa menggali informasi tentang


prosedur perbaikan sesuai dengan buku manual.
5. Siswa mengumpulkan informasi tentang prosedur
pemeriksaan dan perbaikan sesuai buku manual
(HOTS: problem solving/merencanakan solusi)

Sintak Model Menalar


Pembelajaran 3: 1. Guru menugaskan siswa untuk melakukan pemeriksaan,
Mengetes perawatan dan penyetelan komponen Sistem Kemudi.
Penyebab Atau
2. Guru menugaskan siswa untuk mengisi lembar kerja
Proses diagnosis
praktik dan menyimpulkan dari hasilpemeriksaan,
perawatan dan penyetelan komponen Sistem Kemudi.
3. Siswa untuk mendemontrasikan melakukan pemeriksaan,
perawatan,perbaikan dan penyetelan komponen Sistem
Kemudi.
4. Siswa menentukan kerusakan dari hasil pemeriksaan,
perawatan,perbaikan dan penyetelan komponen Sistem
Kemudi. (HOTS: Berfikir Kritis/inference)
5. Siswa membuat laporan dari hasil pemeriksaan,
perawatan dan penyetelan komponen Sistem Kemudi.
(HOTS: Problem solving/memeriksa solusi)
Sintak Model Mengkomunikasikan
Pembelajaran 4 : 1. Guru menugaskan siswa untuk mempresentasikan hasil
Mengevaluasi pemeriksaan, perawatan,perbaikan dan penyetelan
komponen Sistem Kemudi..
2. Siswa mempresentasikan hasil pemeriksaan, perawatan
,perbaikan dan penyetelan komponen Sistem Kemudi.
(HOTS: Berfikir Kritis, Kolaboratif, Komunikatif, dan
Memecahkan masalah)

3. Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.


(HOTS: problem solving/mengevaluasi)

4. Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.


(Nilai Karakter: Menghormati Pendapat Orang
lain/demokratis)

5. Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat


simpulan

Sintak Model Mengkomunikasikan


Pembelajaran 5 : 1. Guru menugaskan siswa untuk memperbaiki kerusakan
Mengevaluasi dan penyetelan komponen Sistem Kemudi.
2. Siswa memperbaiki kerusakan dan penyetelan komponen
Sistem Kemudi.
(Transfer Knowledge/psikomotorik)
(HOTS: problem solving/melaksanakan rencana)

3. Siswa membuat simpulan tentang perbaikan komponen


Sistem Kemudi.

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 6 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam Best Practice ini adalah (a) Unit
mobil/Trainer Sistem Kemudi (b) Peralatan perbaikan kemudi/tools set (c)Bahan
ajar guru :buku,flashplayerdan video tentang Mendiagnosis Kerusakan Sistem
Kemudi, dan (d)LKPD/Work sheet mendiagnosis kerusakan sistem kemudi. (e)
Manual book sitem kemudi.
Instrumen yang digunakan dalam Best Practice ini ada 3 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi (Sikap), (b)
instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis dan
penugasan(Pengetahuan), dan (c) Ceklist observasi/unjuk kerja (Keterampilan).

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2019 sampai dengan 12
Desember 2019 bertempat di Bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK
MUHAMMADIYAH 2 GENTENG.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari Bast Practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Mendiagnosis kerusakan sistem kemudi yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung
aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan siswa aktif
selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan LKPD tentang Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi, siswa tidak hanya memahami konsep Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat
ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga dapat menyelesaiakan
masalah-masalah kehidupan nyata yang berkaitan dengan Mendiagnosis
Kerusakan Sistem Kemudi (meta kognitif).
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-
sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli
pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
selalu disajikan dengan pola deduktif membuat siswa cenderung menghafalkan
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru yang
masih bersifat konseptual.
Berbeda kondisinya dengan pembelajaran berorientasi HOTS dengan menerapkan
Problem Based Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi benar-benar dibangun oleh
siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Problem
Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan data dari hasil pengamatan
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Problem based learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan.
Dengan menerapkan Problem based learning, siswa tak hanya belajar dari teks
tulis, tetapi juga diberi kesempatan terbuka untuk mencari data materi dari sumber
lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan
model Problem based learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang
baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya
diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran. Video
juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan
rumusan KD. Tetapi dengan adanya pelatihan ini hati mulai tergerak untuk
membuat pembelajaran yang HOTS.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi
dengan Problem Based Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa,
dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS
akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan disampaikan pada siswa baik dari
youtube atau media lain. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi
baca tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi dengan model
pembelajaran Problem Based Learning layak dijadikan Best Practice
pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi dengan
model pembelajaran Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Best Practice pembelajaran Mendiagnosis Kerusakan Sistem
Kemudi dengan model pembelajaran Problem Based Learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis untuk menulis Best Practice ini dan diharapkan akan menambah
wawasan baru bagi guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan,
penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis sistem kemudi, penerbit erlangga.
3. Toyota, Training Manual Chasis Group Step 2, penerbit Toyota Astra Motor
4. Media internet : http://dutro99.blogspot.com/2013/01/memperbaiki-sistem-kemudi-
mobil.html
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan ………………………………………………………. 13


Lampiran 2 : RPP ……………………………………………………………………………. 14
Lampiran 3 : Bahan Ajar …………………………………………………………………. 20
Lampiran 4 : LKPD …………………………………………………………………………. 26
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal ………………………………………………………………. 28
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran ………………………… 29
Lampiran 7 : Instrumen Penilaian Sikap ………………………………………….. 32
Lampiran 8 : Instrumen Penilaian Ketrampilan …….………………………… 35
Lampiran 9 : Lembar observasi proses pembelajaran ……………………… 37
Lampiran 1. Foto-foto Kegiatan

 Pendahuluan

 Kegiatan Inti
 Penutup
Lampiran 2. RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Kelas/ Semester : XI / ganjil
Materi Pokok : Perbaikan Sistem Kemudi
Alokasi Waktu : 18 jam x45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Kompetensi Pengetahuan 1.4.5 Menjelaskan prinsip kerja Sistem
3.21 Mendiagnosis Kemudi.
kerusakan Sistem Kemudi 1.4.6 Menjelaskan alur permasalahan Sistem
Kemudi
1.4.7 Menerapkan prosedur perbaikan
komponen Sistem Kemudi.
1.4.8 Mendiagnosis sebuah kerusakan Sistem
Kemudi
2. Kompetensi Keterampilan 4.21.1 Meniru perbaikan pada komponen Sistem
4.21 Memperbaiki Sistem Kemudi berdasarkan contoh.
Kemudi 4.21.2 Melaksanakan perbaikan pada komponen
Sistem Kemudi berdasarkan tugas.
4.21.3 Mendemontrasikan perbaikan pada
komponen Sistem Kemudi berdasarkan
tugas.
4.21.4 Mengontrol hasil perbaikan komponen
Sistem Kemudi berdasarkan tugas

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a) Menjelaskan bagian-bagian dan fungsi komponen pada Sistem Kemudi sesuai
buku informasi pada New Step 2 dengan santun.
b) Menjelaskan prinsip dasar kerja sistem kemudi sesuai buku informasi pada New
Step dengan santun.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan
cara melakukan pemeriksaan, perbaikan dan penyetelan komponen utama dan
Sistem Kemudi,yaitu :
 Roda kemudi
 Steering gear.
 Lingkage joint
 Linkage bracket
3. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi, peserta didik akan dapat
menjelaskan alur sebuah kerusakan Sistem Kemudi dengan percaya diri.
4. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi, peserta didik akan dapat
mendiagnosis sebuah kerusakan Sistem Kemudi dengan percaya diri.
5. Disediakan peralatan perbaikan kemudi/toolset dan unit mobil, peserta didik
akan dapat mendemonstrasikan perbaikan pada komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan penuh percaya diri.
6. Disediakan peralatan perbaikan kemudi/toolset dan unit mobil, peserta didik
akan dapat mengontrol hasil perbaikan sesuai prosedur pada service manual
dengan penuh percaya diri.

D. Materi Pembelajaran
1. Prinsip kerja Sistem Kemudi.
2. Alur permasalahan Sistem Kemudi.
3. Prosedur perawatan dan perbaikan komponen Sistem Kemudi.
4. Perawatan dan perbaikan pada komponen Sistem Kemudi.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Praktik dan Penugasan
3. Model : Problem Based Learning (PBL)

F. Media Pembelajaran
1. Unit Mobil/Trainer kemudi
2. Peralatan perbaikan kemudi/toolset
3. LCD proyektor
G. Sumber belajar
1. Supriyadi,2011, Memelihara/servis sistem kemudi, penerbit erlangga.
2. Toyota, Training Manual Chasis Group Step 2, penerbit Toyota Astra Motor
3. Media internet : http://dutro99.blogspot.com/2013/01/memperbaiki-sistem-kemudi-
mobil.html
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 1
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Membuka dan memulai pembelajaran


(persiapan/orientasi) dengan salam dan berdo’a. 10 menit
(Nilai Karakter: Religius)

Apersepsi 1. Menyampaikan tujuan dan kompetensi


yang harus dikuasai para peserta didik
2. Membagi kelompok kerja ( Pokja )

Motivasi 1. Menyampaikan kegunaan dan manfaat


yang diperoleh dari materi pokok yang
akan didiskusikan dan didemontrasikan

B. Kegiatan Inti

Sintak Model Mengamati


Pembelajaran 1 120 menit
1. Guru menampilkan tentang permasalahan
Merumuskan Uraian pada kendaraan, gerak bebas kemudi
Masalah terlalu besar. (HOTS :Transfer
Knowledge/kognitif)
2. Siswa mengamati pada kendaraan tentang
permasalahan kendaraan, gerak bebas
kemudi terlalu besar.
Menanya

3. Guru menggali pertanyaan pada siswa


mengapa gerak bebas kemudi terlalu
besar.
4. Guru meminta siswa berdiskusi kelompok
untuk mendiagnosis kerusakan yang
terjadi.
5. Siswa berdikusi dengan kelompoknya
untuk mencari penyebab masalah.
(nilai karakter: gotong royong, menerima
pendapat orang lain)

(HOTS : Kolaboratif, Komunikatif)

Sintak Model Menggali Informasi


Pembelajaran 2 : 6. Guru menugaskan siswa untuk 120 menit
mengembangkan kemungkinan
Mencari Penyebab penyebabnya
Atau (HOTS: Berfikir Kritis dan pemecahan
Mengembangkan masalah)
Kemungkinan
Penyebab 7. Siswa membaca buku manual alur
permasalahan pada sistem kemudi.
(Keterampilan literasi : Numerik)

8. Siswa berdiskusi untuk mengembangkan


kemungkinan penyebabnya dan bagaimana
cara mengatasi
(nilai karakter: gotong royong, menerima
pendapat orang lain)

9. Guru menugaskan siswa menggali informasi


tentang prosedur perbaikan sesuai dengan
buku manual.
10. Siswa mengumpulkan informasi tentang
prosedur pemeriksaan dan perbaikan
sesuai buku manual
(HOTS: problem solving/merencanakan
solusi)

Sintak Model Menalar


Pembelajaran 3: 360 menit
Mengetes Penyebab 1. Guru menugaskan siswa untuk melakukan
Atau Proses pemeriksaan, perawatan dan penyetelan
diagnosis komponen Sistem Kemudi.
2. Guru menugaskan siswa untuk mengisi
lembar kerja praktik dan menyimpulkan
dari hasilpemeriksaan, perawatan dan
penyetelan komponen Sistem Kemudi.
3. Siswa untuk mendemontrasikan melakukan
pemeriksaan, perawatan,perbaikan dan
penyetelan komponen Sistem Kemudi.
4. Siswa menentukan kerusakan dari hasil
pemeriksaan, perawatan,perbaikan dan
penyetelan komponen Sistem Kemudi.
(HOTS: Berfikir Kritis/inference)
5. Siswa membuat laporan dari hasil
pemeriksaan, perawatan dan penyetelan
komponen Sistem Kemudi.
(HOTS: Problem solving/memeriksa solusi)
Sintak Model Mengkomunikasikan 90 menit
Pembelajaran 4 : 6. Guru menugaskan siswa untuk
Mengevaluasi mempresentasikan hasil pemeriksaan,
perawatan,perbaikan dan penyetelan
komponen Sistem Kemudi..
7. Siswa mempresentasikan hasil
pemeriksaan, perawatan ,perbaikan dan
penyetelan komponen Sistem Kemudi.
(HOTS: Berfikir Kritis, Kolaboratif,
Komunikatif, dan Memecahkan masalah)

8. Siswa lain memberikan tanggapan terhadap


presentasi.
(HOTS: problem solving/mengevaluasi)

9. Siswa menerima tanggapan dari siswa lain


dan guru.
(Nilai Karakter: Menghormati Pendapat
Orang lain/demokratis)

10. Siswa memperbaiki hasil presentasi dan


membuat simpulan

Sintak Model Mengkomunikasikan 90 menit


Pembelajaran 5 : 11. Guru menugaskan siswa untuk
Mengevaluasi memperbaiki kerusakan dan penyetelan
komponen Sistem Kemudi.
12. Siswa memperbaiki kerusakan dan
penyetelan komponen Sistem Kemudi.
(Transfer Knowledge/psikomotorik)
(HOTS: problem solving/melaksanakan
rencana)

13. Siswa membuat simpulan tentang


perbaikan komponen Sistem Kemudi.

C. Kegiatan Penutup (20 menit)


1. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel
(nilai karakter: gotong royong dan peduli, disiplin, dan jujur)

2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang
baru saja didiskusikan dan dipresentasikan
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya.
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a
(Nilai Karakter: Religius)

H. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1) Sikap (teknik,bentuk ,rubrik dan contoh instrumen penilaian terlampir)


 Pengamatan oleh guru dengan instrumen penilaian sikap yang
meliputi:
1. Religiositas
2. Nasionalisme
3. Kemandirian
4. Gotong royong
5. Integritas
2) Keterampilan (teknik,bentuk ,rubrik dan contoh instrumen penilaian
terlampir)
1. Lembar tugas Observasi
2. Lembar penilaian Observasi
3) Pengetahuan (teknik,bentuk,rubrik dan contoh instrumen penilaian
terlampir)
1. Tes tertulis
2. Penugasan

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remidial: - Kerja kelompok

2. Pengayaan : Membuat makalah dengan Materi Power Steering

I. Bahan Ajar
1. Media flash player sistem kemudi
2. Power point sistem kemudi
3. Buku servis manual sistem kemudi
4. Trainer kemudi

Mengetahui, Banyuwangi, 7 Desember 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Drs. MOH. SAUMI, M.Si EDY ABDUL GHOFUR S.T


Lampiran 3. Bahan Ajar

Fungsi sistem kemudi 

Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda
depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi).

 Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir
yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage.

 Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan.


Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan
adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan
adalah model rack dan pinion. 

Bila kita melihat gambar diatas maka dapat terlihat bahwa yang menyebabkan
bergetarnya adalah pada STEERING LINKAGE atau untuk bahasa umumnya adalah
komponen-komponen steering seperti, Tie Rod, Rack end, Balljoint, Steering Gear.

Lalu kerusakan apa yang terjadi pada komponen-komponen tersebut. Berikut ini adalah
kerusakan yang terjadi pada Tie Rod End dan Balljoint
a. Tie Rod End

Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke
dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint
dapat disetel. 

Biasanya kerusakan secara kasat mata adalah ketika roda di angkat kemudian kita
goyangkan rodanya (arah seperti membelok) maka akan terasa abnormal kalo
diterjemahkan dengan suara glek-glek suara yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
komponen didalam tierod end  terjadi keausan.

b. Balljoint

Balljoint ini merupakan pivot roda saat berbelok, apabila balljoint ini sudah aus maka akan
membuat getaran yang besar pada roda saat berputar. Apalagi jika struktur dari sistem
Machpearshon yang hanya menggunakan satu balljoint ini tentunya akan membuat
getaran yang cukup hebat.

A. Saat melaju di jalan datar dengan kecepatan agak tinggi (jalan tol), roda depan sulit
dikendalikan. Kemungkinan Penyebab Gangguan pada sistem kemudi.
1. Gangguan sistem suspensi, terutama bagian belakang.

Pemeriksaan dan Perbaikan


 Pada kemudi terdapat gerak bebas. Gerak bebas adalah gerak yang
tidak mengakibatkan roda depan bergerak ke kiri atau ke kanan. Gerak bebas
normal sekitar 10-30 mm gerak busur setir. Gerak bebas setir yang terlalu
besar dapat menimbulkan masalah seperti di atas.

Periksa gerak bebas setir dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua
roda terangkat. Periksa sistem kemudi. Jika ada sambungan longgar, kencangkan. Jika ada
yang rusak, ganti segera. Bagian sistem kemudi yang perlu diperiksa :

1. Sambungan sistem kemudi.


2. Bantalan roda. Jika sudah aus dan longgar sebaiknya diganti.

3. Pasangan roda gigi kemudi. Jika longgar setel lagi.

 Kendaraan besar yang menggunakan pegas daun, jika baut pusat pegas
daun patah menimbulkankan efek pengemudian yang sulit dikontrol dan
kendaraan tidak stabil.
Lampiran 4. LKPD/Work Sheet

Lembar Kerja Peserta Didik


Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kemudi

PERINTAH KERJA (WORK ORDER)

Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Kemudi

Nama Bengkel :

Nama Teknisi :

Tipe Kendaraan :

Batas waktu : 40 menit

Selesaikan pekerjaan berikut sebelum batas waktu yang ditentukan.

1. Posisikan kendaraan ditempat yang rata/posisikan pada stall (waktu :3 menit)


2. Dongkrak /angkat kendaraan (waktu :3 menit)
3. Lakukan pemeriksaan pada ite-item kemudi berikut dan analisa
“baik/buruk” (waktu: 3menit).

Item pemeriksaan Waktu Analisa

Periksa gerak roda kemudi keatas bawah,kiri kanan 1 menit Baik / Buruk
dan maju mundur.
1 menit Baik / Buruk
Periksa kelonggaran steering lingkage
Periksa kelonggaran bantalan roda 1 menit Baik / Buruk

4. Lakukan pemeriksaan dan pengukuran gerak bebas kemudi berikut


(waktu: 7 menit).

Item pemeriksaan Waktu Aktual Satuan


(Lakukan pengukuran)

Periksa gerak bebas Steering


5 menit
wheel

Periksa/setel steering backlash 10


menit
5. Isilah item-item berikut berdasarkan servis manual (waktu:3 menit).

Item pemeriksaan Waktu Standar & Limit Satuan


(Lihat service manual)

Gerak bebas Steering wheel 1 menit Standar :

Batas :

Steering backlash 1 menit Standar :

Batas :

6. Analisa item berikut dan tentukan baik/buruk (waktu : 2 menit).

Item Analisa

Periksa gerak bebas Steering wheel Baik / Buruk

Periksa/steering backlash Baik / Buruk

7. Mintalah item perbaikan pada instruktur/guru (waktu: 2 menit).


8. Pasang kembali seluruh komponen yang sudah dilepas (waktu: 3 menit).
- Komponen yang terlepas sejak awal tidak perlu dipasang.
- oleskan grease/gemuk pada komponen yang memerlukan
- Kencangkan mur dan baut dengan momen pengencangan/torsi yang sesuai
(waktu : 3 menit)
9. Bersihkan area praktik (waktu: 2 menit).
- Kembalikan lengan lift pada posisi standar.
- Bersihkan peralatan dan kembalikan sesuai standar.
Lampiran 5. Kisi-kisi Soal

Materi Indikato Nomor


Kompetensi Bentuk
No. IPK r Soal Level
Dasar Soal
Pokok Soal

1 2 3 4 5 6 7

1. Mendiagnosis Menunjuka Prosedur Disajikan Penalaran PG 1


perawata data
kerusakan n n dan
Sistem pemerik
kerusakan perbaika saan
Kemudi n
gerak
Sistem kompone
bebas
n Sistem
Kemudi kemudi
Kemudi
siswa
dapat
menentu
kan
kerusaka
n
kompon
en
sistem
kemudi.

2. Mendiagnosis Menunjuka Prosedur Disajikan Penalaran URAIAN 2


perawata data
kerusakan n n dan pemerik
Sistem kerusakan perbaika saan
Kemudi n
gerak
Sistem kompone
bebas
n Sistem
Kemudi kemudi,s
Kemudi
iswa
dapat
mengura
ikan
pengaru
h
kerusaka
n pada
kondisi
pengend
araan.

Lampiran 6. Soal, Kunci, dan Pedoman Penyekoran


LK -4b KARTU SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan


Kelas/Semester : XII / Ganjil

Kompetensi Dasar Mendiagnosis kerusakan Sistem Kemudi

Materi Prosedur perawatan dan perbaikan komponen sistem kemudi

Disajikan data pemeriksaan gerak bebas kemudi siswa


Indikator Soal
dapat menentukan kerusakan komponen sistem kemudi
Level Kognitif Penalaran

Soal
Saat berkendara Pak Amin merasa tidak nyaman dan aman,karena mobil Kijang LGX
yang dikemudikannya liar,dan saat jalan lurus Pak Amin harus menahan kemudi terus
menerus. Saat diperiksa oleh mekanik Munir diperoleh data sebagai berikut :

Gerak bebas kemudi :

Aktual Spesifikas
i

70 mm 30 mm

Dari data tersebut kemungkinan yang menyebabkan kerusakan atau keausan pada
komponen bak roda gigi kemudi adalah?
a. Sector shaft
b. Intermediate shaft
c. Steering coloum
d. Pitman arm
A. Steering wheel

Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. A

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Soal dilengkapi stimulus data hasil pengukuran gerak bebaskemudi.


2. Peserta didik dalam menjawab soal membutukan penalaran (Menganalis)

LK-4c KARTU SOAL URAIAN

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan


Kelas/Semester : XII/ganjil

Kompetensi Dasar Mendiagnosis kerusakan Sistem Kemudi

Materi Prosedur perawatan dan perbaikan komponen sistem kemudi

Disajikan data pemeriksaan gerak bebas kemudi,siswa


Indikator Soal dapat menguraikan pengaruh kerusakan pada kondisi
pengendaraan
Level Kognitif Penalaran

Soal
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara Mardi melakukan
perawatan sistem kemudi kendaraan Suzuki APV miliknya . Dari pemeriksaan
tersebut diperoleh data sebagai berikut :

Gerak bebas kemudi


:

Aktual Spesifikas
i

70 mm 30 mm
Berdasarkan data hasil pengukuran diatas, menurut pendapat Anda komponen
apa yang mengalami gangguan atau kerusakan serta bagaimana dampak atau
pengaruh yang terjadi pada kendaraan ?Jelaskan

Kunci Pedoman Penskoran

NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2. Dari data tersebut memperlihatkan bahwa gerak bebas kemudi
berlebihan karena melebihi dari spesifikasi. Pada sistem kemudi
terdapat sambungan sehingga memungkinkan adanya gerak
bebas. Tetapi gerak bebas yang berlebihan berasal dari bagian
sistem yang longgar diantaranya:

 Mur rodakemudi kurang keras


 Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat.
 Lingkage joint aus.
 Pemasangan linkage bracket longgar.
 Bantalan roda longgar.
 Mainshaft joint longgar.
Pengaruh pada kondisi pengendaraan yaitu kendaraan tiidak
dapat berjalan normal dan tidak nyaman ,kemudi jadi liar dan
harus selalu menahan roda kemudi yang lebih fatal dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Soal dilengkapi stimulus data hasil pengukuran gerak bebaskemudi.


Peserta didik dalam menjawab soal membutukan penalaran (Menganalis).

Lampiran 7. Instrumen Penilaian Sikap

Form Penilaian Sikap


Tingkat Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi Sangat


Kurang Cukup Baik
Baik
1 2 3 4 5

Religiositas

Nasionalisme

Kemandirian

Gotong royong

Integritas

Rata-rata pencapaian kompetensi

Konversi Nilai:

Skor Awal Nilai Konversi Kesimpulan

0. <61 Tidak Kompeten

1. 61-70 Kurang

2. 71-80 Cukup

3. 81-90 Baik

4. 91-100 Sangat baik

Rubrik Penilaian Aspek Sikap


Indikator
No. Capaian
Pencapaian Indikator Penilaian
Kompetensi
Kompetensi
1 2 3 4

1. Religiositas Kriteria unjuk sikap:

 Selalu mengutamakan aspek kejujuran saat


melakukan pekerjaan
 Selalu mengutamakan aspek keadilan saat
melakukan pekerjaan
 Selalu mengutamakan aspek rendah hati saat
melakukan pekerjaan.
 Selalu mengutamakan aspek bekerja efisien
saat melakukan pekerjaan.
 Selalu mengutamakan aspek disiplin tinggi
saat melakukan pekerjaan.
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap Sangat Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap Baik

tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap Cukup Baik

tidak menampilkan >2 kriteria unjuk Belum

Nasionalisme Kriteria unjuk sikap:

 Selalu mengutamakan menjaga kebersihan


lingkungan
 Selalu mematuhi tata tertib dalam
melakukan pekerjaan
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik

tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >2 kriteria unjuk kerja Belum

Kemandirian Kriteria unjuk sikap:

 Melakukan pekerjaan tanpa bantuan orang


lain.
 Melakukan pekerjaan dengan percaya diri
 Melakukan pekerjaan dengan kreatif
 Selalu mempunyai inisiatif dalam
melakukan pekerjaan.
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik
Indikator
No. Capaian
Pencapaian Indikator Penilaian
Kompetensi
Kompetensi
1 2 3 4

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik

tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >2 kriteria unjuk kerja Belum

Gotong royong Kriteria unjuk sikap:

 Selalu berkolaborasi saat melaksanakan


pekerjaan.
 Selalu berdiskusi dalam memecahkan
masalah.
 Selalu membantu orang lain yang
membutuhkan.
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik

tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >2 kriteria unjuk kerja Belum

Integritas Kriteria unjuk sikap:

 Bekerja dengan urutan logis dan sistematis


sesuai SOP
 Melakukan pekerjaan dengan gigih dan
percaya diri.
 Selalu bertanggung jawab dengan
pekerjaanya.
menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Baik

tidak menampilkan 2 kriteria unjuk sikap kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >2 kriteria unjuk kerja Belum


Lampiran 8. Instrumen Penilaian Keterampilan
Form Penilaian Aspek Keterampilan

Kompeten
Ya

Indikator Pencapaian Belum Cukup Baik


No Sangat Catatan
Kompetensi Baik

0 1 2 3

1 2 3 4 5 6 7

I Hasil

1.1 Mendemontrasikan perbaikan


pada komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas.
1.2 Mengontrol hasil perbaikan
komponen Sistem Kemudi
berdasarkan tugas
Konversi Nilai:

Skor Awal Nilai Konversi Kesimpulan

0. <61 Tidak Kompeten

1. 61-70 Kurang

2. 71-80 Cukup

3. 81-90 Baik

4. 91-100 Sangat baik

Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan

No. Capaian
Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4

I Hasil Kerja
No. Capaian
Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4

1.3 Mendemontrasikan Kriteria unjuk kerja:


perbaikan pada
komponen Sistem  Penyetelan gerak bebas kemudi dilakukan
Kemudi berdasarkan berurutan dan sistematis.
tugas.  Gerak bebaskemudi sesuai spesifikasi
 Kemudi berfungsi dengan baik
 Kemudi ringan pengendaraan terasa
nyaman.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Sangat Baik
dengan tepat sesuai SOP
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum

1.4 Mengontrol hasil Kriteria unjuk kerja:


perbaikan komponen
Sistem Kemudi  Pengecekan akhir (final chek) kemudi
berdasarkan tugas dilakukan berurutan dan sistematis sesuai
contoh.
 Gerak bebaskemudi sesuai spesifikasi
 Kemudi berfungsi dengan baik
 Kemudi ringan pengendaraan terasa
nyaman.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Sangat Baik
dengan tepat sesuai SOP

menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik

tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik

tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum

Form Penilaian Aspek Pengetahuan

Metode Jawaban
Indikator Pencapaian Kompetensi Tes Tulis Benar Salah

1 2 3 4

Menjelaskan prinsip kerja Sistem Kemudi.


Metode Jawaban
Indikator Pencapaian Kompetensi Tes Tulis Benar Salah

1 2 3 4

Menjelaskan alur permasalahan Sistem Kemudi

Menerapkan prosedur perbaikan komponen


Sistem Kemudi.
Mendiagnosis sebuah kerusakan Sistem Kemudi

Konversi Nilai:

Skor Awal Nilai Konversi Kesimpulan

0. <61 Tidak Kompeten

1. 61-70 Kurang

2. 71-80 Cukup

3. 81-90 Baik

4. 91-100 Sangat baik


Lampiran 9. Lembar observasi proses pembelajaran

A. IDENTITAS OBSERVER
Nama : Drs. MOH. SAUMI, M.Si
Tempat/Tanggal Lahir : BWI/ 01 Juni 1964
NUPTK :
Pendidikan Terakhir : 1. S1 2. S2 3.  S3
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2.  Perempuan
UPT : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
Alamat UPT : JL. Hasanuddin 103
Kecamatan : Genteng
Kota/Kabupaten : BANYUWANGI
Propinsi : JAWA TIMUR
No. Telepon/HP : 085259729092
E-mail : smk_stm2_gtg@yahoo.co.id

B. IDENTITAS GURU YANG DIOBSERVASI


Nama : EDY ABDUL GHOFUR S.T
Tempat/Tanggal Lahir : BANYUWANGI, 07 -03 -1983
NUPTK : 8639761664130192
Pendidikan Terakhir : 1.  S1 2.  S2 3.  S3
Jenis Kelamin : 1.  Laki-laki 2.  Perempuan
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
Alamat Sekolah : JL. HASANUDDIN 103
Kecamatan : GENTENG
Kota/Kabupaten : BANYUWANGI
Propinsi : JAWA TIMUR
No. Telepon/HP : 085236921243
E-mail : Edyghofur84@gmail.com
R-9 Rubrik Laporan Best Practise

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai