Striktur Uretra
Striktur Uretra
LAPORAN PENELITIAN
Oleh :
dr. Pauline Elfrida Hutagaol
Pembimbing :
Dr. dr. Bambang Soeprijanto, Sp.Rad(K)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Depan................................................................................................................i
Lembar Persyaratan..........................................................................................................ii
Lembar Pengesahan.........................................................................................................iii
Lembar Pernyataan..........................................................................................................iv
Ucapan Terimakasih........................................................................................................v
Abstrak............................................................................................................................viii
Abstract............................................................................................................................ix
Daftar Tabel.....................................................................................................................xiii
Daftar Grafik.....................................................................................................................xiv
Daftar Gambar.................................................................................................................xv
2.1 Anatomi...............................................................................................6
x
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daftar pustaka........................................................................................................................38
Lampiran ...............................................................................................................................42
xii
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
xiii
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GRAFIK
xiv
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
xv
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE HUTAGAOL
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1
BAB I
PENDAHULUAN
Trauma uretra adalah rusaknya integritas struktur normal uretra akibat dari
trauma yang berlebihan (1 ), uretra rentan cedera oleh karena lokasinya dan
disfungsi ereksi, inkontinentia urine dan fistulasi. (1). Apabila trauma partial
ada kemungkinan sembuh total tanpa striktur. Dan olehkarena epitel dari
ujung yang mengalami retraksi dan gap diisi oleh fibrosis maka trauma urtera
komplit tidak dapat sembuh. (2).Segmen uretra yang dekat ramus pubis dan
dan komplikasi jika trauma uretra segera didiagnosis dan diobati dengan
tepat (2)
pencitraan awal pasien dengan multipel trauma, trauma uretra lebih baik
ini dapat mendeteksi terjadinya striktur pada urtera anterior dan perluasannya
namun kontras yang tidak masuk ke bladder bukan berarti sebagai rupture
komplit oleh karena tahanan sehinngga kontras sulit melewati sphincter dan
menyebabkan over diagnosis (2). Sekarang ini belum ada standarisasi pada
Klasifikasi uretra diawali pada tahun 1977 oleh collapinto dan Mc.Callum.
intak
Namun trauma pada bladder neck yang meluas sampai ke uretra proximal
tidak termasuk dalam klasifikasi ini, sehingga direvisi dan dilengkapi oleh
komplikasi post trauma uretra seperti disfungsi ereksi, striktur, fistulasi dan
perkemihan setelah trauma pelvis. Akan tetapi klasifikasi yang direvisi oleh
Goldman ini belum dapat diterima secara universal oleh karena belum dapat
uretra partial dan komplit. Namun klasifikasi menurut kriteria AAST ini tidak
menjelaskan lokasi trauma dan validitas antara rupture partial dan komplit
tersebut masih diragukan oleh karena belum memiliki evidence yang kuat
yang berasal dari meta analisis atau control trial yang berkualitas baik.
Goldman dan AAST dari gambaran BVCUG pada kasus-kasus trauma uretra
1.2 Masalah
Apakah ada hubungan antara klasifikasi Goldman dan AAST dengan hasil
terapi dari gambaran BVCUG pasien trauma uretra yang sudah diterapi
pasien trauma uretra yang sudah diterapi di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
Soetomo?
kasus trauma uretra yang telah diterapi Instalasi Radiologi RSUD Dr.
uretra laki-laki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
trauma langsung dari fragmen tulang yang timbul dari ramus pubis. Uretra pars
membranosa distal adalah uretra yang terutama beresiko, dan dapat mengganggu
bagian anterior dan posterior oleh diafragma urogenital. Uretra anterior terdiri dari
bulbosa dan penile uretra. Uretra posterior terdiri dari uretra prostatika dan
membranacea. Pada urtera anterior sel epitel terbentang langsung pada lapisan
spongiosa yang terikat pada buck’s fascia dan terfiksasi di bawah corpora
cavernosa dan perianal membrane. Uretra posterior dimulai dari urtera prostatika
pada level badder neck meluas sebagai saluran melewati prostat anterior.
Gambar 1. Skema yang menunjukkan anatomi uretra laki-laki yang normal pada
bidang sagital. Selama urethrography setelah trauma panggul, penting untuk
mengidentifikasi lokasi dari bladder neck (tanda bintang putih) dan sfingter uretra
eksternal atau diafragma urogenital (tanda bintang merah) karena ini adalah
landmark utama anatomi ketika mengklasifikasikan trauma uretra. VM =
verumontanum.
(Dicetak ulang, dengan izin, dari referensi 4.)
uretra
trauma pada penile uretra biasanya disebabkan oleh aktivitas seksual. Stradle
injury, akibat dari kompresi pubis terhadap uretra, adalah yang paling sering pada
Trauma pada uretra posterior berhubungan dengan fraktur pelvis. Dan paling
paling sering sejauh ini adalah dari uretra posterior. Trauma tersebut terjadi pada
3% -25% pasien dengan fraktur panggul (5). Mekanisme paling umum adalah
terkait kecelakaan lalu lintas di jalan dan jatuh dari ketinggian. Sebanyak 20%
pasien dengan jenis trauma seperti ini memiliki keterkaitan laserasi bladder yang
Komplikasi umum dari trauma panggul yang paling sering adalah trauma
panjang (1). Striktur telah dilaporkan di 31% -69% dari pasien setelah ruptur total
dari bulbus uretra (3). Inkontinensia dan impotensi diakui sering menjadi masalah
terkait. Tingkat keparahan dan durasi komplikasi dapat dikurangi jika trauma
uretra segera didiagnosis dan diobati dengan tepat, dan dalam hal ini ahli radiologi
1. Kontusio
2. Ruptur partial
3. Ruptur Komplit
trauma uretra posterior saja dan tidak konsisten secara anatomi ,karena penjelasan
yang diberikan berdasar campuran anatomi dan mekanis, sehingga hal ini
universal dan makin lama sistem Collapinto dan Mc Callum makin ditinggalkan.
yang lebih konsisten secara anatomi, lebih komprehensif sehingga lebih mudah
diterapkan (6).
lokasi anatomi dari trauma (misalnya, menurut apakah itu lebih dekat ke
urogenital diafragma atau sfingter eksternal). Sistem ini termasuk kategori untuk
trauma buli yang melibatkan atau menstimulasikan trauma uretra posterior (Tabel
2). (6)
Tabel 2
Klasifikasi trauma uretra berdasar Sistem Goldman
Tipe Deskripsi Trauma Uretrografi
Trauma
I Peregangan atau elongasi dengan uretra Intak tapi uretra meregang
posterior intak
II Ruptur uretra di atas diafragma Ekstravasasi media kontras hanya di
urogenital sementara segmen atas diafragma urogenital
membranosa masih intak
III Ruptur uretra pars membranosa hingga Ekstravasasi kontras di bawah
di bawah diafragma urogenital dan diafragma urogenital, mungkin
melibatkan uretra anterior meluas ke pelvis atau perineum,
bladder neck utuh
IV Trauma Bladder neck memanjang ke Ekstravasasi media kontras , ruptur
uretra proksimal bladder neck
Iva Trauma dasar buli menyerupai trauma Ekstravasasi media kontras
tipe IV periuretra, ruptur dasar buli
V Trauma terbatas uretra anterior Ekstravasasi media kontras di bawah
diafragma urogenital, terbatas di
uretra anterior
Sumber : Referensi 6.
Tabel 1
Sistem Klasifikasi AAST dan Rekomendasi Pengobatan untuk trauma uretra
Tipe Deskripsi Uretrografi Pegobatan
1 Memar Normal Tidak ada
2 Trauma Pemanjangan uretra tanpa ekstravasasi Konservatif dengan
peregangan kateterisasi
suprapubik atau
uretra
3 Ruptur parsial Ekstravasiasi kontras dari uretra Konservatif dengan
dengan kontras mengisi buli kateterisasi
suprapubik atau
uretra
4 Ruptur Ekstravasasi kontras dari uretra tanpa Realignment
komplet kontras mengisi buli dengan separasi Endoskopi atau graft
uretra <2cm uretroplasti
5 Ruptur Ruptur total dengan separasi uretra Realignment
komplet >2cm atau perluasan trauma ke prostat endoskopi atau graft
atau vagina uretroplasti
keterampilan ahli bedah yang tersedia (9), tetapi tingkat trauma juga dapat
dioperasi, dalam hal trauma uretra terkait dapat ditangani. Ruptur komplet uretra,
seperti dalam Jenis trauma Goldman II-V (Gambar 3-6), biasanya berakibat
striktur parah, dan beberapa ahli bedah memilih kasus ini untuk segera dioperasi.
Gambar 6. cystogram yang diperoleh dari pasien laki-laki dengan fraktur pelvis
open book setelah kecelakaan lalu lintas menunjukkan eksravasasi kontras
eksraperitoneal yang meluas dari bladder neck (panah) di sekitar uretra proksimal.
ini merupakan temuan yang mengindikasikan adanya trauma Goldman tipe IV
Gambar 2.8. Trauma partial pada uretra bulbosa. Dorsal buccal mucosa graft
uretroplasty memberi hasil yang baik
tidak ada keluhan berkemih, maximum flow rate lebih dari 15 ml / detik,
Dan dikatakan bermasalah apabila flowrate 5-15 ml/s (23), residu post-
pemeriksaan BVCUG.
dipengaruhi oleh :
5. Ketersediaan instrumen
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
BAB IV
METODE PENELITIAN
Deskripsi retrospektif
RSUD Dr. Soetomo Surabaya mulai bulan Maret 2015. Pengambilan sampel
Besar sampel pada penelitian ini sebanyak sampel yang datang dari bulan
Maret 2015 hingga Maret 2016 dan Mei hingga Juli 2016 yang memenuhi kritera
inklusi
klinis yaitu hematom di daerah uretra, bloody discharge dan retensi urine
( Goldman 1997 )
Hasil terapi didapatkan dari rekam medik resume pada status pasien,
Rekam medis yang memuat data pasien trauma uretra yang dilakukan
Rekam medis yang memuat data pasien trauma uretra yang dilakukan
Data
BAB V
HASIL PENELITIAN
gambaran trauma uretra pada pasien yang sudah dilakukan sistouretrografi bipolar
Berdasarkan populasi penelitian ini, usia termuda kasus trauma uretra adalah 10
tahun dan usia tertua 80 tahun dengan usia rata-rata 43,33 +/- 16,70 tahun.
sebanyak 5 sampel (11,6%), dan rentang usia tertua >70 tahun sebanyak 4 sampel
(9,3%).
Cumulative
Rentang usia Frequency Percent Valid Percent Percent
10-19 5 11,6 11.9 11,9
20 - 29 th 6 14,0 14.3 26.2
30 - 39 th 1 2,3 2,4 28,6
40 - 49 th 14 32,6 33,3 61.9
50 - 59 th 10 23,3 23,8 85.7
60 - 69 th 3 7,0 7,1 92.9
>70 th 4 9,3 7,1 100.0
Total 43 100.0 100.0
sebanyak 18 sampel (41,9%) , dan yang paling sedikit tipe 1 sebanyak 2 sampel
(4,7%)
sebanyak 19 sampel (44,2%) , dan yang paling sedikit tipe 1 sebanyak 0 sampel (0
%)
sebanyak 17 sampel (39,5%) , dan yang paling sedikit tipe 1 sebanyak 2 sampel
(4,7 %)
Berdasar kelompok klasifikasi AAST menurut penilai 1,2, 3 maka terbanyak tipe
5 sebanyak 2 penilai sebesar 18 dan 19 sampel, dan yang paling sedikit tipe 1
sebanyak 0 sampel (0 %)
2 10 8 17
3 9 12 11
4 4 4 9
5 18 19 4
sebanyak 24 sampel (55,8%) , dan yang paling sedikit tipe 4 sebanyak 1 sampel
(2,3 %)
sebanyak 28 sampel (65,1%) , dan yang paling sedikit tipe 5 sebanyak 1 sampel
(2,3 %)
sebanyak 13 sampel (30,2%) , dan yang paling sedikit tipe 5 sebanyak 3 sampel (7
%)
tipe 3 sebanyak 2 penilai sebesar 24 dan 28 sampel, dan yang paling sedikit tipe 5
2 5 5 13
3 24 28 12
4 1 4 10
5 2 1 3
Goldman
Pada penelitian ini berdasarkan data dari 43 kasus pasien trauma uretra,
AAST 16 28
Goldman 12 31
Pada penelitian ini hasil terapi yang terbanyak adalah sedang pada
Hasil terapi yang buruk hanya terjadi pada 1 kasus pada klasifikasi tipe 3.
2 3 4 0 16,3%
3 1 11 0 27,9%
4 1 1 1 7%
5 5 16 0 48,8%
Total 10 32 1 100%
Pada penelitian ini hasil terapi yang terbanyak adalah sedang pada tipe 3
2 1 3 0 4%
3 5 24 0 29%
4 1 0 1 2%
5 0 1 0 1%
Total 10 32 1 100%
BAB VI
PEMBAHASAN
sebelumnya yang dilakukan di RSCM oleh Mediana et al, 2014, dimana usia rata-
jumlah terbanyak adalah tipe 5 dimana terjadi rupture komplit dengan gap
sepanjang lebih dari 2 cm. Dan yang terbanyak kedua adalah tipe 3 yaitu ruptur
parsial yang dinilai sebanyak 2 orang. Hal ini sesuai dengan dengan Ennemores et
al, 2011 yang melaporkan 65 % terjadi pada rupture komplit dan 34% rupture
partial.
jumlah terbanyak adalah tipe 2 dimana lokasi cedera di atas diafragma urogenital
dengan segmen membranacea masih intact. . Hal ini sesuai dengan Mundy et al,
2011 menulis bahwa uretra pars membranosa distal adalah daerah paling beresiko
cedera sebagaimana tulisan Goldman, 1997 bahwa trauma paling sering adalah di
Pada penelitian ini 2 orang penilai mendapatkan trauma uretra yang paling
sedikit terjadi adalah yang terbatas pada uretra anterior dan 1 orang penilai
mendapatkan yang terjadi pada bladder neck. Sesuai dengan Mundy, 2011, yang
melaporkan kasus trauma uretra anterior terjadi +/-30%, lebih sedikit dibanding
trauma uretra posterior. Dan trauma uretra pada bladder neck pada usia < 20
tahun pada 3 orang , menurut El bakry, 2011 bahwa trauma uretra sering di
Pada penelitian ini lokasi yang tersering adalah uretra bagian posterior dan
derajat trauma yang paling sering adalah ruptur komplit, sesuai dengan laporan
97 %.
1. Penelitian retrospektif
BAB VII
7.1 KESIMPULAN
terapi sedang
sedang
3. Hasil terapi yang buruk terjadi pada AAST tipe 5 dan padaGoldman tipe 4
Goldman
7.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
6, pp. 28:1631-1643.
pp.276-299.http//www.springer.com/978-3-540-48603-9
6. Goldman SM, Sandler CM, Corriere JN, McGuire EJ, 1997, ‘Blunt
73-85. http//www.urologic.theclinics.com/0094-0143/06
12. Singh L, Sharma PK, 2012. Managing Urethral Injuries in Suburban India-
13. Patrias K. Citing medicine: the NLM style guide for authors, editors, and
(MD): National Library of Medicine (US); 2007 - [updated 2015 Aug 11;
http://www.nlm.nih.gov/citingmedicine
14. Liberman D, Pagliara TJ, Pisansky A, Elliot SP, 2015. Evaluation of the
Minneapolis; 13:53-56
15. Weston. P.A.M, 1960. Pathology and treatment of urethralstricture and its
16. Lindsay. A. Hampson, Jack W, 2014. Male urethral strictures and their
17. Santucci RA, Joyce GF, Wise M, 2007. Male urethral stricture disease. J.
Urol177:1667–1674
19. Klosterman PW, McAninch JW, 1989. Urethral injuries, AUA Update
Series
Vol. 8 Lesson;32:249–256.
20. Koraitim MM, Marzouk ME, Atta MA, et al, 1996. Risk factors and
22. Elliott DS, Barrett DM, 1997. Long-term follow-up and evaluation of
23. Mundy AR, Andrich DE, 2010. Urethral stricture , BJU International,
London;107 , 6-26
LAMPIRAN
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 10-19 5 11,6 11,9 11,9
20-29 6 14,0 14,3 26,2
30-39 1 2,3 2,4 28,6
40-49 14 32,6 33,3 61,9
50-59 10 23,3 23,8 85,7
60-69 3 7,0 7,1 92,9
>=70 3 7,0 7,1 100,0
Total 42 97,7 100,0
Missing System 1 2,3
Total 43 100,0
Descriptive Statistics
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 2 4,7 4,7 4,7
2,00 10 23,3 23,3 27,9
3,00 9 20,9 20,9 48,8
4,00 4 9,3 9,3 58,1
5,00 18 41,9 41,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
AAST2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 8 18,6 18,6 18,6
3,00 12 27,9 27,9 46,5
4,00 4 9,3 9,3 55,8
5,00 19 44,2 44,2 100,0
Total 43 100,0 100,0
1
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
AAST3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 2 4,7 4,7 4,7
2,00 17 39,5 39,5 44,2
3,00 11 25,6 25,6 69,8
4,00 9 20,9 20,9 90,7
5,00 4 9,3 9,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
GOLDMAN1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 11 25,6 25,6 25,6
2,00 5 11,6 11,6 37,2
3,00 24 55,8 55,8 93,0
4,00 1 2,3 2,3 95,3
5,00 2 4,7 4,7 100,0
Total 43 100,0 100,0
GOLDMAN2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 5 11,6 11,6 11,6
2,00 5 11,6 11,6 23,3
3,00 28 65,1 65,1 88,4
4,00 4 9,3 9,3 97,7
5,00 1 2,3 2,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
GOLDMAN3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 5 11,6 11,6 11,6
2,00 13 30,2 30,2 41,9
3,00 12 27,9 27,9 69,8
4,00 10 23,3 23,3 93,0
5,00 3 7,0 7,0 100,0
Total 43 100,0 100,0
2
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 10 23,3 23,3 23,3
Sedang 32 74,4 74,4 97,7
Buruk 1 2,3 2,3 100,0
Total 43 100,0 100,0
NPar Tests
Friedman Test
Ranks
Mean Rank
AAST1 2,13
AAST2 2,34
AAST3 1,53
Test Statisticsa
N 43
Chi-Square 29,114
df 2
Asymp. Sig. ,000
a. Friedman Test
NPar Tests
Friedman Test
Ranks
Mean Rank
GOLDMAN1 1,83
GOLDMAN2 2,12
GOLDMAN3 2,06
Test Statisticsa
N 43
Chi-Square 3,608
df 2
Asymp. Sig. ,165
a. Friedman Test
3
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
4
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
5
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
6
LAPORAN PENELITIAN GAMBARAN SISTOURETROGRAFI BIPOLAR... PAULINE ELFRIDA
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA