Anda di halaman 1dari 5

Soal Esay

1. Jika punya asuransi swasta, apakah masih harus menjadi peserta BPJS Kesehatan?
Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, meski sudah memiliki asuransi swasta, seluruh
masyarakat Indonesia tetap harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Terkait asuransi
swasta yang dimiliki masyarakat, jika suatu asuransi swasta bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
melalui skema koordinasi manfaat atau CoB, maka peserta BPJS Kesehatan yang memiliki
asuransi swasta tersebut bisa memperoleh manfaat lebih, khususnya dalam manfaat non medis,
seperti naik kelas ruang inap, berobat keluar negeri, dan sebagainya.
2. Bagaimana Pendaftaran Peserta BPJS Kesehatan?
Prosedur Pendaftaran bagi Pekerja Penerima Upah (PPU) dilakukan secara kolektif melalui
perusahaan ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat. Untuk peserta mandiri, pendaftaran peserta
dapat dilakukan diseluruh kantor cabang BPJS Kesehatan, melalui Bank yang bekerjasama
seperti BRI, BNI dan Bank Mandiri
3. Peserta di KTP tercatat di Kota A, tapi tinggal di Kota B. Apa bisa membuat Kartu BPJS
Kesehatan di Kota B?
Bisa. Jika mendaftar sebagai peserta mandiri (perorangan), Anda bisa mendaftar menjadi
peserta BPJS Kesehatan di kota manapun. Nantinya, fasilitas kesehatan tingkat pertama Anda
akan disesuaikan dengan tempat tinggal atau domisili Anda di Kota B, bukan disesuaikan
dengan domisili KTP.
4. Apakah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan berbeda ?
Ya berbeda. BPJS Kesehatan adalah badan publik yang menyelenggarakan program Jaminan
Kesehatan. BPJS Ketenagakerjaan adalah badan publik yang menyelenggarakan program
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension, dan jaminan kematian.
5. Kapan iuran dibayar?
Paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Apabila tanggal 10
(sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.
6. Apakah ada biaya yang ditanggung oleh pasien pengguna BPJS Kesehatan saat masuk rumah
sakit?
Meskipun telah menjadi peserta BPJS Kesehatan, namun ada kalanya Anda tetap membayar
sejumlah uang. Ada jenis obat-obatan yang tidak tertanggung dalam BPJS Kesehatan. Selain itu
Anda juga akan dikenakan biaya tambahan bila rawat inap di atas kelas yang tertera pada kartu.
Misalnya Anda terdaftar sebagai pasien kelas II, namun karena berbagai hal Anda akhirnya
dirawat di kelas I, selisih biaya tersebut yang harus Anda tanggung. Namun demikian biaya yang
dikeluarkan relatif kecil bila dibandingkan jika Anda tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan.
7. Bagaimana Syarat Layanan di Rumah Sakit?

Jika ingin menggunakan fasilitas kesehatan lanjutan, yaitu rumah sakit yang bekerjasama
dengan BPJS, berikut ini langkah-langkahnya:

A. Buat Surat Rujukan. Anda harus memiliki surat rujukan dari penyedia fasilitas kesehatan
tingkat pertama yang tertera di kartu seperti Puskesmas, klinik maupun dokter yang telah
dipilih. Pihak Puskesmas, klinik maupun dokter tersebut akan memberikan surat rujukan ke
Rumah Sakit apabila pasien memerlukan penanganan lebih lanjut.
B. Siapkan Dokumen Persiapkan dokumen-dokumen untuk berobat sebelum berangkat ke Rumah
Sakit tujuan dengan memperlihatkan Surat Rujukan dan Kartu BPJS Kesehatan asli

9. Apa itu JKN dan BPJS Kesehatan dan apa bedanya?

JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan kepanjangan dari Jaminan
Kesehatan Nasional yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia
nantinya wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan.

Sementara BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini adalah
perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes. Begitupun juga BPJS
Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Antara JKN dan BPJS tentu berbeda. JKN merupakan nama programnya, sedangkan BPJS merupakan
badan penyelenggaranya yang kinerjanya nanti diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional).

10. Manfaat dan layanan apa saja yang didapat peserta JKN?

Manfaat JKN mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan
medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Seperti misalnya untuk pelayanan pencegahan
(promotif dan preventif), peserta JKN akan mendapatkan pelayanan:

- Penyuluhan kesehatan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit
dan perilaku hidup bersih dan sehat.

- Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri pertusis tetanus dan Hepatitis B (DPT-
HB), Polio dan Campak.

- Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi

- Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan
mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.

- Jenis penyakit kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagal ginjal).

11. Sebutkan minimal 3 pelayanan kesehatan yang tidak di jamin oleh BPJS Kesehatan

1. Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


(meliputi rujukan atas permintaan sendiri dan pelayanan kesehatan lain yang tidak sesuai
peraturan perundang-undangan)
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat
3. Pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau
hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja atau menjadi
tanggungan pemberi kerja
4. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas
sesuai hak kelas rawat peserta
5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetika
7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas atau kemandulan
8. Pelayanan meratakan gigi atau ortodonsi
9. Gangguan kesehatan atau penyakit akibat ketergantungan obat maupun alkohol
10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi
yang membahayakan diri sendiri
11. Pengobatan komplementer, alternatif, dan tradisional yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan
12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau eksperimen
13. Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik
14. Perbekalan kesehatan rumah tangga
15. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa atau
wabah
16. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (contohnya
korban begal, tawuran, dan lain sebagainya)
17. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial
18. Pelayanan kesehatan akibat tindak pidana penganiayaan, kekerasan seksual, korban
terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang sesuai dengan ketentuan peraturan
peundang-undangan
19. Pelayanan kesehatan tertentu yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan, Tentara
Nasional Indonesia (TNI), dan Polri
20. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang
diberikan
21. Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program lain.

Bagaimana jika Menunggak Iuran ?

Keterlambatan pembayaran lunas iuran jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud, dikenakan denda
administratif 5% (Lima persen) dari total INACBG’S x jumlah bulan tertunggak, Maximal denda paling
tinggi 30Juta. Jumlah Bulan tertunggak maximal 12 bulan
SOAL ABC

1. Berapa selisih iuaran yang disubsidi pemerintah bagi peserta PBI pada tahun 2020?

A. 25.000
B. 35.000
C. 25.500
D. 30.000
2. Berapa Lama iuran peserta mandiri bisa di tunda Pembayaran ?
A. Maximal 24 Bulan
B. Maximal 25 Bulan
C. Maximal 30 Bulan
D. Seumur hidup
3. Undang-undang yang mengatur tentang bayi lahir wajib di daftarkan menjadi peserta JKN
adalah……
A. Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018 Tentang jaminan Kesehatan
B. Peraturan Presiden No 64 Tahun 2020 Tentang jaminan Kesehatan
C. Peraturan Presiden No 75 Tahun 2019 Tentang jaminan Kesehatan
D. Undang-Undang No.40 Tahun 2004
4. Berapa jumlah Bulan Tertunggak Maximal dalam perhitungan denda pelayanan?
A. 6 Bulan
B. 12 Bulan
C. 24 Bulan
D. Sejumlah hitungan bulan yang tidak terbayar
5. Apabila ada kasus kecelakaan multi da nada 2 penjamin , bagaimana proses penjaminannya?
A. Hanya di tanggung oleh BPJS Kesehatan
B. Hanya di tanggung oleh pihak Jasa Raharja
C. Jasa Raharja selaku penjamin Pertama sisanya akan di tanggung oleh BPJS Kesehatan
D. BPJS Kesehatan selaku penjamin Pertama sisanya akan di tanggung oleh pihak Jasa Raharja
6. Sampai umur berapakah seorang anak yang belum menikah dan belum bekerja bisa di tanggung
oleh BPJS Kesehatan?
A. 17 Tahun
B. 19 Tahun
C. 21 Tahun
D. 23 Tahun
7. Apakah Wajib menjadi Peserta BPJS Kesehatan?
A. Kepesertaan BPJS Kesehatan bersifat wajib. Meskipun yang bersangkutan sudah memiliki
Jaminan Kesehatan lain.
B. Kepesertaan BPJS Kesehatan tidak bersifat wajib. Karena yang bersangkutan sudah memiliki
Jaminan Kesehatan lain.
C. Kepesertaan BPJS Kesehatan merupakan Hak Asasi setiap individu
D. Kepesertaan BPJS Kesehatan wajib setelah berumur 17 Tahun
8. Berapa lama masa surat rujukan dari Faskes Tingkat 1 Berlaku?
A. 30 Hari
B. 60 Hari
C. 90 Hari
D. Tidak ada masa berlaku
9. Penyesuaian besaran iuran JKN-KIS bagi peserta PBPU untuk kelas I pada Perpres No.82/2018,
Perpres No.75/2019 dan Perpres No.64/2020 berturut-turut adalah
A. 80.000, 160.000 dan 150.000
B. 51.000, 110.000 dan 100.000
C. 80.000, 160.000 dan 80.000
D. 51.000, 100.000 dan 150.000
10. Proses pembayaran BPJS kepada Faskes Tingkat 1 melalui :
A. Jumlah pasien terdaftar
B. Jumlah Kunjungan Pasien
C. Jumlah Rujukan
D. Jumlah klaim INACBG’S

Anda mungkin juga menyukai